Anda di halaman 1dari 26

Tendi Murti

Tips Praktis Buat Anak Muda yang Baru Eksis Di Dunia Bisnis
Prinsip Bisnis Online:
Eksis, Narsis, Laris

Selamat pagi semuanya. Hahaha... Serius awalan yang basi dan


garing. ^_^ Yah mau garing, mau basi, yang penting ilmunya
nyangkut lah ya.
Guys, kalau kalian berada di antara tahun 2000-2010an prinsip
buka bisnis di sebuah tempat bisnis yang sudah laris, ini adalah salah
satu trik bisnis yang bisa digunakan oleh kita. Nggak salah. Yup nggak
salah, tapi dengan syarat bahwa bisnis yang kita buka di dekat
tempat tersebut adalah bisnis yang berdekatan alias tidak terlalu
jauh segmen pasarnya yang berkerumun.
Lalu bagaimana dengan bisnis online? Sama saja. Dimana ada
kerumunan, disitu ada jualan. Tapi pertanyaannya jualan yang
seperti apa? Coba jawab pertanyaan ini:
- Apakah kerumunan itu memang sesuai dengan target
market kita?
- Apakah dengan jualan langsung dikerumunan tersebut
banyak menghasilkan sales? Atau malah disambitin?
Hehehe...
Terlebih lagi ketika para mastah bisnis online ternyata mereka
menyiapkan sebuah produk dengan landingpage yang kece badai,
penulis copy writing yang sekali baca langsung closing, kita sebagai
pelaku bisnis yang masih unyu-unyu langsung down dan bilang
Aalamak, mana bisa aku seperti dia. Cara berbisnisnya saja udah
keren banget!
Guys, sikap di atas itu semacam kesalahan fatal yang pada
akhirnya merusak seluruh semangat kita yang sedang membara.
Peduli amat sejago apa para mastah, tapi kita fokus pada titik tumpu
kita saat ini. Apa yang bisa kita lakukan sekarang, ya kita lakukan saja
sekarang tanpa tapi tanpa nanti.
Tapi masTen, saya hanya punya akun Facebook masTen? Apa
saya bisa bisnis online? BISA! Akun Facebook personal saya saja bisa
menghasilkan puluhan juta untuk setiap produk yang saya jual di
Facebook. Saya sudah mastah? Boro-boro mastah, di awal kenalan
sama Facebook untuk edit profil picture saja bingungnya minta
ampun. Kadang sampai sekarang masih seperti itu, lupa dimana letak
menunya.. ^_^
Tapi karena saya eksis dan sedikit nasis (padahal sebenarnya
saya orangnya malu-malu hehehe) maka yang terjadi adalah orang
merasa dekat dengan kita, maka kedekatan itulah yang menjadikan
jualan online kita laris manis tanjung kimpul. Hehehe... salah satu
kenarsisan saya kalian bisa gabung di Telegram.me/TendiMurti. :D
Perlu Facbook Ads? Perlu Landingpage? NGGAK! Untuk nubie
kayak kita, cukup dengan copywriting yang menarik, gambar yang
nyentrik, lalu sebarlah di sarang semut yang bernama FACEBOOK.
Tapi ingat, daripada nyebarin info bisnis kita di sarang semut orang
lain yang bisa jadi disewotin, dibentak dan dibully, mending kita bikin
sarang semut sendiri dengan menggunakan akun personal kita.
Caranya? Nah, ada 5 langkah yang akan saya bahas disini, dan telah
saya buktikan. Ini paten bro...! Yuk lanjut...
Langkah 1
Menemukan Sarang Semut

Semut ini identik dengan yang namanya berkerumun. Hehehe...


Saya terinspirasi dari
bukunya mas Jaya
Setiabudi perihal
sarang semut ini.
Ngobrolin jualan,
sebenarnya ngobrolin
tentang trafik
keramaian. Dan
ngobrolin trafik
keramaiandi dunia
maya, nggak lain nggak
bukan ya di Media
sosial. Terutama Facebook.
Kenapa Facebook? Sampai sejauh ini menurut data di Alexa
(kasarnya Alexa itu semacam website yang salah satu kerjaannya
suka nilai ketenaran sebuah website) Facebook menjadi peringkat
ketiga situs website yang paling sering dikunjungi.
Nah, dengan data seperti itu maka cocok banget kalau
Facebook memang layak dijadikan sarang semut kita. Ini sebenarnya
sudah nggak perlu saya katakan. Karena tanpa saya bilang, bisa jadi
yang baca sudah paham. Data ini sering di update oleh para pebisnis
online. Tapi yah, semoga bagi yang belum tahu ini menjadi info yang
menarik ya.
Sekarang Anda sudah tahu bahwa Facebook bisa kita
manfaatkan untuk jualan. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah
akun personal yang sudah kita miliki memang sesuai dengan target
pasar yang kita butuhkan?
Eh, sebentar pertanyaannya salah, pertanyaannya begini:
Target pasar seperti apa yang akan kalian bidik untuk membuat
produk yang akan kalian jual?
Kenapa target pasar dulu? Karena prinsipnya begini:
Menjual sesuatu ke orang yang membutuhkan kemungkinan
closingnya lebih tinggi dibanding dengan menjual sesuatu ke orang
yang tidak membutuhkannya sama sekali.

Coba kalian bayangkan ini:


- Mudah menjual produk pelangsing ke ibu-ibu yang badannya
berat atau ke ibu-ibu yang kurus?
- Mudah menjual produk aksesoris motor ke pecinta motor
atau ke pecinta mobil?
Di atas sebenarnya pertanyaan bodoh. Hehehe... Saya yakin jawaban
kalian semua seragam dan paham. Tapi masalahnya sering kali kita
melupakan prinsip ini, bahkan kesulitan dalam mengaplikasikannya
ke dalam bisnis yang sedang kita garap.

Pertanyaannya jika diaplikasikan ke riset Facebook apakah bisa?


Tentu saja. Bahkan riset di Facebook jauuuuhh lebih gampang
dibandingkan dengan riset yang dilakukan di dunia nyata. Dunia
Facebook sudah dipersiapkan sedemikian mungkin oleh om Mark
untuk memudahkan urusan bisnis kita di Facebook. Ah, thanks berat
om Mark...

Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mendapatkan target


pasar sesuai dengan market kita?

Oh iya, sebelumnya saya ingin menginfokan saja, untuk membuat


sarang semut ini, saya pakai akun personal ya. Jika kalian ingin pakai
akun personal yang sudah ada, yah silakan. Tapi kalau mau buat yang
baru dan disesuaikan dengan target marketnya, mending bikin akun
personal baru saja. Oke lanjut...

Dalam dunia per-Facebook-an banyak tools yang bisa kita gunakan


untuk riset pasar. Ada yang berbayar ada yang gratisan. Yang
berbayar ada Insightzilla, The Graph dan lainnya.

Nah, untuk riset pasar nubie seperti kita mending kita pilih yang
gratisan saja dulu. Yang gratisan juga sudah sudah powerful banget.
Lalu gimana supaya risetnya ampuh? Silakan baca langkah
selanjutnya.
Langkah 2
Riset Semut-Semut di Facebook

Asyiknya internet itu penyediaan data semuanya sudah disiapkan.


Dan banyak yang gratisan. Ini yang menjadi poin penting, GRATISAN.
Hahaha...
Sebagaimana di dunia nyata, dunia internet nggak
jauh beda. Mereka punya pola yang mirip.
Kenapa? Karena internet adalah cerminan
kehidupan manusia di dunia nyata itu sendiri.
Boleh semuanya digital, tapi sifat dasar manusia
tetap berada di dalam diri manusia itu sendiri.
Nah, sifat atau kecenderungan itu lah yang
menjadi pola dan kebiasaan yang bisa kita riset.
Caranya? Banyak cara. Salah satunya adalah dengan
menggunakan fasilitas Facebook Ads. Bagi yang
belum tahu, Facebook Ads adalah salah satu tools
yang disediakan oleh Facebook dalam rangka
menemukan target market di Facebook. Harusnya
berbayar kalau ingin menggunakan layanan iklan di Facebook. Cuma
kalau hanya sekadar ingin menemukan jumlah target pasar yang
dibidik, ini nggak usah bayar.
Lalu apa yang harus dilakukan? Pertama kalian harus punya Fanpage
dulu. Kalau belum punya silakan ikuti langkah-langkah di bawah ini
ya.

Selanjutnya silakan pilih Tempat Atau Bisnis Lokal


Ketika kalian klik bisnis lokal, maka akan muncul beberapa menu
yang harus diisi. Silakan isi dan sesuaikan saja ya. Isi yang bener,
jangan ngasal. Karena suatu saat saya yakin Fanpage yang kalian
bikin akan dibutuhkan lagi.
Setelah itu kalian akan diajak untuk memasukan profil picture.
Pastikan profil picture ini terkesan professional.

Masukan Menjadi favorite.

Isi sesuai dengan target market yang akan kalian bidik ya.
Oke, Fanpage kalian sudah jadi guys...

Selanjutnya kita akan buat Iklannya. Sebagaimana yang saya bilang


sebelumnya, iklan ini sebenarnya berbayar. Tapi jika kalian hanya
sekadar ingin mengetahui seberapa luas ceruk pasar, maka cukup
sampai dengan mengisi riset tanpa harus dilakukan dengan
pembayarannya.

Oh iya, mungkin ada yang nanya kenapa harus buat Fanpage terlebih
dahulu? Nggak lain karena ngiklan di Facebook memang
membutuhkan Fanpage. Jadi sekalian saja buat Fanpage buat
jualannya. Oke kita lanjut ya. Sekarang bagaimana caranya membuat
akun Facebook Ads.

Klik bertuliskan Create Ads

Langkah selanjutnya kalian akan dajak untuk memilih tipe iklan apa
yan akan dibuat. Pilih saja yang Boost Your Post.
Isi nama iklan yang akan dibuat. Sembarang saja karena kita nggak
bakal ngiklan beneran di Facebook. Pilih continue.

Setelah klik continue, kalian akan segera mendapatkan halaman riset


yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya lokasi, usia, gender, bahasa
dan lainnya. Disinilah kita fokus meriset dan menemukan calon
market yang dibidik. Jangan lupa simpan data yang sudah kalian riset
di notepad atau dimana saja yang akan mempermudah kalian dalam
mengumpulkan semut di sarang semut yang sudah dibikin.

Kunci dari riset pasar ini adalah semakin spesifik target pasar kalian,
maka kemungkinan konfersi penjualan akan semakin besar.
Sekarang sudah tahu ya jumlah yang bisa kita jadikan sebagai
Tumbal jualan kita. Yang dilingkari adalah potensi yang bisa kita
garap. Buat saya, ini ngebantu banget dalam riset pasar untuk saya
jualan produk-produk. Terutama produk digital yang membantu
orang-orang yang ingin menulis.

Sekarang coba perhatikan mengenai Target Terperinci atau Detailed


Targeting Semuanya isi, termasuk yang Detailed Targeting. Isi
dengan Demography, interest, behavior.
Silakan spesifikan saja ya.

Kalau sudah menemukan potential reach yang (dilingkari merah


sebelah kanan atas itu) selanjutnya kita akan lebih mudah dalam
membangun calon konsumen.

Lalu dari sini ada yang nanya. Oke, saya sudah tahu mas. Berarti
data yang dilingkari adalah target pasar kita. Pertanyaan saya adalah
bagaimana cara menemukan mereka di dunia belantara Facebook
ini? Kan Facebook sangat luas?

Pertanyaan yang cerdas. Hehehe...

Ini lah yang akan saya bahas. Ada tools yang bisa kalian gunakan
untuk mendapatkan orang-orang itu. Berbayar? Kagak. Saya tetap
nyari yang gratisan saja dulu. ^_^

Sebelumnya yang sudah kalian riset dan dicatat di notepad inilah


yang akan kita pakai di tool yang akan saya bahas sekarang. Oke
lanjut ya.

Saya berikan contoh.


Karena saya seorang penulis dan saya ingin menjual produk berupa
dvd tutorial Smart Writing yang bisa dilihat di
www.KelasMenulisOnline.com (eaaaa ngiklan hahaha), maka target
yang akan saya bidik adalah:

- Bisa fanpage penulis-penulis terkenal


- Fanpage komunitas menulis,
- Fanpage tips-tips menulis

Dengan begitu, yang menjadi fans penulis-penulis besar dan


ramai fansnya, saya tarik menjadi target iklan. Guys, catat ya. Karena
langkah selanjutnya tetap akan digunakan untuk mengumpulkan
semut di sarang semut kita. Mantap dah pokoknya!
Langkah 3
Siapkan Sarang Semut Sendiri di Facebook

Sarang semut ini penting untuk mengumpulkan semutnya.


Dibandingkan iklan di tempat yang tercecer dan nggak jelas, mending
kita ngiklan di tempat sendiri. Lalu sarang semut
yang mana yang akan kita pakai? Awal banget,
untuk membangun sarang semut dan kita
menjadi ratu semut, pakailah akun personal.
Saran saya sekali lagi buatlah akun personal
baru kalau memang akun yang sudah ada
temannya bermacam-macam dan nggak sesuai
dengan target yang sudah kita riset sebelumnya.
Sudah tahu kan aturan bikin akun personal
untuk membangun tingkat kepercayaan teman
terhadap diri kita? Yup, isi dengan benar dan nggak
boleh alay. Ini menunjukan tingkat kepercayaan teman kita kepada
orang lain.
Kalau boleh di list, maka:
- Pakai nama asli (jangan alay, pakai Eaaaa dan lainnya)
- Isi informasi dengan benar.
- Pakai foto yang terbaik dan menunjukan bisnis kita apa.
- Pakai header Facebook yang juga menunjukan bisnis kita.
- Dll.
Intinya tunjukan profesionalisme kita sebagai seorang pebisnis
online. Kalau kalian lihat Facebook saya, maka akan sangat terlihat
saya adalah seorang penulis. Ini yang dinamakan branding. Paham
ya? Oke selanjutnya kita masuk ke langkah yang ke 4.
Langkah 4
Ada Gula Ada Semut (Edukasi calon Customer)

Setelah kalian mempunyai akun personal, langkah selanjutnya adalah


menambahkan teman-teman yang tertarget.

Ada trik simpel ketika kita sudah mengetahui target pasar yang ingin
di bidik. Yuk kita langsung eksekusi.

Ingat riset yang kita buat di Facebook ads sebelumnya? Saya minta
disimpan kan? Nah, sekarang, yang sudah diriset tersbut, silakan
kalian masuk ke link website di bawah ini:

https://inteltechniques.com/intel/osint/facebook.html

Ketika sudah masuk, maka penampakannya akan seperti ini:


Setelah itu, silakan kalian tinggal masukan apa yang diinginkan.
Misalkan ingin nyari pasar yang suka dengan karya lukis dan tinggal
di daerah Jakarta. Kalian tinggal masukan seperti ini:

Setelah itu klik oke. Maka ia akan diarahkan ke Facebook dengan


data semua orang yang tinggal di Jakarta dan menyukai kegiatan
melukis atau painting.
Selanjutnya tinggal klik tombol tambahkan teman. Sesimpel itu.
Hehehe sambil terus menambahkan teman, sambil terus kita
posting-posting tentang lukisan, teknik lukisan dan lain sebagainya.
Intinya tergantung apa yang akan kita jual.

PENTING: Untuk awal-awal silakan add friend cukup sedikit saja dulu.
Kalau terlalu cepat, Facebook akan mem-baned akun kalian.
Memang butuh kesabaran. Tapi sekalinya jadi, teman-teman di akun
baru ini sesuai dengan targetnya.

Lalu bagaimana jika target pasar demografinya lebih dari satu alias
beberapa variabel? Kalian tinggal pilih bagian Multiple Variables saja.
Masukan deh yang menjadi demografi kalian yang sudah di riset
sebelumnya. Tinggal test and error saja. ^_^

Oke, sampai disini dapat ilmu bagaimana cara menargetkan pasar


yang tepat ya? Kalau masih belum paham, silakan balik lagi dan
pelajari kembali teknik ini. Yang terpenting adalah praktekan semua
ilmunya. Jangan hanya dipelajari saja. Rugiii!

Sekarang, jika kalian ingin membuat akun baru dengan target pasar
baru silakan. Berarti dari sekarang pikirkan akun apa yang cocok
untuk bisnis kalian ya.
Langkah 5
Jual Kebutuhan si Semut

Oke mas, friendlist saya sudah penuh dan sudah tertarget, tapi
ketika saya ngiklan kok ya nggak terjual banyak. Paling nyangkut satu
dua orang saja. Gimana tuh mas?

Hehehe... iyalah nggak terjual banyak. Yang namanya jualan tetap


saja nggak bisa hard selling di awal. Coba kalian bayangkan seperti
ini. Ketemu orang di jalan, lalu langsung nawarin om beli produk saya
sekarang deh om mumpung murah. Atau coba kalian bayangkan
ketika ada penjual di lampu merah dan jual random ke mobil-mobil
yang sedang ngantri keluar dari lampu merah, kira-kira persentase
closingnya berapa persen? Yup, pasti sedikit, karena si penjual nggak
tahu dari sekian ribu orang siapa yang benar-benar membutuhkan
produknya. Ini seperti kerja rodi. Hehehehe...

Sama ketika kalian punya friendlist di Facebook dengan target


market yang bagus tapi kalian nggak dikenal sama mereka, lah siapa
elu jualan ke gue tong?! oleh karena itu sebelum kalian jualan,
perkenalkan diri dulu dengan cara nulis status-status yang
bermanfaat bagi friendlist kita. Semakin banyak, semakin konsisten
nulis status yang bermanfaat maka mereka seperti mendapatkan
ilmu baru dari kita. Setelah mereka kenal dan dekat dengan kita,
barulah kita mengenalkan produk kita. Ingat mengenalkan produk,
bukan hard selling.

Step yang harus kalian lakukan seperti ini:

- Banyak-banyak nulis artikel di Facebook yang bermanfaat.


- Banyak-banyak ngasih sesuatu yang gratis dan bermanfaat.
- Jual produk yang murah-murah.
- Jual produk yang sedang-sedang.
- Jual produk yang mahal.

Nggak usah nanya kenapa urutannya seperti itu ya. Pokoknya ikut
saja. Ini rahasia, inilah teknik funelling yang dipakai oleh para mastah
Internet Marketer. Jadi sudah nggak perlu tes error lagi. Cukup ikuti
saja.

Terakhir, sebelum saya tutup, saya sering berbagi ilmu bisnis di


Telegram. Tanpa saya harus bilang langsung gabung saja di
Telegram.me/TendiMurti.

Oke deh sekian dari saya. Semoga ebook ini bermanfaat dan
menjadikan bisnis kita lancar jaya penuh dengan keberkahan. Nggak
perlu bayar. Cukup bayar dengan doa saja semoga bisnis saya juga
lancar jaya. Saya doakan semoga bisnis kalian juga sukses, berkah,
omset naik, profit nggak meningkat, karyawan membludak karena
pesanan yang nggak karuan datang. Aamiin...

Regards,

Tendi Murti

Anda mungkin juga menyukai