Anda di halaman 1dari 10

Panduan

Menjaga Privasi Pasien


BAB I
GAMBARAN UMUM

Pelayanan yang berbasis pada kepuasan pelanggan perlu menjaga hak


privasi pasien untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan pasien dengan
memastikan bahwa sistem pelayanan kesehatan cukup adil dan responsif dalam
memberikan kebutuhan dan hak pelanggan.

Hak privasi pasien adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang


merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.
Hak merupakan kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Hak pasien yang menonjol
dan juga merupakan hak asazi dari pasien antara lain : hak atas informasi, hak atas
persetujuan, hak atas kerahasiaan, hak atas pendapat kedua, dan hak untuk melihat
rekam medis.
BAB II
DASAR HUKUM

Sebagai acuan dan dasar pertimbangan dalam pembuatan Panduan


Pelayanan menjaga hak privasi di RS Royal Progress diperlukan peraturan
perundang undangan pendukung (legal aspect). Beberapa ketentuan perundang
undangan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Undang Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang undang No. 29/2004 pada pasal 46 Tentang Praktik Kedokteran.
Kementerian Kesehatan RI. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2012
BAB III
TUJUAN

Memberikan jaminan kerahasiaan dan privasi pasien dan memberikan


penghargaan atas privasi pasien meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan
pasien dengan memastikan bahwa sistem pelayanan kesehatan cukup adil dan
responsif dalam memberikan kebutuhan dan hak pelanggan.
BAB IV

PENGERTIAN

Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang


diderita termasuk data-data medisnya. Hak pasien dalam hal privasi meliputi :
1. Privasi identitas pasien
2. Privasi di ruang perawatan
3. Privasi di ruang pemeriksaan
4. Privasi saat dilakukan tindakan
5. Privasi saat transportasi
6. Privasi saat di kamar operasi
7. Privasi rekam medik
8. Privasi saat akan mengakhiri kehidupan
BAB IV

TATA LAKSANA

1. Standar menjaga privasi identitas pasien :


a. Menjaga identitas pasien/informasi tentang kesehatan atau kondisi
pasien agar tidak dapat dilihat/terbaca oleh khalayak umum.
b. Identitas pasien tidak dicantumkan di depan kamar pasien atau nurse
station.
c. Menggunakan simbol atau istilah yang hanya diketahui oleh petugas RS
Royal Progress

2. Standar privasi di ruang perawatan :


a. Untuk kamar perawatan yang memuat lebih dari satu orang di setiap
tempat tidur pasien agar dipasang gorden/sampiran.
b. Memastikan pintu /gorden dalam posisi tertutup.
c. Memastikan pasien perempuan terpisah dengan pasien laki-laki, apabila
dalam kondisi darurat dimana pasien laki-laki bercampur dengan pasien
perempuan oleh adanya kebijakan tidak boleh menolak pasien maka
harus sepengetahuan dan persetujuan dari pasien dan keluarga.
d. Peliputan yang dilakukan oleh media massa baik berupa wawancara
atau pengambilan gambar harus mendapat ijin dari Manajemen, dokter
dan perawat yang merawat pasien dan pasien serta keluarganya.

3. Menjaga privasi di ruang pemeriksaan :


a. Menempatkan pasien di ruang pemeriksaan
b. Menutup gorden saat melakukan pemeriksaan
c. Memasang selimut saat melakukan pemeriksaan
d. Memberitahukan pasien/keluarga akan dilakukan pemeriksaan dan seijin
pasien
e. Menutup pintu/gorden kamar periksa pada saat pemeriksaan
4. Menjaga privasi saat melakukan tindakan :
a. Membuka bagian yang akan diintervensi
b. Memberikan pakaian khusus pada pasien bila diperlukan
c. Menutup pintu/gorden dan meminta keluarga pasien menunggu di luar
ruangan / memberikan ijin untuk menunggu kepada keluarga yang
mempunyai keterkaitan /kepentingan dengan kondisi pasien bila
diperlukan.

5. Standar menjaga privasi saat melakukan transportasi:


a. Menutup tubuh pasien dengan selimut.
b. Memastikan bahwa semua bagian tubuh pasien tertutup kecuali muka
pasien.
c. Menaikkan pengaman tempat tidur pasien.

6. Standar menjaga privasi di kamar operasi :


a. Membuka bagian/area yang akan dioperasi.
b. Tidak membicarakan privasi pasien walaupun pasien sudah dianestesi.
c. Jangan tertawa/menertawakan keadaan pasien walaupun pasien dalam
kondisi terbius/ pengaruh obat anestesi.
d. Menutup kembali tubuh pasien saat selesai operasi.

7. Standar menjaga privasi rekam medis pasien:


a. Memastikan penempatan rekam medis pasien di tempat yang aman.
b. Rekam medis hanya boleh dibawa oleh petugas yang
c. Rekam medis tidak boleh digandakan/difotocopi atau difoto.
d. Semua rekam medis pasien pulang harus dikembalikan di Rekam Medis
dalam waktu 2 x 24 jam.

8. Standar menjaga privasi pasien yang akan mengakhiri kehidupan :


a. Keluarga pasien diinformasikan kondisi pasien
b. Bila pasien dirawat di bangsal perawatan maka pasien dipindahkan di
tempat khusus dengan menutup gorden sehingga terpisah dari
pandangan pasien lainnya.
c. Mengurangi kegiatan di kamar tersebut atau meminimalkan kebisingan.
d. Menfasilitasi bila keluarga pasien membutuhkan pendampingan
rohaniawan
e. Segera hubungi kamar jenazah untuk memindahkan jenazah dari ruang
perawatan ke kamar jenazah.
BAB V

DOKUMENTASI

Panduan Penjelasan Informasi Hak Pasien dan Keluarga didokumentasikan dalam


rekam medik formulir privasi pasien
BAB VI

PENUTUP

Dengan ditetapkannya Panduan Privasi Pasien maka setiap penyelenggara


kesehatan di RS Royal Progress dapat melaksanakan Panduan Second Opinion
sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh RS.

Anda mungkin juga menyukai