Abstrak
Islam sebagai agama yang berlaku abadi dan berlaku untuk seluruh umat manusia
mempunyai sumber yang lengkap pula. Sumber ajaran Islam adalah Al-Qur'an dan
Sunnah yang sangat lengkap. Pertanyaan yang akan timbul adalah metode apa saja yang
digunakan untuk memahami Al-Qur`an dan Sunah sebagai sumber ajaran Islam. Seperti
yang diketahui bahwa AI-Qur'an merupakan sumber ajaran yang bersifat pedoman
pokok dan global, sedangkan penjelasannya banyak diterangkan dan dilengkapi oleh
Sunnah. Tapi, sesuai dengan perkembangan zaman, banyak masalah-masalah baru yang
timbul tentang bagaimana cara memahami AI-Qur'an dan Sunnah. Dalam Persoalan-
persoalan baru itu sudah barang tentu jawabannya sejauhmana Islam secara tegas
menetapkan dan memecahkannya. Dengan demikian metodologi sumber ajaran islam
sangat dibutuhkan sebagai salah satu metode dalam menerangkan suatu persoalan AI-
Qur'an dan Sunnah. Ada beberapa metodologi yaitu metodologi ulumul tafsir,
metodologi ulumul hadits, metodologi filsafat dan teologis (kalam), metodologi tasawuf
dan mistis islam, metodologi kajian fiqh dan kaidah ushuliyah.
Abstract
Islam as a religion that applies eternally and applies to all mankind has a complete source as
well. The source of Islamic teachings is the Qur'an and Sunnah which are very complete. The
question that will arise is what methods are used to understand the Qur'an and Sunnah as a
source of Islamic teachings. As it is known that the AI-Qur'an is a source of teachings that are
basic and global in nature, while many explanations are explained and complemented by the
Sunnah. But, in accordance with the times, many new problems arise about how to understand
the AI-Qur'an and Sunnah. In these new problems, of course, the answer is to what extent Islam
explicitly defines and solves them. Thus, the methodology of Islamic teaching sources is needed
as a method in explaining an issue of the Al-Qur'an and Sunnah. There are several
methodologies, namely the ulumul tafsir methodology, the ulumul hadith methodology, the
philosophical and theological methodology (kalam), the mystic and mystical methodology of
Islam, the methodology of the study of fiqh and the rules of ushuliyah.
43
Wildani, Nahriyah,
I. PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang sangat kompleks. Sehingga dalam memahaminya
pun dibutuhkan cara yang tepat agar dapat tercapai suatu pemahaman yang utuh
mengenai agama Islam. Sejak Islam masuk di Indonesia pertama kali sampai saat ini
telah timbul berbagai macam pemahaman yang berbeda mengenai Islam. Sehingga
dibutuhkan penguasaan tentang cara-cara yang digunakan dalam memahami ajaran
Islam. Maka, dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang metode
memahami sumber ajaran Islam serta beberapa hal yang berkaitan untuk memahami
Islam di Indonesia.
Metodologi memiliki peranan penting dalam mempelajari agama termasuk Islam.
Agama Islam masih sangat membutuhkan penelitian yang akurat. Ahli-ahli ilmu
pengetahuan, termasuk dalam hal ini para orientalis, mendekati Islam dengan metode
ilmiah saja. Akibatnya, penelitiannya itu kurang menarik tetapi sebenarnya mereka
tidak mengerti secara utuh. Yang mereka ketahui hanya segi-segi luar Islam saja yang
sama sekali tidak bersama dengan kenyataan-kenyataan yang hidup didalam
masyarakat. Oleh karena itu, tidak dapat diterapkan di dalam masyarakat. Maka dari itu
berbagai aspek Islam mutlak perlu digalakkan agar umat Islam memiliki kemampuan
menghadapi dan memecahkan masalah modern yang di hadapi bangsa Indonesia
seperti kemiskinan keterbelakangan ekonomi, pertambahan penduduk, pekembangan
politik, dan yang sangat mendesak.
Al-qur’an secara tekstual memang tidak berubah, tetapi penafsiran atas teksnya
selalu berubah, sesuai dengan konteks ruang dan waktu manusia. Karenanya, al-qur’an
menentukan penetapan hukum misalnya amr, nahi dan sebagainya serta penerimaan
atau penggalian dalil-dalil dhanniyah seperti qiyas, istishab, istihsan dan sebagainya.
Adapun corak metode yang digunakan ada tiga jenis yaitu:
1. Metode Mutakallimin. Metode dilakukan dengan cara pola berfikir deduktif. Mereka
menggali suatu makna secara rasional dari suatu nash atau dalil berdasarkan nalar
dan nash yang berpetunjuk. Kemudian dari makna dalil itu ditarik suatu kaidah
yang logis dan umum didasarkan atas pemikiran nalar yang rasional.
2. Metode Ahnaf. Metode ini menggunakan jalan istiqra (induksi) terhadap pendapat-
pendapat imam sebelumnya dan mengumpulkan pengertian makna dan batasan-
batasan yang mereka pergunakan, kemudian mengkonklusikan hal tersebut.
Mereka tidak menetapkan kaidah-kaidah amaliyah sebagai cabang baru dari
kaidah-kaidah itu, hukum- hukum yang telah ditetapkan oleh imamnya, melainkan
hanya menguatkan saja.
3. Metode penggabungan antara metode mutakallimin dan metode ahnafiyah, yakni
dengan cara memperhatikan kaidah-kaidah ushuliyyah dan mengemukakan dalil-
dalil atas kaidah-kaidah itu. Juga memperhatikan aplikasinya terhadap masalah
fiqh far'iyyah dan relevansinya terhadap kaidah-kaidah tersebut.
IV. KESIMPULAN
Metodologi memiliki peranan penting dalam mempelajari sumber ajaran Islam.
Diantaranya Metodologi Ulumul Tafsir, adalah ilmu tentang metode penafsiran al-
Qur’an. Metode tafsir dibagi menjadi empat jenis yaitu : metode global (ijmali),
metode analitis (tahlili), metode komparatif (muqaran), dan metode tematik
(maudhu’i). Metodologi Ulumul Hadits, caranya dengan metode yang disebut takhrijul-
hadits (suatu metode penelitian hadits). Metode ulumul hadits dibagi menjadi dua yaitu
: metode takhrij atau penelitian hadits dan metode pemahaman hadits.
Metodologi Filsafat dan Teologis (kalam), metode filsafat terus berubah dan
berkembang seiring dengan perkembangan filsafatnya itu sendiri. Beberapa metode
filsafat berdasarkan urutan kronologi sejarah zamannya yaitu : metode kritis, metode
filsafat intuitif, dan metode skolastik. Metodologi Teologis (kalam) adalah ilmu yang
mempelajari cara kerja yang dipakai tokoh-tokoh kalam dalam mendudukkan
persoalan-persoalan akidah secara dialogis dan sistematis. Metode kalam dapat dibagi
ke dalam empat yaitu : metode filosofis, metode semi filsafat, metode keseimbangan
nash dan akal, dan metode tradisional.
Metodologi Tasawuf dan Mistis Islam, mistisme atau tasawuf mempunyai tujuan
memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan. Metode tasawuf itu harus melalui iman
(akidah), islam (syari’ah) dan ihsan (hakikat). Atau amal syari’ah, thoriqoh dan hakikah.
Metodologi Kajian Fiqh dan Kaidah Ushuliyah. Kaidah ushuliyah merupakan asas-asas
V. DAFTAR PUSTAKA
Al-‘Aridl, ‘Ali Hasan. 1994. Sejarah, dan Metodologi Tafsir. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.
Al-qaththan, Syaikh Manna’. 2008. Pengantar Studi Ilmu Hadits. Jakarta : Pustaka Al-
Kautsar.
Hakim, Rosniati. 2009. Metodologi Studi Islam II. Padang : Hayfa Press. Muhaimin. 2007.
Kawasan, dan Wawasan Studi Islam. Jakarta : Kencana.
Nata, Abuddin. 2011. Metodologi Studi Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Panjang, Hasymi Dt. R. 2012. Pembelajaran Qur’an Hadits 1. Padang : Hayfa Press.
Zain, Nurhayati. 2005. Pembaharuan Pemikiran dalam Tafsir. Padang : IAIN IB
Press.
Lubis, Nur A. Fadhil. (2015). Pengantar Filsafat Umum. Medan: Perdana Publishing.
Tautan Informasi Buku ‘Abd al-Badi`. Islam fi Asbaniya. Kairo: Maktabah al-
Nahdah al-Misriyyah, t. T Link :
file:///C:/Users/User/Documents/Downloads/4542-12785-1-PB.pdf
M. Alfatih Suryadilaga, dkk, Miftahus Sufi, Teras, Yogyakarta, 2008. Link :
https://muhibbatulalami96.blogspot.com/2016/01/makalah-studi-syariat-islam-
d- aceh.html Link : http://eprints.radenfatah.ac.id/135/1/BAB%20I.pdf Hakim, A.
H. (1983). Al-Bayan. Jakarta: Sa’diyah Putra.