Anda di halaman 1dari 7

KETENTUAN JILBAB/BUSANA SYARI

Selaiin masalah ibadah , islam juga mengatur mengenai bagaimana ketentuan jilbab syari yang
benar sesuai dalam hukum yang berlaku dalam Al- Quran dan Hadist . Karena sesungguhnya
Al-Quran dan Hadist adalah sumber hukum dari segala sumber hukum bagi umat manusia
khususnya umat islam .

Sebelum mengetahui bagaimanakah ketentuan jilbab syari sesuai dengan Al-Quran dan Hadist
yang sesungguhnya , maka yang pertama kali yang harus kita ketahui yaitu pengertian dari jilbab
itu sendiri dan apakah jilbab dan kerudung itu sama ? Mari kita pelajari bersama .

A. Jilbab

Jilbab berasal dari bahasa arab yang memiliki arti pakaian yang panjang dan longgar serta
menutup semua aurat wanita kecuali wajah dan telapak tangan .

B. Hijab

Hijab , dalam bahasa arab memiliki arti penghalang , tutup atau tabir . Namun di setiap negara
islami terutama di indonesia , memaknai hijab sama halnya dengan jilbab . Namun , arti
sesungguhnya dalam ilmu agama islam hijab lebih memacu pada bagaimana cara berpakaian
yang baik dan benar menurut syariat islam . Dan dalam Al -quran juga dijelaskan pengertian
hijab yaitu penutup secara umum seperti kelambu , tirai , papan , dinding dan penutup lainnya .

C. Kerudung atau Khimaar

Kerudung merupakan istilah dalam bahasa indonesia , yang memiliki arti sama dengan Khimaar .
Keruding atau khimaar yaitu Tutup yang menutupi bagian kepala , leher , sampai dengan dada .
Sekilas , kerudung sama dengan jilbab , namun sebenarnya berbeda karena jilab memiliki arti
pakaian atau busana muslimah yang sudah termasuk dengan penutup kepala atau jilbab sudah
termasuk kerudung di dalamnya sedangkan kerudung memiliki arti hanya penutup ynang
menutupi bagian kepala sampai dengan leher dan dada .

Menggunakan Jilbab , hijab dan kerudung hukumnya wajib , karena Allah swt sendiri yang
langsung memerintahkannya . Perhatikan Firman Allah swt dakam QS. AL -Ahzab ayat 59 :
adversitemens

Subhanallah , Dalam surah di atas dijelaskan bahwasannya Allah swt memerintahkan kaum
perempuan untuk menutup aurat dengan cara memakai jilbab yaitu hanya untuk kepentingan diri
seorang wanita tersebut . Agar supaya terhindar dari semua hal yang dapat mencelakakan atau
membahayakan diri wanita tersebut .

Namun , dalam kenyataannya pada zaman sekarang banyak diantara kaum wanita yang
mengumbar auratnya ,dan yang sangat di sayangkan hal tersebut dilakukan oleh para kaum
wanita yag mengaku islam . Dan dewasa ini , banyak juga yang telah memakai baju tertutup dan
mengaku telah memakai jilbab , namun sangat di sayangkan masih banyak yang menonjolkan
lekuk tubuhnya .Dan mengapa pada zaman sekarang banyak anggapan bahwa jilbab syari
merupakan kebudayaan yang kuno serta ketinggalan zaman ?. MasyaAllah . . . . Sesungguhnya
anggapan anggapan seperti ini , sangatlah salah dan di luar ketentuan agama islam .

Hal ini terjadi karena banyak seorang wanita yang tidak mengetahui bagaimana kriteria atu
ketentuan memakai jilbab yang sesuai dengan syariat islam . Dan belum memahami fungsi yang
sesungguhnya dari jilbab itu sendiri. Serta tidak adanya kemauan untuk mencari pengetahuan
mengenai jilbab syari yang sesungguhnya. berikut adalah beberapa penjelasan mengenai kriteria
dari jilbab syari menurut Al-Quran dan Hadist .

Ketentuan jilbab Syari


Ketentuan bagaimana jilbab syari adalah sebuah tuntunan atau kriteria yang sangat diharuskan
untuk di taati , karena hal ini semua telah di atur dan dijelaskan dalam Al- Quran dan Hadist
.Perhatikan Firman Allah swt berikut ini :
Maka dari itu , dalam berpakaian terutama memakai jilbab bagi para muslimah ataupun para
perancang baju harus memahami serta dalam membuatnya atau memakainya harus
memperhatikan Ketentuan jilbab syari dalam islam ,berikut ini :

1. Menutup seluruh anggota badan kecuali telapak tangan dan muka.

Jilbab yang digunakan hendaknya menuupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan , hal
ini di dasarkan pada QS . AN Nur ayat 31 :
Perhatikan Hadist Dibawah ini :
Dari penjelasan yang diambil dari Qs. An- nur ayat 31 dan Hadist di atas , bahwasannya
ketentuan untuk berjilbab yaitu menutup seluruh anggota badan kecuali muka dan telapak
tangan. Adapun yang di maksud dengan kata Zinaah atau perhiasan diatas , memiliki dua
arti yaitu :

Ziinah khalqiyyah , yang artinya perhiasan yang telah melekat pada diri seseorang
meliputi raut wajah , bibir , kulit dan sebagainya .
Ziinah Muktasabah , yang artinya yaitu perhiasan yang di pakai untuk memperindah
jasmani dari diri seorang wanita seperti pakaian , cincin , celak mata dan sejenisnya .

2. Tidak di fungsikan sebagai Perhiasan dari diri seorang wanita

Yang dimaksud dari pernyataan ini yaitu bahwasannya seorang wanita yang memakai jilbab
hendaknya tidak bertujuan untuk menarik simpati atau mencari perhatiandari lawan jenisnya .
Karena sesungguhnya tujuan dari memakai jilbab adalah menghindarkan diri dari kemaksiatan ,
dan terhindar dari godaan godaan para kaum laki laki .

Ketentuan ini , didasarkan pada QS. An- Nur ayat 31 :

Secara umum ,Perhiasan yang di maksud bukanlah kemewahan atau suatu hal yang mahal ,
namun pakaian yang murah pun atau pakaian biasa yang dipakai sehingga menimbulkan
ketertarikan seorang laki laki kepada seorang perempuan itu juga merupakan perhiasan .

Dan dalam QS.AL-Ahzab ayat 33 , juga dijelaskan :

Dari potongan ayat di atas , dijelaskan bahwasannya seorang wanita jangan berhias berlebihan
apalagi yang ditujukan supaya dipuji oleh orang lain apalagi oleh lawan jenis atau kaum laki
laki . Hendaknya dalam memakai jilbab , harus bertujuan hanya untuk menutup aurat .

3. Bahannya harus tebal dan tidak tipis

Karena memakai jilbab tujuannya untuk menutup aurat dan terhindar dari fitnah serta godaan
dari kaum laki laki maka bahan yang digunakan haruslah tebal , tidak transfaran serta tidak
ketat .

Perhatikan Hadist Dibawah ini :


Dari kedua hadist di atas , telah jelas dijelaskan bahwasannya dalam memakai jilbab harus benar
benar menutup semua anggota badan yang ditutup menggunakan bahan yang tebal , tidak
transfaran serta tidak ketat . Jadi , gaya anak muda zaman sekarang mengenai pakaian jilbab gaul
sangat melanggar aturan yang telah ditetapkan dan dijelaskan oleh Rasulullah saw .

4. Jilbab yang digunakan harus longgar dan tidak memunculkan lekuk tubuh

Ketentuan yang selanjutnya adalah bahwasannya jilbab yang dipakai hendaknya longgar , tidak
ketat sehingga tidak menampakkan lekuk tubuh yang memakainya . Perhatikan Hadist di bawah
ini :

5. Tidak menyerupai laki laki

Para ulama menjelaskan bahwa Rasululah saw akan melaknat kepada setiap orang wanita yang
menyerupai laki laki ataupun sebaliknya laki laki menyerupai perempuan . Jadi ,
memperhatikan gaya juga penting , jangan sampai jilbab yang kita kenakan atau pakaian yang
kita kenakan menyerupai laki laki .

Perhatikn Hadist dibawah ini :


6. Tidak diberi Wewangian

Tidak diberi wewangian yang dimaksud yaitu tidak boleh memakai wewangian dengan tujuan
supaya dihirup wanginya serta mengharapkan di goda atau disanjung oleh lawan jenis .
Ketentuan ini berdasarkan pada Hadiat :

Akan tetapi , bukan berarti kita memakai jilbab atau pakaian yang kotor dan berbau busuk .
karena jilbab yang kotor atau berbau busuk tidak syah untuk shalat . Dan dapat merugikan diri
sendiri bahkan orang lain . Rasulullah saw juga mensunnahkan untuk kita memakai wewangian
ketika akan shalat .

7. Bukan Merupakan libas syurah

Yang dimaksud dengan libas syurah yaitu pakaian yang ditujukan untuk mencari popularitas atau
gengsi diantara orang banyak . Baik itu berupa pakaian atau perhiasan yang mahal , ataupun
pakaian yang sangat lusuh untuk menunjukan sifat zuhud yang bertujuan riya ( tidak melakukan
zuhud secara ikhlas ).

Rasulullah saw menjelaskan :

Anda mungkin juga menyukai