Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau disingkat


dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai September 2000, memiliki beberapa poin
sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015 (Bappenas, 2004). Pencapaian kesejahteraan rakyat didukung oleh kesehatan
masyarakat salah satunya meliputi kesehatan anak-anak. Kesehatan masyarakat merupakan
salah satu modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.

Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 Juta
orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk
mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat ini di
Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negeri, swasta maupun sekolah
agama.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah
yaitu : Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi
jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang
teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit.
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit,
hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan
menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti
handuk, gelas, dan lain sebagainya).
Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada
anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi
merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari
plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris
atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi (Karinta, 2011).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai
90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90%
berpengaruh terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep
Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di
sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di
sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang
berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
masyarakat sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula mengatasi apabila
masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan mereka.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara menggosok gigi yang benar ?


2. Bagaimanakah cara mencuci tangan yang benar ?
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i SD tentang cara menggosok gigi yang benar.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i SD tentang cara mencuci tangan yang benar.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Pembaca
Memberikan gambaran umum tentang pentingnya menggosok gigi dan mencuci tangan untuk
anak usia sekolah (SD).
2. Bagi Penulis
Dapat melatih kemampuan diri dalam bidang menulis secara sistematis.
3. Bagi Pengajar
Sebagai referensi dan wujud nyata dari evaluasi atau materi yang diberikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. MENGGOSOK GIGI
Pengertian Gigi Sehat

Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada keluhan sakit

atau ngilu, dan tidak terdapat adanya tanda karies gigi.

Pengertian Menggosok Gigi

Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.

Manfaat Menggosok Gigi

a) Gigi menjadi bersih dan sehat.

b) Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.

c) Memberikan perasaan segar dalam mulut.


d) Mencegah bau nafas tidak sedap.

Waktu Menggosok Gigi

Sesudah makan

Sebelum tidur

Cara Merawat Gigi, Gusi dan Mulut agar Tetap Bersih dan Sehat

Makanlah makanan yang bergizi (Empat sehat lima sempurna).

Batasi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat (gula) seperti es krim,

permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat keropos. Demikian

juga dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu proses pengunyahan yang cukup,

seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah terbentuk.

Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sesudah sarapan dan sesudah makan malam/ sebelum

tidur dengan cara yang baik dan benar.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa menurunkan

angka kejadian karies gigi.

Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, supaya kalau

ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat segera ditangani sebelum terlanjur menjadi

besar (deteksi dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai berlubang, karies ini tidak

bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar terus.

6. Cara Menyikat Gigi

A) Persiapan Alat dan Bahan

1 buah sikat gigi

Gelas atau cangkir berisi air

Pasta gigi

Lap dan handuk kering


B) Cara Kerja

Cuci tangan.

Ambil dan dekatkan peralatan.

Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi.

Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.

Mulailah berkumur dengan air.

Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 deraja

di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.

Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas

dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa

makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya

ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat

tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat

gigi sesering mungkin.

Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan

perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.

Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih.

Lap / keringkan mulut dengan handuk.

Rapikan alat alat.

C) Perhatian

Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri.

Menyikat gigi jangan terlalu keras.


Jangan sampai tertelan air bekas kumur kumur.

Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.

B. MENCUCI TANGAN
1. Pengertian Mencuci Tangan

Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan serta menggosok tangan, jari-jemari
dan seluruh kulit permukaan tangan menggunakan air sabun kemudian dibilas di bawah air
mengalir agar tangan menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.

2. Tujuan Mencuci Tangan

Supaya tangan bersih dari kuman, kotoran, dan mikoorganisme.

Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh.

Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

3. Alasan Harus Mencuci Tangan yang Benar dengan Sabun

Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman.

Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran
masih tertinggal di tangan.

4. Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar

Sebelum dan setelah makan.

Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari ke dalam mulut.

Setelah buang air kecil dan besar.

Setelah buang sampah/ingus.

Setelah memegang sesuatu yang kotor.

Setelah menyentuh hewan peliharaan.


Sebelum mengobati luka

Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mencuci Tangan

Diare atau mencret

Infeksi cacing

Penyakit kulit, dll.

6. Cara Mencuci Tangan

A) Persiapan Alat dan Bahan

Air mengalir

Handuk

Sabun

B) Cara Mencuci Tangan yang Benar

Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.

Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung
antiseptik.

Gosoklah kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari.

Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari- jari saling
mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela - sela jari tersebut.
Lakukan sebaliknya.

Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.

Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal
yang sama dengan ibu jari tangan kiri.

Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya, gerakan ke depan, ke belakang
dan berputar. Lakukan sebaliknya.

Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar.
Lakukan pula untuk tangan kiri.

Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.

Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup kran
dengan tissue.
PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN


Bidang Studi : Promosi Kesehatan
Pokok Bahasan : PHBS di Sekolah
Sub Pokok Bahasan : Gosok Gigi dan Cuci Tangan yang Benar
Sasaran : Siswa/i SD Kelas 1
Tempat : Ruang Kelas dan Lapangan Sekolah Dasar Kasih Ibu
Hari / Tanggal : Rabu, 7 Mei 2014
Waktu : 1 x 60 menit
Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang Prodi DIII
Keperawatan Lawang.

1. TOPIK

Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan yang Benar

2. PERMASALAHAN

World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka kejadian
karies pada anak anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05%
dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah
penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12 tahun
sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi berlubang
yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh
terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep Kes Tahun
2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di
sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).

3. TUJUAN

I. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran mengenal secara dini cara

menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar.

II. Tujuan Khusus

1. Sasaran mengerti dan dapat melakukan cara menggosok gigi dan mencuci

tangan dengan benar serta dapat menerapkannya dalam kebiasaan sehari-hari.

2. Sasaran dapat menyebutkan kapan saja harus melakukan gosok gigi dan

mencuci tangan.

3. Sasaran mengerti tentang keuntungan dari menggosok gigi dan mencuci tangan

dengan benar.

4. Sasaran dapat mempraktekkan gosok gigi dan mencuci tangan dengan benar

4. SASARAN

Seluruh siswa/i Kelas 1 SDN Kasih Ibu.

5 MATERI

Terlampir

6. METODE

Ceramah

Tanya jawab

Demonstrasi

7. MEDIA

LCD

Laptop

Alat dan Bahan untuk Gosok Gigi dan Cuci Tangan


8. PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN

Terlampir

9. KRITERIA EVALUASI

A. Evaluasi Struktur

1. Siswa/i peserta penyuluhan hadir di tempat penryuluhan.


2. Penyelenggaraan penyuluhan gosok gigi dan cuci tangan dilaksanakan di ruang kelas dan
lapangan sekolah.
3. Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
4. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
5. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
6. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana.
B. Evaluasi Proses

1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.


2. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Peserta berperan aktif selama pertemuan.
4. Penyaji menguasai materi yang akan disampaikan.
5. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
C. Evaluasi Hasil

Pre : Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.


Post : Peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang disampaikan oleh penyaji.
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 90% peserta penyuluhan mampu mengerti dan

memahami penyuluhan yang diberikan dan sasaran mampu melaksanakan cara gosok gigi

dan mencuci tangan yang benar.


yf

BAB III
PENUTUP

Promosi Kesehatan digunakan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan melalui sistem


edukasi pembelajaran secara pasif dan aktif. Contoh mudahnya seperti sikat gigi dan cuci
tangan. Kedua hal ini adalah contoh sederhana yang bisa dilakukan sejak dini. Sikat gigi dan
cuci tangan merupakan hal yang sepele, namun keduanya sangat penting bagi kesehatan
trerutama bagi anak-anak.

Oleh karena itu kita sebagai tenaga kesehatan harus gencar mempromosikan tentang
hidup sehat seperti cuci tangan dan gosok gigi sejak dini

Link Sumber : http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/promosi-kesehatan-di-sekolah-


menggosok_6.html#ixzz3tmv3fqa4

Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut dan Sikat Gigi


LATAR BELAKANG
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut adalah semua upaya atau aktivitas yang mempengaruhi
orang-orang untuk bertingkah laku yang baik bagi kesehatan dan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut serta memberikan pengertian cara-cara
memelihara
kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini merupakan satu bagian
penting dari program pendidikan kesehatan gigi secara keseluruhan. Program kesehatan gigi
dan
mulut pada hakekatnya ditunjukkan kepada seluruh masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat itu sendiri (DepKes. RI. 1982).
Sebagaimana program kesehatan pada umumnya, walaupun baiknya program kesehatan itu,
bila
dalam pelaksanaannya tanpa mempertimbangkan keikutsertaan masyarakat di dalamnya,
maka
kemungkinan akan terjadinya hambatan atau bahkan kegagalan.
TUJUAN
Menyadarkan siswa tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut, memberi tahu tentang
bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut dan memberitahu siswa cara sikat gigi yang
baik
dan benar. Dengan tujuan itu diharapkan agar siswa dapat sadar dan mengerti bagaimana
menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 Juli 2010, bertempat di SDN Sukaati dan
SDN Sukalaksana. Mahasiswa yang melakukan kegiatan ini berjumlah 24 orang, yang terdiri
dari 12 orang mahasiswa pemateri penyuluhan dan 12 orang mahasiswa lainnya berperan
sebagai
petugas lapangan untuk sikat gigi masal. Peserta kegiatan ini sekitar 400 orang yang terdiri
dari
siswa 150 orang dari SDN Sukaati dan 250 orang dari SDN Sukalaksana

PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI

A. Pengertian Gigi sehat

Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada keluhan sakit

atau ngilu, tak ada ciri-ciri ada karies gigi.

B. Cara merawat gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat :

Makanlah panganan yang bergizi (Empat sehat lima sempurna).

Batasi makan dan minum panganan yang mengandung karbohidrat (gula) seperti es krim,

permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat keropos. Demikian

juga dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu proses pengunyahan yang cukup,

seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah terbentuk.

Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sehabis sarapan dan sesudah makan malam dengan cara

yang baik dan benar.


Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa menurunkan angka

kejadian karies gigi.

Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, supaya kalau ada

gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat segera ditangani sebelum terlanjur menjadi besar

(deteksi dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai berlubang, karies ini tidak bisa

mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar terus.

Menggosok gigi

1. Pengertian menggosok gigi

Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.

Merawat gigi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam

keadaan yang bersih dan sehat.

2. Fungsi gigi

Gigi primer atau gigi susu berjumlah 20 buah dimana setiap rahang atas dan rahang bawah

memiliki 10 buah gigi.

Ada 3 jenis gigi yaitu :

i) Gigi seri yang berjumlah 4 buah fungsinya untuk memotong.

ii) Gigi taring berjumlah 2 buah fungsinya untuk menahan dan merobek makanan.

iii) Gigi gerahan berjumlah 4 buah fungsinya untuk menghaluskan

3. Manfaat menggosok gigi

a) Gigi menjadi bersih dan sehat.

b) Mencegah timbulnyacaries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.

c) Memberikan perasaan segar dalam mulut.

4. Cara menyikat gigi


a) Persiapan alat

(a) 1 buah sikat gigi

(b) Gelas atau gayung berisi air

(c) Pasta gigi

(d) Lap dan handuk kering

b) Cara kerja

14) Cuci tangan

15) Ambil dan dekatkan peralatan

16) Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi

17) Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya

18) Mulailah berkumur dengan air

19) Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah

perbatasan antara gigi dengan gusi.

20) Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan

bawah dengan posisi bulu sikat 45derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan

yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

21) Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

22) Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya

ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat

tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat

gigi sesering mungkin.

23) Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan

perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.


24) Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih

25) Lap / keringkan mulut dengan handuk.

26) Rapikan alat alat

c) Perhatian

1) Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri

2) Menyikat gigi jangan terlalu keras

3) Jangan sampai tertelan air bekas kumur kumur

4) Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut

Anda mungkin juga menyukai