Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam
MAKALAH
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya, sehingga makalah ini dapat kami susun hingga selesai dengan judul “Aneka
Metodologi Memahami Islam”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tecurah
kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Iman Fadhilah, M.S.I.
selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Studi Islam. Berkat tugas yang
diberikan ini, kami dapat menambah wawasan berkaitan dengan materi yang dibahas
dalam makalah ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka sebab itu kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami
juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kedepannya kami bisa
membuat makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa menambah
wawasan dan bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami Islam secara menyeluruh adalah penting walaupun tidak secara detail.
Begitulah cara paling minimal untuk memahami agama paling besar sekarang ini agar
menjadi pemeluk agama yang mantap, dan untuk menumbuhkan sikap hormat bagi
pemeluk agama lainnya. Selain itu, untuk menghindari kesalahpahaman yang mana
memungkinkan timbulnya pandangan dan sikap negatif terhadap Islam.
Sejak kedatangan Islam pada abad ke-13 M hingga saat ini fenomena pemahaman
ke-Islaman umat Islam Indonesia masih ditandai oleh keadaan umat variatif, ada
sejumlah orang yang pengetahuannya tentang keislaman cukup luas dan mendalam,
namun tidak terkoordinasi dan tidak tersusun secara sistematik. Hal ini disebabkan
karena orang tersebut ketika menerima ajaran Islam tidak sistematik dan tidak
terorganisasikan secara baik. Selanjutnya kita melihat pula ada orang yang
penguasaannya terhadap salah satu bidang keilmuan cukup mendalam, tetapi kurang
memahami disiplin ilmu keislaman lainnya, hingga saat ini pemahaman Islam yang
terjadi di masyarakat masih bercorak parsial belum utuh dan belum pula komprehensif
dan sekalipun kita menjumpai kita menjumpai adanya pemahaman Islam yang sudah
utuh dan komprehensif, Namun semuanya itu belum tersosialisasikan secara merata
keseluruh masyarakat Islam.
Metode-metode yang digunakan untuk memahami Islam itu suatu saat mungkin
dipandang tidak cukup lagi, sehingga diperlukan pendekatan baru yang harus terus
digali oleh para pembaharu. Diantara metodologi-metodologi hasil galian para
pembaharu adalah metodologi Ulumul Tafsir, metodologi Ulumul Hadist, metodologi
Filsafat dan Teologi (Kalam), metodologi Tasawuf dan Mistis Islam. Metodogi inilah
yang akan diulas secara mendalam dalam makalah ini dengan tujuan lebih mengenal
tentang Metodologi memahami Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metodologi memahami islam?
2. Apa yang dimaksud metodologi ulumul tafsir?
3. Apa yang dimaksud metodologi ulumul hadits?
4. Apa yang dimaksud metodologi filsafat dan teologi (kalam)?
5. Apa yang dimaksud metodologi tasawuf dan mistis islam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian metodologi memahami islam
2. Untuk mengetahui maksud dari metodologi ulumul tafsir
3. Untuk mengetahui maksud dari metodologi ulumul hadits
4. Untuk mengetahui maksud dari metodologi filsafat dan teologi (kalam)
5. Untuk mengetahui maksud dari metodologi tasawuf dan mistis islam
BAB II
PEMBAHASAN
2. Model Tafsir
Ilmu tafsir mengalami pertumbuhan dan perkembangan, mulai dari masa nabi
Muhammad sampai masa sekarang. Berdasarkan upaya penafsiran Alquran sejak
zaman Rasulullah saw. hingga saat ini. Lahirlah penafsiran yang lebih banyak
disebabkan oleh tuntunan perkembangan zaman dan masyarakat.
Jika ditelusuri perkembangan tafsir Alquran sejak dahulu sampai sekarang, maka
dapat ditemukan bahwa penafsiran Alquran secara garis besar melalui empat cara yaitu:
c. Model Muqarin
Model muqarin adalah suatu metode tafsir Alquran yang dilakukan dengan cara
membandingkan ayat Alquran yang satu dengan yang lainnya, yaitu ayat-ayat yang
1 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 209.
2 Atang Abd Hakim & Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam. Edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, cet
XI, 2009), h. 162.
mempunyai kemiripan atau membandingkan ayat Alquran dengan hadis-hadis Nabi
Muhammad saw.3
d. Model Maudlu’iy
Pada model maudlu’iy ini berupaya menghimpun ayat-ayat Alquran dari berbagai
surat yang berkaitan dengan persoalan atau topik yang diterapkan sebelumnya.
Kemudian penafsir membahas dan menganalisis kandungan ayat-ayat tersebut sehingga
menjadi satu kesatuan yang utuh tentang masalah yang di bahas.
3 Mukti Ali, Metode Memahami Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), h. 62.
kepustakaan yang ditulis para ulama tafsir seperti Ibnu Jarir Ath-Thabrari, Az-
Zamakhsyari, Jalaluddin As-Suyuthi, Ar-Raghib Al-Ashfahani, Asy-Syatibi, haji
kahlifah, dan buku tafsir yang lainnya.4 Hasil penelitiannya mencakup tiga bidang:
1) Mengenali sejarah penafsiran Al-qur’an yang dibagi kedalam tafsir pada masa
sahabat nabi
2) Mengenai Corak tafsir
3) Mengenai pergerakan pembaharuan dibidang tafsir
4 M. Atho Muzhar, Pendekatan Studi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h. 172.
Berdasarkan pengertian di atas, hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari
Nabi baik ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum
Allah yang disyari’atkan kepada manusia.
1. H. Amin Abdullah
Menggunakan metode deskriptif, pendekatan studi tokoh dengan cara melakukan
studi komparatif.
3. Otto Horrossowitz
Menggunakan penelitian kategori kualitatif, metode deskriptif analitis, pendekatan
historis dan tokoh.
4. Fakhry
Menggunakan pendekatan campuran yakni pendekatan historis, kawasan, dan
substansi.
5. Harusn Nasution
Menggunakan pendekatan tokoh dan pendekatan historis, penelitian deskriptif,
penelitian kategori kualitatif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya penelitian yang
dilakukan para ahli bersifat penelitian kepustakaan, yakni penelitian yang
menggunakan bahan-bahan gerakan sebagai sumber rujukannya. Metode yang
digunakan umumnya bersifat deskriptif analitis.
Teologi adalah ilmu yang pada intinya berhubungan dengan masalah penelitian.
Teologi adalah ilmu yang pada intinya berhubungan dengan masalah ketuhanan.
Dengan ilmu ini diharapkan seseorang menjadi yakin dalam hatinya secara mendalam
dan mengikatkan dirinya hanya pada alam sebagai Tuhan. Secara umum penelitian ilmu
kalam ada dua bagian yakni penelitian yang bersifat dasar (penelitian pemula) dan
penelitian yang bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
❖ Penelitian pemula
1. Abu Mansur Muhammad
Mengemukakan riwayat hidup secara singkat dari Al-Maturidy, juga berbagai
masalah yang detail dan rumit di bidang ilmu kalam.
5. Al-Bazdani
Mengemukakan tentang perbedaan pendapat para ulama’ mengenai ilmu kalam.
❖ Penelitian lanjutan
1. Abu Zahrah
Mengangkat masalah obyek-obyek yang dijadikan pangkal pertentangan oleh
berbagai aliran dalam bidang politik yang berdampak pada masalah teologi.
6. Harun Nasution
Mengemukakan tentang sejarah timbulnya persoalan-persoalan teologi dalam Islam,
berbagai aliran teologi Islam lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya.
2. Mustafa Zahri
Penelitiannya bersifat eksploratif, menekankan pada ajaran yang terdapat dalam
tasawuf berdasarkan literatur yang ditulis oleh para ulama terdahulu serta dengan
mencari sandaran ada Al-Qur’an dan Al-Hadist.
4. Harun Nasution
Pendekatan tematik, bersifat deskriptif eksploratif.
5. A. J. Arberry
Penelitian bersifat deskriptif, pendekatan kombinasi antar pendekatan tematik
dengan pendekatan tokoh, menggunakan analisa kesejahteraan.
6. Imam Al-Ghozali
Penelitian bersifat deskriptif
Dari uraian tersebut diatas maka tampaknya terdapat tiga model pendekatan
pemikiran tasawuf, yakni pendekatan tematik, pendekatan tokoh, dan pendekatan
kombinasi, antar keduanya. Pendekatan tematik adalah penelusuran tema-tema tertentu
sebagai jalan untuk dekat pada Allah. Sedangkan pendekatan tokoh adalah mengenai
tokoh-tokoh tasawuf tertentu berikut ajaran-ajarannya. Selanjutnya pendekatan
kombinasi ialah menggunakan Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai standar dalam
memahami tema-tema dari ajaran tasawuf berikut mengenal tokohnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejak kedatangan Islam pada abad ke-13 M hingga saat ini fenomena pemahaman
ke-Islaman umat Islam Indonesia masih ditandai oleh keadaan umat variatif. Hingga
saat ini pemahaman Islam yang terjadi di masyarakat masih bercorak parsial belum
utuh dan belum pula komprehensif. Oleh karena itu metode memiliki peranan sangat
penting dalam kemajuan dan kemunduran pemahaman Islam. Metode-metode yang
digunakan untuk memahami Islam itu suatu saat mungkin dipandang tidak cukup lagi,
sehingga diperlukan pendekatan baru yang harus terus digali oleh para pembaharu.
Diantara metodologi-metodologi hasil galian para pembaharu adalah metodologi Tafsir
dan Studi Al-Qur’an, metodologi Ulumul Hadist, metodologi Filsafat dan Teologi
(Kalam), metodologi Tasawuf dan Mistis Islam.
Model penelitian tafsir adalah suatu contoh, ragam, acuan atau macam dari
penyelidikan secara seksama terhadap penafsiran Al-Qur’an. Penelitian terhadap Hadist
dikaji oleh beberapa ulama dengan berbagai metode yang digunakannya. Penelitian
yang dilakukan para ahli filsafat bersifat penelitian kepustakaan, yakni penelitian yang
menggunakan bahan-bahan gerakan sebagai sumber rujukannya. Metode yang
digunakan umumnya bersifat deskriptif analitis. Sedangkan pendekatan yang digunakan
umumnya pendekatan historis, kawasan, substansial. Secara umum penelitian ilmu
kalam ada dua bagian yakni penelitian yang bersifat dasar (penelitian pemula) dan
penelitian yang bersifat lanjutan atau pengembangan dari penelitian. Dalam metode
tasawuf, terdapat tiga modal pendekatan pemikiran, yakni pendekatan tematik,
pendekatan tokoh, dan pendekatan kombinasi antar keduanya.
B. SARAN
Demikian makalah Aneka metodologi memahami islam dalam mata kuliah
Metodologi Studi Islam yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Kami sadar
bahwa ini merupakan proses dalam menempuh pembelajaran, untuk itu kami
mengharap kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan hasil diskusi kami.
Harapan kami semoga dapat dijadikan suatu ilmu bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mukti. Metode Memahami Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
Ghazaki, Dede Ahmad, and Heri Gunawan. Studi Islam: Suatu Pendekatan Dengan
Pendekatan Interdisipliner. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.
Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Yogyakarta: Kanisius, 1980.
Hakim, Atang Abd & Jaih Mubarok, Metodologi Studi Islam. Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya, cet XI, 2009.
Khairunnas, Rajab. 2007. Al-Maqam dan al-Ahwal dalam Tasawuf. JurnalUsuluddin. (25):
1-28.
Mutahhari, Murtadha. Mengenal Ilmu Kalam. Jakarta: Zahra Publishing House, 2002.
Muzhar, M. Atho. Pendekatan Studi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.
Nasution, Harun, Falsafat dan Mistisme Dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973).
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 1998)
Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Supiana dkk, Ulumul Qur’an, (Bandung: Pustaka Islamika, 2002).