Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

A. JUDUL

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN METODE

PENEMUAN (DISCOVER) PADA SISWA KELAS IV SDN 005

SIDOMULYO KECAMATAN KONGBENG KUTIM KABUPATEN

KUTAI TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

B. BIDANG KAJIAN

Pembelajaran IPA dan Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

C. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak

perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena telah dilakukan

berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu

pendidikan semakin mengalami kemajuan.

Sejalan dengan kemajuan tersebut, maka dewasa ini pendidikan di

sekolah-sekolah telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Perkembangan itu terjadi karena terdorong adanya pembaharuan tersebut,

sehingga didalam pengajaranpun guru selalu ingin menemukan metode

dan peralatan baru yang daapt memberikan semangat belajar bagi murid-

murid. Bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembaharuan

1
dalam sistem pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada.

Pembangunan dibidang pendidikan barulah ada artinya apabila dalam

pendidikan dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan

bangsa Indonesia yang sedang membangun.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses

interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan

pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan

hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat

dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar,

gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu

dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat pengajaran menjadi

lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan

akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari

bahan pelajaran tersebut.

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan

pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia indonesia,

manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja

keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta

sehatjasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan

memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat

2
kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu

pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia

pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab

atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999)

D. PERUMUSAN DAN BATASAN MASALAH

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut di

depan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini

adalah :

1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan

diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery) ?

2. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran penemuan (discovery)

terhadap motivasi belajar siswa?

2. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penelitian ini, maka diperlukan

pembatasan masalah meliputi :

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas IV SDN NO. 005

Sidomulyo Kec. Kongbeng Kab. Kutai Timur tahun pelajaran

2012/2013

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan

September semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan faktor-faktor yang

mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

3
E. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

diterapkannya pembelajaran penemuan (discovery)

2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan

pembelajaran penemuan (discovery)

F. MANFAAT PENELITIAN

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian dapat :

1. Memberikan informasi tentang pembelajaran yang sesuai dengan materi

IPA

2. Meningkatkan motivasi pada pelajaran IPA

3. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan bidang studi

IPA

G. KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat IPA

IPA didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara alam.perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan

adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA.

Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam Lestari,

2002:7) adalah sebagai berikut :

1. Kualitas ; pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat dinyatakan

dalam bentuk angka-angka.

4
2. Observasi san Eksperimen ; merupakan salah satu cara untuk dapat

memahami konsep-konsep IPA secara tepat dan dapat diuji

kebenarannya.

3. Ramalan (prediksi) ; merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA

bahwa misteri alam raya ini hanya dapat dipahami dan memiliki

keteraturan. Dengan asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti

maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat diprediksikan

secara tepat.

4. Progresif dan Komunikatif ; artinya IPA selalu berkembang kearah

yang lebih sempurna dan penemuan-penemuan yang ada merupakan

kelanjutan dari penemuan sebelumnya.

5. Proses ; tahapan-tahapan yang dilalui dan itu dailakukan dengan

menggunakan metode ilmiah dalam rangka menemukan suatu

kebenaran.

6. Universalitas ; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara

umum.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa haekekat IPA

merupakan bagian dari IPA, dimana konsep-konsepnya diperoleh melalui

suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan diawali dengan

sikap ilmiah kemudian doperoleh hasil (produk).

2. Proses Belajar Mengajar IPA

Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua

komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu

5
sama lainnya saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk

mencapai tujuan (Usman, 2005:5)

Bejalar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah

mengalami proses belajar dan akan mengalami perubahan tingkah laku,

baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya.

Misalnya tidak bisa menjadi bisa, tidak mengerti menjadi mengerti

(dalam Usman, 2000:5)

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung

jawab moral yang cukup berat. Megajar pada prinsipnya membimbing

siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam

hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang

menimbulkan proses belajar.

Proses belajar mengajar merupakan suatu inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran

utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan

siswa itu merupakan sarat utama bagi berlangsungnya proses belajar

mengajar (Usman, 2000:4)

6
Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama

Islam, proses belajar mengajar dapan mengandung dua pengertian, yaitu

rentenan kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksaan kegiatan sampai

evaluasi program (dalam Suryabrata, 1997:18).

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses

belajar mengajar IPA meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai

darimperencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program

tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan tertentu yaitu pengajaran IPA.

3. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund

discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan

suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut

antara lain ialah : mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-

golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat

kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segi tiga, pans,

demokrasi dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prinsip antara

lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengembang. Dalam teknik ini

siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu

sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.

Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa

(belajar sendiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari

situasi teacher learning menjadi student dominated learning. Dengan

7
menggunakan discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang

melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat,

dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar

anak dapat belajar sendiri.

Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan

aktivitas sisw dalam proses belajar mengajar. Maka teknik ini memiliki

keuntungan sebagai berikut :

1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,

memperbanyak kesiapan, serta pengausaan keterampilan dalam proses

kognitif/pengenalan siswa.

2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi

individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa

siswa tersebut.

3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.

4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki

motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.

6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada

diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.

Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya

sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.

8
Walaupun demikian baiknya, teknik ini masih ada kelemahan yang

perlu di perhatikan antara lain:

a. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara

belajar ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui

keadaan sekitarnya dengan baik.

b. Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.

c. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan

pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti

dengan tekhik penemuan.

d. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini

terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan

perkembangan / pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.

e. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir

secara kreatif

H. PROSEDUR PENELITIAN

1. Subjek penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

NO. 005 Sidomulyo Kec. Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur dengan

jumlah ssiwa 33 orang yang terdiri 17 murid laki-laki dan 16 murid

perempuan. Dan penelitian ini mengambil poko bahasan faktor-faktor

yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.

Pertimbangan penulis mengambil subyek penelitian tersebut

dimana siswa kelas IV telah mampu dan memiliki kemandirian dalam

9
mengerjakan tugas dan berinteraksi dengan temannya, karena siswa kelas

IV telah mampu membaca dan menulis serta berhitung yang cukup.

Selain itu penulis pengajar di kelas IV.

2. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri NO.

005 Sidomulyo Kec. Kongbeng Kabupten kutai Timur. Penulis

mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada

sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang

waktu yang luas dan subyek penelitian yang sesuai dengan profesi

penulis.

3. Waktu Penelitian

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan

menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan yaitu bulan Agustus s.d

September. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil

penelitian tersebut pada semester 1 tahun pelajaran 2012/2013.

4. Lama Tindakan

Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus s.d

September, mulai dari siklus I, siklus II, dan siklus III.

5. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melaui 5 tahap, yaitu: (1) tahap

perencanaan, (2) tahap persiapan, (3) tahap pelaksanaan, (4) tahap

pengolahan data, dan (5) penyusunan laporan. Tahap-tahap tersebut dapat

dirinci seperti sebagai berikut :

10
1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanan ini kegiatan yang dilakukan meliputi: (1)

observasi di sekolah dan disuksi dengan mitra guru, (2) penyusunan

proposal penelitian.

2. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini meliputi, (1) pembuatan Rencana

Pembelajaran (RP), (2) pembuatan Lombar Observasi (LO), (3)

pembuatan soal tes formatif, (4) pembuatan rambu-rambu pemilaian,

(5) uji coba instrumen, (6) seleksi revisi instrumen.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan yang banya

berhubungan dengan lapangan dan pengolahan hasil penelitian. Tahap

pelaksanaan meliputi, (1) tahap pengumpulan data, dan (2) tahap

pengolahan data.

4. Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini meliputi: (1) penyusunan laporan penelitian,

dan (2) penggandaan laporan.

6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

11
b. Rencana Pembelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan

sebagai pedoman guru dalam mengajar disusun untuk tiap putaran.

Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian

hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar

mengajar.

c. Lembar Kerja Siswa

Lembar kegiatan ini digunakan siswa untuk membantu

proses pengumpulan data hasil eksperimen.

d. Lembar Observasi kegiatan Belajar Mengajar

1. Lembar observasi pengolahan pembelajaran penemuan

(discovery), untuk mengamati kemampuna guru dalam

mengelolah pembelajaran.

2. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati

aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

e. Tes Formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal

yang diberikan adalah pilihan ganda objektif. Selain itu penelitian ini

juga akan menggunakan jadwal penelitian sepertidibawah ini:

12
I. JADWAL PENELITIAN

MINGGU KE ......
No KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Perncanaan
1

Proses pembelajaran
2

Evaluasi
3

Pengumpulan data
4

Analisa data
5

Penyusunan hasil
6

Pelaporan hasil
7

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineksa Cipta

Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teacher. Alin and Bacon,

Inc. Bostom

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses

Belajar Mengajar. Jakarta: Balai Pustaka.

14
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam


Kelas / Semester : IV / I
Pertemuan Ke :
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

Standar Kompetensi

5. Memahami sesama makhluk hidu dan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya

Kompetensi Dasar

5.2 mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

Indikator

Mengamati bentuk-bentuk saling ketergantungan antara hewan dan tumbuhan

yang terdekat dengan lingkungan, misal : hewan memakan rumput, cacing

memakan daun-daunan dan berguna bagi kesuburan tanah.

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu memperkirakan keadaan yang terjadi bila lingkungan

berubah

II. Materi Pokok : Saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan

lingkungan

15
III. Metode Pembelajaran : - Informasi

- Demonstrasi

- Inkuiri

- Pemberian tugas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

A. Kegiatan Awal

Siswa menjawab beberapa pertanyaan guru tentang rantai makanan

berdasarkan tampilan gambar

B. Kegiatan Inti:

1. Siswa diminta membaca informasi yang menggambarkan adanya

ketergantungan hewan herbivora terhadap tumbuhan yang

dimakannya.

2. Siswa dan guru mendiskusikan peran cacing tanah bagi kesuburan

tanah.

3. Untuk mengklarifikasikan materi pelajaran, siswa mengerjakan

tugas: 3.1, 3.2, 3.3, 3.4.

C. Kegiatan Akhir

Siswa diuji kompetensinya dengan menjawab soal uji kompetensi hal

75-76.

V. Sumber / Alat / Bahan :

1. Buku Sains 4 SD, Erlangga hal 59-76.

2. Makhluk hidup yang ada di lingkungan

3. Gambar rantai makanan

16
VI. Penilaian

1. Tertulis: tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan soal evaluasi hal

77 dan 80

2. Kinerja / perbuatan:

a. Sikap siswa selama proses KBM

b. Sikap siswa terhadap alam

3. Produk / hasil:

4. Portofolio:

a. Pemahaman siswa terhadap hubungan saling ketergantungan antar

makhluk hidup

b. Kemampuan siswa dalam mengamati hubungan antar makhluk

hidup

c. Sikap siswa terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan.

17

Anda mungkin juga menyukai