1. Tawaran manakah yang harus diterima oleh Divisi Northen yang paling memenuhi
kepentingan Birch Paper Company?
Jawab :
Untuk menentukan pemasok dari luar perusahaan tentunya pihak manajemen
divisi Nortern harus menimbang dengan seksama pilihan atau kebijaan yang
diambilnya, dan analisis yang bisa diambil oleh manajemen yaitu:
a. Bila divisi Northern mengambil dari divisi Thompson maka harga transfer antar
divisi Thompson ke divisi Northern dapat memberikan dampak berupa
meningkatnya profitabilitas dari divisi Thompson. Selain itu divisi Southern
juga akan memndapatkan keuntungan karena divisi Thompson mengambil
bahan baku produksinya dari divisi Southern.
b. Bila divisi Northern membeli dari West paper Company, maka transaksi ini
akan meningkatkan profitabilitas dari divisi Northern karena akan
mendapatkan penawaran harga yang paling murah.
c. Bila divisi Northern mengambil atau membeli dari Eire papers,Ltd, maka akan
menurunkan profitabilitas divisi karena harga yang ditawarkan lebih mahal
dari West paper Company. Namun dari transaksi ini perusahaan secara
keseluruhan akan mendapatkan keuntungan karena dari transaksi ini akan
memberikan pekerjaan kepada divisi Thompson dan Southern.
Jika ambil Thompson : Thompson division mendapatkan profit yang
dapat membalik modalkan opportunity cost development yang telah
dilakukannya (masalah biaya sudah dibayarkan oleh Northern). Jika Thompson
mendapat profit, otomatis karena Southern division juga berkontribusi dalam
pembuatan produk, Southern division juga mendapat bagian dari profityang
diterima Thompson.
Jika ambil West Paper : Northern Division mendapatkan suplai yang
paling murah sehingga dapat meningkatkan profitabilitas divisi tersebut.
Dari tiga analisis diatas tentunya pihak manajemen divisi Northern
harus memilih opsi mana yang dapat meningkatkan profitabilitas divisi
northern dan perusahaan secara bersamaan. Bila dilihat dari untung-rugi
secara lebih luas atau melihat dari kepentingan perusahaan secara
keseluruhan maka pilihan keputusan nomor tiga merupakan keputusan yang
paling rasional untuk dilaksanakan. Ketika kerjasama dengan Eire papers,Ltd
dapat terlaksana, perusahaan akan menikmati keuntungan karena dari
kerjasama ini divisi Thompson dan Southern akan mendapatkan pekerjaan,
selain itu divisi Northern tetap bisa menikmati kenaikan profitabilitas karena
harga yang diberikan Eire papers,Ltd cukup kompetitif. Walaupun pekerjaan
yang diterima oleh divisi Thompson dan Southern kurang memadai karena
tidak bisa menutup biaya produksi, namun kerjasama dengan Eire papers,Ltd
paling tidak dapat mengurangi risiko kerugian yang akan dialami oleh Birch
Paper Company bila divisi Northern menyepakati harga transfer dengan divisi
Thompson atau West paper Company.
2. Apakah Kenton harus menerima tawaran ini? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Jawab :
Mr Kenton seharusnya tidak menerima tawaran dari West Paper karena tidak
dalam kepentingan terbaik perusahaan, tetapi pada saat yang sama dengan kebijakan
transfer yang ada, itu benar-benar terserah dia apa yang ada di kepentingan terbaik
divisinya . Saya percaya ia harus menerima tawaran dari Thompson karena tidak hanya
akan menghasilkan biaya terendah, tetapi juga akan mendorong membeli dari dalam
perusahaan.
Jawab :
Wakil presiden Birch harus mengambil tindakan, tetapi tidak hanya melawan
divisi ini. Saya pikir dia perlu untuk mengambil tindakan dalam rangka untuk
memperbaiki masalah keseluruhan yang terkait dengan kebijakan harga transfer. Jika
manajemen puncak diperlukan dapat memesan penerimaan tawaran lain. setiap divisi
idealnya harus mengestimasikan harga normal pasar di luar dengan penyesuaian
untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika keputusan
perolehan sumberdaya mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer
yang paling baik. Mungkin ada beberapa contoh sistem harga transfer yang benar-
benar memuaskan dalam suatu organisasi yang rumit. Sama seperti pada banyak
pilihan rancangan pengendalian manajemen, sangatlah penting untuk mengambil
tindakan-tindakan yang terbaik dari antara yang kurang sempurna. Yang paling
penting di sini adalah kesadaran akan kekurangan-kekurangan dan kepastian bahwa
prosedur administratif yang ada digunakan untuk menghasilkan keputusan yang
tepat.
Jawab :
Sistem harga transfer disfungsional karena terlalu banyak berfokus pada
sektor-sektor individu membuat keuntungan dan laba atas investasi. Hal ini harus
berfokus pada keberhasilan dan keuntungan untuk perusahaan secara keseluruhan
tidak hanya keuntungan individu.
Ya, permasalahan tersebut membutuhkan adanya perubahan dalam kebijakan
penentuan harga transfer perusahaan secara keseluruhan. Perubahan spesifik yang
saya sarankan adalah setiap divisi idealnya harus mengestimasikan harga normal
pasar di luar dengan penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan.
Bahkan ketika keputusan perolehan sumberdaya mengalami hambatan, harga pasar
merupakan harga transfer yang paling baik. Mungkin ada beberapa contoh sistem
harga transfer yang benar-benar memuaskan dalam suatu organisasi yang rumit.
Sama seperti pada banyak pilihan rancangan pengendalian manajemen, sangatlah
penting untuk mengambil tindakan-tindakan yang terbaik dari antara yang kurang
sempurna. Yang paling penting di sini adalah kesadaran akan kekurangan-kekurangan
dan kepastian bahwa prosedur administratif yang ada digunakan untuk menghasilkan
keputusan yang tepat.
Penentuan Harga Transfer
Prinsip Dasar
Prinsip dasar dari harga transfer adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa
dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau
dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari,
dan menjual ke, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk
adalah:
A. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya
dari pemasok luar? ( keputusan sourcing )
B. Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan
ditransfer antar pusat laba? ( keputusan harga transfer )
Situasi Ideal
Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi
kondisi berikut ada, yaitu:
1. Orang-orang Kompeten
Idealnya manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dan jangka pendek
dari pusat tanggung jawab mereka.
2. Atmosfer yang Baik
Manajer harus menjadikan profitabilitas sebagai cita-cita yang penting dan
pertimbangan yang signifikan dalam penilaian kinerja pusat tanggung jawab.
3. Harga Pasar
Idealnya, harga pasar mencerminkan kondisi yang sama ( kuantitas, waktu pengiriman
dan kualitas) dengan produk yang dikenakan harga transfer.
4. Kebebasan Memperoleh Sumber daya
Idealnya, alternatif pusat tanggung jawab dalam memperoleh sumber daya haruslah
ada, dan para manajer sebaiknya diizinkan untuk memilih alternative yang baik bagi
pusat tanggung jawab mereka.
5. Informasi Penuh
Para manajer harus mengetahui semua alternative yang ada, serta biaya dan
pendapatan yang relevan dari masing-masing alternative tersebut.
6. Negosiasi
Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi kontrak
antar unit usaha.
Ringkasnya :
Tidak semua produk punya harga pasar
Divisi penjual hanya mencapai pada harga pasar, maka divisi penjual tidak mendapat
keuntungan, sedangkan yang mendapatkan keuntungan adalah pihak pembeli
Harga pasar fluktuatif (tidak tetap atau bersifat naik turun)
Perusahaan melindungi manajer yang menggunakan pasar, sedangkan jika harga
transfer menggunakan harga pasar, ini akan mengakibatkan lemahnya kinerja
manajemen yang bersangkutan
1. Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standard. Biaya actual tidak boleh digunakan karena
factor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian.
2. Markup Laba
Dalam menghitung markup laba terdapat dua keputusan, yaitu apa dasar markup laba
tersebut dan tingkat laba yang diperbolehkan. Dasar yang paling mudah dan umum
dipergunakan adalah persentase dari biaya. Jika dasar tersebut digunakan maka tidak
ada pertimbangan atas modal yang diperlukan. Sementara konsep yang lebih baik
adalah persentase dari investasi, tetapi untuk menghitung investasi yang akan
digunakan ke setiap produkdapat menimbulkan permasalahan teknis.
Masalah kedua dalam markup laba adalah besarnya jumlah laba. Solusi konseptual
adalah membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
volume yang diminta oleh pusat laba pembelian. Nilai investasi dihitung pada tingkat
standard, dengan aktiva tetap dan persediaan pada tingkat biaya penggantian (replacement
cost).
C. Pembagian Laba
Sistem pembagian laba (profit sharing) dapat digunakan untuk memastikan
keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan. System ini beroperasi
dengan cara:
1) Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variable standard
2) Setelah produk terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan,
dengan cara harga penjualan dikurangi biaya variable produksi dan pemasaran.
Melaksanakan system pembagian laba semacam ini akan menimbulkan
beberapa masalah teknis. Pertama, memakan waktu dan biaya kemungkinan adanya
argument-argumen mengenai cara pembagian kontribusi antara pusat laba. Kedua,
membagi laba antara pusat laba secara arbitrer tidak memberikan informasi yang
tepat mengenai profitabilitas dari masing pusat laba. Ketiga, kontribusi tergantung
pada kemampuan unit pemasaran menjual produk pada harga penjualan aktual.
D. Dua kelompok harga
Metode ini terkadang digunakan adannya konflik antara unit penjualan dan
pembelian. Caranya, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual ke
luar dan unit pembelian dibebankan dengan total biaya standard. Selisihnya
dibebankan ke dalam akun kantor pusat dan dieliminasi ketika laporan keuangan unit
usaha dikonsolidasikan.
1. Negosiasi
Di hampir semua perusahaan, unit usaha menegosiasikan harga transfer satu
sama lain; maksudnya, harga transfer tidak ditentukan oleh staf pusat. Alasan
mendasar dalam hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan menetapkan harga jual
dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling sesuai merupakan salah
satu funsi dari manajemen lini. Sebaliknya, jika manajemen pusat menentukan harga,
meka kemampuan manajemen lini untuk memperbaiki profitabilitas akan semakin
berkurang. Alasan lain unit usaha menegosiasikan harga transfer adalah bahwa unit
bisnis biasanya memiliki informasi yang paling baik mengenai pasara dan biaya-biaya
yang ada, sehingga pihak yang tepat untuk mencapai harga yang pantas.
Unit usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan dalam
melakukan negosiasi harga tersebut. Dimana, aturan harus mengatur sedemikian rupa
supaya penentuan harga transfer tidak semata-mata ditentukan oleh keahlian
individu dalam bernegosiasi. Tanpa adanya aturan semacam ini, manajer yang paling
keras kepala sekalipun akan melakukan negosiasi dengan harga yang paling pantas.
Forcing : Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih
efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain.
Apabila tidak terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman
atau bentuk-bentuk intimidasi lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena
salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa.
Smoothing : Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan
kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan
menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma
dan standar keadilan yang berlaku.
Bargaining : Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan
saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat
digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara
eksplisit.
3. Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan
harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan
ketersediaan pasar serta harga pasar. Semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan
harga pasar, maka semakin formal dan semakin spesifik peraturan yang ada. Jika harga
pasar selalu siap sedia, maka perolehannsumber daya dapat dikendalikan dengan
peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli (make or buy decisison) yang
melebihi jumlah tertentu.
Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas:
a. Kelas I, meliputi seluruh produk untuk manajemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya. Cirinya: volume besar, sumber internal dan
pengendalian manajemen senior bertujuan menjaga kualitas. Perolehan
sumber daya dari jenis ini dapat diubah hanya dengan izin manajemen senior.
b. Kelas II, seluruh produk lainnya yang ditransfer pada harga pasar. Cirinya:
dapat diproduksi pihak luar, volume relative kecil dan diproduksi dengan
peralatan umum (general purpose equipment). Perolehan sumber daya
ditentukan oleh unit-unit usaha yang terlibat baik dari dalam atau luar
perusahaan.