Tujuan pelayanan sterilisasi adalah menyediakan produk atau bahan dan alat medik
yang steril, namun bukan berarti sekedar menghasilkan barang-barang yang steril. Barang-
barang yang telah disteril harus ada jaminan bahwa barang-barang tersebut benar-benar steril.
Untuk itu diperlukan mekanisme yang ketat. Pemeriksaan uji sterilitas intrumen pakai ulang
dapat dilakukan dengan pengamatan pada kombinasi indikator mekanik, kimia, dan biologi
sebagai parameter (Denyer dan Hodgers, 1998).
Suatu produk dikatakan steril bila produk tersebut bebas dari mikroorganisme hidup.
Telah diketahui bersama bahwa tidak ada satu sistem sterilisasi pun yang mampu untuk
mengukur nilai absolut tersebut dan oleh karena itu semua proses sterilisasi mempunyai
keterbatasan dalam menghancurkan mikroorganisme. Oleh karena itu suatu jaminan sterilitas
absolut tidaklah mungkin dan selalu terdapat suatu probabilitas teoritik dari non sterilitas
yang dikenal dengan sterility assurance level (SAL). SAL adalah probabilitas
mikroorganisme hidup yang ada pada suatu produk setelah proses sterilisasi. SAL dinyatakan
dalam SAL 10-6 artinya dari satu juta produk yang disterilkan hanya boleh satu produk yang
tidak steril. SAL 10-3 artinya dari seribu produk yang disterilkan hanya boleh satu produk
yang tidak setril. Pemilihan nilai SAL didasarkan atas penggunaan produk tersebut. Untuk
produk yang digunakan berkontak langsung dengan jaringan tubuh atau darah nilai SAL
adalah 10-6. Sedangkan untuk produk yang tidak berkontak langsung dengan darah
mempunyai SAL 10-3