Anda di halaman 1dari 16

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Bank Indonesia

3.1.1 Tiga Pilar Utama Kantor Perwakilan Provinsi Bali

Bank Indonesia selaku bank sentral berdasarkan Undang-undang No. 23


Tahun 1999 adalah lembaga negara yang independen. Dalam kapasitasnya sebagai
bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah, untuk mencapai tujuan tersebut, kegiatan yang
dilakukan Bank Indonesia tidak sama dengan yang dilakukan bank pada
umumnya.

Terdapat tiga pilar utama yang merupakan tiga bidang tugas utama dari
Bank Indonesia selaku bank sentral, Pertama, menerapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter. Untuk melaksanakan tugas di bidang moneter. Bank Indonesia
memiliki alat-alat canggih yang dikenal dengan piranti moneter. Piranti moneter
tersebut adalah Operasi Pasar Terbuka, Penentuan Tingkat Diskonto, dan
penetapan cadangan wajib minimum bagi perbankan (reserve requirements).

Kedua, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Untuk


melaksanakan tugas di bidang di bidang pembayaran. Bank Indonesia terus
berupaya meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional dan memperkuat
sistem pembayaran (oversight) dengan mewujudkan perlindungan konsumen
sistem pembayaran di Indonesia.

Ketiga, mengembangkan sistem perbankan dan sistem perkreditan yang


sehat dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perbankan. Di
bidang pengawasan, Bank Indonesia melakukan pengawasan langsung (on site
supervision) maupun tak langsung (off site supervision). Pengawasan langsung

19
dilakukan baik dalam bentuk pemeriksaan secara berkala maupun sewaktu-waktu
bila diperlukan Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis,
dan evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh bank.

3.1.2 Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

Struktur organisasi adalah suatu struktur yang mencerminkan tugas,

hubungan antar fungsi, hierarki, serta pembagian beban tugas yang disusun dan

ditetapkan dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan oganisasi (SE No.

16/36/INTERN tanggal 9 Desember 2014). Struktur organisasi terdiri dari

beberapa jenis struktur, yaitu: Struktur organisasi lini, struktur organisasi lini dan

staf, struktur organisasi fungsional, struktur organisasi metrics, dan struktur

organisasi campuran. Struktur organisasi yang digunakan Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Bali adalah struktur organisasi fungsional. Struktur ini

merupakan struktur dimana wewenang dari pemimpin tertinggi dilimpahkan

kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan

kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Bank Indonesia dalam pelaksanaan tugasnya memiliki jaringan kantor di seluruh

wilayah Indonesia yang disebut dengan Kantor Perwakilan Dalam Negeri

(KPwDN) dan beberapa perwakilan di luar negeri yang disebut dengan (KPwLN).

Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam dinamika perekonomian

nasional dan internasional, struktur organisasi Bank Indonesia tersebut terus

mengalami penyempurnaan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

memiliki struktur organisasi seperti yang disajikan pada Gambar 3.1.

20
21
Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPwBI Provinsi Bali

Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

22
3.1.3 Uraian Jabatan

Berdasarkan struktur organisasi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Bali memilki uraian jabatan yang memiliki tugas pokok dan produk

pokok di setiap divisinya adalah sebagai berikut :

1) Pemimpin Bank Indonesia (PBI)

Seorang pemimpin dengan klasifikasi Golongan Utama yang berperan

mewakili Anggota Dewan Gubernur (ADG). Tugas pokok dari PBI antara

lain merencanakan, mengarahkan, mengawasi, dan mengevaluasi tugas-

tugas pokok dari KPwBI yang mencakup bidang sistem pembayaran,

ekonomi moneter, stabilitas sistem keuangan, dan manajemen intern. PBI

juga menjadi partner strategis pimpinan Kepada Daerah (KaDh) dan

stakeholders utama.

2) Deputi Pemimpin Bank Indonesia (Deputi PBI)

Seorang Deputi PBI dengan klasifikasi Golongan VI yang membawahi

bidang sistem pembayaran, bidang manajemen intern, bidang ekonomi

moneter, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK). Tugas pokok Deputi PBI

adalah membantu semua tugas KPw di bidang sistem pembayaran dan

manajemen intern agar berjalan dengan baik termasuk layanan terhadap

nasabah Bank Indonesia (Bank, Masyarakat, Pemerintah). Pada bidang

Ekonomi, Moneter, SSK dan keuangan Deputi PBI memberikan

rekomendasi atas ekonomi daerah dan pengelolaan potensi ekonomi,

bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda), Satuan Kerja Perangkat

23
Daerah (SKPD) dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan

mengelola data & informasi terkait data perbankan yang ada.

3) Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah

Seorang Deputi Direktur yang bertugas membawahi kelompok Kajian

Ekonomi, UMKM, dan Statistik serta seorang Asisten Direktur yang

bertugas membawahi kelompok Advisory dan Inflasi. Kegiatan di bidang

statistik adalah menghimpun data indikator perekonomian Provinsi Bali

baik berupa data primer melalui survei maupun data sekunder dari

berbagai sumber. Kegiatan di bidang UMKM adalah melakukan upaya

pengembangan sektor riil UMKM di wilayah kerja KPw berupa koordinasi

dan terjun kangsung ke lapangan guna melihat perkembangan kinerja

UMKM di wilayah kerja KPw. Kegiatan bidang advisory adalah

melakukan pengumpulan informasi ekonomi strategis (unstructured data),

menyusun asesmen dan kajian jangka pendek untuk mendukung

perumusan rekomendasi kebijakan, menyusun kajian untuk keperluan

advisory dan diseminasi, dan melakukan koordinasi dan program kerja

sama dalam rangka pengembangan ekonomi daerah. Sedangkan kegiatan

di bidang inflasi adalah melakukan audiensi kepada stakeholders

melakukan kegiatan sosialisasi kepada stakeholders, serta melakukan

monitoring & pelaporan kegiatan TPID.

24
4) Tim Sistem Pembayaran

Tim ini dibawahi oleh seorang Kepala Bidang Sistem Pembayaran dan tiga

orang Kepala Unit yang bertugas membawahi masing-masing unit yaitu

Unit Operasional Kas, Unit Pengawasan, Perizinan, dan Informasi Sistem

Pembayaran (SP), dan Unit Operasional SP Non Tunai dan Keuangan

Inklusif. Kegiatan dibidan ini antara lain menjaga dan melaksanakan

kelancaran dan keamanan sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai

di wilayah kerja, pengelolaan keuangan satuan kerja secara efektif dan

efisien, meningkatkan pelayanan dan prasarana sistem pembayaran,

memberikan izin pelaksanaan transfer dana, penyelenggara kliring lokal

(warkat debet) antar bank, dan mengelola data keuangan (DKE).

5) Tim Manajemen Intern, Komunikasi, dan Layanan Publik

Tim ini dibawahi oleh seorang Kepala Tim Manajemen Intern dan tiga

orang Kepala Unit yang bertugas membawahi masing-masing unit yaitu

Unit Komunikasi dan Layanan Publik, Unit Logistik, Sekretariat, dan

Anggaran, serta Unit SDM, Protokol, dan Pengamanan. Kegiatan di

bidang ini meliputi menyusun dan melaksanakan program edukasi kepada

stakeholders di wilayah kerja Kantor Pusat (KP), mengelola pelaksanaan

PSBI, memberikan layanan informasi publik, mengelola kunjungan

masyarakat, dan perpustakaan Bank Indonesia, memperkuat organisasi dan

mengembangkan SDM yang berkompetensi tinggi dengan dukungan

budaya kerja yang berbasis pengetahuan, melaksanakan pengelolaan SDM

baik kuantitas maupun kualitas dalam rangka meningkatkan produktivitas

25
kerja KPwBI, melaksanakan pengadaan barang dan jasa serta

pemeliharaan sarana dan prasarana gedung kantor, rumah dinas, dan

bangunan lainnya, serta melaksanakan kegiatan kesekretariatan

(menatausahakan surat masuk dan surat keluar), pengamanan dan protokol.

3.1.4 Visi Misi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Bali

1) Visi KPwBI Provinsi Bali


Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas

Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah

maupun nasional.
2) Misi KPwBI Provinsi Bali
Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas

nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang

rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung

pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang

inklusif dan berkesinambungan.

3.2. Deskripsi Kegiatan Selama KPM

Pelaksanaan Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) dsi KPw Bank Indonesia

Provinsi Bali dimulai pada tanggal 12 September 2017 sampai tanggal 10

November 2017. Kegiatan KPM berlangsung mulai pukul 07.40 WITA sampai

dengan pukul 16.45 WITA yang dilakukan pada hari Senin sampai hari Jumat.

Selama melaksanakan KPM penulis harus mengikuti peraturan-peraturan, baik

peraturan yang ditetapkan oleh Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana maupun yang ditetapkan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi

Bali.

26
Dalam melaksanakan Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) di KPw Bank

Indonesia Provinsi Bali, penulis ditempatkan pada Tim Advisory dan Ekonomi

Keuangan, Unit Pengelolaan Uang Rupiah, Satuan Layanan dan Administrasi,

Fungsi Perijinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran, Pada minggu pertama

sampai minggu kedua, divisi pertama adalah Tim Advisory dan Ekonomi

Keuangan, (TAEK). Pada divisi ini, penulis diminta diminta meresume berita

terkait dengan ekonomi, inflasi, deflasi, pariwisata, rupiah, yang ada di media

masa (koran)., mengkonfirmasi undangan Temu Responden, dan Mengkonfirmasi

Survei Penjualan Eceran

Di minggu ketiga sampai minggu keempat, penulis ditempatkan di , Unit

Pengelolaan Uang Rupiah. Pada divisi ini penulis diminta untuk membuat surat

selisih kurang dan dropshot

Pada minggu kelima dan keenam penulis ditempatkan di Satuan Layanan

dan Administrasi. Pada divisi ini penulis diminta untuk mengarsip WRA
Pada minggu ketujuh dan kedelapan penulis ditempatkan di (FIPSP) Fungsi

Perijinan dan Pengawasan Sistem Pembayaran. Pada divisi ini penulis diminta

untuk
Pada minggu kesembilan atau minggu terakhir, penulis ditempatan di

(UDU) Unit Distribusi, Layanan dan Administrasi Kas. Pada divisi ini, penulis

diminta untuk membuat Berita Acara Selisih Kurang/Selisih Lebih pada

Penghitungan Ulang Setoran Bank dan membantu mengarsip dokumen sistem

lapora harian di ruangan Khanazah buku.

3.2.2 Kegiatan Lain pada KPwBI Provinsi Bali

27
(1) Setiap hari Senin sebelum dimulainya semua aktivitas operasional, para

pegawai Bank Indonesia wajib mengikuti briefing NNS (Nilai-nilai Strategis)

Bank Indonesia.
(2) Para pegawai Bank Indonesia melakukan senam setiap hari Jumat dimulai dari

pukul 06.30 pukul 07.30. Selain senam ada berbagai macam olahraga yang

dilakukan oleh para pegawai diantaranya melakukan aerobic, jogging,

bersepeda, ataupun memakai fasilitas gym yang ada di dalam gedung Kantor

Perwakilan Bank Indonesia. Mahasiswa ataupun mahasiswi yang sedang

Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) pun diharapkan untuk mengikuti segala

kegiatan yang dilakukan di dalam lingkungan Kantor Perwakilan Bank

Indonesia.
(3) Setiap bulannya para karyawan melakukan acara untuk merayakan ulang

tahun untuk karyawan yang sedang berulang tahun di bulan tersebut. Acara ini

dilakukan untuk lebih mendekatkan karyawan walaupun berbeda divisi.

3.3 Analisis Sesuai dengan Tujuan Penelitian

3.3.1 Prinsip Perencanaan Anggaran dan Rencana Investasi Bank Indonesia

Prinsip perencanaan anggaran dan rencana investasi Bank Indonesia

mengacu pada siklus Sistem Perencanaan Anggaran dan Manajemen Kinerja

(SPAMK), arahan dari Gubernur Bank Indonesia (GBI), Pedoman Penyusunan

Program Kerja, Anggaran dan Rencana investasi (P3KARI), serta melalui proses

vertical dan horizontal alignment. Anggaran Bank Indonesia dan rencana

28
investasi Bank Indonesia untuk periode 1 (satu) tahun anggaran dan

mengutamakan pencapaian hasil kerja (output) dan/atau hasil guna (outcome) atas

PKARI yang disusun dengan memperhatikan kewajaran dan kepatutan serta

mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.

3.3.2 Proyeksi Keuangan Bank Indonesia

Proyeksi keuangan merupakan perkiraan kondisi keuangan Bank Indonesia

yang terdiri dari perkiraan penerimaan dan pengeluaran Bank Indonesia untuk

tahun yang akan datang, yang disusun berdasarkan asumsi makro ekonomi dan

asumsi lainnya serta data keuangan historis.

Proyeksi keuangan disusun secara multi-year dan disusun berdasarkan

asumsi :

a. Pertumbuhan ekonomi

b. Tingkat inflasi

c. Nilai tukar rupiah

d. Suplus/defisit APBN

e. Base money

f. BI rate

g. Posisi cadangan devisa

h. Posisi giro pemerintah

Untuk proyeksi keuangan 1 (satu) tahun kedepan digunakan sebagai acuan

dalam penyusunan PKARI untuk satuan kerja (satker) tertentu seperti

a. DPD : menghitung penerimaan pengelolaan devisa

29
b. DPM : menghitung biaya operasi moneter dan penerimaan SBN

c. DKeu : menghitung remunerasi jasa giro pemerintah, selisih kurs dan P/L

transaksi swap

d. DPU : menghitung biaya pengadaan (biaya bahan dan biaya cetak)

3.3.3 Pedoman Penyusunan Program Kerja, Anggaran, dan Rencana

Investasi (P3KARI) Bank Indonesia

Pedoman Penyusunan Program Kerja, Anggaran, dan Rencana Investasi

(P3KARI) merupakan pedoman bagi satuan kerja dalam menyusun Program

Kerja, dan Rencana Investasi (P3KARI), termasuk didalamnya arahan Dewan

Gubernur dan informasi lain yang dipandang perlu untuk menyusun anggaran.

P3KARI itu sendiri disusun oleh Departemen Keuangan bersama Satker Terkait

(DSDM, BINS, DPLF, DPSI, DKom, Dkem, DKSP, DPU, DPUM, DMST,

PPTBI).

P3KARI antara lain berisi tentang pedoman penyusunan :

a. Anggaran pengembangan dan pemeliharaan SDM

b. Anggaran logistic

c. Anggaran system informasi

d. Anggaran program sosial Bank Indonesia

e. Anggaran kegiatan yang dikoordinasikan oleh satuan kerja di kantor pusat

f. Anggaran kegiatan program strategis

g. Rencana investasi

30
3.3.4 Mekanisme Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Bali

Penyusunan anggaran satuan kerja pada KPwBI Provinsi Bali dilakukan

setelah mendapatkan arahan umum dari Gubernur Bank Indonesia (GBI) dan

P3KARI mengenai Program Kerja dan anggaran. Selanjutnya dilakukan

pembahasan usulan P3KARI oleh unit kerja yang disusun menggunakan template

khusus dan diadakan rapat koordinasi satuan kerja untuk membahas target produk

yang ingin dicapai. Setelah menetapkan kebutuhan anggaran, dilakukan

penginputan program kerja dan anggaran oleh operator pada aplikasi PPA yang

didalamnya disusun anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran. Dari hasil

penginputan anggaran tersebut selanjutnya diserahkan kepada koordinator

anggaran untuk mendapatkan persetujuan sebelum disetujui oleh pimpinan satuan

kerja selaku pemantau anggaran.

Gambar 3.1 Mekanisme Penyusunan Anggaran Satuan Kerja

31
Gambar 3.2 Template khusus Penyusunan Program Kerja dan Anggaran

32
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali

3.3.5 Peranan Pelaku Perencanaan Anggaran Satuan Kerja

Pelaku Perencanaan
Pimpinan Satker Menetapkan kebutuhan anggaran

Menetapkan PK, termasuk yang prioritas

Menetapkan IKU satker

Melakukan aligment program kerja lintas unit kerja

Menyampaikan usulan PKARI kepada DKeu melalui

aplikasi dan memorandum


Performance Mengomunikasikan arahan GBI dan P3KARI

Manager (PM) Melakukan aligment program kerja lintas unit kerja

Mengkoordinasi, merekomendasi, dan mengusulkan

P3KARI satker

Mengusulkan IKU satker


Unit Kerja Menyusun usulan P3KARI dan target produk yang

ingin dicapai.

33
Melakukan input usulan P3KARI hasil persetujuan

pimpinan satker pada aplikasi

Kendala dalam perencanaan anggaran adalah dikarenakan banyak

peraturan yang harus ditaati, maka pada saat perencanaan anggaran banyak

anggaran yang harus dirubah kembali

34

Anda mungkin juga menyukai