.PENDAHULUAN
Jumlah penduduk yang besar merupakan aset bagi suatu bangsa dalam
meningkatkan kualitas hidupnya . Di satu sisi laju pertumbuhan yang tidak diimbangi
dengan peningkatan pada bidang lain, seperti ekonomi dan bidang lainnya berakibat
menyempitnya lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah
pengangguran.
Dewasa ini jumlah pengangguran di Indonesia meningkat dengan tajam, terlebih
sejak terjadinya krisis moneter yang telah melanda Indonesia dan beberapa negara di
kawasan Asia. Persaingan yang semakin ketat, mendorong Perguruan Tinggi, sebagai salah
satu penyelenggara pendidikan, untuk semakin berlomba dalam upaya meningkatkan
kualitan lulusan (output) yang dihasilkan.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan
dibidang kewirausahaan, sehingga diharapkan lulusan yang dihasilkan tidak hanya bersifat
pasif sebagai pencari kerja, tetapi akan mampu menciptakan peluang usaha, yang berarti
menciptakan lapangan kerja.
Di samping itu banyak hasil penelitian di Perguruan Tinggi belum termanfaatkan,
maka dengan adanya kuliah Kewirausahaan akan menjadi sarana untuk transfer teknologi ,
sehingga tercipta keterpaduan yang sinergik antara sosio tekno ekonomi; yakni antara :
penguasaan ilmu pengetahuan ( termasuk kejelian dalam penerapannya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat), dengan keahlian pemasaran ( termsasuk komersialisasi hasil
penelitian dan pengembangan ), dan dengan keuangan (financial cost), serta manajemen
produksi.
Salah satu contoh usaha yang belum banyak dikembangkan adalah dalam
pengolahan produk-produk kelapa. Kita ketahui bersama bahwa tanaman kelapa sangat
banyak tumbuh di negara kita, selain daging buahnya diolah menjadi minyak kelapa yang
merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok sehari-hari, tempurung kelapa dapat diolah
menjadi arang, sedangkan air kelapanya diolah menjadi nata de coco, serta blondo yang
dihasilkan dapat dikonsumsi sebagai makanan yang mengandung protein cukup tinggi.
Selama ini, pada umumnya para pengrajin minyak kelapa memproduksi minyaknya dengan
cara pemanasan. Produk minyak kelapa hasil olahan cara pemanasan ini ternyata dari
segi kualitasnya kurang baik (kurang jernih, dan cepat berbau tengik), oleh karena itu perlu
diperkenalkan cara pembuatan minyak kelapa dengan cara lain; yaitu cara pengasaman.
Cara pengasaman mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengna cara tradisional
( cara pemanasan); yaitu : minyak kelapa yang dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih
baik ( jernih, tahan disimpan dalam waktu lama tanpa terjadi ketengikan), disamping itu
dalam cara pengasaman tidak diperlukan bahan bakar untuk pemanasan, sehingga biaya
produksi dapat ditekan (lebih rendah).
Saat ini harga kelapa relatif tinggi, sehingga pengrajin yang hanya mengandalkan
pengolahan kelapa menjadi minyak goreng akan merugi. Untuk memperoleh keuntungan
yang besar harus diikuti dengan pengolahanpengolahan yang lain, misalnya, pengolahan
air kelapa menjadi nata decoco, pengolahan tempurung menjadi arang sampai arang aktif,
pengolahan ampas kelapa menjadi makanan ternak, pembuatan tepung tempurung kelapa,
pembuatan kecap dari air kelapa, pengawetan santan, dan sebagainya.
Kuliah Kewirausahaan ini diprogramkan untuk memperoleh pengetahuan
kewirausahaan dan pengalihan pengalaman berwirausaha, sebagai aktivitas awal bagi
mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan baru.
Bagi seorang mahasiswa pemula dalam wirausaha, keikutsertaannya dalam Kuliah
Kewirausahaan akan merupakan inisiasi penumbuhan dan pemahaman jiwa kewirausahaan.
Bagi Instansi Penyelenggara, Jurusan Kimia F.PMIPA IKIP Yogyakarta, program
ini merupakan wahana untuk transfer pengetahuan dan teknologi dari hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan, khususnya di bidang kimia, untuk menumbuhkan inspirasi dan
motivasi bagi mahasiswa untuk meningkatkan penciptaan dan pertumbuhan wirausaha
baru. Dengan demikian diakhir kuliah akan tercapai tujuan umum kegiatan ini, yakni
menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi wirausahawan baru yang handal.
Tujuan khusus yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan di kalangan mahasiswa sehingga
tercipta motivasi jiwa wirausaha yang berwawasan jauh ke depan dan luas, berbasis
ilmu yang diperolehnya.
b. Memberikan pengetahuan manajemen di kalangan mahasiswa, khususnya mengenai
sistem manajemen mutu (ISO 9000), sehingga mahasiswa siap berkompetisi
menghadapi era pasar bebas.
c. Meningkatkan pertumbuhan calon wirausahawan baru dari kalangan mahasiswa.
d. Memberikan pengetahuan (disertai praktek) kepada mahasiswa, tentang cara pembuatan
minyak kelapa dengan berbagai cara , serta pengolahan bagian-bagian lain dari kelapa
meliputi antara lain: pembuatan arang dari tempurung, pembuatan tepung tempurung
kelapa, pembuatan nata de coco dari air kelapa, pembuatan kecap air kelapa,
pembuatan briket arang dari ampas kelapa, dan pengolahan yang lain seperti pembuatan
Kecap, pembuatan Tahu, Fotografi, Sablon dan sebagainya.
BAB II
ENTREPRENEURSHIP
A. DEFINISI
Key Rule
Seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis dalam suatu organisasi (
ENTREPRENEUR)
B. KENAPA BERWIRAUSAHA?
Pertanyaan tersebut sering kita dengar dan kita sering sulit menjawabnya secara terinci.
Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang motivasi dijelaskan bahwa seseorang dalam
hidupnya mempunyai banyak kebutuhan. Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dilukiskan
sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis meliputi:
kebutuhan akan kecukupan ekonomi
pangan
pakaian
seksual
dan sebagainya
2. Kebutuhan akan rasa aman
kebutuhan akan ketentraman hidup
keamanan dari ancaman masa sekarang
keamanan dari ancaman masa akan datang
3. Kebutuhan sosial
kebutuhan untuk bergaul dengan masyarakat
pergaulan antar personal
4. Kebutuhan penghargaan
ingin dihargai jabatan
pangkat
keahlian
status sosial
dan sebagainya
5. Kebutuhan aktualisasi diri
berkarya
ekspresi diri sendiri
Banyak klasifikasi yang diberikan oleh para ahli ekonomi maupun psikologi
tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh wirausaha. Bygrave mengembangkan 10 sifat
yang harus dimiliki oleh wirausaha. Sifat atau karakteristik wirausaha dikenal dengan
istilah 10 D (Bygrave). Ke sepuluh sifat tersebut adalah:
1. Dream: Mimpi terhadap keinginan masa depan pribadi dan bisnis serta mampu
mewujudkan mimpinya .
2. Decisiveness: Bekerja cepat, membuat keputusan secara cepat dan penuh perhitungan.
3. Doers: Keputusan segera ditindaklanjuti, tidak menunda-nunda kesempatan
4. Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, rasa tanggung
jawab tinggi dan tidak mau menyerah walau dihadapkan pada halangan dan rintangan
yang berat.
5. Dedication: Rasa pengorbanan yang tinggi, bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam
sehari, 7 hari seminggu.
6. Devotion : Kegemaran atau kegiala-gilaan dalam mencintai bisnisnya, atau
produknya.
7. Details : memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny: Bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. Bebas
dab tidak tergantung kepada orang lain.
9. Dollars : Motivasinya tidak semata-mata mencari uang, tetapi uang merupakan toilok
ukur keberhasilan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis, maka
pantas mendapatkan laba/bonus/hadiah
10. Distribute: Bersedia mendistribusikan kepemilikam bisnisnya terhadap orang-orang
kepercayaannya.
Sifat-sifat yang dimiliki wirausaha menurut klasifikasi psikologi yang lain dapat
dikelompokan menjadi:
Kebutuhan akan keberhasilan
Seseorang memiliki tingkat motivasi berbeda-beda. Abraham Maslow-Teori
Motivasi.
David C. McClelland psikolog dari Harvard Adanya korelasi positif antara
kebutuhan akan keberhasilan dengan aktivitas wira usaha
Keinginan untuk mengambil resiko
McCleland: Orang yang memiliki kebutuahn tinggi akan keberhasilan juga
memiliki kecenderungan untuk mengambil resiko yang moderat. Memilih situasi
rsiko yang hasilnya dapat dikendalikan. Berbeda dengan situasi taruhan/undian
yang hasilnya hanya tergantung pada kesempatan/peluang yang ada.
Percaya Diri
Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab
tantangan yang ada di depannya. Mereka mempunyai pemahaman atas segala jenis
masalah yang mungkin muncul.
JB Rotter:
i. Internal locus of control (kepercayaan bahwa kesuksesan seseorang
tergantung pada usahanya sendiri)
ii. External locus of control (kepercayaan bahwa kehidupan seseorang lebih
dikendalikan oleh keberuntungan atau nasib daripada usahanya sendiri)
Wirausahawan memiliki pengendalian ke dalam lebih tinggi dari masyarakat pada
umumnya.
`
8 JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES
(Murphy and Peck: 8-anak tangga untuk mencapai puncak karir)
Ability to
Communicate
Ambition-Drive
College Education
Making Sound Decisions
Self-Confidence
Good Appearance
Getting things done with and
\through People
Capacity for Hard Work
o Tulis sebuah rencana tindakan dan jangan menangguhkannya, tapi segera kerjakan
o Pertimbangkan langkah yang dapat kita ambil setiap hari, yang bisa membawa kita
lebih dekat pada tujuan
o Pilih sumber penghasilan yang belum terjamah dengan menerima tantangan baru
o Hargai apa yang sudah kita lakukan dengan benar dan pelihara terus kemampuan
kita
o Evaluasi orang yang sikses dan serap atribut mereka
BAB IV
MEMAHAMI PENOLAKAN
Memanfaatkan umpan balik negatif untuk menuju sukses. Kita harus pandai-pandai
memanfaatkan penolakan atau umpan balik negatif karena jika kita dapat memanfaat umpan balik
tersebut akan menjadikan kita semakin kokoh dalam berbisnis.
umpan balik negatif dari konsumen berharga untuk menuntun kita mencapai target
penilaian orang merupakan evaluasi sehingga kita bisa memodifikasi arah hidup
dan tujuan kita
umpan balik negatif dapat mengarahkan kita ke arah tujuan yang lebih besar,
karena akan menambah kreativitas kita jika kita kuat menghadapinya
kecuali kritik yang asal (ngawur) jangan sampai mempengaruhi, cobalah di cek
dengan menanyakan hal yang lebih baik
silahkan tetap pada tujuan dan target yang akan dicapai
BAB V
BERHASIL DI TENGAH STRESS
Secara garis besar ada dua hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi
mental atau stress.
Kebosanan. kebosanan dapat menyebabkan orang menjadi stres. Hal ini terjadi
jika kita kurang mendapat tantangan. Sehingga secara tidak disadari kita akan
mengalami stres. Harapan atau target rendah menyebabkab seseorang cepat bosan.
Sedangkan target tinggi menyebakab eeorang overhead. (kewalahan)
Kewalahan. tantangan yang kita hadapi membuat kita kerepotan. misalnyai
mendapat order yang tidak mungkin dipenuhi
Key Rule:
Stress dapat hilang apabila anda dapoat mengubah persepsi anda.
ILUSTRASI
10 KECANDUAN NEGATIF
10 KECANDUAN POSITIF
MEMBUAT KEPUTUSAN
BAB VI
PERENCANAAN USAHA
Suatu usaha dapat diperkirakan dapat berhasil dengan baik atau gagal tergantung pada
perencanaan usaha yang dilakukan sebemnya. Sebelum melakukan suatu usaha calon
entrepreneur harus melakukan perencanaan usaha atau Business plan. Perencanaan usaha
menggambarkan analisis suatu dan studi kelayakan yang meliputi studi bahan baku, pengolahan
sampai pemasaran. Dalam perencanaan usaha juga perlu dilakukan studi aliran kas atau cash flow
yang menggambarkan keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun sehingga Break even Point
(BEP) dapat diperkirakan dengan pasti.
Sistematika atau format perencanaan usaha tergantung dari permintaan sonsor atau
investor sebagai sumber dana yang akan membiayai. Namun secara garius besar dalam
perencanaan usaha meliputi:
B. Spesifikasi Produk
Perumusan produk
Proses pengolahan
Manfaat
C . Rencana Usaha
Proses
Lokasi
Investasi
Rencana produksi
Kebutuhan dana
Berikut diberikan salah satu contoh perencanaan usaha untuk pengolahan buah kelapa
menjadi minyak kelapa dan hasil sampingnya.
Proposal Perencanan Usaha
A. JUDUL
INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA
B. JENIS USAHA
1. Produksi komoditas minyak kelapa yang sesuai dengan Standar Industri Indonesia.
C. ANALISA SITUASI
Buah Kelapa adalah buah yang sangat bermafaat bagi kehidupan manusia. Seluruh bagian
mulai dari sabut, batok, daging buah, sampai air kelapa ada manfaat yang bernilai gizi tinggi
dan nilai ekonomis yang besar. Industri Pengolahaan Kelapa merupakan usaha yang
diharapkan bisa meningkatkan nilai manfaat dan nilai ekonomi dari buah kelapa.
Usaha pokok pengolahan kelapa adalah mengolah daging kelapa menjadi minyak kelapa
yang bermutu tinggi. Juga memiliki produk sampingan berupa: Pengolahan Sabut Kelapa
menjadi powder yang bisa dimanfaatkan untuk campuran media benih atau bahan baku
pembuatan jok mobil. Pengolahan Batok kelapa menjadi arang ( carbon ). Pengolahan ampas
kelapa menjadi pupuk kompos dan pengolahan air kelapa menjadi Nata de Coco.
Pemanfaatan Blondo (ampas saring minyak) untuk bahan baku pembuatan makanan.
Minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap keluarga. Harga
minyak kelapa kemasan saat ini relatif mahal. Minyak kelapa yang berharga murah diberikan
pemerintah dalam bentuk tanpa kemasan yang dikenal dengan nama minyak curah yang
terbuat dari kelapa sawit. Namun sayang sekali bahwa minyak curah saat ini telah dicemari
oleh orang-orang dengan memberikan campuran yang cukup berbahaya. Campuran yang
sering diberikan antara lain: solar, lemak dan zat-zat pengisi lainnya. Dengan demikian
banyak konsumen yang menjadi ragu menggunakannya. Minyak kelapa curah terbuat dari
buah kelapa sawit, sehingga minyak yang dihasilkannya diberi nama minyak kelapa sawit.
Agar masyarakat menjadi mantap dan tidak was-was, maka perlu dilakukan tindakan
nyata oleh orang yang mengetahui seluk-beluk minyak kelapa. Minyak kelapa yang akan
diproduksi merupakan minyak kelapa asli yang diproduksi sendiri dan menampung minyak
yang diproduksi oleh pengrajin minyak kelapa tradisional. Minyak kelapa tradisional yang
dibuat pengrajin merupakan minyak kelapa dengan mutu rendah sehingga minyak tersebut
tidak dapat tahan lama juga penampilan fisiknya kurang menarik.
2. Data Produksi
Dari analisa data yang dilakukan, diketahui rata-rata produksi minyak kelapa yang
dihasilkan mencapai 100 sampai 200 liter per hari per unit usaha tradisionil. Jumlah
produksi tersebut merupakan hasil produksi yang diperoleh dengan mengolah bahan baku
kelapa sebanyak lebih kurang 1.000 sampai 2.000 butir kelapa dengan cara basah
tradisional atau bothokan. Di daerah kecamatan Srandakan dan sekitar terdapat 12
pengrajin minyak kelapa, rata-rata produksi per hari antara 800 sampai 1.000 liter minyak
kelapa. Produksi tersebut masih dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Hambatan utama para pengrajin adalah pemasaran, kwalitas minyak, sehingga jika ada
industri yang mau menampung, maka kuantitas produksi adakan ditingkatkan.
D. TUJUAN KEGIATAN
AIR NATA DE
KELAPA COCO
INDUSTRI
PEMBUATAN
BATOK
MINYAK
KELAPA KELAPA ARANG
UKM
(PENGRAJIN BLOND MAKANA
MINYAK MINYAK O N
KELAPA ) KELAPA
MINYAK KELAPA
MURNI
PASAR
C. RENCANA INVESTASI
Daftar Investasi
Dalam Rupiah
B. C. Uraian ANGGARAN
N0
1. SEWA TANAH DAN BANGUNAN (5 17.500.000
TAHUN)
2. Tangki Pemurnian ( 60 unit ) @ 1000 Lt. 105.000.000
3. Tangki Pemvakum ( 1 unit ) 23.000.000
4. Pompa Vakum 350.000
5. Diesel dan Pompa 2.500.000
6. Filter press ( 5 unit ) 75.000.000
7. Mixer Minyak 2.750.000
8. Mesin Pemarut Kelapa ( 3 unit ) 2.800.000
9. Mesin Pengaduk Parutan Kelapa 2.250.000
10. Mesin Pemeras Santan 5.000.000
11. Mesin Pemeras Blondo 2.250.000
12. Alat Pemasak 5.000.000
13. Plastik Sealler 1.500.000
14. Rak Nata de Coco 10.000.000
15. Loyang (15 dosin) 750.000
16. Alat-alat Pembantu 2.500.000
17. Mobil Pick up ( 2 unit ) 120.000.000
18. Mobil Station 75.000.000
19. Komputer ( 1 unit ) 8.500.000
20. Alat-alat Kantor 2.500.000
JUMLAH 464.150.000
D. RENCANA PRODUKSI
E. Kebutuhan Dana
Dana yang dibutuhkan adalah dana untuk investasi awal dan untuk modal kerja.
Dana diperoleh dari pinjaman komersial sejumlah Rp. 1.250.000.000,oo ( Satu milyar dua
ratus lima puluh ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :
KOMISARI
S
DIREKTUR
BAG. BAG.
KEUANGAN ADMINISTRA
MANAGER MANAGER
PRODUKSI PEMASARAN
Keterangan :
1. Penjualan Minyak Kelapa per hari 1500 liter dengan harga rata-rata Rp. 5.250 per liter.
2. Harga batok arang Rp. 750 / kg, Harga Nata de Coco lembaran Rp. 750 per kg dan
Blondo Rp. 5 000 per kg.
3. Harga kelapa per butir Rp. 500 dengan kebutuhan per hari rata-rata 10.000 butir.
4. Pembelian minyak kelapa dari pengrajin tradisional 500 liter per hari dengan harga Rp.
3.250 per liter.
5. Bunga pinjaman Bank 15% per tahun, dengan jangka pinjaman 5 tahun.
6. Usaha pengolahan sabut kelapa belum diperhitungkan.
FD adalah Faktor Diskonto yang besarnya ditentukan oleh bunga Bank rata-rata 15%
11.570.565
Perhitungan B/C adalah = 1,11
10.464.176
Dari hasil perhitungan B/C sebesar 1,11 menunjukkan bahwa B/C lebih besar dari 1,
maka manfaat yang diperoleh dari Usaha Pengolahan Kelapa melebihi biaya yang
dikeluarkan untuk investasi.
Nilai NPV dari Usaha Pengolahan Kelapa selama kurun waktu 5 tahun adalah positif
1.106.389.000, mengindikasikan bahwa usaha tersebut menguntungkan.
Dari ketiga tolok ukur di atas menunjukkan bahwa hasil analisa konsisten, yaitu pada B/C
> 1 pada kondisi NPV = 0; IRR > dari bunga pinjaman Bank. Hal ini mengindikasikan bahwa
Usaha Pengolahan Kelapa menguntungkan atau profitable.
VI. PENUTUP
Industri Pengolahan Kelapa merupakan usaha terpadu yang dapat memanfaatkan seluruh
bahan yang ada dalam buah kelapa, sehingga tidak ada bahan terbuang, bisa dikatakan nilai
tambah pengolahan buah kelapa sangat tinggi.
Sistem pengelolaan usaha Industri Pengolahan Minyak kelapa melibatkan seluruh petani
yaitu dengan jalan Industri adalah penjamin pemasaran hasil pertanian petani, maka petani dapat
menikmati kepastian pendapatan untuk setiap bulannya.
Contoh: 2
JUDUL
Pembentukan Wira Usaha Baru Industri Pembuatan Tepung agar-agar dari Rumput
laut di Daerah Gunungkidul DIY
Goal Proyek
Proyek ini bertujuan utama untuk membentuk usaha baru dalam rangka
memperkecil angka pengangguran masyarakat yang berada di daerah pantai Panggang Gunung
Kidul Yogyakarta. Usaha yang akan dibentuk adalah usaha pembuatan tepung agar-agar yang
berasal dari rumput laut.
Latar Belakang Proyek
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta
yang memiliki potensi kekayaan alam berupa keanekaragaman tumbuhan laut yang sangat cukup
potensial untuk dikembangkan. Salah satu jenis tumbuhan laut yang bernilai ekonomi adalah alga
merah; yang komponen utamanya adalah agar-agar. Tanaman alga merah yang banyak terdapat di
daerah ini adalah dari jenis Gracilaria, gelidium dan Gymnocogrus. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Siti Sulastri dkk. Menunjukkan bahwa kandungan agar-agar dalam rumput laut
tersebut cukup tinggi. Diperkirakan jumlah penjualan rumput laut kering dari wilayah tersebut
mencapai 1 ton per minggu, yang dikirim ke kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.
Dewasa ini penggunaan agar-agar tidak hanya sebagai bahan makanan saja, melainkan juga
digunakan pada berbagai industri farmasi, kosmetik, tekstil, dan sebagainya. Oleh karena itu
permintaan produk agar-agar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Usaha untuk mengolah rumput laut menjadi agar-agar belum pernah dilakukan di daerah ini
baik oleh nelayan maupun pengusaha pengumpul rumput laut. Para nelayan dan pengusaha
pengumpul rumput laut pada umumnya lebih senang menjual rumput laut dalam bentuk
rumput laut yang belum diolah. Padahal jika rumput laut diolah menjadi agar-agar akan
memberikan nilai ekonomi yang jauh lebih tingi. Belum adanya usaha pengolahan rumput
laut tersebut disebabkan masyarakat pada umumnya belum mengetahui teknik bagaimana
pengolahan rumput laut menjadi tepung agar-agar yang berkualitas baik.
Anggota
1. Nama : Drs Sri Atun MSi
NIP : 131 873 956
Jabatan : Lektor Muda
Jurusan : Kimia Organik/FPMIPA IKIP Yk
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini meliputi:
a. Masyarakat nelayan dan pengumpul rumput laut di daerah Panggang
Gunungkidul mampu mengolah rumput laut menjadi tepung agar-agar.
b. meningkatkan jumlah dan kualitas hasil produksi tepung agar-agar supaya
menjadi produk non migas untuk kebutuhan pasar.
Kegiatan Proyek
Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi beberapa tahap yakni :
a. Penyusunan rencana usaha
Rencana usaha/Bissness Plant disusun bersama nelayan dan pengumpul rumput
laut
b. Penerapan IPTEK terpilih
d. Pengembangan produk
Setiap bulan diusahakan produk minyak yang dihasilkan terus meningkat
seiring dengan pendapatann dari hasil penjualan.
e. Rencana pemasaran
Pemasaran mula-mula digunakan untuk memenuhi kebutuhan agar-agar
dilingkungan kabupaten Gunungkidul khususnya dan propinsi DIY pada
umumnya. Setelah produksi semakin banyak akan disebar diseluruh propinsi di
Indonesia. .
f. Penataan manajemen termasuk peningkatan sumber daya manusia
Dalam persiapan menghadapi era pasar bebas (globalisasi), maka penataan
manajemen diupayakan memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO
9002.
Biaya (Budget):
2. Peralatan
a. Tempat bahan baku 2.000.000 2.000.000
b. Tempat hasil 2.000.000 2.000.000
c. Tempat penjemuran 10.000.000 10.000.000
d. Tempat pemasakan 5.000.000 5.000.000
e. Tempat penggilingan 5.000.000 5.000.000
3. Perjalanan
3.600.000 3.600.000
Ketua ( 10 x12 x Rp 30.000) 14.400.000 14.400.000
Anggota(5x8x12xRp30.000) 720.000 720.000
Koordinator (2x12xRp30.000)
4. Pertemuan Industri
10.000.000 10.000.000
5. Lain-lain
a. ATK
b. Fotokopi 10.000.000 10.000.000
c. Dokumentasi 10.000.000 10.000.000
d. Penyusunan laporan 5.000.000 5.000.000
20.000.000 20.000.000
6. Honorarium
a. Ketua (12 x Rp 500.000)
b. Anggota (5x12xRp 400.000) 6.000.000 6.000.000
c. Koordinator koperasi 24.000.000 24.000.000
(12 x Rp 300.000)
3.600.000 3.600.000
Jumlah 181.320.000 10.000.000 191.320.000
Contoh 3
PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN BANTUL
!. KEGIATAN DAN JENIS USAHA YANG AKAN DIDIRIKAN
1.1 Judul
PEMURNIAN MINYAK KELAPA
1.2 Jenis Usaha
Produksi komoditas minyak kelapa yang sesuai dengan standar Industri Indonesia
1.3 Analisis Situasi
Minyak kelapa atau minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi
setiap keluarga. Harga minyak kelapa kemasan saat ini relatif mahal. Minyak kelapa yang
berharga murah diberikan pemerintah dalam bentuk tanpa kemasan yang dikenal dengan
nama minyak curah yang terbuat dari kelapa sawit. Namun, sayang sekali bahwa minyak
curah saat ini telah dicemari oleh orang-orang dengan memberikan campuran yang cukup
berbahaya. Campuran yang sering diberikan antara lain: solar, lemak dan zat-zat pengisi
lain. Dengan demikian banyak konsumen yang menjadi ragu menggunakannya. Minyak
kelapa curah terbuat dari pohon kelapa sawit, sehingga minyak yang dihasilkan diberi
nama minyak kelapa sawit. Agar masyarakat menjadi mantap dan tidak was-was, maka
perlu dilakukan tindakan nyata oleh orang yang mengetahui seluk beluk minyak kelapa.
Minyak kelapa yang akan diproduksi merupakan minyak kelapa asli yang diproduksi oleh
pengrajin minyak kelapa tradisional. Minyak kelapa tradisional yang dibuat pengrajin
merupakan minyak kelapa dengan mutu rendah sehingga minyak tersebut tidak dapat
tahan lama juga penampilan fisiknya kurang menarik.
Keadaan Mitra Usaha (UKM) minyak kelapa tradisional.
Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul yang terletak kurang lebih 10 km dari
pusat kota kabupaten Bantul penghasil kelapa. Beberapa penduduk yang tinggal di daerah
tersebut banyak memanfaatkan buah tanaman kelapa yang dihasilkan untuk diolah
menjadi minyak kelapa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun dijual di pasar
sebagai tambahan pendapatan keluarga. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan
buah kelapa tersebut untuk usaha makanan tradisioanl yang dinamakan dengan geplak
Ada juga beberapa penduduk yang memanfaatkan protein sebagai hasil samping
pembuatan minyak kelapa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai gizi tinggi yang
disebut dengan kethak. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan tempurung kelapa
sebagai bahan bakar dan diolah menjadi bahan arang.
Data Produksi
Dari analisis data yang dilakukan, diketahui rata-rata produksi minyak kelapa
yang dihasilkan mencapai 100 sampai 200 Liter per hari per UKM. Jumlah produksi
tersebut merupakan hasil produksi yang diperoleh dengan mengolah bahan baku kelapa
sebanyak lebih kurang 1000 sampai 2000 butir dengan cara basah tradisional atau
bothokan. Dalam kecamatan Srandakan terdapat lebih dari 6- 8 pengrajin minyak kelapa.
Sehingga rata-rata per hari 800 sampai 1000 Liter minyak kelapa. Produksi tersebut masih
dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hambaaatan utama para pengrajin
adalah pemasaran sehingga jika ada industri yang mau menampung, maka kuantitas
produksi akan ditingkatkan.
Data Bahan Baku
Tanaman kelapa sebagai bahan baku utama dapat diperoleh dengan mudah di
daerah kabupaten Bantul. Sebagian besar penduduk memiliki tanaman kelapa yang
tumbuh di pekarangan sekitar tempat tinggal mereka. Data statistik yang diperoleh dari
kantor Biro Pusat Statistik Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa terdapat lebih kurang
100.000 ton butir kelapa setiap tahunnya di daerah kabupaten Bantul. Atau lebih kurang
100.000.000 butir kelapa setiap tahunnya. Dari sejumlah butir kelapa tersebut
menghasilkan limbah air kelapa sebanyak 50 juta Liter. Produksi ini tergolong sangat
tinggi, belum lagi jika ditambah dari kabupaten tetangga dekatnya Kulon Progo yang
merupakan penghasil buah kelapa terbesar di DIY. Juga kabupaten yang lain Sleman dan
Gunungkidul yang merupakan penghasil buah kelapa ketiga dan keempat setelah
Kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul terletak tidak jauh dari
kabupaten Purworejo Jawa tengah (lebih kurang 40 km) yang sangat terkenal penghasil
kelapa, sehingga ditinjau dari segi bahan baku, tidak ada permasalahan dalam pembuatan
pemurnian minyak kelapa.
2.4. Manfaat Industri Pemurnian minyak kelapai Dari aspek Sosial Ekonomi Secara nasional
- Secara umum dengan adanya industri pemurnian minyak ini akan memberikan
manfaat pada para pengrajin minyak kelapa tradisional. Hambatan utama para
pengrajin tersebut adalah pada masalah pemasaran, sehingga jika ada industri yang
menampung hasil industrinya, maka para pengrajin minyak kelapa tradisional akan
dapat meningkatkan produksinya tanpa ada kekawatiran produknya tidak laku.
Minyak yang diperoleh dari pengrajin minyak kelapa tradisional bermutu jelek , keruh
serta tidak tahan lama, sehingga para pengrajin takut memproduksi dalam skala besar
karena takut tidak laku dan cepat tengik.
- Jaminan kesehatan penggunaan minyak hasil pemurnian, karena minyak yang
diperoleh dari hasil pemurnian ini benar-benar merupakan minyak asli tanpa adanya
zat pengisi sebagaimana minyak yang ada di pasaran. Minyak ini juga bermutu tinggi
karena merupakan minyak yang tahan pada suhu yang relatif tinggi. Kadar kolesterol
dan peroksida minyak hasil pemurnian ini relatif stabil walaupun dipakai pada suhu
tinggi dan waktu cukup lama, minyak pabrik lain pada suhu rendah memang tidak
mengandung kolesterol dan peroksida yang rendah, namum jika sudah dipakai untuk
menggoreng baik kolesterol maupun angka peroksidanya akan naik dengan dratis jauh
melampaui kadar kolesterol dan peroksida dari minyak kelapa hasil pemurnian ini.
- Harga relatif lebih murah dibandingkan dengan minyak kemasan dengan kualitas
minyak sama.
- Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar untuk menjadi pengrajin minyak
kelapa maupun berjualan minyak kelapa hasil pemurnian.
- Memotivasi pasar untuk meningkatkan makanan yang membutuhkan minyak kelapa
- Membantu pemerintah dalam hal penyediaan minyak kelapa
- Membantu industri kecil minyak kelapa dalam hal pemasarannya.
3. RENCANA USAHA
Tahun II - Tanah
- Bangunan pabrik
- Tangki pemurnian (20 100.000
buah)
- Tangki panampungan 100.000
minyak kotor (20 buah)
- Tangki penampungan 100.000
minyak murni (20 buah)
- Peralatan tambahan untuk 12.000
tangki
- Disel dan pompa 10.000
- Filter pres (5 buah) 10.000
- Pompa vacum 3.000
Jumlah 335.000
4. RENCANA FINANSIAL
4.1 Aliran Kas
Jumlah Rp 847.000
Siap di pasarkan
Contoh 4
2.5 Manfaat Unit Produksii Dari aspek Sosial Ekonomi Secara nasional
- Jaminan kesehatan bagi konsumen nata de coco
- Harga relatif murah satu lembar Rp 600,- dengan berat sekitar 1 kg.
- Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat/mahasisa
- Membantu pemerintah dalam hal penyediaan makanan sehat bervitamin
3. RENCANA USAHA
3.1 Bagan Alir Proses Industri
Industri mitra Industri Mitra Industri Mitra
Nata de coco
Konsumen
FPMIPA LPM
UNIT Produksi
Tim Pelaksana
6. RENCANA FINANSIAL UNIT PRODUKSI
4.1 Aliran Kas selama 5 tahun
Tahun
tahun I Tahun II tahun III tahun IV tahun V
Kas masuk 18000000 18000000 30000000 30000000 3000000
Modal 10000000
Pinjaman 5000000
Total Kas masuk 28000000 23000000 30000000 30000000 30000000
PERALATAN
Nampan/loyang 2400000 75000 150000 150000 150000
Dandang ( 200 L) 300000 25000 150000 50000 150000
KOMPOR 300000 15000 150000 50000 50000
Rak-rak penyimpanan 600000 15000 15000 300000 50000
pompa air+pralon +bak penampung air 350000 100000 50000 50000
Bak-bak penampung nata jadi 385000 25000 150000 150000 50000
botol bibit 120000 4000 4000 20000 20000
Kain saring 50000 25000 25000
Gelas ukur 30000 30000 30000
Termometer 24000
Serbet 75000 5000 5000 5000 5000
ember plastik 150000 15000 15000
pembuatan buangan limbah 200000 30000 30000
Gayung 25000 2500 2500 2500 2500
Alat pembersih botol 12500 2500 2500 2500 2500
Jerigen penampung air kelapa 300000 10000 30000 30000 30000
BAHAN
Air kelapa (130L x 25 x 12) 3900000 3900000 3900000 3900000 3900000
Gula pasir (1.5kg x 25 x 12) 1350000 1350000 1350000 1350000 1350000
ZA ( 2 kg x 25 x12) 450000 450000 450000 450000 450000
Asam cuka ( 1.2 L x 25 x 12) 1500000 1500000 1500000 1500000 1500000
Bibit (starter ) 1500000 1500000 1500000
karet ( 0.25 kg x 25 x 12) 500000 500000 500000 500000 500000
Koran ( 1 kg x 25 x 12) 200000 200000 200000 200000 200000
spritus ( 20 mL x 25 x 12) 37500 37500 37500 37500 37500
Rinso ( 2 x 12) 204000 204000 204000 204000 204000
Alat gosok cuci loyang ( 4 x 12) 24000 25000 24000 24000 24000
Minyak tanah ( 5 L x 25 x 12) 600000 600000 600000 600000 600000
OPERASIONAL
Gaji pegawai per bulan ( 2 OH x 25 x 12) 3000000 3000000 3600000 3600000 3600000
Gaji Pengelola ( 1Oh x25 x 12) 1800000 2250000 3000000 3000000 3750000
Gaji tenaga ahli ( 1 Oh x 25 x 12) 1500000 1800000 2250000 2250000 3000000
Transportasi ( 1 OK x 8 x 12) 960000 960000 960000 960000 960000
Kesejahteraan ( 4 Oh x 25 x 12) 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000
ATK 500000 500000 500000 500000 500000
Pengembalian kredit 5000000
Lain-lain 1000000 1000000 2000000 2000000 2000000
Total pengeluaran 25547000 19670500 28134500 24615500 25890500
Surplus/defisit 2453000 3329500 1865500 5384500 4109500
Saldo awal 0 2453000 5782500 7648000 13032500
Saldo Akhir 2453000 5782500 7648000 13032500 17142000
BAB VII
INDUTRI TERAPAN BIDANG KIMIA
A. Fotografi
I. Tujuan Khusus Perkuliahan :
Setelah mengikuti praktek ini diharapkan mahasiswa dapat mengambil gambar, encuci
film, dan melakukan afdruk foto.
V. Perintah Pekerjaan
1. Mengambil gambar dengan menggunakan kamera atau tustel dengan cara mengubah-
ubah posisi untuk mendapatkan gambar yang terbaik. Dilakukan dalam kelompoknya
masing-masing
2. Mencuci film yang telah dipakai , langkah pencucian sesuai dengan petunjuk yang
telah dibuat
3. Mengafdruk film dengan langkah sesuai dengan petunjuk praktikum workshop yang
telah ada
4. Melakukan evaluasi dari hasil pekerjaan memotret, mencuci film dan mengafdruk
film.
Bahan:
- kelapa yang sudah tua
- Asam (dapat asam cuka atau asam sitrat)
- Air
IV. Petunjuk dan Pencegahan
Kunci keberhasilan dari pembuatan minyak ini adalah pada pemisahah minyak dengan air.
Air dan minyak dalam emulsi santan dapat pisah jika pH yang ada dalam larutan sekitar
4,5. Jika pH jauh dari titik tersebut maka minyak dan air tidak akan terpisah. Sehingga
harus dijaga tidak boleh lebih dari 5 tetapi juga tidak boleh kurang dari 3
V. Landasan teori
Minyak kelapa atau minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi
setiap keluarga. Harga minyak kemasan saat ini relatif mahal. Minyak goreng yang
berharga murah diberikan pemerintah dalam bentuk tanpa kemasan yang dikenal dengan
nama minyak curah. Namun, sayang sekali bahwa minyak curah saat ini telah dicemari
oleh orang-orang dengan memberikan campuran yang cukup berbahaya. Campuran yang
sering diberikan antara lain: solar, lemak dan zat-zat pengisi lain. Dengan demikian
banyak konsumen yang menjadi ragu menggunakannya. Minyak kelapa curah terbuat dari
pohon kelapa sawit, sehingga minyak yang dihasilkan diberi nama minyak kelapa sawit.
Agar masyarakat menjadi mantap dan tidak was-was, maka perlu dilakukan tindakan
nyata oleh orang yang mengetahui seluk beluk minyak kelapa.
Minyak kelapa tradisional terbuat dari buah kelapa. Pembuatan minyak kelapa ada
beberapa cara. Secara basah dan secara kering., dalam hal ini akan dibahas pembauatan
minyak kelapa dengan cara basah. Mula-mula kelapa dikupas, kemudian dilakukan
pemarutan, dan dibuat santan. Santan merupakan bahan emulsi yang terdiri atas minyak
dlam air. Secara alami air dan minyak tidak akan bercampur. Namun karena protein
menyebabkan terjadinya emulsi tersebut. Jika pengemulsi tersebut dirusak maka akan
terjadi pemisahan antara minyak dan air itu. Cara merusak emulsi ada bermacam-macam.
Anatara lain dengan pemanasan ( cara ini sering dinamakan dengan krengseng atau
bothok), cara pengsaman, yaitu dengan cara menambah sntan dengan zat-zat yang bersifat
asam seperti asam cuka atau sitrun zuur, cara pancingan, yaitu cara pemisahan air misah
dengan model menacing menggunakan minyak yang telah jadi, cara listrik, pemisahan /
perusakan penge,mulsi dengan menggunakan medan listrik, dan sebagainya.
Bahan-bahan
- air kelapa 20 liter
- gula pasir 250 gram
- asam sitrat 10 gram
- amonium sulfat 250 gram
- asam cuka 160 mL
- Bibit nata de coco
D. Pembuatan Kecap
I. Tujuan Khusus Perkuliahan :
Setelah melakukan praktek ini diharapkan mahasiswa dapat membuat kecap dari bahan
air kelapa atau kedelai
V. Landasan teori
Kecap merupakan zalah satu zat penyedap makanan. Kecap banyak dimanfaatkan
dalam berbagai keperluan makanan, antara lain: dalam sate, nasi goreng, makanan jepang
dan sebagainya. Kecap terbujat dari fermentasi kedelai dengan jamur tempe. Kecap
banyak mengandung protein sehingga dilihat dari segi gizi sangat bermanfaat. Kedelai
yang telah difermentasi dilakukan pengeringan sehingga jamur yang menempel hilang,
setelah itu dilakukan ekstraksi untuk mengambil sari kedelai.. sari kedelai inilah yang
merupakan bahan kecap yang diolah dengan cara cara tertentu.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA