Anda di halaman 1dari 3

Luka Batin, Pengampunan

Demi Balas Dendam, Kupelajari Ilmu


Hitam
July 22, 2012 konya 2 Comments

Tahun 1980, Jombang, Jawa


Timur. Aparat desa memaksa rakyat untuk menyerahkan tanah milik mereka. Proyek cengkeh
pun didirikan disana. Proyek itu berhasil, jutaan rupiah mengalir, sedang rakyat hanya
menjadi buruhnya. Namun, bukan berarti rakyat tinggal diam.

Rasa ndak rela. Perasaan itu milik kita tadinya seperti itu. Setelah dikerjakan dengan proyek,
hasilnya cukup memuaskan. Yang menikmati kan bukan masyarakat. Pengusaha-pengusaha
yang pendatang itu, ujar Daud Supriyo mengawali kesaksiannya.

Masih muda, pengangguran, dan hanya bermodalkan dendam, Daud sadar akan
kekurangannya. Oleh sebab itu, ia pun akhirnya meniatkan diri untuk belajar ilmu kegelapan.
Ia tahu bahwa hanya dengan inilah ia dapat membalaskan perlakuan orang-orang yang akan
semena-mena dengan dirinya nanti.

Di saat sedang berusaha mendapatkannya, Daud pun diperkenalkan teman dengan seorang
yang bernama Muri.

Kebetulan si Muri itu tinggal jauh dari tempat kami. Itu dia memang mempraktikan,
memeragakan ilmu hitamnya. Jadi, Muri bagi saya seorang yang ilmunya tinggi, seorang
yang bisa menjadi pelindung bagi sehingga saya terinspirasi untuk berguru kepada dia

Beberapa waktu lama belajar dengan Muri, muncul dalam benak Daud untuk mencoba ilmu
hitamnya kepada orang lain. Ia pun menargetkan seorang pengusaha yang ada di wilayahnya
tersebut.

Tanpa perlu berlama-lama, orang itu pun menuruti apa yang Daud mau.
Saya pada saat itu berpikir ndak ada salahnya kalau saya juga ingin menikmati hasil itu
karena itu milik leluhur kami, milik orangtua kami. Jadi gak merasa saya mencuri, gak
merasa saya merampok. Saya minta

Ya nek bersalah atau ngga, ya tidak merasa bersalah. Istilahnya dia takut. Saya juga dapat
barangnya, cengkehnya, saya jual, saya dapat uangnya

Sekali, dua kali, tiga kali, pihak perusahaan pun mulai gerah. Mereka pun meminta bantuan
kepolisian setempat untuk menghentikan aksi preman Daud dan kawan-kawan.

Tanpa diduga-duga, di satu aksi penyergapan polisi, Muri yang selama ini juga turut terlibat
melakukan aksi pemerasan dapat diringkus cepat. Lebih mengagetkan lagi, pengajar ilmu
hitam Daud ini malah mengalami cedera karena ditembak saat hendak mau ditangkap.

Kena tangannya, setelah itu baru diborgol dan dibawa ke kepolisian yang ada di
Wonosalam. Saya menjadi ketakutan yang luar biasa. Itulah awal keragu-raguan saya pada
ilmu hitam

Daud pun kembali menjadi pengecut. Ia takut bernasib sama seperti Muri. Dengan segera, dia
pun melarikan diri ke satu tempat.

Dalam pelariannya, Daud bertemu seorang pria. Pria tersebut tidak hanya baik dan mau
menerima apa adanya, tetapi juga menyadarkannya dari segala perbuatan jahatnya selama ini.

Kira-kira apakah yang disampaikan oleh pria asing tersebut kepada Daud? Sederhana saja,
yakni tentang dua jalan setelah manusia meninggalkan dunia ini.

Jalan yang pertama itu kesempurnaan yaitu yang menuju surga. Lalu jalan yang kedua yaitu
jalan kebinasaan, jalan menuju ke neraka. Tetapi tidak ada seorang pun yang masuk jalan
kesempurnaan kalau dia berbuat dosa. Perkataan inilah yang membuat saya itu terhenyak.
Pada saat itu ia hanya mengucapkan itu, setelah itu ia pergi meninggalkan saya

Ya terus terang selama ini yang saya lakukan itu ndak ada yang positif. Yang saya lakukan
yang negatif, merugikan orang, menyakitkan orang maka kalau perbuatan saya seperti itu kan
ngga mungkin saya masuk surga, pasti masuk neraka. Itulah yang membuat saya sadar.
Akhirnya saya mulai melangkah, walau pun saya tidak nanti bagaimana.

Tahap demi tahap berlalu, Daud akhirnya menemukan sebuah kebenaran. Tuhan Yesus
berkata Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup, tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa
kalau tidak melalui Aku

Ajaran yang sekarang itu mengajarkan sesuatu yang pasti, keselamatan yang pasti, hidup
kekal juga pasti, masuk surga itu juga pasti. Disanalah yang mengubah hidup saya, yang
negatif menjadi positif. Yang tadinya jahat, saya belajar akan kebenaran, tentang kebaikan,
dan akhirnya Tuhan mengubah hidup saya menjadi orang yang tidak lagi melakukan
kejahatan

Setelah saya mengetahui kebenaran bahwa itu salah dan itu kejahatan dan kejahatan itu
adalah dosa dengan alasan apapun maka saya juga melakukan saya melakukan penyelesaian
kepada orang-orang yang masih memungkinkan saya temui
Banyak orang yang ilmunya tinggi, banyak orang yang memiliki kekebalan yang katanya
sudah teruji, toh akhirnya mereka juga meninggal

Daud kini telah menikah, kisah lalu masa mudanya kini menjadi pelajaran bagi keluarga dan
orang di sekitarnya. Dunia itu sementara. Yang bisa diharapkan dan menjadi andalan bagi
kita untuk pelindung, untuk menyelamatkan kita hanya Tuhan Yesus yang memberikan
keselamatan bagi jiwa kita, dunia dan akhirat, ungkap Daud Supriyo mengakhiri
kesaksiannya.

Sumber Kesaksian :
Daud Supriyo (jawaban.com)

Anda mungkin juga menyukai