Anda di halaman 1dari 4

R/ Glimepirid 4 mg XXX

S1 dd

det VII

R/ Metformin XC

S 3 dd

det XXI

R/ Neurodex XXX

S 1 dd

Tahapan Pemantauan Terapi Obat


1. Mengumpulkan data dan identifikasi masalah terkait terapi pasien
a. Nama : Ny. Ngatiyem
b. Umur :-
c. Keluhan : Tidak diketahui
d. Riwayat pengobatan: Tidak diketahui
e. Alergi : Tidak ada
f. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium : Tidak ada
g. Diagnosa: Diabetes Mellitus Tipe 2
2. Mengorganisasikan data spesifik pasien dan membuat daftar masalah terkait obat
a. Tanda dan Gejala : Tidak diketahui
b. Efek Samping Obat :
Glimepirid: Risiko hipoglikemia kuat dan kenaikan berat badan
Metformin: Gangguan gastroinstestinal, risiko asidosis laktat, dan defisiensi
vitamin B12.
Neurodex: Bila digunakan secara berlebihan akan menyebabkan reaksi alergi,
gatal kulit, inflamasi paa kulit, mual, muntah.
c. Indikasi Terapi Obat
Gilmepirid: Golongan sulfonylurea yang bekerja meningkatkan sekresi insulin
sehingga menurunkan glukosa darah.
Metformin: Golongan Biguanid yangbekerja meningkatkan sensitifitas insulin
sehingga menurunkan tekanan darah.
Neurodex: Untuk mengatasi defisiensi Vitamin B12.

3. Penilaian terapi
Tidak ada informasi mengenai hasil pemerikasaan fisik maupun laboratorium, sehigga
penilaian terapi tidak di dukung dengan hasil laboratorium terutama hasil kadar glukosa darah
pasien yang menjadi acuan terapi pasien. Jika dilihat pada resep, pasien mengidap penyakit
diabetes mellitus tipe 2. Pada resep terdapat 3 obat, yaitu glimepiride dan metformin untuk terapi
diabetes dan neurodex untuk mengatasi defisiensi Vitamin B 12 akibat eek samping dari
pemberian terapi metformin.
Untuk terapi DM diberikan terapi kombinasi glimepiride dan metformin. Dilihat sdari
mekanisme kerja obatnya, terapi kombinasi ini mempunyai mekanisme kerja yang saling
melengkapi dengan efek antihiperglikemik sinergis. Terapi kombinasi ini merupakan terapi yang
efisien, aman, dan dapat ditoleransi oleh penderita DM tipe 2, serta dapat meningkatkan
kepatuhan pasien dan efikasi dalam menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan
penggunaan monoterapi dosis tinggi.

4. Merangking masalah pengobatan


Masalah utama yang perlu diobati
Menurunkan kadar glokosa darah pasien (Diabetes Mellitus Tipe 2)
Menghilangkan gejala penyakit
Meningkatkan kualitas hidup pasien DM
5. Hasil terapi yang diinginkan
Menurunkan glukosa darah pasien
Mencegah kekakbuhan penyakit
Perubahan gaya hidup pasien yang lebih baik
Meningkatkan kualitas hidup pasien
6. Terapi alternatif
Terapi alternatif diberikan jika erdapat hasil laboratorium yang dapat diketahui. Pada
resep ini tidak diketahui hasil laboratorium maupun hasil pemeriksaan fisik, jadi untuk
terapi alternative pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 selain menggunakan terapi
farmakologi seperti pada resep juag harus diimbangi dengan terapi farmakologi seperti:
a. Memberikan edukasi kepada pasien tentang kepatuhan minum obat agar glukosa darah
pasien terkontrol dengan baik
b. Modifikasi gaya hidup pasien seperti, mengatur pola makan pasien, olahraga
secukupnya, hindari merokok dan alkohol.
c. Monitoring
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah (Glukosa darah puasa, glukosa sebelum
makan, glukosa darah sewaktu) yang bertujuan untuk mengetahui apakah
sasaran terapi telah tercapai, melakukan penyesuaian dosis obat, bila belum
tercapai sasaran terapi.
Pemeriksaan HbA1C
7. Rekomendasi dan individualisasi obat
Direkomendasikan untuk memonitoring kadar glukosa darah dan HbA1C secara rutin agar
tujuan terapi dapat tercapai dengan baik (mencapai kadar glukosa darah yang stabil).
8. Interaksi obat-obat dan interkasi obat-makan
9. Pemantauan
Melakukan pemantauan kadar glukosa darah secara rutin
Melakukan monitoring HbA1C minimal 3 bulan sekali
Melakukan monitoring kepatuhan minum obat pasien
Melakukan pemantauan kebutuhan asupan nutrisi pasien (pola makan yang baik dan
benar bagi penderita DM)
Melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui adanya komplikasi atau tidak
Monitoring fungsi hati organ hati dan ginjal pasien agar memilih terapi yang tidak
dapat merusak hati dan ginjal
10. Evaluasi dan tindak lanjut
Evaluasi keberhasilan terapi dilihat dari tujuan terapi DM secara umum yaitu
meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes. Tujuan terapi DM secara khusu
meliputi : Tujuan jangka pendek yaitu, menghilangkan keluhan DM, memperbaiki
kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut. Sedangkan tujuan jangka
panjang yaitu, mencegah dan menghambat progresivitas penyulit mikroangiopati dan
makroangiopati. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas
DM. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah,
tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara
komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai