Anda di halaman 1dari 4

ANALISA

BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Untuk memenuhi salah satu syarat tugas Praktikum Manajemen
Pembimbing Team Fakultas

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. HERIZAL AKBAR
2. LINDA SIRNAWATI DEWI
3. SITI ASMA HAMIDAH
4. LISTIANA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
REGULER
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2016
Budidaya Jamur Tiram
A. Analisa Peluang
1. Analisa Pasar
Untuk Analisa pasar yang kita amati yaitu banyaknya permintaan jamur tiram ini
oleh warung tegal dan resto sebagai bahan pangan mereka membuat berbagai macam
jenis varian pengelolehan jamur tiram. Sedangkan konsumen umum lebih sedikit yang
terlihat. Untuk penjual jamur tiram juga hanya sedikit saja yang menjualnya di pasaran.
2. Analisa Pembeli

Analisa pembeli yang kita dapatkan yaitu :

Warung Tegal
Pasar Tradisional
Konsumen Umum

Untuk ukuran yang bisa di terima oleh Warung Tegal (warteg) ini di semua jenis sama
halnya pada Pasar Tradisional. Sedangkan Konsumen Umum ada varian ukuran Karena
banyaknya pengolalahan rumah seperti jamur krispi, sayur bening, dll.

B. Prospek Budidaya Usaha Jamur Tiram

Budidaya jamur tiram di indonesia sangat berpotensi ekonomi tinggi dan


memilikitujuan pasar yang sangat jelas. Semua petani jamur tiram pasti memiliki hubungan
kerjasama dengan pedagang yang selalu siap menerima hasil panen jamur tiram dari petani
dengan harga yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya. Hal ini diperkuat
dengan beberapa Alasan sebagai berikut:

1. Kebutuhan jamur tiram di indonesia tidak terbatas apalagi belakangan ini jamur sudah
banyak dibuat produk makanan ringan
2. Pasar jamur tiram saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten
dan daerah lainnya sehingga hal ini tentu diperlukan produksi jamur tiram dengan skala
besar untuk memenuhi kebutuhan pasar.
3. Meningkatnya masyarakat pengkonsumsi jamur tiram ,karena masyarakat semakin
sadar akan pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan, karena jamur
tiram memiliki kandungan gizi serta khasiat yang luarbiasa untuk tubuh manusia.
4. Beralihnya pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik sebagai pengganti
bahan pangan sebagai lauk pada khususnya.

C. Analisa Usaha Jamur Tiram secara Sederhana

Persiapan tempat berusaha :

Halaman belakang rumah bertempat di Jl.Sekejengkol RW 02/ RT 04 Desa Cileuyi Kulon


Kecamatan Cileuyi Kabupaten Bandung.

Peralatan yang di butuhkan :

1. Pondok berukuran 5m x 5m (2-3) Rp. 100.000 (Sudah Ada)


2. Baglog 100 buah Baglog *Rp.3.500 Rp. 350.000 (Beli)
3. Selang air Rp. 10.000 (Sudah Ada)
4. Listrik Rp. 20.000 (Dari Rumah) +

Total Biaya Rp. 480.000

Prediksi yang terjadi di lapangan adalah sebagai berikut:

1. 1 baglog dengan berat 1.5 atau 1.7 kg pada umumnya akan menghasilkan jamur tiram
sejumlah 0.5 kg hingga 0.7 kg. Prediksi paling rendah yang diambil adalah 1.5 kg.
2. Harga jamur segar di pasaran adalah sekitar Rp. 20.000,-
3. Masa pemeliharaan jamur tiram adalah sekitar 4 atau 5 bulan.

Analisa Pendapatan

Ada 2 kemungkinan :

1. Bila tidak terjadi kerusakan pada baglog yang kita gunakan, misalnya kegagalan
sebanyak 5% dari 100 buah baglog yang kita miliki. Jadi sisa dari yang kita miliki
berjumlah 95 buah baglog

Predeksi hasil panen x jumlah baglog yang masih di miliki (Rp.20000/kg)

= (0,5 kg x 95 log) x Rp. 20.000

= (47,5 kg x Rp. 20.000)


= Rp. 950000

2. Bila tidak terjadi kerusakan pada baglog yang kita miliki, 100% dapat menghasilkan
jamur tiram maka perhitungannya :

= (0,5 kg x 100log) x Rp. 20.000

= (50 kg) x Rp. 20.000

= Rp. 1.000.000

Dengan demikian total keuntungan bersih yang berpotensi Anda raih pada analisa usaha
jamur tiram ini adalah Rp.950.000 Rp.480.000 = Rp.470.000

Dari perhitungan diatas maka keuntungan berlipat ganda pada periode budidaya yang
ke 10 karena biaya yang di keluarkan pada saat memulai tidak akan di keluarkan lagi hanya
saja pembelian baglog/bibit jamur tersebut. Disini kita memanfaatkan lahan di halaman
belakang rumah, jadi kita tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan sewa lahan.

Anda mungkin juga menyukai