Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KERJA TAHUN 2016

KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI
BLUD RSUD DR.H. YULIDDIN AWAY
TAPAKTUAN

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


BLUD RSUD dr. H.YULIDDIN AWAY TAPAKTUAN
JALAN T. BEN MAHMUD NO. 86-A TELP. (0656) 21818
E-mail : rsudya ttn@yahoo.com
TAPAKTUAN 23713-ACEH SELATAN
I. PENDAHULUAN
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan didunia, termasuk
Indonesia, infeksi dapat berasal dari komunitas Community Acquired Infection
(CAI) atau dari lingkungan rumah sakit Hospital Asquired Infection (HAIs) yang
sebelumnya dikenal dengan istilah infeksi nosokomial. Infeksi rumah sakit ini
dapat memperpanjang lama rawat , meningkatkan morbiditas dan mortalitas, serta
menambah biaya rumah sakit.
Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) sangat penting
dilaksanakan dirumah sakit sebagai tolak ukur mutu pelayanan. Maka dibuatlah
sebuah Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang melibatkan berbagai
unsur, mulai dari Pimpinan, staf rumah sakit, pasien dan keluarga pasien/
pengunjung.
Program ini merupakan perwujudan untuk mencapai Visi Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi BLUD RSUD dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan mewujudkan
system Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di BLUD RSUD dr.H.Yuliddin
Away Tapaktuan. Kedepan, Paripurna Terpecaya, meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, serta melengkapi sarana dan prasarana dalam rangka menunjang
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di BLUD RSUD dr.H.Yuliddin
Away Tapaktuan.

II. LATAR BELAKANG


1. Berdasarkan Evaluasi Program Kerja BLUD RSUD dr.H Yuliddin Away
Tapaktuan tahun 2015 belum dilakukan Survelains terhadap berbagai infeksi
di Rumah Sakit sesuai dengan program yang ada di PPI maka belum bisa
diambil angka perbandingannya, baru pada awal tahun 2016 ada pembentukan
Komite PPI di BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan.
Data survelains HAIs baru didapat pada bulan Juni Agustus 2016 dengan
hasil sebagi berikut : Phlybilitis : 17,85, ISK, IDO, VAP, dan CVL tidak
ditemukan adanya angka kejadian HAIs.
Sedangkan angka kepatuhan Hand Hygiene semerter 1 tidak dilakukan.
Menurunkan angka kejadian HAIs tidak lepas dari keikutsertakan manajemen
dan masyarakat di RS (keluarga pasien pengunjung, kantin dll). Berdasarkan
Infection Control Risk Assesment yang telah dilakukan (terlampir), maka
focus program PPI pada tahun 2017 adalah:
Surveilans HAIS
Panduan PPI di Kamar Operasi
Sarana pencucian alat makan didapur
Pemantauan kebersihan lingkungan terkait infeksi
Keputusan Hand Hygiene sebagai indikator kinerja individu dokter
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Terlaksanya Program Pencegahan dan pengendalian Infeksi RSUD dr.
H.Yuliddin Away Tapaktuan secara terintegrasi dan sistematik dengan
pendekatan multidisiplin dalam upaya peningkatan mutu BLUD RSUD dr.
H.Yuliddin Away Tapaktuan pada tahun2015.

b. Tujuan Khusus
Terlaksananya penerapan kewaspadaan isolasi di BLUD RSUD dr.
H.Yuliddin Away Tapaktuan
Terlaksananya program surveilant HAIs : Ventilator Associated
Pneumonia (VAP) Infeksi Aliran Darah Primer (IADP), Infeksi
Saluran Kemih (ISK), Infeksi Luka Operasi (ILO), dan Phlebitis di
BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan.
Terlaksanya program Pendidikan dan pelatihan bagi petugas, dan
pengunjung di BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan.
Terlaksananya Program Pencegahan infeksi terkait pemasangan alat:
kateter vena sentral, douer kateter, ventilator, infuse vena perifer dan
tindakan pembedahan di BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away
Tapaktuan.
Terlaksanya Program Pengendalian resitensi antimokroba di BLUD
RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Program penerapan kewaspadaan isolasi, meliputi :
1.1. Audit kebutuhan implementasi hand hygiene
1.2. Survey fasilitas hand hygiene
1.3. Audit penggunaan alat pelindung diri (APD)
1.4. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi disatuan kerja
1.5. Identifikasi risiko infeksi disetiap satuan kerja
1.6. Pembuatan ICRA Renovasi/ pembangunan gedung baru
2. Program survielans HAIs, meliputi:
2.1. Surveilans VAP dan HAP
2.2. Surveilans ISK
2.3. Surveilans IADP
2.4. Surveilans phlebitis
3. Pendidikan dan pelatiahan, meliputi:
3.1. Pelatihan PPI kepada pegawai lama
3.2. Pelatihan PPI kepada pegawai abaru
3.3. Edukasi PPI kepada pasien
3.4. Orientasi PPI kepada mahasiswa yang akan praktek di BLUD RSUD
dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan
3.5. PKRS kepada pengunjung BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away
Tapaktuan
4. Pencegahan infeksi terkait pemasangan alat, meliputi:
4.1. Pencegahan VAP dengan penerapan bundle VAP
4.2. Pencegahan IADP dengan penerapan bundle central Vena Line
4.3. Pencegahan ISK dengan penerapan bundle ISK
4.4. Pencegahan ILO dengan penerapan bundle ILO
4.5. Pencegahan Phlebitis dengan penerapan bundle kateter vena perifer
5. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba, meliputi:
5.1. Pembuatan pola kuman HAIs
5.2. Automatic stop order

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Program Surveilans HAIs, meliputi:
1.1. Pelaksanaan Populasi Surveilans HAIs
Surveilans dilakukan di Ruang Perawatan Instalasi Rawat Intensif
(ICU, Kebidanan, Bedah, Tuan Tapa, Nicu/Picu).
Data surveilans diperoleh dari formulir survey infeksi rumah sakit
BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan dan kunjungan
Ruangan oleh IPCN dengan pentahapan:
a. Pengumpulan data
b. Pemasukan data formulir harian surveilans dan data pendukung
kemudian dimasukkan kedalam computer.
c. Analisa data surveilans oleh Anggota Sub Komite Surveilans
d. Pelaporan hasil kegiatan kepada Direktur Utama dan Instalasi
Rekam Medik dan Informasi Kesehatan serta Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien.
e. Melakukan umpan balik kepada pihak terkait.

1.2. Pengumpulan data surveilans


Data survelains diperoleh dari hasil kunjungan ruangan IPCN ke
Perawatan Instalasi Rawat Instensif (ICU, Kebidanan, Bedah, Tuan
Tapa, Nicu/Picu) disatuan kerja.
Sumber data diperoleh dari data dasar adminiftratif, catatan rekam
medic, komunikasi dengan petugas/ perawat, dokter, mengkaji pasien,
hasil laboratorium, catatan pemberian terapi dan hasil pemeriksaan
radiologi. Surveilans setelah pasien pulang dilakukan pada pasien
paska operasi, pasien operasi didata sampai 30 hari setelah operasi,
jika ada implant satu tahun setelah operasi bekerja sama dengan
perawat di instalasi rawat jalan (IRJ).
Data-data harus dikumpulkan yaitu data demografi, tanggal masuk
rumah sakit, tanggal infeksi, tanggal pemasangan alat, tanggal
pemeriksaan laboratorium, diagnose, tindakan pemasangan alat,
tanggal operasi, tindakan pembedahan/ operasi, factor resiko spesifik
seperti pemasangan kateter urine untuk infeksi saluran kemih (ISK),
Pemasangan central vena line (CVL), Untuk infeksi aliran darah
primer (IADP), pemakaian Ventilato/ Ventilator- Associated
Pneumonia (VAP), pasien tirah baring lama beresiko Hospital
Aquired Infection (HAP), Pasien yang dipasang kateter vena perifer
bersiko Phlebitis.
Untuk factor resiko infeksi luka operasi didata tanggal operasi, lama
operasi, kelas luka, ASA Score, Emergensi atau Elektif.

1.3. Analisa Data


Setelah data dikumpul dan dicatat pada formulir bulanan, dilakukan
analisa berdasarkan jenis infeksi. Data nominator yaitu jumlah pasien
yang terinfeksi pada pasien yang beresiko, sedangkan data
denominator adalah tabulasi dari jumlah hari pemakain alat.
Populasi yang berisiko ILO adalah semua pasien yang dilakukan
operasi di BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan. Populasi
VAP adalah semua pasien yang memakai ventilator, baik yang
dipasang endotraheal tube maupun tracheostomi. Populasi ISK adalah
semua pasien yang memakai douer kateter urine.
Populasi IADP adalah semua pasien yang dilakukan kateter vena
central dan populasi phlebitis adalah semua pasien yang dipasang
kateter vena perifer.
Insiden rate infeksi

1.4. Interpretasi Data

1.5. Komunikasi Hasil Surveilans

1.6. Evaluasi Surveilans


2. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, meliputi:
2.1. Asesmen resiko infeksi
Asesmen resiko infeksi berdasarkan manajemen resiko dilakukan
setahun sekali bekerja sama dengan pihak manajemen RS. Asesmen
resiko infeksi merupakan awal dari proses perencanaan kegiatan PPI
yang dikembangkan mejadi progam kerja PPI. Penilaian risiko infeksi
dilakukan berdasarkan:
a. Lokasi geografis dan karkteristik populasi masyarakat dilayani di
BLUD RSUD dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan
b. Sarana, prasarana dan jenis pelayanan yang tersedia
c. Data surveilans yang ada
Ketua Komite PPI, Ketua Sub Komite, anggota Sub Komite dan
IPCN sera pihak Manajemen RS melakukan pertemuan khusus untuk
melakukan asesmen risiko infeksi di BLUD RSUD dr. H.Yuliddin
Away Tapaktuan dengan menentukan prioritas risiko berdasarkan
probabilitas kejadian, dampak potensial dan kesiapan saat ini.
2.2. Audit PPI
Dengan menggunakan alat mengukur pemantauan (audit touls),
Komite PPI melakukan audit pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di masing-masing area dengan indicator tertentu,
meliputi:
2.2.1. Pemantaun PPI di area pelayanan
2.2.2. Pemantauan PPI di area staf
2.2.3. Pemantauan PPI di area pengunjung
2.3. Penilaian risiko dan dampak renovasi atau konstruksi di lingkungan
Rumah Sakit.
2.4. Pemantauan pemberian vaksinasi Hepatitis B pada semua petugas
kesehatan secara bertahap berkoordinasi dengan bagian SDM
2.5. Evalusi Dokumen PPI ( Pedoman, Panduan, dan SPO)
2.6. Ronde PPI
2.7. Edukasi PPI, meliputi :
2.7.1. Orientasi pada pegawai baru bekerjasama dengan bagian SDM
Dan diklit
2.7.2. Orientasi pada peserta didik yang akan melaksanakan kerja
praktik di BLUD RSUD dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan bekerja
dengan bagian diklit.
2.7.3. Mengadakan In House Training PPI pada seluruh petugas RS.
3. Program Pengendalaian Resistensi Antimikroba
3.1. Pemetaan bakteri dan resitensi dan resitensi antimikroba
3.2. Penyusunan PPAB
3.3. Penelitian berdasarkan studi operasional tentang resistensi
antimikroba
3.4. Ronde PPPRA
3.5. Evaluasi dokumen PPPRA (Pedoman, Pnaduan, dan SPO).

4. Program Hand Hygiene


Program hand hygiene dilaksanakan secara berkesinambungan dengan
menerapkan strategi multimodal yang direkomendasikan WHO.
Program HH meliputi:
4.1. Pemantauan kepatuhan Hand Hygiene (HH) untuk menentukan
derajat kepatuahan petugas kesehatan dalam pelaksanaan HH
melaluia kegiatan observasi dengan pendekatan 5 saat melakukan
hand hygiene.
4.2. Pemantauan sarana dan prasarana
4.3. Melakukan edukasi HH secara berkala berupa:
Orientasi yang bersifat mandatory pada pegawai baru atau
peserta didik sebelum mulai berpraktik di RS. Pelaksanaan
kegiatan berkoordinasi dengan bidang diklit.
Penyuluhan kesehatan rumah sakit (PKRS) yang di sampaikan
kepada keluarga pasien. Pelksanaan kegiatan berkoordinasi
dengan HH.
Melakukan training of Trainer hand hygiene pada IPCN link
Pelatiahan obserpasi HH pada IPCN Link
Melakukan sosialisasi HH ke seluruh petugas BLUD RSUD
dr. H.Yuliddin Away Tapaktuan dengan melakukan
kunjungan ke satuan kerja.
4.4. Melakukan berbagai kegiatan perlombaan sebagai sara
membudayakan HH dilingkungan rumah sakit.

5. Pertemuan Berkala KPPI


Dalam membahas permasaalahan yang menyangkut kebijakan dan program
dikomite PPI dilakukan pertemuan berkala, yaitu:
5.1. Rapat Rutin
Peserta rapat rutin terdiri dari Ketua, Sekretaris, Ketua Sub
Komite dan IPCN.
Rapat rutin dipimpin oleh Ketua Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi didampingi Sekretaris Komite PPI.
Jadwal rapat rutin adalah minimal 2 kali dalam sebulan, setiap
hari Kamis pukul 09.00 WIB diruang Komite Pencegahan dan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
5.2. Rapat Pokja
Peserta rapat pokja terdiri dari Ketua, Sekretaris, Ketua Sub
Komite, IPCN, dengan anggota pokja
Rapat rutin dipimpim oleh Ketua Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksididampingi Sekretaris Komite PPI.
Rapat pokja diselenggarakan sekali dalam sebulan, setiap hari
selasa minggu ketiga.
5.3. Rapat Insidentil
Rapat insidentel diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masaalah
atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

6. Program Pengembangan SDM KPPI


6.1. Pengembangan SDM
Mengirimkan staf dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan di Profinsi dan Pusat untuk
meningkatkan kompetensi.
6.2. Pengadaan IPCN sesuai standar

VI. SASARAN
1. Diselenggaran surveilans HAIs dengan angka HAIs dibawah indicator
BLUD RSUD dr.H. YULIDDIN AWAY Tapaktuan
2. Terselenggaranya program PPI
3. Tercapainya penggunaan AB rasioal di BLUD RSUD dr.H.Yuliddin
Away Tapaktuan
4. Tercapainya indicator angka kepatuhan HH menjadi 80%
5. Terpenuhnya sarana prasara dan fasiltas untuk kegiatan pencegahan
dan pengendalian infeksi sesuai dengan panduan.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelaksanaan surveilans HAIs
2 Pemantaun penerapan bundles
pemcegahan HAIs
3 Pemantaun wabah kejadian luar
biasa (KLB)
4 Asesmen Risiko Infeksi
5 Audit PPI
Pemantauan area pelayanan:
a. Pemantauan PPI
diruangan
b. Pemantaunkebersihan
lingkungan
c. Pemataun penglolaan
sterilisasi sentral
d. Pemantauan pengelolaan
Londry
e. Pemantauan pengelolaan
alat dan bahan habis
pakai yang digunakan
kembali
f. Pemantauan pengelolaan
sampah
g. Pemantauan kegiatan
paelayanan makanan
h. Pemantauan
pemeriksaan
mikrobiologis udara dan
air
Pemantauan area staf:
a. Pemantauan pengunjung
di area rawat jalan
b. Pamantauan area
pengunjung di apotik
c. Pemantauan area
pengunjung rawat inap
d. Pemantauan area
pengunjung di kantin
Rumah Sakit
e. Pemantauan area R.ICU
f. Pemantauan area R.
Rawat Kebidanan
g. Pemantauan area
R.Rawat Anak
h. Pemantauan area
R.Rawat Tuan Tapa
i. Pemantauan area
R.Rawat NICU/PICU
j. Pemantauan area Ruang
IGD
k. Pemantauan area
R.Rawat VIP Putri Naga
l. Pemantauan area
R.Rawat VIP Bungoeng
Pala
m. Pemantauan area
R.Rawat Bedah
n. Pemantauan area
R.Rawat R.2
o. Pemantauan area
R.Rawat R.3
p. Pemantauan area
R.Rawat Kamar Bersalin
q. Pemantauan area Kamar
Operasi
6 Penilaian resiko dan dampak
renofasi atau kontruksi
dilingkungan RS
7 Pemantauan pemberian
vaksinasi Hevatitis B pada
semua petugas kesehatan secara
bertahap berkoordinasi dengan
bagian SDM
8 Evaluasi dokumen PPI
(Pedoman, Panduan dan SPO)
9 Ronde PPI
10 Pemetaan bakteri dan resistensi
antimikroba
11 Pembuatan PPAB
12 Penelitian berdasarkan studi
operasional tentang resistensi
anti mikroba
13 Ronde PPRA
14 Evaluasi dokumen PPRA
(Panduan,Pedoman dan SPO)
15 Pemantauan kepatuhan HH
16 Pemantauan sarana prasarana
HH
17 Edukasi HH
- Kunjungan kesatker
- HH reminder
18 Pelombaan sebagai sarana
membudayakan HH
19 Edukasi PPI
- Orientasi pada pegawai
baru
- Orientasi pada peserta
didik
- In House Training PPI
pada petugas
- In House Training
PPRA pada dokter
- PKRS untuk pasien dan
pengunjung
- Pelatihan eksternal
(regional internasional
untuk petugas)
20 Pertemuan berkala
- Rapat rutin 2 minggu
sekali
- Rapat Pokja 1 Bulan
sekali
- Rapat insidentil
sewaktu-waktu bila
diperlukan
21 Pengembangan SDM
22 Pengadaan IPCN sesuai dengan
standar
VII. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui pertemuan berkala
Komite PPI setiap semester, kemudian hasil evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan PPI dilaporkan ke Diriktur RS setiap tahun.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus dibuat dokumentasi kegiatan
mulai dari proses hingga evaluasi dan umpan balik. Evaluasi kegiatan
dilaksanakan setiap semester dan pelaporanya dilaporkan ke Diriktur RS
setiap tahun laporan yang dibuat adalah:
1. Laporan surveilans HAIs
2. Laporan pemantauan penerapan bundles pencegahan HAIs
3. Laporan pemantauan wabah/Kejadian luar biasa (KLB)
4. Laporan Asesment RESIKO Infeksi
5. Laporan Audit PPI
6. Laporan penilaian resiko dan dampak renovasi atau konstruksi di
lingkungan RS
7. Laporan pemantauan emberian vaksinasi Hepatitis B pada semua
petugas kesehatan secara bertahap berkoordinasi dengan bagian SDM
8. Peta bakteri dan resistensi anti mikroba
9. Laporan ronde PPRA
10. Laporan kepatuhan HH
11. Laporan pemantauan sarana dan prasarana HH
12. Laporan kegiatan petlombaan sebagai prasarana HH
13. Laporan pertemuan berkala

IX. ANGGARAN
Terlampir

Mengetahui Tapaktuan Januari 2016


Direktur BLUD RSUD
dr. H. YULIDDIN AWAY KetuaKomite PPI RS

Dr. FAISAL, Sp.AN Dr. ZULFADLI, M.Kep, SpPK


NIP : NIP:

Anda mungkin juga menyukai