Anda di halaman 1dari 13

Analisis Jurnal

Feasibility of bioelectrical impedance analysis in persons with severe


intellectual and visual disabilities

Guna Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Komunikasi dalam Keperawatan

oleh
Rizqi Dian Amillia
NIM 152310101321

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER

2017
KE KEMENTRIAN RISET, TEKHNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI R.I
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember

ANALISIS JURNAL

Judul Jurnal : Feasibility of bioelectrical impedance analysis in persons with


severe intellectual and visual disabilities

Tahun : 2015
Penulis : 1. A.M. Havinga-Top
2. A. Waninge
3. C.P. Vander Schans
4. H. Jager-Wittenaar

Website :
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S08914222150014
07

NO ITEM ISI HASIL ANALISIS


ANALISIS
1. Judul Feasibility of bioelectrical Jurnal ini membahas
impedance analysis in tentang orang dengan
persons with severe kecacatan visual dan
intellectual and visual intelektual yang parah
disabilities. (SIVD) berisiko
mengalami kekurangan
gizi yang ditandai dengan
komposisi tubuh yang
berubah. Kemudian
peneliti melakukan
Analisa Impedansi
Bioelectrical (BIA)
metode ini sudah terbukti
handal untuk menentukan
komposisi tubuh pada
manusia. Metode yang
dilakukan seperti
pengukuran lipatan kulit
dan pengukuran lingkar
pinggang.

2. Introduction Komposisi tubuh sebagai


Komposisi tubuh dapat
komponen kebugaran fisik
dianalisis dalam hal jenis
yang berhubungan dengan
molekulnya, misalnya,
kesehatan, pengukuran
air, protein, jaringan ikat,
komposisi tubuh terutama
jaringan lemak,
pada penilaian massa bebas
hidroksilapatit,
lemak (FFM), merupakan
karbohidrat, dan DNA.
komponen kunci dalam
Bioimpedance analysis
penilaian nutrisi untuk
(BIA) adalah salah satu
mengevaluasi kekurangan
alat yang digunakan
gizi atau risiko kekurangan
untuk mengukur
gizi. Orang dengan
komposisi tubuh. Alat ini
kecacatan intelektual dan
merupakan evolusi dari
visual yang parah (SIVD)
timbangan berat badan
berisiko mengalami
yang bekerja sebagai
malnutrisi yang dapat
elektroda untuk
ditandai dengan kelebihan
mengukur sinyal listrik
gizi.
pada tubuh, sehingga nilai
massa otot, lemak tubuh,
kadar air tubuh, lemak
viseral (lemak dalam
organ), Basal Metabolic
Rate (BMR) dan massa
tulang dapat diketahui.
Selain itu BIA juga
memiliki beberapa
keunggulan seperti:
mudah digunakan, cukup
akurat, dan tidak
membutuhkan keahlian
khusus. Dengan demikian
semua orang dapat
mengukur komposisi
tubuhnya sendiri.
3. Theory Kelebihan gizi pada orang BIA adalah metodenon
dengan gangguan visual dan invasif dalam
intelektual yang berat mengevaluasi komposisi
(SIVD) disebabkan oleh tubuh secara sederhana,
tingkat fisik yang rendah aman, murah, mudah
seperti kurangnya olahraga, digunakan dan hasilnya
penggunaan asupan nutrisi segera didapat dengan
yang kurang seimbang. tingkat kesalahan
dibawah 1 %. Selain
Prinsip BIA adalah
mengukur komposisi
menentukan impedansi
tubuh, BIA juga dapat
listrik dari arus yang
digunakan untuk
bertegangan rendah yaitu 50
menentukan status nutrisi
kHz.
dan mengukur nilai phase
Impedansi terdiri dari dua angle.
komponen yaitu resistance Nutrisi ataupun asupan
(yang timbul dari cairan gizi merupakan sebuah
intra dan ekstraseluler) dan substansi organik yang
reaktansi (kapasitas yang dibutuhkan oleh makhluk
timbul dari membran sel). hidup sebagai fungsi
untuk sistem
pertumbuhan, sistem
tubuh, dan pemeliharaan
kesehatan. Kurangnya
asupan gizi dapat
mengakibatkan
pertumbuhan terganggu,
produksi tenaga
terganggu, imunitas
menurun, dan
terganggunya struktur dan
fungsi otak. Sedangkan
kelebihan asupan gizi
dapat mengakibatkan
yaitu obesitas.

Sistem klasifikasi
internasional World
Health Organization
(WHO) gangguan, cacat,
dan cacat (ICIDH)
digunakan untuk
mengelompokkan jenis-
jenis gangguan visual.
Gangguan didefinisikan
sebagai setiap kehilangan
atau kelainan dalam
struktur anatomi atau
fisiologi atau psikologis.
Gangguan didefinisikan
sebagai pembatasan
tindakan dan fungsi
sistem visual.

4. Methodology Peserta Uji t dikenal dengan uji


parsial, yaitu untuk
33 orang dengan kecacatan
menguji bagaimana
intelektual dan visual berat.
pengaruh masing-masing
Studi ini dilakukan sesuai
variabel bebasnya secara
dengan pedoman Deklarasi
sendiri-sendiri terhadap
Helsinki yang direvisi pada
variabel terikatnya. Uji
tahun 1975 dan penelitian ini
ini dapat dilakukan
disetujui oleh Komite Etika
dengan mambandingkan t
Medis UMCG.
hitung dengan t
Pengukurannya dilakukan
tabel atau dengan melihat
sesuai dengan kode perilaku
kolom signifikansi pada
Belanda yang berjudul
masing-masing t hitung,
Perlawanan diantara orang-
proses uji t identik
orang dengan kecacatan
dengan Uji F (lihat
intelektual dalam rangka
perhitungan SPSS pada
Undang-Undang
Coefficient Regression
Pemerintahan Medical
Full Model/Enter). Atau
Scientific Research
bisa diganti dengan Uji
Melibatkan Manusia
metode Stepwise.
Desain
Untuk menilai kesepakatan,
penilaian dilakukan dua kali
pada masing-masing peserta
yang dilakukan secara
berurutan.

Langkah-langkah

Waktu penelitian pagi hari


setelah peserta bangun tidur
dan sebelum makan pagi,
karena tidak diperbolehkan
makan atau minum selama
empat belas jam sebelum
dilakukan pengukuran pada
peserta. Peserta diukur saat
mengenakan celana dalam
dan tanpa sepatu setelah
mereka mengosongkan
kandung kemih. Peserta
ditempatkan pada keadaan
yang telentang selama lima
menit sebelum dan setelah
pengukuran. Bantal
ditempelkan di antara lengan
dan tubuh untuk mecegah
agar tangan tidak menyetuh
tubuh. Bantal juga
diletakkan di antara kaki
untuk mencegah kaki agar
tidak saling bersentuhan.
Kemudian peneliti
meletakkan dua elektroda di
tangan kanan dan di kaki
kanan. Untuk setiap peserta
dilakukan pengukuran
selama 60 detik. Untuk
menghindari variasi dalam
pengukuran, seseorang yang
akrab dengan peserta berada
di dekatnya saat pengukuran
kemudian jika ada indikasi
peserta ketakutan
pengukuran tersebut
diberhentikan.

Analisa data

Menggunakan SPSS 19.0


dan dilakukan uji t untuk
menilai perbedaan
pengukuran keduanya.

5. Result and 29 dari 33 peserta Nilai BIA sangat


Discuss
pengukuran BIA pertama dipengaruhi oleh
berhasil dilakukan (88%). perbedaan jenis kelamin,
Dari 33 peserta, satu peserta ras atau etnik, index
(3%) menolak untuk massa tubuh (IMT) dan
dipasang elektroda sehingga juga umur. Sehingga
menghambat pengukuran pengukuran beberapa
BIA. Satu peserta parameter BIA lebih baik
melepaskan elektroda jika nilai standar BIA
selama pengukuran sehingga yang digunakan berasal
mengakibatkan pengukuran dari populasi yang
BIA terganggu. Dan dua memiliki karakteristik
peserta tidak berbaring yang sama baik dari segi
dengan tenang dan datar jenis kelamin, ras atau
yang mengakibatkan salah etnik, IMT maupun umur.
pelaporan dalam pengukuran Validasi nilai standar BIA
BIA. Pada pengukuran dapat mengurangi
kedua 26 (79%) peserta dari beberapa kesalahan oleh
29 peserta berhasil karena adanya perbedaan
dilakukan, yang dua orang komposisi cairan tubuh
dilaporkan tidak berbaring berdasarkan jenis kelamin
datar dan tenang. serta adanya perbedaan
pola distribusi lemak,
Penelitian ini untuk
panjang kaki dan lengan
meyakinkan orang dengan
antar kelompok etnik
gangguan visual dan
yang akan mempengaruhi
intelektual (SIVD) dengan
akurasi dan ketelitian dari
menerapkan pengukuran
pengukuran BIA.
BIA untuk mengukur
kebugaran fisik dan status
gizi.

6. Summary Peneliti pada jurnal ini BIA menganalisa


menunjukkan bahwa komposisi cairan tubuh
pengukuran BIA layak pada secara tidak langsung
orang dengan gangguan dengan mencatat
visual dan intelektual perubahan impedance
meskipun memerlukan arus listrik segmen tubuh.
konfirmasi dalam sampel Elektroda BIA umumnya
yang lebih luas. ditempelkan pada
permukaaan tangan dan
kaki, pengukuran
dilakukan pada
temperatur ruangan
normal dimana pasien
tidak merasa kedinginan
atau kepanasan.
Pengukuran tidak boleh
dilakukan segera setelah
makan, minum dan
olahraga.

7 Hal Baru yang - Orang dengan


Diperoleh gangguan visual dan
intelektual berisiko
mengalami
kekurangan gizi.
- Analisa Impedansi
Bioelectrical (BIA)
merupakan metode
uuntuk mengukur
komponen tubuh
manusia meliputi
status gizi.
- Pentingnya langkah
pertama dalam
penilaian penerapan
pengukuran BIA
untuk memantau
kebugaran fisik dan
status gizi pada
orang gangguan
visual dan
intelektual.

8. Kemungkinan Bisa diterapkan di


Penerapan di Indonesia karena
Indonesia penelitian ini dengan
menggunakan
pemeriksaan Analisa
Impedansi Bioelectrical
(BIA) sudah terbukti
efektif untuk mengetahui
komponen tubuh berupa
status gizi pada orang-
orang yang mengalamani
gangguan visual dan
intektual. Dan sebelum
peneliti meneliti peserta,
BIA juga terbukti efektif
dan akurat untuk
pemeriksaan komponen
tubuh pada orang-orang
yang normal. Di
Indonesia sendiri sudah
banyak yang
menggunakan BIA karena
dipercaya metode tersebut
sederhana, aman, murah,
mudah digunakan dan
hasilnya segera didapat
dengan tingkat kesalahan
dibawah 1 %.
Soal
1. Perawat sedang melakukan kunjungan di rumah warga yang mempunyai anak
kecil dengan gangguan penglihatan, perawat mengatakan bahwa klien harus
banyak makan makanan yang bergizi supaya tidak terkena gizi buruk karena
klien berisiko mengalami gizi buruk. Pada kasus tersebut contoh sarat
komunikasi pada gangguan penglihatan....
a. Adanya kesiapan
b. Adanya kesungguhan
c. Adanya ketulusan
d. Adanya kesederhanaan
e. Adanya kepercayaan diri
2. Klien berusia 12 tahun ditemani dengan ibunya ke rumah sakit untuk
mengontrol matanya, perawat mengatakan bahwa klien harus teratur
melakukan pemeriksaan penglihatan tiga bulan sekali. Pada kasus tersebut
contoh sarat komunkasi gangguan penglihatan....
a. Adanya kesiapan
b. Adanya kesungguhan
c. Adanya ketulusan
d. Adanya kesederhanaan
e. Adanya kepercayaan diri

Daftar Pustaka
APKI. 2015. CEK KOMPOSISI TUBUH DENGAN BIOIMPEDANCE ANALYSIS
(BIA). https://www.apki.or.id/cek-komposisi-tubuh-dengan-
bioimpedance-analysis-bia/. Diakses pada tanggal 31 Juli 2017. [Serial
Online].

Hidayat, Anwar. 2013. Uji F dan Uji T. https://www.statistikian.com/2013/01/uji-


f-dan-uji-t.html. Diakses pada tanggal 31 Juli 2017. [Serial Online].

Mandal, Ananya. 2012. Jenis Gangguan Visual. http://www.news-


medical.net/health/Types-of-visual-impairment-(Indonesian).aspx.
Diakses pada tanggal 31 Juli 2017. [Serial Online].

Raharjo, Sahid . 2014. Cara Melakukan Uji T Parsial dalam Analisis Regresi
dengan SPSS. http://www.spssindonesia.com/2014/02/cara-mudah-
melakukan-uji-t-dengan-spss.html. Diakses pada tanggal 31 Juli 2017.
[Serial Online].

Sidabutar, Ribka. 2017. https://www.cekpremi.com/blog/akibat-dari-kekurangan-


dan-kelebihan-gizi-pada-anak/. Diakses pada tanggal 31 Juli 2017.
[Serial Online].

Wikipedia. 2017. Komposisi Tubuh Manusia.


https://id.wikipedia.org/wiki/Komposisi_tubuh_manusia. Diakses pada
tanggal 31 Juli 2017. [Serial Online].

Anda mungkin juga menyukai