Metode penafsiran al-Quran itu adalah suatu cara atau langkah yang mudah
untuk melakukan penalaran, hasil usaha manusia dan ijtihadnya untuk mempelajari
nilai-nilai yang terkandung didalam al-Quran. Adapun macam- macam tafsir al-Quran
berdasarkan metodenya adalah:
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 1
Jawab : Terdapat tiga bentuk penafsiran yaitu Tafsîr bil ma'tsûr, at-tafsîr bir ra'yi, dan tafsir
isyari, dengan empat metode, yaitu ijmâli, tahlîli, muqârin dan maudhû'i. Sedangkan dari
segi corak lebih beragam, ada yang bercorak sastra bahasa, fiqh, teologi, filsafat, tasawuf,
ilmiyah dan corak sastra budaya kemasyarakatan.
Kelompok 2
Jawab : ijmali (global), tahlili (analitis), muqarin (perbandingan) dan maudhu'i (tematik).
Kelompok 3
Jawab : 1. Dapat mengetahui dengan mudah tafsir suatu surat atau ayat, karena susunan tertib
ayat atau surat mengikuti susunan sebagaimana terdapat dalam mushaf.
2. Mudah mengetahui munāsabah (korelasi) antara suatu surat atau ayat dengan surat atau ayat
lainnya.
3. Memungkinkan untuk dapat memberikan penafsiran pada semua ayat, meskipun inti penafsiran
ayat yang satu merupakan pengulangan dari ayat yang lain, jika ayatayat yang ditafsirkan sama atau
hampir sama.
4. Mengandung banyak aspek pengetahuan, meliputi hukum, sejarah, sains, dan lainlain.
Kelompok 4
Kelompok 6
Jawab : Metode tafsir adalah kerangka atau kaidah yang digunakan dalam menafsirkan
ayat-ayat al-Qur'an dan seni atau teknik ialah cara yang dipakai ketika menerapkan kaidah
yang telah tertuang di dalam metode, sedangkan metodologi tafsir adalah pembahasan
ilmiah tentang metode-metode penafsiran al-Qur'an.
Kelompok 7
Jawab : Metode tafsir Mauḍū’i disebut juga dengan metode tematik yaitu menghimpun ayat-ayat
al-Qur`an yang mempunyai maksud yang sama, sama-sama membicarakan satu topik masalah dan
menyusunnya berdasar kronologi serta sebab turunnya ayatayat ILMU TAFSIR – KELAS XII 105
(asbābun nuzūl) tersebut. Kemudian penafsir mulai memberikan keterangan dan penjelasan serta
mengambil kesimpulan.
LATAR BELAKANG
Tafsir al-Qur’an sebagai usaha memahami dan menerangkan maksud kandungan ayat-
ayat suci al-Qur’an telah mengalami perkembangan yang cukup variatif. Perkembangan
penafsiran tersebut dilatar belakangi oleh perbedaan mazhab atau aliran, spesifikasi ilmu atau
keahlian, kondisi sosial masyarakat, kondisi politik dan ekonomi serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, muncullah corak tafsir yang beranekaragam yang terkadang
karena tafsir sendiri ialah hasil karya manusia. Lahirnya mazhab-mazhab tafsir merupakan
keniscayaan sejarah serta menjadi kekayaan intelektual umat Islam. 2 Perbedaan penafsiran tidak
bisa dilepaskan dari keadaan sosio-kultural dan situasi politik yang dialami oleh mufassir tersebut.
Selain itu, perbedaan kecenderungan dan disiplin keilmuan setiap mufassir juga ikut
3) memperjelas makna ayat: dan 4) tidak menggugurkan suatu hadits yang berkualitas
sahih.
TUJUAN