Dia
sangat pemalas dan juga jorok, selalu bangun kesiangan dan terlambat ke kampus, mari kita
simak cerita lengkapnya.
Riska: (terbangun karena terdengar suara alarm yang berbunyi) waduh... kesiangan lagi, bisa
terlambat ini pergi ke kampusnya, matikan alarm dulu deh, kalau sudah seprti ini dari pada
tambah telat tidak perlu mandi lah (berjalan ke kamar mandi dan berganti pakaian, kemudian
gosok gigi dan cuci muka) (setelah keluar dari kamar mandi mengambil tas dan bergegas
meninggalkan kamar untuk pergi ke kampus) aduh... sudah telat ini, berangkat dulu deh
(meninggalkan kamar, mematikan lampu, dan mengunci kamar).
(ditengah perjalanan Riska melihat ada orang berjualan makanan, dan dia merasa kelaparan)
beli sarapan dulu apa ya? (melihat isi dompet) yah lupa uang tinggal sedikit, akhir bulan kan
belum dikirim, ya sudah lah jalan saja ke kampus.
Riska: maaf bu, saya tadi kesiangan dan dalam perjalanan mengalami kemacetan. Apakah
saya diperbolehkan masuk bu?
Ibu dosen: ya sudah masuk saja, tapi lain kalin jangan terlambat lagi ya.
(setelah selama satu jam pelajaran berlangsung dan akhirnya selesai, Riska meninggalkan
kelas untuk bertemu dengan teman-temannya)
Devi: Riska...
Devi: kamu memang selalu begitu, makanya jangan diulangi lagi jangan biasakan melakukan
hal yang buruk itu tidak baik Ris.
Riska: iya... Insha Allah tidak telat lagi dan tidak bangun kesiangan.
Devi: ya sudah ayo ke kantin dulu
(mereka berjalan menuju kantin dan sesampainya di kantin mereka memesan makanan dan
minuman)
Devi: Itu kan Cuma katamu, kelihatannya saja bersih tapi, kita tidak tahu itu benar-benar
bersih atau tidak.
Devi: ayo kita lakukan cuci tangan dengan baik dan benar.
Devi: Bukan begitu caranya cuci tangan yang baik dan benar itu Ris.
Devi: Begini lo caranya, (sambil melakukan gerakan mencuci tangan) pertama basuh kedua
tangan dengan air mengalir, lalu ambil sabun dan gosok-gosok dulu sabunnya pada tangan,
kemudian punggung tangan, lanjut ke sela-sela jari dan kukunya juga, setelah itu bilas dengan
air sampai bersih.
Riska: Iya Dev terimakasih ya sudah mengajari cara cuci tangan yang baik dan benar.
Devi: Iya sama-sama, sudah bersih kan? Mulai sekarang biasakan cuci tangan sebelum dan
sesudah makan seperti yang saya ajari tadi.
Riska: Baik Dev.
(Setelah selesai makan mereka meninggalkan kantin dan menuju ruang baca untuk
mengerjakan tugas kelompok)
(sesampainya di ruang baca mereka mulai membahas tugas yang akan dikerjakan)
Lea: Ya sudah lah kita lanjutkan saja mengerjakannya biar cepat selesai tugasnya.
(lama-kelamaan)
Riska: iya.
(membasuh kaki dengan air saja)
Lea: Ehh,, bukan gitu Ris caranya mencuci kaki dengan benar.
Lea: begini lo caranya itu, pertama basuh terlebih dahulu kaki dengan air mengalir, kemudian
ambil sabun, gosokkan pada telapak kaki, punggung kaki, dan juga sela-sela jarinya. Setelah
itu bilas denga air mengalir sampai bersih. Nah sudah bersih kan? Sudah harum kan?
Riska: Duh, berantakan sekali kamarku, tapi malas yang mau merapikan (lalu menuju kasur
dan berbaring, tiba-tiba Devi dan Lea datang dan melihat kamar Riska)
Lea: Ya Allah Riska kamar kamu berantakan sekali semenjak hidup di sini, serika di situ,
kenapa tidak dibersihkan dan dirapikan?
Devi: Kamu tidak boleh begitu, masa kamar kamar cewek beranakan begini.
Devi: Iya kan jijik, kotor, bersihkan lah kan gak baik kalau begini.
Lea: iya itu kebiasaan yang tidak baik Ris. Jangan dibiarkan, anak kos itu harus bersih, sehat,
kita harus menghilangkan presepsi bahwa anak kos itu kotor dan jorok.
Riska: Iya teman-teman, maaf ya. Mulai sekarang saya tidak akan seperti ini lagi deh.
Kamarku akan selalu ku jaga, selalu dirapikan dan dibersihkan, serta memulai hidup sehat
dan bersih dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, cuci muka dan mandi. Lebih
bisa mengatur waktu supaya bangun tidak kesiangan.