Anda di halaman 1dari 9

PEMBUATAN GAS BIO DARI SERBUK GERGAJI,

KOTORAN SAPI, DAN LARUTAN EM4


Tri Kurnia Dewi*, Claudia Kartika Dewi
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang Prabumulih, Ogan Ilir

Abstrak
Pengolahan limbah organik menjadi biogas merupakan salah satu upaya untuk menciptakan sumber
energi terbarukan. Salah satu upaya tersebut adalah pemanfaatan limbah dari penggergajian kayu dan
kotoran sapi. Biogas merupakan sebuah proses produksi biogas dari material organik dengan bantuan
bakteri. Kandungan utama dari biogas adalah gas metana. Gas metana terbentuk karena terjadinya proses
fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri metana atau bakteri metanogenik sehingga
terbentuk gas metana (CH4), yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas maupun untuk
menghasilkan listrik. Limbah dari penggergajian kayu atau serbuk gergaji memerlukan waktu yang cukup
lama untuk dilakukan proses fermentasi, sebab serbuk gergaji masih mengandung lignin sehingga sulit
untuk diuraikan. Penguraian serbuk gergaji akan mempercepat proses fermentasi biogas, maka dalam
penelitian ini digunakan Effective Microorganisme (EM4) agar serbuk gergaji lebih cepat diuraikan.
Kotoran sapi mengandung bakteri metanogenik yang membantu dalam proses fermentasi sehingga
mempercepat proses pembentukan biogas. Percobaan ini telah diteliti dengan menggunakan Gas
Kromatografi, sehingga dari penelitian ini didapatkan hasil konsentrasi terbaik yakni konsentrasi kotoran
sapi pada 55,5 %, konsentrasi serbuk gergaji 22,2%, dan konsentrasi larutan Effective Microorganisme
(EM-4) 10,25%.

Kata kunci : biogas, serbuk gergaji, Effective Microorganisme

Abstract
The processing of organic waste into biogas has become one of the effort to create renewable energy
sources. One of the effort is by using sawmill waste and cow manure. Biogas is a process of biogas
production from organic material by some bacterias. The main content of the biogas is methane gas.
Methane is formed due to anaerobic fermentation (without air) by methane bacteria or methanogenic
bacteria to form methane (CH4), which when it burned to produce heat or energy to generate electricity.
Waste from sawmills or sawdust require a long time to do the fermentation process, because sawdust
contains of lignin so it is difficult to decomposed. Decomposition of sawdust will accelerate the biogas
fermentation process, so in this study used an Effective Microorganisms (EM-4) in order to make it quick
decomposed of sawdust. Cow manure contains methanogenic bacteria that aids in the fermentation
process so as to accelerate the process of formation of biogas. This experiment has been studied by using
Gas Chromatography, so the result of this study showed that the best concentration of cow manure at 55.5
%, sawdust concentration of 22.2 %, and the concentration of the solution Effective microorganisms (EM
- 4) 10.25 %.

Keywords : biogass, sawdust , Effective Microorganisms

1. PENDAHULUAN satunya yakni memanfaatkan limbah dari


penggergajian kayu dan kotoran sapi.
Sumber energi yang dapat diperbaharui Serbuk gergaji (sawdust) merupakan
dan dihasilkan dengan teknologi tepat guna limbah dari industri penggergajian kayu. Serbuk
yang relatif sederhana yakni energi gergaji memiliki kandungan lignin yang
biogas.Biogas yang dihasilkan sebagian besar tinggiantara 24,48 30%. sehingga dapat
berupa gas metana.Pengolahan limbah biomassa menghambat proses penguraian. Penguraian
menjadi biogasmenjadi salah satu upaya untuk serbuk gergaji akan mempercepat proses
menciptakan sumber energi terbarukan, dan fermentasi biogas, sehingga serbuk gergaji yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan telah terurai lebih mudahdiproses oleh bakteri
maupun untuk menghasilkan listrik,salah metanaogenesis.Penguraian serbuk gergaji
memerlukan waktu yang cukup lama, maka

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 1


dalam penelitian inidigunakan Effective konsentrasi kotoran sapi telah ditentukan
Microorganisme (EM4) agar serbuk gergaji dan larutan EM4 2 kg.
lebih cepat terdekomposisi. - Konsentrasi larutan Effective
Effective Microorganisme (EM4) adalah Microorganisme (EM4)dan air dengan
sejenis bakteri yang dibuat untuk membantu perbandingan berat 1 : 1, yaitu :
dalam pembusukan sampah organik sehingga 0,4 kg, 0,8 kg, 1,2 kg, 1,6 kg, dan 2 kg.
dapat dimanfaatkan dalam proses konsentrasi serbuk gergaji dan kotoran sapi
pengkomposan.Serbuk gergaji dibusukkan tidak divariasikan.
dengan bantuan bakteri yang terkandung dalam
Effective Microorganisme (EM4).Kotoran sapi Manfaat penelitian ini yaitu memberikan
merupakan media organik yang cocok sebagai informasi tentang proses pembuatan biogas dari
sumber penghasil biogas, karena mengandung kotoran sapi, serbuk gergaji, dan larutan
bakteri penghasil gas metana yang terdapat Effective Microorganisme (EM4)secara spesifik
dalam perut sapi. Bakteri metanogenesis serta memberikan informasi mengenai alat-alat
berperan dalam pembusukan. Bakteri tersebut yang digunakan atau digester sederhana yang
membantu dalam proses fermentasi sehingga dapat digunakan untuk produksi biogas.
mempercepat proses pembentukan biogas. Gas metana terbentuk karena proses
Pada penelitian ini, digunakan campuran fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh
serbuk gergaji, larutan Effective bakteri metana atau disebut juga bakteri
Microorganisme (EM4), dan kotoran sapi untuk anaerobik dan bakteri biogas. Fungsinya
menghasilkan biogas. mengurangi sampah-sampah yang banyak
Adapun perumusan masalah dalam mengandung bahan organik (biomassa)
penelitian ini adalah bagaimana sehingga terbentuk gas metana (CH4) yang
prosespembuatan biogas dari serbuk gergaji, apabila dibakar dapat menghasilkan energi
kotoran sapi, dan campuran larutan EM4. panas.Pembuatan biogas dapat memanfaatkan
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui semua jenis bahan organik yang belum
pengaruh konsentrasi kotoran sapi,konsentrasi dimanfaatkan secara optimal, seperti serbuk
serbuk gergaji, konsentrasi larutan Effective gergaji dan kotoran sapi. Dalam proses
Microorganisme (EM4)terhadap gas metana pembuatan biogas diperlukan bakteri anaerobik
yang dihasilkan. yang terdapat dalam kotoran sapi untuk proses
Ruang lingkup penelitian meliputi : fermentasi.
1) Sawdust atau serbuk gergaji, sebagai bahan Serbuk gergaji merupakan salah satu
baku pembuatan biogas, berasal dari jenis limbah bahan organik yang belum dimanfaatkan
kayu meranti, yang diperoleh dari usaha secara optimal. Perlakuan khusus perlu
perabotan rumah tangga jalan Demang dilakukan agar unsur yang terdapat pada serbuk
Lebar Daun, Palembang, diambil sehari gergaji cepat terurai, sehingga serbuk gergaji
setelah penggergajian kayu, pada bulan menjadi lebih mudah diproses dalam
Januari 2013. pembuatan biogas yakni dengan menggunakan
2) Kotoran Sapi sebagai starter untuk larutan Effective Microorganisme-4 (EM-4).
pembuatan biogas, diperoleh dari Peternakan
Sapi di jalan Kancil Putih, Tabel 1. Komposisi Kimia Kayu Meranti
Palembang.Kotoran sapi dihasilkan sehari (Shorea spp.)
sebelum pengambilan sampel kotoran sapi, KOMPONEN KANDUNGAN
pada bulan Januari 2013. Berat Jenis 0,40 0,77
3) Larutan Effective Microorganisme (EM-4) Selulosa 49,6 56,1 %
didapatkan dari toko alat alat pertanian, di Pentosan 8,2 24,21 %
pasar Cinde, Palembang, pada bulan Januari Lignin 24,48 30 %
2013. (Martawijaya, A. 1989)
4) Variabel variable yang dipelajaripada Salah satu cara memanfaatkan kotoran
penelitian ini adalah sebagai berikut : sapi yaitu dengan pengolahan limbah organik
- Konsentrasi kotoran sapi dan air dengan kotoran sapi menjadi pupuk organik yang
perbandingan berat 1 : 1, yaitu: berguna untuk menyuburkan tanah, dan bahkan
1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg, dan 5 kg dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
konsentrasi serbuk gergaji dan larutan biogas. Limbah kotoran sapi dapat digunakan
EM4 2 kg. sebagaimedia yang cocok untukmenghasilkan
- Konsentrasi serbuk gergaji yang biogas, karena kotoran sapi mengandung bakteri
digunakan, yaitu : penghasil gas metana. Bakteri tersebut
0,4 kg, 0,8 kg, 1,2 kg, 1,6 kg, dan 2 kg membantu dalam proses fermentasi sehingga

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 2


mempercepat proses pembentukan biogas.Pada 3) Kandang hewan menjadi semakin bersih
percobaan ini digunakan variasi dari konsentrasi karena limbah kotoran kandang langsung
antara kotoran sapi, serbuk gergaji dan larutan dapat diolah.
Effective Microorganisme (EM-4). 4) Sisa limbah yang dikeluarkan dari
Larutan Effective Microorganisme (EM4) biodigester dapat dijadikan pupuk sehingga
adalah larutan yang mengandung bakteri yang tidak mencemari lingkungan.
dapat membantu dalam menguraikan sampah 5) Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas
organik sehingga dapat dimanfaatkan dalam rumah kaca melalui pengurangan pemakaian
proses fermentasi dan pengomposan.Dalam bahan bakar kayu dan bahan bakar minyak.
teknik pengomposan ini daun dibusukkan 6) Relatif lebih aman dari ancaman bahaya
dengan bantuan bakteri EM4. Kandungan EM kebakaran.
terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam (Sumber : Suhenda,C. 2010)
laktat,actinomicetes, ragi dan bakteri fermentasi.
Agar sampah organik cepat terurai, sampah Pada proses pembentukan biogas yang
tersebut harus dibusukkan. Salah satunya adalah dilakukan adalah kotoran sapi dikumpulkan ke
dengan menggunakan larutan Effective dalam tangki plastik yang kedap udara, yang
Microorganisme (EM-4). disebut dengan tanki digester. Di dalam digester
Biogas dihasilkan apabila bahan bahan tersebut kotoran dicerna dan difermentasi oleh
organik terdekomposisi senyawa-senyawa bakteri.Gas yang dihasilkan akan tertampung
pembentuknya dalam keadaan tanpa oksigen dalam digester. Terjadinya penumpukan
atau biasa disebut kondisi anaerobik. Proses produksi gas akan menimbulkan tekanan,
dekomposisi dilakukan oleh bakteri dan tekanan pada gas tersebut yang digunakan untuk
mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. bahan bakar atau pembangkit listrik.
Sebagian besar kandungan yang terdapat pada Dalam pembuatan biogas, bahan baku
biogas berupa gas metana (CH4). Selain itu memiliki peranan penting dalam proses
biogas juga mengandung karbondioksida (CO2) pembentukan biogas. Salah satu cara
dan gas lainnya yang didapat dari hasil menentukan bahan baku organik yang sesuai
penguraian bahan organik, seperti kotoran untuk menjadi bahan masukan sistem biogas
hewan. Untuk menghasilkan biogas, bahan adalah dengan mengetahui perbandingan
organik yang dibutuhkan ditampung dalam Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio
biodigester. Material organik yang telah C/N.
dicampur dalam digester (reaktor) akan
diuraikan dengan bantuan bakteri metanogen Tabel 3. Rasio C/N Pada Bahan Bahan
dan mikroba lain.Proses penguraian bahan Organik
organik terjadi secara anaerob (tanpa oksigen). BAHAN RASIO C/N
Biogas terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah Kotoran bebek 8
biodigester terisi penuh, dan mencapai puncak Kotoran manusia 8
pada hari ke 20-25. Biogas yang dihasilkan Kotoran Ayam 10
sebagian besar terdiri dari 50-70% metana Kotoran Kambing 12
(CH4), 30-40% karbondioksida (CO2), dan gas Kotoran Domba 19
lainnya dalam jumlah kecil(Deublein, D. 2010). Kotoran Kerbau/sapi 24
Enceng gondok 25
Tabel 2. Rentang Komposisi Biogas Kotoran gajah 43
KOMPONEN % Jerami (jagung) 60
Metana (CH4) 55 75 Jerami ( padi) 70
Karbondioksida (CO2) 25 45 Jerami (gandum) 90
Gergajian > 200
Nitrogen (N2) 0 0,3
(Karki, R. 1984)
Hidrogen (H2) 15
Hidrogen Sulfida (H2S) 03 Hubungan antara jumlah Karbon dan
Oksigen (O2) 0,1 0,5 Nitrogen yang terdapat pada bahan organik
dinyatakan dalam terminologi rasio karbon/
Sumber : www. wikipedia.org, 2007 nitrogen (C/N).Digester atau ruang pencerna
adalah tempat kehidupan bakteri untuk
Manfaat Biogas antara lain : mendapatkan makanan, berkembang biak dan
1) Masyarakat tak perlu menebang pohon mengubah bahan organik menjadi gas. Unsur
untuk dijadikan kayu bakar. karbon dalam bentuk karbohidrat dan nitrogen
2) Proses memasak jadi lebih bersih, dan sehat dalam bentuk protein, asam nitrat, amonia dan
karena tidak mengeluarkan asap.

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 3


lain-lain merupakan bahan makanan pokok bagi c. Aerasi
bakteri anaerobik. Unsur karbon (C) digunakan d. pH
untuk energi dan unsur nitrogen (N) digunakan e. Pengadukan
untuk membangun struktur sel bakteri. f. Starter
Perbandingan C/N yang paling baik adalah 30. (Hidayat, Nur. 2009).
Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan C/N
perlu diperhatikan dalam pembentukan biogas. Ada beberapa jenis reaktor biogas yang
Proses fermentasi anaerob terbagi atas dikembangkan diantaranya adalah reaktor jenis
empat tahapan proses yaitu: kubah tetap (Fixed-dome), reaktor terapung
1) Hidrolisis (Floating drum), reaktor jenis balon, jenis
2) Fermentasi (asidogenesis) horizontal, jenis lubang tanah dan jenis
3) Asetogenesis, dan forrecement. Dari keenam jenis digester biogas,
4) Metanogenesis yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap
(Deublein,D. 2008) (Fixed-dome) dan jenis drum mengambang atau
Bakteri yang terdapat di dalam bio disebut juga dengan Floating drum (Naufal, M.
digester sangat berperan penting dalam 2013).
pembentukan biogas. Ada tiga kelompok bakteri Analisis kromatografi gas adalah suatu
yang berperan dalam proses pembentukan metode analisis pemisahan komponen kimia
biogas: secara fisika. Komponen-komponen yang akan
1) Kelompokbakteri fermentatif, yaitu: dipisahkan didistribusikan diantara dua fasa,
Steptococci, Bacteriodes, dan beberapa jenis yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa gerak dapat
Enterobactericeae. berupa gas atau cairan dan fasa diam dapat
2) Kelompok bakteri asedogenik, yaitu berupa padatan atau cairan. Fasa gerak
Desulfovibrio. berfungsi membawa sampel, sedang fasa diam
3) Kelompok bakteri metana, yaitu: berfungsi untuk mengadsorpsi/partisi komponen
Methanobacterium, Methanobacillus, (Lansida, 2010).
Methanosacaria, dan Methanococcus. Gas Chromatography merupakan suatu
(Tchobanoglous, G. 2003) teknik analisis yang mencakup metoda
Adapun mekanisme reaksi pembentukan biogas pemisahan dan metoda penentuan baik secara
yaitu: kualitatif maupun kuantitatif. Bentuk analisis
1) Reaksi Hidrolisa senyawa selulosa menjadi lengkap ini merupakan keunggulan utama dari
glukosa : kromatografi. Terdapat dua klasifikasi besar
(C6H10O5)n + nH2O n(C6H12O6) dalam kromatografi yaitu kromatografi gas
dimana fasa gerak adalah gas dan kromatografi
2) Asidogenesis (Fermentasi) menjadi :
cairan yang mempunyai fasa gerak berbentuk
a) C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2
cairan. Pada awalnya kromatografi gas hanya
b) C6H12O6 + 2H2 2CH3CH2COOH +
digunakan dalam analisis gas, tetapi dengan
2H2O
kemajuan teknologi, kromatografi gas dapat
c) C6H12O6 CH3CH2CH2COOH + 2CO2
digunakan untuk analisis bahan cair dan padat
+ 2H2
dengan syarat bahwa bahan yang akan dianalisis
mudah menguap atau bisa diderivatisasi terlebih
3) Asetogenesis :
dahulu menjadi bahan yang mudah menguap
a) C2H5OH + 2H2O CH3COOH + 3H2
(Lansida, 2010).
b) CH3CH2COOH CH3COOH +
CO2 + 3H2 Peralatan Gas Kromatografi terdiri dari :
c) CH3CH2CH2COOH 2CH3COOH + a) Injektor (injection port)
2H2 b) Kolom (column)
c) Detektor (detector)
4) Methanogenesis :
d) Pemanas (oven)
a) CH3COOH CH4 + CO2
e) Amplifier
b) 4H2 + CO2 CH4 + 2H2O
f) Rekorder (recorder)
(Deublein, D. 2008).
g) Gas pembawa (carrier gas)
h) Pengatur aliran dan tekanan (flow controller
Faktor faktor yang berpengaruh terhadap
and pressure regulator)
pembentukan biogas antara lain:
1) Faktor Biotis Mekanisme kerja kromatografi gas
2) Faktor Abiotis adalah sebagai berikut, gas dalamsilinder baja
a. Kadar Air Umpan bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang
b. Kadar Temperatur berisis fasa diam.Cuplikan berupa campuran

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 4


yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk 1) Konsentrasi kotoran sapi dan air dengan
larutan, lalu disuntikan ke dalam aliran gas perbandingan berat 1 : 1,
tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh yaitu: 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg, dan 5 kg.
gaspembawa ke dalam kolom dan di dalam Massa serbuk gergaji 2 kg dan 0,01% larutan
kolom terjadi proses EM4.
pemisahan.Komponencampuran yang telah 2) Konsentrasi serbuk gergaji yang digunakan,
terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. yaitu :
Suatu detektor diletakan di ujung 0,4 kg, 0,8 kg, 1,2 kg, 1,6 kg, dan 2 kg.
kolomuntuk mendeteksi jenis maupun jumlah Massa kotoran sapi telah ditentukan dan
komponen campuran. Hasil pendeteksian 0,01% larutan EM4 2 kg.
direkam dengan recorder dandinamakan 3) Konsentrasi larutan Effective
kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Microorganisme (EM4) dan air dengan
Jumlah peak yangdihasilkan menyatakan jumlah perbandingan berat 1 : 1, yaitu :
komponen (senyawa) yang terdapat dalam 0,4 kg, 0,8 kg, 1,2 kg, 1,6 kg, dan 2 kg.
campuran. Luas peak bergantung kepada Massa serbuk gergaji dan kotoran sapi tidak
kuantitas suatu komponen dalam campuran. divariasikan.
Peak yang berada dalam kromatogram berupa Bahan-bahan yang Digunakan
senyawa segitiga maka luasnya dapatdihitung a) Serbuk gergaji berasal dari jenis kayu
berdasarkan tinggi dan lebar peak meranti, diperoleh dari usaha perabotan
tersebut(Lansida, 2010). rumah tangga jalan Demang Lebar Daun,
Peralatan gas kromatografi dapat bekerja Palembang, diambil sehari setelah
dengan maksimal apabila dilakukan optimasi penggergajian kayu, pada bulan Januari
dengan cara coba-coba, diantaranya optimasi 2013.
suhu (Lansida, 2010). b) Kotoran Sapi sebagai starter untuk
a) Suhu Injektor (injector) pembuatan gas bio, diperoleh dari
b) Suhu Kolom (column) Peternakan Sapi di jalan Kancil Putih,
c) Suhu Detektor (detector) Palembang. Kotoran sapi dihasilkan sehari
Dari penelitian sebelumnya yang sebelum pengambilan sampel kotoran sapi,
berjudul Pengaruh Perlakuan Bahan Baku, Jenis pada bulan Januari 2013.
dan Jumlah Mikroba, Volume Air, dan Waktu c) Larutan Effective Microorganisme (EM-4)
Reaksi Terhadap Fermentasi Biogas dari Kulit didapatkan dari toko alat alat pertanian, di
Pisang Lilin, selain menggunakan mikroba, pasar Cinde, Palembang, pada bulan Januari
penelitian ini menggunakan kulit pisang lilin 2013.
sebagai starternya.Salah satuvariabelnya adalah Alat-alat yang Digunakan
waktu fermentasi, dimana dari penelitian ini 1) Digester tabung (galon air)
didapatkan bahwa waktu fermentasi yang 2) Perekat sambungan / klep pipa
menghasilkan jumlah metana yang terbesar 3) Valve / keran air
adalah pada hari ke-15 dan gas metana yang 4) Pipa pralon
dihasilkan adalah sebesar 2,234 %. 5) Lem pipa
Penelitian yang berjudul Pengaruh Jenis 6) Selang plastik
Sampah, Komposisi Masukan dan Waktu 7) Klep balon
Tinggal Terhadap Komposisi Biogas Dari 8) Sumbu udara pada balon
Sampah Organik Pasar Di Kota Palembang, 9) Penampung gas / balon
dimana variabelnya adalah komposisi masukan,
waktu fermentasi dan komposisi biogas yang Prosedur Penelitian
dihasilkan. Penelitian ini menggunakan kotoran Tahap persiapan bahan baku
sapi sebagai starternya. Waktu fermentasi yang 1) Serbuk gergaji, kotoran sapi, air dan larutan
menghasilkan jumlah metana yang terbesar EM4 disiapkan terlebih dahulu.
adalah pada hari ke-21 dan besarnya gas metana 2) Ketiga bahan tersebut dicampurkan sesuai
yang terbentuk adalah sebesar 54,03 %. dengan takaran. Agar mudah tercampur rata,
Pada penelitian ini dipelajari tentang campuran dilakukan dengan menggunakan
bagaimana proses pembuatan biogas dengan bantuan tongkat kayu.
memvariasikan konsentrasi dari serbuk gergaji, 3) Campuran bahan isian harus bebas dari
kotoran sapi, dan larutan EM4. benda-benda keras yang ada didalamnya.
Tahap produksi Biogas
2. METODOLOGI PENELITIAN 1) Bahan baku dimasukkan ke dalam digester
Variabel variabel yang dipelajaripada melalui corong. Bahan bakutersebut
penelitian ini adalah :

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 5


dibiarkan selama 10 haridi dalam bio 2) File kurva kalibrasi dipilih,
digester. kemudian Open diklik sehingga tampil
2) Di dalam digester terjadi proses kurva kalibrasi pada menu bar Calibration.
pembentukan biogas. Gas mulai terbentuk 3) Untuk mencetak result file pada
pada hari ke 15 (Amalia, V. 2011). menu File, Print Preview dipilih.
3) Pada hari ke 20 gas yang dihasilkan sudah 4) OK diklik untuk membuka Curve report.
dapat dipergunakan sebagai sumber energi. 5) Untuk mencetak, button diklik.
Valve yang ada pada digester dibuka dan Prosedure mematikan Instrumen :
biarkan gas mengalir ke dalam penampung (1) Pada menu File dipilih Open kemudian
gas untuk diambil datanya dan dianalisa Open Method. Method OFF dipilih / buka.
dengan menggunakan balon penampung gas. (2) Pada bagian Control, button over view
diklik, kemudian button diklik untuk
Prosedur Analisa mengaktifkan method, sampai status Ready
Pengoperasian Varian 450 GC dengan dan pastikan bahwa Column Oven =
Software Galaxie 30 C dan seluruh injector dan detektor lebih
Prosedur menjalankan Instrumen : kecil dari 80 C.
1) Sumber Gas Helium, Hydrogen dan Udara (3) Aplikasi software Galaxie ditutup
ditekan dan dibuka untuk memastikan lalu Quit dipilih pada menu File.
tekanan masing-masing sesuai. (4) Matikan GC dengan mengatur power switch
2) PC dinyalakan hingga tampil Startup pada posisi OFF ( 0 ).
Windows. (5) Tutup tabung gas.
3) GC dinyalakan dengan mengatur power (6) PC dimatikan.
switch pada posisi ON ( I ). Proses
inisialisasi ditunggu sampai selesai yang 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
ditandai oleh munculnya home display pada Pengaruh Konsentrasi Kotoran Sapi
GC. Pada percobaan ini variabel yang
4) Icon Galaxie diklik sebanyak 2 kali ditelitiadalah pengaruh konsentrasi kotoran sapi
sehingga tampil dialog Galaxie Connection. terhadap persen mol gas metana.
5) UserIdentification = analis dimasukkan,
36
kemudian Project dipilih dan password = 34 33.84
32
gc dimasukkan, kemudian OK 30
diklik sehingga tampilWindow Galaxie. 28
26
6) Pada menu File dipilih Open 24
Gas Metana (% Mol)

22 22.97
21.87
kemudian Open Method. Method ON 20
18.84
18
dipilih/buka. 16 15.61
14 14.73
7) Pada bagian Control diklik button Open 12 12.18
10
View kemudian button diklik untuk 8
mengaktifkan method, sampai status Ready. 6 5.5 6.19
4
8) Langkah 6 7 diulangi untuk mengaktifkan 2 2.08
0
method Operasi, lakukan Monitoring 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
Baseline. Konsentrasi Kotoran Sapi (% Berat)
Gambar 1. Pengaruh Konsentrasi Kotoran Sapi
Terhadap Kadar Gas Metana (2 kg serbuk gergaji, 2 kg
Memulai Single Injeksi:
larutan 0,01% EM4, waktu fermentasi 20 hari)
(1) Pada menu Acquisition dipilih QuickStart
sehingga tampil dialog QuickStart. Dari gambar dapat dilihat bahwa
(2) Method analisa dipilih, kemudian klik OK. semakin tinggi konsentrasi kotoran sapi maka
(3) Pada area Sample information identitas persen mol gas metana yang dihasilkan semakin
injeksi/sample dimasukkan pada field File tinggi pula.
prefix dan Identifier. Hal ini disebabkan karena kandungan
(4) Button Start diklik untuk memulai proses bakteri Methanobacterium sp. yang terdapat
injeksi sample dan tunggu hingga status pada kotoran sapi yang semakin banyak dengan
Waiting for injection. naiknya konsentrasi kotoran sapi. Semakin
(5) Sample dimasukkan melalui sample-in port tinggi konsentrasi kotoran sapi, maka semakin
kemudian tombol ditekan Start pada GC. banyak juga kandungan bakteri
Methanobacterium sp.Proses metanisasi
Melihat dan Mencetak Kurva Kalibrasi : merupakan proses pembentukan gas metana
1) Pada menu File dipilih Open dan Open (CH4) yang berasal dari asam asam organik
Calibration Curve.

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 6


dengan bantuan mikroba Methanobacterium digunakan sebagai variabel tetap pada penelitian
sp.Bakteri ini terdapat pada kotoran sapi.Bakteri berikutnya.
ini merupakan bakteri anaerob yang berperan Pengaruh Konsentrasi Larutan Effective
pada proses metanisasi. Bakteri metana atau Microorganisme (EM-4)
metanogenik menghasilkan gas metana dari Pada percobaan ini,dipelajari tentang
asam asetat, hidrogen, dan karbondioksida. pengaruh konsentrasi larutan Effective
Pada penelitian ini konsentrasi kotoran Microorganisme (EM-4) terhadap persen gas
sapi pada 55,5 %, memberikan hasil yang metana yang dihasilkan.
terbaik yakni 33,84 % mol gas metana. Dari gambar 4.3 dapat dilihatbahwa
Selanjutnya nilai ini digunakan sebagai variabel gas metana yang dihasilkan naik dengan
tetap pada penelitian berikutnya. kenaikan konsentrasi sampai harga 10,25%,
Pengaruh Konsentrasi Serbuk Gergaji yakni 49,6% mol gas metana, kemudian
Pada percobaan kedua,dipelajari tentang mengalami penurunan yang cukup signifikan
pengaruh konsentrasi serbuk gergaji terhadap dangan kenaikan konsentrasi sampai harga
persen gas metana yang dihasilkan. 14,53%, yakni 8,33% mol gas metana.
24 54
52
22 21.64 50 49.6
48
20 46
44
42 41.6
18 40
38
16 15.9 36
Gas Metana (% Mol)
% Mol Gas Metane

34
14 14.47
13.93 32
30
12.52 28
12 26
24 23.13
10 22
9.26 9.39 20
8 18
16 15.42
14
6 12
4.95 10
4 3.88 4.13 8 8.78
8.33
6
2 4
2
0
0
0% 5% 10% 15% 20%
0% 5% 10% 15% 20% 25% Konsentrasi Larutan EM4 (% Berat)
Serbuk Gergaji (% Berat)
Gambar 3. Pengaruh Konsentrasi Larutan EM4
Gambar 2. Pengaruh Konsentrasi Serbuk Gergaji Terhadap Mol Gas Metana (5 kg kotoran sapi, 2 kg
Terhadap Mol Gas Metana (5 kg kotoran sapi, 2 kg serbuk gergaji, 2 kg larutan 0,01% EM4, waktu
larutan 0,01% EM4, waktu fermentasi 20 hari) fermentasi 20 hari)

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa Kenaikan gas metana yang dihasilkan
semakin tinggi konsentrasi serbuk gergaji maka pada harga 10,25%, disebabkan karena serbuk
persen mol gas metana semakin tinggi pula. gergaji memerlukan larutan EM4 untuk
Hal ini disebabkan karena serbuk gergaji menguraikan kandungan lignin yang terdapat
mengandung banyak unsur Karbon (C) dan pada serbuk gergaji. Kandungan lignin yang
Nitrogen (N).Perbandingan rasio Karbon / terdapat pada serbuk gergaji adalah sekitar
Nitrogen atau C/N yang terdapat pada serbuk 24,48 30%. Larutan Effective Microorganisme
gergaji lebih dari 200.Semakin banyak (EM4) mengandung bakteri yang membantu
konsentrasi serbuk gergaji maka semakin proses pembusukan limbah organik, sehingga
banyak unsur Karbon dan Nitrogen yang dapat kandungan lignin yang terdapat pada limbah
dicerna oleh bakteri anaerob untuk organik menjadi terurai. Limbah organik yang
menghasilkan gas metana.Hal ini membuat telah terurai memudahkan pembuatan biogas.
semakin banyak biogas yang dihasilkan, sebab Penurunan gas metana yang dihasilkan
terdapat cukup makanan bagi bakteri.Unsur sampai 14,53%, disebabkan karena larutan EM-
Karbon dalam bentuk karbohidrat, digunakan 4 diduga memiliki kandungan pH yang rendah.
sebagai sumber energi makanan bagi bakteri Semakin tinggi konsentrasi larutan EM4 yang
anaerob. Unsur Nitrogen dalam bentuk protein, digunakan maka semakin membuat suasana
asam nitrat dan ammonia digunakan untuk asam di dalam bio digester. Larutan EM4berupa
membangun struktur sel bakteri, sehingga larutan berwarna coklat dengan pH 3,54,0,
bakteri menjadi lebih banyak, dan lebih mudah sedangkan bakteri pembentuk biogas dapat
dalam proses produksi biogas. berkembang dengan baik pada keadaan yang
Pada penelitian ini didapatkan agak basa (pH antara6,6 7,4) dan pH tidak
konsentrasi serbuk gergaji pada 22,2% boleh di bawah 6,2. Pengaturan pH awal proses
memberikan hasil yang terbaik, yakni 21,64 % sangat penting, tahap pembentukan asam akan
mol metana. Selanjutnya nilai tersebut menurunkan pH awal. Pada pH asam membuat

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 7


bakteri berhenti bekerja menghasilkan biogas, teknologi-ramah-lingkungan.Diakses
bahkan mati. pada tanggal 20 Agustus 2013.
Anonim. 2013. Biogas.
4. KESIMPULAN DAN SARAN www.id.wikipedia.org/wiki/Biogas.
Kesimpulan Diakses tanggal 30 November 2013.
1) Kenaikan konsentrasi kotoran sapi Deublein, D. andSteinhauser, A. 2008.Biogas
menaikkan persentase mol gas metana yang from Waste and Renewable Resources:
dihasilkan. An Introduction. Germany: Wiley-VCH.
2) Kenaikan konsentrasi serbuk gergaji Hamabali, E. 2007. Bioenergi. Bogor: Jurusan
menaikkan persentase mol gas metana yang teknik Pertanian IPB
dihasilkan. Hidayat, N. 2009.Faktor-faktor yang
3) Konsentrasi larutan Effective Berpengaruh Pada Proses
Microorganisme (EM4) naik hingga Pembentukan Biogas.www.permimalan
mencapai harga maksimal pada persentase g.wordpress.com/2009/09/06/faktor-
mol gas metana yang dihasilkan kemudian faktor-yang-berpengaruh-pada-proses-
turun pada harga berikutnya sehingga pembentukan-biogas/. Diakses tanggal
menurunkan persentase mol gas metana 25 September 2013.
yang dihasilkan. Karki, R. Biotechnology CBiogas As Renewable
4) Konsentrasi terbaik yang diberikan pada Energy From Organic Waste. Nepal.
percobaan ini adalah konsentrasi kotoran Lansida. 2012. GC Gas Chromatografi.
sapi pada 55,5%, yakni 33,84% mol gas www.lansida.blogspot.com/2010/06/gc-
metana, konsentrasi serbuk gergaji pada kromatografi-gas.html-definisi-
22,2%, yakni 21,64% mol gas metana, dan kromatografi gas.Diakses pada tanggal 5
konsentrasi larutan Effective Oktober 2013.
Microorganisme (EM-4) pada 10,25%, yakni Mahajoeno, E. 2008. Jurnal Penelitian
49,6% mol gas metana. Optimasi Produksi Biogas Dari Limbah
Cair Pabrik Minyak Kelapa Sawit Skla
Saran Laboratorium. Bogor: Institut Pertanian
Dari hasil penelitian yang diperoleh, Bogor.
sebaiknya untuk penelitian pembuatan biogas Martawijaya, A. 1989.Atlas Kayu
selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lebih Indonesia.Bogor: Forest Products
lanjut dengan menggunakan digester yang Research and Development Centre.
berukuran lebih besar dan lebih sempurna Mekka, S.dan J. Subhan. 2011. Tugas
sehingga menghasilkan gas metana yang lebih AkhirStudi Pemanfaatan Limbah
banyak. Biomassa Sebagai Bahan Bakar
Tambahan Padapreheater Pt.Semen
DAFTAR PUSTAKA Tonasa IV. Makassar: Jurusan Teknik
Abdurrachman, O. dan Meitiandari M. Mesin Universitas Hasanudin
2013.Jurnal Teknik Kimia dan Industri, Naufal, M. 2013. Energi Terbarukan dan
Vol.2, Pengikatan Karbon Dioksida Alternatif.http://energitakterbatas.blogsp
Dengan Mikroalga Dalam Upaya Untuk ot.com/2013/03/biogas.html. Diakses
Meningkatkan Kemurnian Biogas. pada tanggal 15 Juli 2013.
Semarang: Jurusan Teknik Kimia Octavia, H; Yunitasari. 1992. Pembuatan
Universitas Diponegoro. Biogas dari Kombinasi Campuran
Amalia, V. 2011. Laporan Riset Pengaruh Kotoran Sapi dan Sampah Pasar, Laporan
Perlakuan Bahan Baku, Jenis dan Jumlah Penelitian, Teknik Kimia, Semarang:
Mikroba, Volume Air, dan Waktu Reaksi Universitas Diponegoro.
Terhadap Fermentasi Biogas dari Kulit Roihanna, N; Haryanti.danHastuti, R. 2009.
Pisang Lilin . Palembang: Fakultas Laporan Penelitian Pengaruh Kompos
Teknik Kimia Universitas Sriwijaya. Dengan Stimulator Em 4 Effective
Anonim. 2011. Bagaimana Biogas Bisa Microorganisms Terhadap
Terbentuk. Pertumbuhan Dan Produksi Jagung
www.desakuhijau.org/bagaimana- Manis (Zea Mays Var, Saccharata).
biogas-bisa-terbentuk/. Diakses pada Semarang: Fakultas MIPA Universitas
tanggal 31 Maret 2013. Diponegoro.
Anonim.2011. Sabrina, S. 2013. EFFECTIVE
www.orbitdigital.net/article/biogas- MICROORGANISME 4 (EM-4)
www.sutrisarisabrinanainggolan.blogspo

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 8


t.com/2013/06/effective-
microorganisme-4-em4-normal-0.html.
Diakses tanggal 18 Desember 2013.
Suhenda, C. 2010. Manfaat Biogas dari
Kotoran
Hewan.www.wismaputih.wordpress.co
m/2010/05/27/aneka-manfaat-biogas-
dari-kotoran-hewan/. Diakses pada
tanggal 15 Juli 2013.
Tchobanoglous, G. 2003. Wastewater
Engineering, Treatment and Reuse.
4th Edition. New York, USA: McGraw
Hill Inc.

Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 20, Januari 2014 Page | 9

Anda mungkin juga menyukai