Anda di halaman 1dari 3

MANIFESTASAI KLINIK PADA BAYI (gejala)

A. Gejala Susunan Saraf :


1. Irritabel
2. Kejang
Gejala klinis terpenting hipokalsemia pada bayi sepsis adalah
kejang, biasanya menyeluruh,sebentar dan tanpa kehilangan
kesedaran.Spasme kerpopedal jarang di jumpai,dan karena tanda
Chovstek sering dijumpai pada bayi baru lahir. Dapat terjadi spasme
larings dengan sianosis dan episode apnea. Manifestasi klinik lain
yang umum terjadi pada bayi baru lahir adalah iritabilitas, sentakan-
sentakan otot, kecemasan, dan tremor. Disamping tanda-tanda
karakterisitik peningkatan eksabilitas sistem saraf, dapat pula dijumpai
gejala-gejala tidak spesifik yang secara klinis menyerupai sepsis
seperti tidsk mau makan, muntah dan lateragi. Penentuan kalsium
serum dan perasat diagnostic lain harus dilakukan untuk bayi yang
dicurigai menderita sepsis. (wahab, 1996)
B. Bayi tampak sakit : bayi yang terkena sepsis sering mengalami muntah dan
tidak mau makan, mengalami penurunan dalam menyedot ASI, karna itulah
bayi sepsis terlihat sakit atau lemah Kulit kemerahan pada bayi sepsis di
sebabkan karena adanya infeksi pada tulang (osteomielitis) menyebabkan
terbatasnya pergerakan pada lengan atau tungkai yang terkena. Infeksi pada
persendian bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri tekan, dan
sendi yang terkena teraba hangat. (Titut, 2000)
C. Gejala seperti pembengkakan perut dan diare berdarah pada bayi yang terkena
sepsis itu disebabkan karna adanya infeksi pada perut bayi (peritonitis)
D. Sianosis adalah suatu keadaan dimana kulit dan membran mukosa berwarna
kebiruan akibat penumpukan deoksihemoglobin ( hemoglobin yang
mengandung oksigen) pada pembuluh darah kecil di area tersebut. Sianosis
merupakan warna kebiruan pada kulit dan membran mukosa sebagai akibat
dari peningkatan jumlah Hb yang tereduksi (lebih dari 50 g/L atau 5 g/dL)
atau derivat Hb pada pembuluh darah kecil di daerah tertentu. Sianosis
terutama terlihat jelas di bibir, dasar kuku, daun telinga, dan tonjolan
tulang pipi. Derajat sianosis dipengaruhi pigmen kulit dan ketebalan kulit,
serta warna dan keberadaan kapiler kulit. Sianosis terjadi jika kadar
deoksihemoglobin sekitar 5 g/dL. Dan dapat terlihat dengan mudah pada
daerah ujung jari dan bibir. Sianosis dapat muncul dalam berbagai kondisi
medis di mana konsentrasi oksigen darah rendah, misalnya pada penyakit
paru-paru, kelainan jantung dan di daerah geografis yang tinggi. Sianosis pada
bagian dalam bibir (yang tidak terkena dingin), pipi, lidah dan konjungtiva
mata, dapat menjadi bukti saturasi oksigen darah rendah sekunder karena
penyakit paru atau jantung. Sianosis yang muncul di bagian luar, seperti ujung
jari, ujung hidung atau bagian luar dari bibir dapat disebabkan oleh
penurunan aliran darah ke kulit karena paparan suhu rendah. Sianosis dapat
terjadi jika konsentrasi/ kadar hemoglobin yang tereduksi yang lebih dari 5
g%. Normalnya, hemoglobin yang mengalir bersama darah akan mengikat O2
sehingga hemoglobin akan teroksidasi. Reaksinya : HB + O2 HbO2, dimana
bilangan oksidasi Hb menjadi +4 setelah bereaksi dengan O2. J Jika dalam
aliran darah terdapat kandungan CO2 maka hemoglobin disamping berikatan
dengan O2 juga akan berikatan dengan CO2. Hal ini mengakibatkan terjadi
peningkatan kadar HB yang tereduksi oleh ikatan dengan CO2. Hal inilah
yang dapat mengakibatkan sianosis.Sianosis yang terjadi umumnya pada
kuku, lidah, bibir maupun membrane mukosa. (Bayu,2013)
Gejala lainnya: KULIT BERUBAH WARNA KEABU-
ABUAN,PUCAT,KULIT BINTIK-BINTIK TIDAK RATA,
PETEKIE,RUAM, SKLEREMA ATAU IKTERIK. (Titut, 2000)
Titut S Pusponegoro. Sepsis pada Neonatus (Sepsis Neonatal). Sari Pediatri, Vol. 2,
No. 2, Agustus 2000: 96 -102. [diakses 02 april 2015]

Wahab, Samik.1996. ILMU KSEHATAN ANAK NELSON VOL.1 EDISI 15. Buku
Kedokteran EGC : Jakarta

Bayu, Jhoni. 2013. Sianosis kardiovaskular. Tersedia di :


http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/kardiovaskular/sianosis-
kardiovascular/ [diakses 04 april 2015]

Anda mungkin juga menyukai