1 Definisi
Farmakologi (pharmacology) berasal dari bahasa Yunani, yaitu pharmacon adalah obat dan
logos adalah ilmu. Obat adalah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup pada
tingkat molekular. Farmakologi sendiri dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi obat dengan konstituen (unsur pokok) tubuh untuk menghasilkan efek
terapi (therapeutic).
a. Absorpsi
Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke dalam darah. Bergantung
pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran cerna (mulut sampai rektum),
kulit, paru, otot, dan lain-lain. Yang terpenting adalah cara pemberian obat per oral, dengan cara
ini tempat absorpsi utama adalah usus halus karena memiliki permukaan absorpsi yang sangat
luas, yakni 200 meter persegi (panjang 280 cm, diameter 4 cm, disertai dengan vili dan mikrovili
). Obat yang diserap oleh usus halus ditransport ke hepar sebelum beredar ke seluruh tubuh.
Hepar memetabolisme banyak obat sebelum masuk ke sirkulasi. Hal ini yang disebut dengan
efek first-pass. Metabolisme hepar dapat menyebabkan obat menjadi inaktif sehingga
menurunkan jumlah obat yang sampai ke sirkulasi sistemik, jadi dosis obat yang diberikan harus
banyak.
b. Distribusi
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairan
tubuh, meliputi: aliran darah, permiabilitas kapiler, dan ikatan kovalen.
c. Metabolisme
Metabolisme atau biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah komposisi obat sehingga
menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh. Obat dapat dimetabolisme melalui
beberapa cara yaitu: metabolisme inaktif kemudian diekskresikan dan metabolisme aktif yang
memiliki kerja farmakologi tersendiri dan dimetabolisme lanjutan
d. Ekskresi
Ekskresi obat artinya eliminasi obat dari tubuh. Sebagian besar obat dibuang dari tubuh oleh
ginjal dan melalui urin. Obat jugadapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah,
payudara), kulit dan taraktusintestinal.
e. Hal-hal lain terkait Farmakokinetik, meliputi:
Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan sehingga setengah dari obat dibuang dari tubuh.
Faktor yang mempengaruhi waktu paruh adalah absorpsi, metabolism dan ekskresi. Waktu paruh
penting diketahui untuk menetapkan berapa sering obat harus diberikan.
Onset, puncak, and durasi
Onset adalah waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa kerjanya. Sangat tergantung rute
pemberian dan farmakokinetik obat. Puncak adalah setelah tubuh menyerap semakin banyak obat
maka konsentrasinya di dalam tubuh semakin meningkat. Durasi adalah kerja lama obat
menghasilkan suatu efek terapi.
2.2 Sejarah Farmakologi
Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan periode modern.
Periode kuno (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat dapat
dilihat di Materia Medika. Catatan tertua dijumpai pada pengobatan Cina dan Mesir. Claudius
Galen (129200 A.D.), orang pertama yg mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik
berkontribusi seimbang dalam penggunaan obat. Theophrastus von Hohenheim (14931541
A.D.), atau Paracelsus: All things are poison, nothing is without poison; the dose alone causes a
thing not to be poison. Johann Jakob Wepfer (16201695) the first to verify by animal
experimentation assertions about pharmacological or toxicological actions.
Periode modern dimulai Pada abad 18-19, mulai dilakukan penelitian eksperimental
tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat, pada tingkat organ dan jaringan. Rudolf
Buchheim (18201879) mendirikan the first institute of Pharmacology di the University of
Dorpat (Tartu, Estonia) in 1847 pharmacology as an independent scientific discipline. Oswald
Schmiedeberg (18381921), bersama seorang internist, Bernhard Naunyn (18391925),
menerbitkan jurnal farmakologi pertama. John J. Abel (18571938) The Father of American
Pharmacology, was among the first Americans to train in Schmiedebergs laboratory and was
founder of the Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics (published from 1909
until the present).