Anda di halaman 1dari 1

Sumber data kami berasal dari jurnal nasional maupun internasional yang relevan dengan topik yang

dibahas dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data yang diperoleh berupa data
sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif

Untuk pengumpulan data, digunakan metode studi pustaka yang didasarkan atas hasil studi
terhadap berbagai literatur yang teruji validitasnya dan relevan dengan topik yang dibahas

Setelah data2 terkumpul, dilakukan pengolahan data secara sistematis. Analisa yang dilakukan
bersifat deskriptif, dengan menggambarkan secara jelas mengenai inovasi pengeringan yang
dilakukan

Sebelum penarikan kesimpulan, dilakukan proses sintesis dengan menggabungkan rumusan


masalah, tujuan penulisan, landasan teori, dan pembahasan. Setelah itu dilakukan penarikan
kesimpulan disertai rekomendasi sebagai upaya transfer gagasan.

Ada 4 tahapan pengeringan gabah, yaitu kalibrasi alat, persiapan bahan baku, operasi pengeringan,
dan analisa data. Alat pengering perlu dikalibrasi sebelum dilakukan proses pengeringan untuk
mengurangi ketidakakuratan data yang diperoleh. Persiapan bahan baku meliputi pengukuran kadar
air awal padi dan mempersiapkan gabah sebelum pengeringan. Operasi pengeringan dilakukan
menggunakan FBD dan CFBD dengan inovasi pemberian pemanas celup dan waktu tempering.
Setelah diperoleh data hasil operasi pengeringan, dilakukan analisa data.

Prosedur baca aja

Ada 4 analisa yang dilakukan, yang pertama yaitu analisa kurva pengeringan, pada analisa ini, dapat
diketahui hubungan kadar air padi terhadap waktu pengeringan, dan dapat diketahui pula laju
pengeringan pada suhu pengeringan tertentu. Keterangan di slide baca

SEC adalah jumlah energi termal yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg air dari bahan. SEC dapat
menjadi parameter boros tidaknya suatu pengeringan. Keterangan di slide baca

Efisiensi termal adalah perbandingan energi yang terpakai untuk menguapkan air dengan energi
termal yang disuplai dari alat pengering. Keterangan di slide baca

Analisa kualitas terdiri dari HRY dan Whiteness. Head Rice Yield adalah rasio antara beras hasil
penggilingan dengan beras sebelum digiling, dimana beras hasil gilingan yang dihitung memiliki
panjang kurang lebih dari panjang beras sebelum digiling. Whiteness adalah tingkat keputihan
padi, diuji menggunakan Whiteness Meter

Baca judul grafik. Dari grafik dapat dilihat untuk mencapai waktu pengeringan yang sama,
pengurangan kadar air yang paling cepat (laju pengeringan tercepat) terjadi pada suhu 60 (garis yang
paling bawah). Dari grafik dapat dilihat, dengan adanya tempering setelah pengeringan 60 menit
(atau 1 stage/periode pengeringan) laju pengeringan pada periode/stage pengeringan selanjutnya
menjadi lebih cepat, beda bila seandainya tidak dilakukan tempering, maka penurunan kadar air
cenderung lambat atau bahkan stagnan

Baca aja. Makin banyak stage, makin banyak tempering, makin hemat energi

Grafik diatas menunjukkan hubungan kecepatan pengeringan terhadap kadar air. Pada grafik,
bulatan putih pengeringan dengan immerse, yang hitam tanpa. Pada penelitian tersebut, didapati
bahwa nilai drying rate semakin besar bila pakai immerse, bisa dilihat di grafik, nilai yg putih lebih
besar.

Anda mungkin juga menyukai