TAHUN 2012/2013
Disusun oleh:
ARFISTIK ARIF ROHMANIK
A510090080
A. Pendahuluan
Pembelajaran mencakup dua konsep yang saling terkait, yaitu belajar
dan mengajar. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi
antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah salah satu komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar,
sedang pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar
mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial di bidang pembangunan. Dalam Undang-undang RI Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pengertian
pendidikan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Kemampuan verbal merupakan modal yang paling utama untuk
melakukan kegiatan bercerita. Kegiatan bercerita akan mudah dimengerti olah
pendengar apabila kegiatan tersebut dilakukan dengan lancar dan tanpa
terbata-bata. Untuk itu dalam kegiatan bercerita di mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini harus menggunakan metode yang inovatif untuk
mengembengkan kemampuan verbal peserta didik agar memiliki kalihaian
dalam menyusun kalimat demi kalimat sehingga menjadi sebuah cerita yang
enak didengar.Kemampuan verbal peserta didik harus ditingkatkan sedini
mungkin agar kagiatan bercerita dapat dilakukan dengan baik.
Pengembangan program pembelajaran kemampuan verbal pada usia
sekolah dasar antara lain bertujuan agar anak dapat berbicara dengan lancar,
dapat menyusun kata-kata, menyusun kalimat yang memiliki makna dan dapat
di pahami oleh orang lain. Fakta menunjukkan bahwa proses pembelajaran
yang terjadi selama ini memposisikan diri anak sebagai pendengar yang setia
sementara guru aktif berbicara dan bercerita, sehingga anak tidak terbiasa
dengan merangkai kata-kata dan menyusun kalimat yang bermakna dan yang
2
dapat dipahami oleh orang lain. Akibatnya anak pun banyak yang berbicara
malu-malu, terbata-bata, suka mengulang kata yang itu-itu saja sehingga
menjadikan berbicarapun tidak lancar dan mereka akan mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi. Sedangkan siswa lainnya yang memiliki keaktifan lebih
akan lebih mendominasi dalam setiap kegiatan berbahasa dan tidak
memberikan kesempatan kepada teman yang lainnya untuk berbicara dengan
leluasa. Dalam hal ini penulis sangat ingin mengubah kebiasaan yang akan
berakibat tidak baik tersebut dengan melakukan penelitian dengan metode
yang inovatif.
Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.Hal
ini sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia bahwa
belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Upaya untuk mengetasi
permasalahan yang terjadi di SD Negeri Sugihan 1, diperlukan metode yang
tepat untuk meningkatkan kemampuan verbal siswa dalam bercerita sehingga
pembelajaran akan lebih menarik. Dari latar belakang masalah di atas bahwa
kemampuan verbal perlu di tanamkan sejak dini agar peserta didik dapat
berkomunikasi dengan lancar dan tanpa terbata-bata.
B. Kajian Teori
Kemampuan verbal (linguistic) didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik
secara lisan maupun tulisan.Kecerdasan kemampuan verbal juga
mencakup kemampuan untuk memanipulasi sintaksis atau stuktur suatu
bahasa, fonologi atau suara-suara bahasa, semantic dan pengertian dari
bahasa serta dimensi-dimensi dan kegunaan praktis dari suatu bahasa.
Kemampuan verbal dalam berbahasa adalah kecerdasan kata-
kata atau kemampuan untuk menggunakan inti dari cara kerja bahasa
dengan jelas. Komponen untama dari kemampuan ini dijalankan melalui
komunikasi dengan cara membaca, mendengar, menulis, berbicara. Lebih
utama lagi, kemampuan ini membantu menghubungkan antara ilmu
3
sesuai dengan tujuan yang ingin di capai. Menurut puji santoso (2007: 5.8)
pembelajaran bahasa Indonesia adalah proses member rangsangan belajar
berbahasa kepada siswa dalam upaya siswa mwncapai kemampuan
berbahasa. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005: 430) Indonesia
adalah bangsa, budaya dan bahasa yang dipakai Negara Indonesia.
C. Metode Penelitian
1. Setting Penelitian
Tempat penelitian adalah SD Negeri Sugihan 1 Toroh
Grobogan.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Sugihan 1 Toroh Grobogan thaun ajaran 2012/2013.
4. Prosedur Penelitian
Prosedur dan langkah-langkah dalam melaksanakan tindakan mengikuti
modelKemmis dan Mc. Taggartbahwa dalam siklus terdiri dari empat
langkah yaitu: perencanaan tindakan (planning), tindakan (action),
observasi (observation), dan refleksi (reflection).
5. Sumber data
Sumber data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh
melalui sumber data yang meliputi: siswa kelas IV SDN Sugihan 1 Toroh,
GuruIV SDN Sugihan 1 Toroh, Data dokumen.
6. Metode Pengumpulan data
Metode atau teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan metode wawancara, pengamatan/observasi, tes, dan
dokumentasi.
7. Instrumen Penelitian
5
120
93.1 95.55 95.55
100 86.2 82.76
80 72.41
Dalam persen (%)
58.62 62.06
58.62
60 48.27
40 31.03
27.58 31.03
20.63 24.29
20
0
Pra Siklus Siklus 1 pert 1 Siklus 1 pert 2 Siklus 2 pert 1 Siklus 2 pert 2
E. Pembahasan
Menurut Uzer Usman (1994), dalam menciptakan kondisi
pembelajaran yang efektif, guru harus : melibatkan siswa secara aktif, menarik
minat dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa dan
memperhatikan perbedaan individu siswa. Setelah melaksanakan dan
menyelesaikan tindakan pada setiap siklus sebagaimana telah dideskripsikan
di atas kemudian dilakukan pembahasan data.Kemampuan verbal siswa yang
ditunjukkan oleh perbaikan dengan kegiatan bercerita dengan menggunakan
metode Team Quiz mengalami peningkayan yang signifikan setelah
dilakukannya pembelajaran dalam siklus 1 dan 2.Hal ini dikarenakan
pembelajaran berpusat pada siswa dan berlangsung secara aktif, kreatif dan
menyenangkan bagi siswa sehingga siswa merasa nyaman.
Kemampuan verbal siswa dalam bercerita pada siklus dari I dan II
telah mampu mencapai indikator yang diharapkan yaitu sebesar
75%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Time
Quiz dapat meningkatkan kemampuan verbal siswa dalam bercerita pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Sugihan 1.
F. Simpulan
Simpulan hasil penelitian adalah meningkatnya kemampuan verbal
siswa dalam kegiatan bercerita dengan strategi Team Quiz. Siswa yang
memiliki keutuhan gambar berseri dengan cerita secara utuh meningkat dari
48,27% menjadi 96,55 %. Siswa yang mempunyai memadu madankan cerita
dengan gambar atau temadari58,62% menjadi 82,76 % Artinya jumlah siswa
yang memiliki cerita yang tersetruktur dengan baik bertambahdari 17 menjad
24 siswa. Siswa yang mempunyai kelancaran dalam bercerita meningkat dari
8
G. Saran
Saran bagi guru Bagi GuruGuru hendaknya menerapkan strategi
pembelajaran Time Quiz sebagai alternative dalam meningkatkan kemampuan
verbal siswa dalam bercerita.Bagi Pihak SekolahPihak sekolah hendaknya
memotivasi guru dalam menerapkan strategi pembelajaran Time Quiz dengan
memberikan pelatihan mengenai pelaksanaan pembelajaran Time Quizserta
strategi pembelajaran lain yang bersifat PAIKEM. Pihak sekolah hendaknya
memfasilitasi guru dengan media pendukung pembelajaran untuk menerapkan
srategi pembelajaran Time Quiz terutama dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.Bagi Peneliti
SelanjutnyaMengingatdalampenelitianinimasihbanyakkekurangan,makaperlud
ilakukanpenelitianlebihlanjutyang serupadenganpenelitianinitetapi dengan
menggunakan strategi pembelajaran danmateriyangberbeda.
Daftar Pustaka
Lie, Anita. 2004. 101 Cara menumbuhkan Kecerdasan Anak ( Usia Balita Sampai
Pra Remaja). Jakarta: Gramedia.
Puji Santoso dalam Ismi Novitasari ( 2011: 7-10) . 2007. Materi dan
Pembenlajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka.