Anda di halaman 1dari 10

ANALISA TINGKAT KEBISINGAN PERGERAKAN LALU LINTAS TERHADAP

ZONA PENDIDIKAN DI KOTA MEDAN


(Studi Kasus : Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44
dan SMPN 7 Jl.H.Adam Malik No.12 Medan)

Putri Juwita Simamora1 dan Medis S.Surbakti2


1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email:putrijuwitasimamora@yahoo.co.id
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Jl.Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email:medissurbakti@yahoo.com

ABSTRAK

Polusi suara atau bising adalah salah satu isu lingkungan yang terjadi di wilayah perkotaan. Perancangan kota yang
tidak atau kurang mengikuti kaedah-kaedah perancangan kota akan memberikan efek bising yang semakin
meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan transportasi. Bising merupakan bunyi yang terjadi dalam waktu dan
lama tertentu namun suaranya tidak diinginkan karena mengganggu konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan lalu lintas dengan beberapa faktor seperti
volume kendaraan (X1), kecepatan rata-rata lalu lintas arah a (X2), kecepatan rata-rata lalu lintas arah b (X3),
persentase kendaraan berat (X4), jarak pengukuran (X5) dan elevasi pemasangan alat (X6) dengan menggunakan
Sound Level Meter dan hasil pengukuran dianalisa dengan menggunakan metode analisa regresi linier dengan
bantuan program SPSS. Penelitian dilaksanakan pada 2 (dua) lokasi yang berbeda yaitu Perguruan Parulian 3
Jl.Sisingamangaraja No.44 dan SMPN 7 Jl.H.Adam Malik No.12. Dari hasil pengukuran diperoleh tingkat
kebisingan lalu lintas pada masing-masing lokasi penelitian pada jarak 5-15 meter dari bahu jalan raya berkisar
antara 59,6 dBA 77,8 dBA untuk SMPN 7 dan 69,8 dBA 83,0 dBA untuk Perguruan Parulian 3. Nilai tingkat
kebisingan dari kedua lokasi pengukuran tersebut telah melewati ambang batas baku tingkat kebisingan yang
ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup 1996 untuk kawasan sekolah sebesar 55 dB. Model persamaan
dari hasil analisis regresi linier pada SMPN 7 diperoleh persamaan Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6 sedangkan
pada Perguruan Parulian 3 diperoleh persamaan Y = 80,063 0,572 X6.

Kata Kunci : Kebisingan lalu lintas, analisa regresi linier

ABSTRACT

Sound or noise pollution is one of the environmental issues that occur in urban areas. Urban design are not or less
follow urban design rules will give the effect of noise is increasing in line with the increase in transport activity.
Noise is a sound that occurs in a particular time and long but his voice is not desirable due to distraction in daily
activities. This study aims to determine the relationship between traffic noise by several factors such as the volume
of vehicle (X1), the average speed of traffic towards a (X2), the average speed of traffic direction b (X3), the
percentage of heavy vehicles (X4) , distance measurement (X5) and elevation installation of equipment (X6) using a
Sound Level Meter and measurement results were analyzed by using linear regression analysis with SPSS. The
experiment was conducted on two (2) different locations which Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja 44 and
SMPN 7 Jl.H.Adam Malik. Measurement results obtained from the traffic noise levels at each study site at a
distance of 5-15 meters from the highway shoulder ranged between 59.6 dBA - 77.8 dBA to 69.8 dBA and SMP 7 -
83.0 dBA for Perguruan Parulian 3. Value of the noise level of the measurement locations both crossed a threshold
noise level standard set by the Menteri Negara Lingkungan Hidup in 1996 for the school district by 55 dB. Equation
model of linear regression analysis on SMPN 7 equation Y = 38.663 + 0.009 X1 - 0.473 X6 while at Perguruan
Parulian 3 equation Y = 80.063-.572 X6.

Keywords: Traffic noise, linear regression analysis


PENDAHULUAN
Polusi suara atau bising adalah salah satu isu lingkungan yang terjadi di wilayah perkotaan. Perancangan kota yang
tidak atau kurang mengikuti kaedah-kaedah perancangan kota akan memberikan efek bising yang semakin
meningkat sejalan dengan peningkatan kegiatan transportasi. Kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan
bermotor berasal dari beberapa sumber, yaitu : mesin, transmisi, rem, klakson, knalpot, dan gesekan roda dengan
jalan (White dan Walker, 1982).

Kawasan sekolah merupakan prasarana pendidikan yang memerlukan lingkungan dan suasana yang tenang dan jauh
dari kebisingan agar kiranya proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik tanpa adanya gangguan berarti.
Kawasan pendidikan Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44 dan SMPN 7 Jl. H. Adam Malik No.12
merupakan contoh dari kawasan pendidikan di kota Medan yang dinilai memiliki lingkungan dekat jalan raya
dengan pergerakan lalu lintas yang cukup padat. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian tentang kebisingan
agar dapat dilakukan pengurangan sumber bunyi yang mengganggu kenyamanan pada masing-masing lokasi
penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi Bising
Bising senantiasa dihubungkan dengan ketidaknyamanan suatu lingkungan dalam tingkat dan waktu
paparan yang diakibatkan olehnya. Menurut Murwono (1999), kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan
dan pengukurannya menimbulkan kesulitan besar karena bervariasi di antara perorangan dalam situasi yang berbeda.
Sedangkan menurut Leslie L.Doelle (1993), bising juga diartikan sebagai semua bunyi yang dapat mengalihkan
perhatian, mengganggu, atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari (kerja, istirahat, hiburan, atau belajar) dianggap
sebagai bising. Jadi dapat disimpulkan bising merupakan bunyi yang terjadi dalam waktu dan lama tertentu namun
suaranya tidak diinginkan karena mengganggu konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari bahkan bila tingkat
kebisingan telah melampaui batas yang dapat diterima manusia mengakibatkan penurunan kualitas kesehatan
manusia.

Tingkat Bising Sinambung Equivalen (Leq)


Leq adalah suatu angka tingkat kebisingan tunggal dalam beban (weighting Network) A, yang menunjukkan
energi bunyi yang equivalen dengan energi yang berubah-ubah dalam selang waktu tertentu, secara matematis
adalah sebagai berikut :
Leg = 10 Log (1/100 fi . 10 Li/10) (1)

Dimana :

Leg = Tingkat bising sinambung equivalen dalam dB(A)

Li = Tingkat tekanan suara ke 1

fi = Fraksi waktu

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada 2 (dua) waktu dan lokasi yang berbeda. Pada lokasi pertama yakni di jalan
Sisingamangaraja No.44 pada Perguruan Parulian , penelitian dilaksanakan pada tanggal 26, 28, dan 30 november
2012 sedangkan penelitian untuk lokasi kedua di jalan Adam Malik No.12 pada SMPN 7 Kota Medan dilaksanakan
pada tanggal 10, 12, dan 14 Desember 2012. Survey dilaksanakan pada hari yang sama untuk kedua lokasi yakni
Senin, Rabu, Jumat pada pukul 07.30 12.30. Waktu tersebut diambil untuk mendapatkan hasil yang berarti bagi
proses pembelajaran pada kedua lokasi penelitian.
Sumber : Google Earth

Gambar 1. Lokasi Penelitian ( Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44)

Sumber : Google Earth

Gambar 2. Lokasi Penelitian ( SMPN 7 Jl.Adam Malik No,12 )

Gambar 3. Pengambilan Tingkat Kebisingan pada Beberapa Jarak Pengukuran


Alat Dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Sound Level Meter merek Extech dan Krisbow 4 in 1, untuk menghitung tingkat kebisingan
2. Handy tally counter, untuk menghitung volume kendaraan
3. Stopwatch, untuk menghitung waktu tempuh kendaraan
4. Meteran, untuk mengukur jarak, elevasi alat dan lebar badan jalan
5. Kamera digital, untuk dokumentasi kegiatan
6. Kalkulator, untuk alat bantu perhitungan
7. Laptop, untuk pengolahan data-data lapangan
8. Alat-alat bantu lainnya yang mendukung proses penelitian

Pengambilan Data

Kegiatan pengambilan data di lapangan dibagi menjadi 2 (dua) tahap kerja, yaitu :
a) Survey Awal (Tahap persiapan)
i. Persiapan alat-alat yang akan digunakan pada penelitian yaitu: Sound Level Meter merk Extech,
Handy tally counter, Formulir Survey Lalu Lintas, Stopwatch, Meteran/Roda Ukur, Kamera Digital,
Kalkulator, Laptop, dan alat-alat bantu lainya yang dapat mendukung proses penelitian.
ii. Penentuan titik lokasi pengambilan data diupayakan lokasi yang tidak memiliki penghalang supaya
tingkat kebisingan yang diharapkan dari pergerakan lalu lintas tidak mengalami pemantulan dan
dilakukan pada ruas jalan yang memiliki kelandaian mendekati 0% dengan beberapa titik
pengambilan.
iii. Penentuan waktu pelaksanaan, dipilih pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar pada
beberapa hari sehingga dapat diperoleh nilai kebisingan maksimum yang berarti.
iv. Jarak pengukuran kebisingan yang diambil yaitu sejauh 5 m, 10 m dan 15 m yang diukur dari pinggir
bahu jalan ke arah samping jalan (ke arah ruang belajar pada masing-masing lokasi penelitian).
v. Elevasi pemasangan alat Sound Level Meter terdiri dari 2 elevasi yang berbeda tiap jarak
pengukurannya yaitu setinggi 1,2 m dan 2 m.

b) Survey Utama (Pengambilan Data Primer)


i. Survey dilakukan pada hari Senin, Rabu, Jumat yang dimulai dari pukul 07.30 09.30 dan pukul
10.30 - 12.30. Pelaksanaan selama 3 (tiga) hari ini dianggap dapat menggambarkan perilaku
pergerakan lalu lintas selama 1(satu) minggu pada masing-masing lokasi penelitian. Pengambilan
data dicatat setiap periode waktu 10 menit.
ii. Pengambilan data volume pada dua arah jalan pada masing-masing lokasi. Perhitungan volume lalu
lintas dibagi sesuai sistem klasifikasi Bina Marga yaitu sepeda motor (Motor Cycle), kendaraan berat
(Heavy Vehicle) dan kendaraan ringan (Light Vehicle). Data volume tidak diubah ke dalam satuan
mobil penumpang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing komposisi lalu
lintas. Untuk mempermudah perhitungan jumlah kendaraan diambil setiap 10 (sepuluh) menit setiap
jamnya. Setiap kendaraan yang melewati lokasi penelitian akan dicatat dalam lembar formulir
penelitian lalu lintas.
iii. Pengambilan data kecepatan dilakukan dengan metode Spot Speed.
Dengan mengambil panjang segmen jalan sepanjang 100 m dan menghitung waktu tempuh
kendaraan dengan menggunakan stopwatch. Survey dilakukkan dengan mengambil sampel sebanyak
50 kendaraan setiap jam nya. Setiap kendaraan yang melewati lokasi penelitian akan dicatat dalam
lembar formulir penelitian kecepatan setempat.

Pengolahan dan Analisa Data

Data primer yang didapat dari hasil penelitian seperti tingkat tekanan bunyi, volume lalu lintas, kecepatan
kendaraan akan ditabelkan dengan menggunakan Software Microsoft Excel. Metode yang digunakan untuk mencari
hubungan antara variabel-variabel yang diukur dengan tingkat kebisingan terhadap nilai kebisingan dengan
menggunakan analisis Regresi Linier Sederhana dan Regresi Linier Berganda yang diolah dengan menggunakan
Software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Regresi Linier sederhana menggunakan variabel tingkat
kebisingan yang diukur pada 2 (dua) elevasi yang berbeda dengan jarak pengukuran untuk mengetahui jarak
minimum dari tepi jalan raya agar tidak melewati ambang batas tingkat kebisingan yang sudah ditetapkan.
Sedangkan untuk Regresi Linier Berganda, variabel yang digunakan ada 2 (dua), yaitu :
1. Variabel terikat : Tingkat kebisingan lalu lintas yang terukur
2. Variabel bebas : Volume lalu lintas, Kecepatan rata-rata lalu lintas pada masing-masing arah lintasan,
Persentase kendaraan berat, Elevasi pemasangan alat pengukur kebisingan dan Jarak pengukuran ke bahu
jalan raya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data primer yang diperoleh dari hasil survey lapangan berupa data tingkat kebisingan, volume lalu lintas dan
kecepatan lalu lintas akan ditabelkan terlebih dahulu dengan menggunakan Microsoft Excel yang selanjutnya akan
dianalisa dengan menggunakan Statistical Package for Social Scientist (SPSS) versi 16.

Tabel 1. Rangkuman Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan, Volume Kendaraan, Persentase (%) Kendaraan Berat
dan Kecepatan Rata-Rata pada Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44
Tingkat Kebisingan Kec.Rata- Kec.Rata-
Volume
5m 10 m 15 m % Rata Rata
Waktu kendaraan
el.1,2 el.2 el.1,2 el.2 el.1,2 el.2 HV SL-FO FO-SL
/Jam
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (km/jam) (km/jam)
07.30 - 08.30 76.0 78.0 73.4 74.8 71.7 72.4 8320 3.6 49.9 41.8
08.30 - 09.30 75.0 76.0 73.2 74.1 71.3 72.3 7943 4.6 43.0 40.6
Senin
10.30 - 11.30 73.5 74.3 72.2 72.7 71.1 71.6 7916 5.6 38.9 37.4
11.20 - 12.30 78.2 79.3 75.3 76.7 73.2 74.6 9730 6.4 35.6 34.8
07.30 - 08.30 78.6 81.2 73.9 75.8 71.0 72.8 8332 4.1 47.4 40.4
08.30 - 09.30 75.1 76.6 72.6 73.6 70.0 71.8 7521 3.8 42.7 37.6
Rabu
10.30 - 11.30 75.8 77.2 73.8 74.9 70.7 72.2 7658 5.7 38.6 36.9
11.20 - 12.30 79.1 83.0 75.1 77.3 71.7 73.1 9696 6.1 35.4 34.2
07.30 - 08.30 75.7 78.3 72.7 74.1 69.9 71.3 7852 2.6 43.1 40.7
08.30 - 09.30 74.4 76.7 72.2 73.1 69.8 1.3 7703 2.3 40.6 38.7
Jumat
10.30 - 11.30 77.1 81.0 73.6 75.2 70.8 72.2 8593 5.1 36.9 37.9
11.20 - 12.30 76.9 78.9 72.8 74.8 70.2 71.5 8269 4.2 35.7 36.8
Rata-Rata 76.3 78.4 73.4 74.8 71.0 72.3 8294 4.5 40.7 38.2

Hasil korelasi antara variabel terikat dan variabel bebas seperti yang telah dijelaskan di atas dapat dilihat pada di
bawah ini.

Tabel 2. Rekapitulasi matriks korelasi antara variabel terikat dan variabel tidak terikat
pada Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44
Variabel Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y 1 - - - - - -
X1 0,373 1 - - - - -
X2 0,277 0,806 1 - - - -
X3 0,186 0,676 0,880 1 - - -
X4 0,208 0,606 0,849 0,588 1 - -
X5 0,276 0,000 0,000 0,000 0,000 1 -
X6 0,813 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1
1) Uji Statistik

Tabel 3. Rekapitulasi Persamaaan Regresi Linier

No Persamaan Koefisien Determinasi (R2)


1 Y = 80,062 - 0,572 X6 0,661

Berdasarkan tabel 3 di atas, hanya ada 1 (satu) yang memenuhi persyaratan koefisien korelasi, yaitu :

Y = 80,062 - 0,572 X6

2) Uji T

Tabel 4. Uji T pada persamaan regresi linier (SMK Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44)

No Persamaan TX6 T tabel Keterangan


1 Y = 80,062 - 0,572 X6 - 11.672 2.015 OK

Dari tabel ANNOVA diperoleh nilai Thitung sebesar 11,672 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai T hitung (11,672) >
Ttabel (2.015) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak atau dengan kata lain secara parsial jarak
pengukuran mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kebisingan lalu lintas.

3) Uji F

Tabel 5. Uji F pada persamaan regresi linier (SMK Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44)

No Persamaan F hitung F tabel Keterangan


1 Y = 80,062 - 0,572 X6 136.226 2.015 OK

Dari tabel ANNOVA diperoleh nilai Fhitung sebesar 136,226 dengan nilai signifikan 0,000. Nilai Fhitung (136,226) >
Ftabel (4,424) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak atau dengan kata lain jarak pengukuran mempunyai
pengaruh signifikan terhadap tingkat kebisingan lalu lintas.

4) Uji Liniearitas

Menurut Duwi Priyatno, 2008, dalam pengujian liniearitas dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear
bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kebisingan * Between (Combined) 395.710 2 197.855 68.363 .000


Jarak Groups
Linearity 393.307 1 393.307 135.896 .000

Deviation from
2.403 1 2.403 .830 .365
Linearity

Within Groups 199.699 69 2.894

Total 595.409 71
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity untuk hubungan tingkat kebisingan (Y)
dengan jarak pengukuran (X6) sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa antara variabel X6 terhadap Y terdapat hubungan yang linear.

Tabel 6. Rangkuman Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan, Volume Kendaraan, Persentase (%) Kendaraan Berat
dan Kecepatan Rata-Rata pada SMPN 7 Jl.H.Adam Malik No.12
Tingkat Kebisingan Kec.Rata- Kec.Rata-
Volume
5m 10 m 15 m Rata Rata
Waktu kendaraan % HV
el.1,2 el.2 el.1,2 el.2 el.1,2 el.2 AM-SIB SIB-AM
/Jam
m m m m m m (km/jam) (km/jam)
07.30 - 08.30 75.7 77.8 72.8 74.4 69.9 71.3 3989 0.6 36.7 40.9
08.30 - 09.30 70.2 71.7 67.4 68.6 65.0 66.1 3713 0.4 37.3 38.8
Senin
10.30 - 11.30 64.0 65.4 61.8 62.9 59.6 60.8 3465 0.4 33.6 36.5
11.20 - 12.30 73.5 75.0 71.4 72.5 68.9 70.3 3956 0.5 33.1 35.2
07.30 - 08.30 74.2 76.3 71.4 72.7 69.5 70.4 3930 0.4 40.7 41.8
08.30 - 09.30 71.7 73.0 69.1 70.5 66.9 68.1 3827 0.3 39.6 39.8
Rabu
10.30 - 11.30 69.8 70.9 68.1 69.0 65.9 67.1 3500 0.4 33.8 34.8
11.20 - 12.30 76.1 77.7 72.6 74.3 69.8 71.0 4116 0.4 33.1 34.1
07.30 - 08.30 71.0 71.7 69.3 70.1 67.4 68.3 3879 0.4 36.4 39.4
08.30 - 09.30 68.9 69.9 66.1 67.4 63.7 65.0 3507 0.5 34.2 38.6
Jumat
10.30 - 11.30 71.7 72.6 70.3 71.0 68.8 69.6 4342 0.3 34.5 36.3
11.20 - 12.30 69.3 70.2 67.2 68.2 65.1 66.2 3743 0.5 32.6 35.2
Rata-Rata 71.3 72.7 69.0 70.1 66.7 67.9 3830 0.4 35.5 37.6

Tabel 7. Rekapitulasi matriks korelasi antara variabel terikat dan variabel tidak terikat
pada SMPN 7 Jl.H.Adam Malik No.12
Variabel Y X1 X2 X3 X4 X5 X6
Y 1 - - - - - -
X1 0,635 1 - - - - -
X2 0,234 0,124 1 - - - -
X3 0,146 0,017 0,876 1 - - -
X4 0,119 - 0,190 - 0,283 0,075 1 - -
X5 0,165 0,000 0,000 0,000 0,000 1 -
X6 - 0,521 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1

1) Uji Statistik

Tabel 8. Rekapitulasi Persamaan Regresi Linier

No Persamaan Koefisien Determinasi (R2)


1 Y = 33,929 + 0,009 X1 0,403
2 Y = 74,346 0,473 X6 0,272
3 Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6 0,675

Berdasarkan tabel 8 di atas, persamaan terbaik yang memiliki koefisien determinasi tertinggi adalah persamaan :
Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6.
2) Uji T

Tabel 9. Uji T pada persamaan regresi linier pada SMPN 7 Jl.Adam Malik No.12

No Persamaan TX3 TX6 T tabel Keterangan


1 Y = 33,929 + 0,009 X1 6.874 2.015 OK
2 Y = 74,346 0,473 X6 - 5.113 2.015 OK
3 Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6 9.249 - 7.598 2.015 OK

Pada tabel ANNOVA untuk ketiga persamaan di atas diperoleh nilai diperoleh nilai T hitung > Ttabel (2.015) dan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak atau dengan kata lain secara parsial volume lalu lintas dan jarak
pengukuran mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kebisingan lalu lintas.

3) Uji F

Tabel 10. Uji F pada persamaan regresi linier pada SMPN 7 Jl.Adam Malik No.12

No Persamaan F hitung F tabel Keterangan


1 Y = 33,929 + 0,009 X1 47.254 4.424 OK
2 Y = 74,346 0,473 X6 26.148 4.424 OK
3 Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6 71.641 4.424 OK

Pada tabel ANNOVA untuk ketiga persamaan di atas diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (4.424) dan nilai signifikan 0,000
< 0,05 maka Ho ditolak atau dengan kata lain secara keseluruhan volume lalu lintas dan jarak pengukuran
mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat kebisingan lalu lintas.

4) Uji Liniearitas

Menurut Duwi Priyatno, 2008, dalam pengujian liniearitas dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear
bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kebisingan * Between (Combined) 678.410 11 61.674 11.930 .000


VolumeLL Groups
Linearity 398.411 1 398.411 77.065 .000

Deviation from
280.000 10 28.000 5.416 .000
Linearity

Within Groups 310.188 60 5.170

Total 988.599 71
ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kebisingan * Between (Combined) 269.013 2 134.507 12.898 .000


Jarak Groups
Linearity 268.853 1 268.853 25.780 .000

Deviation from
.160 1 .160 .015 .902
Linearity

Within Groups 719.585 69 10.429

Total 988.599 71

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity untuk hubungan tingkat kebisingan (Y)
dengan volume lalu lintas (X1) dan jarak pengukuran (X6) adalah sama sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi
kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel X 1 dan X6 terhadap Y terdapat hubungan yang
linear.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :


1. Pengukuran volume lalu lintas pada Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44 terbesar terjadi pada
hari Senin pukul 11.30-12.30 sebanyak 9730 kendaraan/jam sedangkan pengukuran volume lalu lintas
pada SMPN 7 Jl.Adam Malik No.12 terbesar terjadi pada hari Jumat pukul 10.30-11.30 sebanyak 4342
kendaraan/jam.
2. Tingkat kebisingan lalu lintas pada Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44 yang terukur berkisar
antara 69,8 dBA 83,0 dBA untuk jarak pengukuran 5 15 meter yang diukur dari bahu jalan raya
sedangkan tingkat kebisingan pada SMPN 7 Jl.Adam Malik No.12 Medan yang terukur berkisar antara
59,6 dBA 77,8 dBA untuk jarak pengukuran 5 15 meter yang diukur dari bahu jalan raya.
3. Nilai rata-rata tingkat kebisingan yang terukur dari hasil lapangan pada masing-masing lokasi penelitian
telah melampaui baku mutu tingkat kebisingan yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 Tanggal 25 November 1996 sebesar 55 dBA untuk kawasan
pendidikan (sekolah).
4. Model tingkat kebisingan untuk regresi liniear pada Perguruan Parulian 3 Jl.Sisingamangaraja No.44 yang
terbentuk antara variabel terikat tingkat kebisingan (Y) dengan variabel bebas jarak pengukuran (X6)
adalah Y = 80,063 0,572 X6 sedangkan model tingkat kebisingan pada SMPN 7 Jl.Adam Malik No.12
Medan yang terbentuk antara variabel terikat tingkat kebisingan (Y) dengan variabel bebas volume lalu
lintas (X1) dan jarak pengukuran (X6) adalah Y = 38,663 + 0,009 X1 - 0,473 X6.
5. Jarak dan elevasi pengukuran mempengaruhi tingkat kebisingan.

Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengurangi atau meminimalisir dampak kebisingan yang diakibatkan oleh pergerakan lalu lintas
maka perlu dilakukan penataan ruang dimana ruangan kelas yang memerlukan kondisi tenang dapat
diletakkan lebih menjorok ke ruangan bagian dalam bangunan.
2. Perlu adanya noise barrier atau dinding penghalang serta tanaman pada masing-masing lokasi yang dapat
mengurangi tingkat kebisingan tersebut.
3. Untuk penelitian selanjutnya, pada tahap pengambilan sampel data kecepatan dapat diperbanyak lagi
jumlah sampelnya dan persentase komposisi sepeda motor, kendaraan ringan dan kendaraan berat dapat
diperhitungkan ke dalam pengaruh tingkat kebisingan.
4. Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan dengan jumlah hari yang lebih lama lagi dan perlu adanya suatu
kajian tentang dampak kebisingan sesuai dengan lokasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Doelle, L .Leslie. 1993. Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta: Ditjen Bina Marga.
Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1996. Baku Tingkat Kebisingan, Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor: Kep-48/MENLH/1996/25 November 1996. Jakarta.
Murwono, D. 1999. Perencanaan Lingkungan Transportasi. Magister Sistem dan Teknik Transportasi. Universitas
Gajah Mada.
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
White, R.G. and J.G. Walker. 1982. Noise and Vibration. Ellis Horwor Ltd., England.

Anda mungkin juga menyukai