Anda di halaman 1dari 16

PENGHAWAAN

DALAM
BANGUNAN
Erick kurniawan
Harun cahyono
Muhammad faris
Roby ardian
ipin
PENGHAWAAN
Penghawaan adalah aliran udara di dalam rumah, yaitu
proses pertukaran udara kotor dan udara bersih

Diagram sederhana menjelaskan alur pergerakan


udara berdasarkan bukaan

Salah satu contoh sistem pertukaran udara gabungan


(alami dan buatan)
KENYAMANAN DALAM
PENGHAWAAN
Dalam buku Standart Tata cara Perencanaan Teknis
Konservasi Energi pada Bangunan Gedung yang di
terbitakan oleh Yayaasan LPMB PU dinyatakan bahwa
suhu nyaman untuk orang indonesia adalah
Sejuk nyaman antara 20.5 22.80 C ET
suhu nyaman optimal antara 22.8 25.80 C ET
Hangat nyaman optimal antara 25.8 290 C ET
Untuk mencapai kondisi nyaman tersebut di butuhkan
PENGHAWAAN yang baik
untuk mendapatkan kondisi penghawaan yang baik
di butuhkan usaha untuk mendapatkan udara segar baik
udara segar dari alam maupun aliran udara buatan
PENGHAWAAN

ALAMI BUATAN
suplai udara segar suplai udara segar
menggantikan udara kotor di menggantikan udara kotor di
dalam ruang secara ALAMI dalam ruang yang melibatkan
tanpa mngunakan peralatan peralatan mekanis(kipas
mekanis angin,AC dll)

Kelebihan Kelebihan

Ramah lingkungan udara di dalam ruang bisa di


atur sesuai dengan keinginan
Lebih hemat kita

Kekurangan Kekurangan

Suhu, kecepatan angin, tidak ramah


kelembaban, kualitas udara lingkungan(menyebabkan
pemanasan global)
tidak mudah diatur
pemborosan energi
Gangguan serangga
Cenderung ruangnya tertutup
Gangguan lingkungan
SUMBER PENGHAWAAN ALAMI
Sumber penghawaan alami sangat bergantung pada kondisi
angin di sekitar bangunan

Untuk mendapatkan penghawaan alami ada beberapa hal


yang perlu di perhatikan
1. Tersedianya udara luar yang sehat (bebas bau, debu dan
polutan)
2. Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28 C)
3. Tidak banyak bangunan disekitar yang akan menghalangi
aliran udara horisontal
4. Lingkungan tidak bising
PENGHAWAAN ALAMI DAN IKLIM
Penghawaan alami termasuk dalam kategori pendingin
pasif, yang dimaksudkan pendingin pasif adalah kondisi di dalam
berubah-ubah tergatung arah angin yang datang, karena itulah
penghawaan alami juga sangat tergantung pada iklim di sekitar
bangunan

Karena indonesia terletak di


sepanjang garis katulistiwa
indonesia memiliki iklim
tropis lembab, pada
umumnya bangunan-
bangunan didesain dengan
memaksimalkan kecepatan
angin untuk dapat
mendinginkan struktur
bangunan ataupun
pencapaian kenyamanan
fisiologis.
KENYAMANAN TERMAL
Sistem penghawaan alami
merupakan kriteria utama untuk
mencapai kenyamanan thermal
pengguna bangunan
Kenyamanan thermal adalah
suatu kondisi thermal yang dirasakan
oleh manusia, bukan oleh benda,
binatang, dan arsitektur, tetapi
dikondisikan oleh lingkungan dan
benda-benda disekitar arsitekturnya
atau kondisi pikir seseorang yang
mengekspresikan kepuasan dirinya Kecepatan angin dan pengaruhnya atas kenyamanan
terhadap lingkungan thermalnya.

FAKTOR KENYAMANAN THERMAL


Suhu udara
Faktor alam Kelembaban udara
yang dominan Pergerakan udara

Sinar matahari
Faktor pilihan Pakaian
manusia Aktivitas
TEMPERATUR DAN
KECEPATAN ANGIN
Angin yaitu udara yang bergerak yang
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi
ke tekanan rendah) di sekitarnya. Hal ini berkaitan
dengan besarnya energi panas matahari yang di
terima oleh permukaan bumi.

Untuk mengatasi temperatur


yang tinggi seperti di kota
besar surabaya
memperbanyak dan
memberdayakan area taman
baik taman depan, samping,
dalam, atau belakang untuk
mendapatkan penghawaan yang
sesuai untuk rumah tinggal
atau bangunan
PENERAPAN PENGHAWAAN
ALAMI PADA BANGUNAN
Penghawaan alami yang paling penting ialah
angin/udara alami. Oleh karena itu dalam merencanakan
sebuah bangunan kita diharuskan bagaimana memberi
bukaan-bukaan atau meletakkan bukaan yang tepat pada
setiap bangunan agar penghawaan yang masuk dalam
bangunan dapat masuk secara optimal dan dapat
memberikan kenyamanan di dalamnya.
Dampak bangunan terhadap Faktor faktor penghawaan
alam disekitarnya yaitu : alami yang masuk pada
1. Bentuk pola massa bangunan

2. Geometri bangunan 1. Tingkat kekuatan angin

3. Kondisi topografi 2. Pergerakan udara

4. Kekasaran permukiman 3. Adanya perbedaan tekanan


5. Orientasi massa bangunan 4. Adanya perbedaan suhu
TATA MASSA BANGUNAN
Tata massa dalam perancangan sangat mempengaruhi
pergerakan udara. Melalui pengolahan tata massa dapat
memecah, menghalangi, dan mengarahkan angin pada
bangunan
Pola tata massa bangunan dapat mempengaruhi
pergerakan angin yang dapat menghasilkan sistem
penghawaan alami dalam suatu bangunan melalui
bukaan, yang dapat menimbulkan kenyamanan thermal
pengguna bangunan
POLA TATANAN MASSA

kecepatan aliran udara tidak Pola tata massa berderet diatas Penataan pola massa berderet
dapat merata masuk dalam sudah terdapat jarak antar seperti ini, dengan diberikan
bangunan. Udara akan masuk massa untuk mempermudah jarak yang cukup. Maka aliran
dari sisi depan dan belakang aliran udara masuk ke seluruh udara dapat menyebar masuk
bangunan saja. Karena tidak ruang dalam bangunan. Namun dalam tiap sisi hunian. Sehingga
ada jarak antar bangunan yang karena jarak terlalu sempit, kecepatan angin yang ditangkap
dapat membantu aliran udara maka kemerataan aliran udara oleh hunian dapat lebih merata.
menyebar ke berbagai sisi pada tiap-tiap bangunan kurang
bangunan terpenuhi

Pada penataan massa majemuk Pola tata massa majemuk diatas Tata massa majemuk diatas
seperti gambar diatas, aliran lebih baik daripada pola tata merupakan tata massa yang
udara dapat mengalir lebih massa majemuk sebelumnya, paling baik. Karena jarak yang
mudah daripada tata massa karena terdapat jarak antar digunakan sangat cukup.
berderet. Namun tidak ada bangunan. Sehingga kecepatan Sehingga kecepatan angin dapat
jarak antar massa bangunan, aliran udara dapat membelok mengalir dan membelok pada
maka kecepatan aliran udara dan merata ke masing-masing merata pada tiap bangunan.
juga tidak dapat mengalir bangunan dari berbagai sisi Angin yang ditangkap oleh
merata pada masing-masing secara maksmima bangunan juga lebih banyak
bangunan karena aliran udara merata pada
masing-masing
BENTUK MASSA BANGUNAN
udara mengalir dari tempat bertekanan tinggi menuju
ke daerah bertekan rendah. Tekanan udara dapat di
manipulasi degan mengatur lokasi dan ukuran bukaan. Jika
kecepatan udaranya rendah, outletnya di perbesar.

Aliran udara pada ruangan dan sirkulasi udara pada ruangan


RADIASI SINAR MATAHARI
Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya
suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin hindari banyak
bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa
dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi
panas matahari, terutama matahari sore di arah barat.
Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen
bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen
vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over
hang).
VENTILASI SEBAGAI BUKAAN
bukaan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
pergerakan angin. bukaan yang menyediakan ruang untuk
terjadinya pertukaran udara yang disebut dengan ventilasi

Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat


memberikan kenyamanan. Aliran udara dapat mempercepat
proses penguapan di permukaan kulit sehingga dapat
memnerikan kesejukan bagi penghuni bangunan
Menurut arah gerak
udara dalam ruang

Ventilasi silang Ventilasi vertikal


(gerakan udara horizontal) (gerakan udara ke atas)

Ventilasi vertical
(gerakan udara ke atas)
Terjadi karena daya alami yang terjadi akibat
perbedaan suhu udara.

Udara dengan suhu lebih tinggi mempunyai


berat yang lebih ringan sehingga akan bergerak
ke atas dan tempat yang d tinggalkan akan di isi
oleh udara dengan suhu lebih rendah.
Ventilasi silang
(gerakan udara horisontal)
Yang dinamakan dengan ventilasi silang adalah bukaan
yang jumlahnya ada dua pada satu ruangan dan berada
pada posisi yang saling berhadapan
Adapun fungsi utama nya yaitu agar sirkulasi udara atau
perputaran angin dalam ruang bisa berjalan dengan terus
menerus tiada henti. Agar udara kotor bisa terbuang

Anda mungkin juga menyukai