Anda di halaman 1dari 7

Dirumah Atan

Tiba-tiba telfon berbunyi

Mama : Ia hallo (mengangkat telfon)

Teman : Assalamualaikum, benar dengan ibu Nisa

Mama : Walaikumsalam, ia benar, ini siapa ?

Teman : Bu saya temannya Atan, saya ingin menyampaikan bahwa Atan mengalami
kecelakaan bu, sekerang dia lagi rawat di rumah sakit

Mama : Astafirullah, bagaimana keadaan Atan sekarang nak ?

Teman : Tenang bu Atan tidak mengalami luka yang parah, tetapi dokter
menyarankannya untuk dirawat inap agar kondisinya stabil. Sekarang dia ada di rumah sakit
pekanbaru ruang Singa kamar no 02

Mama : Terimakasih ya nak informasinya, ibu langsung kesana sekarang juga

Teman : Ia bu sama-sama, saya tutup telfonnya bu, assalamualaikum

Mama : Walaikumsalam

Setelah mendapatkan kabar dari teman Atan, mama Atan langsung mempersiapkan barang-
barang dan langsung pergi ke Pekanbaru. Sesampainya di Pekanbrau mama Atan langsung ke
rumah sakit dan melihat keadan anaknya.

Sesampainya di rumah sakit

Mama : Atan, Atan, Atan (sambil berteriak)

Perawat : Ibu tenang, ada yang bisa saya bantu bu ?

Mama : Saya ingin melihat anak saya Atan, di ruang Singa no 02

Perawat : Dan kalau bisa saya tau ini dengan ibu siapa dan apa hubungan ibu dengan Tn.
Atan ?
Mama : Saya ibu Nisa, saya mama nya Atan

Perawat : Ooooo orang tuanya Tn. Atan, baik bu sini saya antar ke ruangan Tn. Atan

Sesampainya di ruangan Atan

Perawat : Ibu ini ruangannya, saya permisi ya bu

Mama : Terimakasih ya sus

Masuk kedalam ruangan Atan

Mama : Atan, Atan kamu kenapa nak ? Apa yang terjadi pada dirimu nak ?

Atan : Apasih ma, lebay kali, aku baik-baik aja kok ma

Mama : Apa yang sakit nak ? Kamu ni bikin khwatir aja, kamu adalah segalanya bagi
hidup mama

Atan : Apa sih ma ? Sudah lah

Tiba-tiba perawat memasuki ruangan

Perawat : Permisi ibu, semalamat siang

Mama : Selamat siang sus, ada apa sus ?

Perawat : Bapak ibu, kita cek tensi dulu ya bu, kalau boleh saya tau ini dengan bapak siapa
?

Atan : Silahkan sus, saya Atan

Mama : Dengan pasien Atan sus

Perawat : Bapak Atan kita cek tensi dulu ya pak

Mama : Sus saya permisi ke kamar dulu ya sus

Perawat : Ia bu silahkan

Ibu meninggalkan ruangan


Perawat : Pak kita periksa dulu ya pak

Atan : Ia sus silahkan, sus jangan panggil bapak, panggil abang aja, anggap aja kita
seumuran

Perawat : (hanya terdiam dan tidak meladeni percakapan Atan)

Atan : kok suster diam aja ? (mulai memgang tangan peraw)

Tiba-tiba mama masuk kedalam ruangan

Mama : Bagaimana kondisi anak saya sus ?

Atan : (melepaskan pegangan tangannya)

Perawat : (terkejut) tekanan darah anak ibu itu sudah mulai normal 120/80 mmHg, saya
permisi bu, kalau ada kesulitan silahkan panggil saya di depan

Mama : Terimakasih sus

Suster pergi meninggal ruangan

Mama : Kok suster nya tegang kayak gitu ya

Atan : Apasih ma, mending mama pulang aja, ngapain disini coba

Mama : Astafirullah nak, kamu ini, kamu ini berlian untuk mama

Atan : Ia deh mau

Diruangan perawat

Perawat : Anak itu kok seperti itu sifatnya, ini tidak boleh dibiarkan

Beberapa hari Atan di rawat sifat yang diberikannya kepada perawat masih tetap sama. Hingga
pada suatu hari

Perwat : Selamat siang, pak kita periksa tensi lagi ya pak

Atan : Ia silahkan suster cantik


Pada saat dilakukannya pemeriksaan

Atan : (Atan mulai memegang tangan perawat)

Perawat : Maaf pak saya adalah seorang perawat, disini tugas saya adalah memberikan
pelayanan kesehatan kepada bapak bukan untuk hal-hal yang lain. Tindakan yang selama ini
bapak lakukan kepada saya bisa say tuntut ke pengadilan dan hal in termasuk pelecehan sesksual

Atan : Kok suster garang amat sih, ntar hilang cantiknya

Tiba-tiba mam masuk kedalam rungan

Mama : Ada apa ni, kok suster bentak-bentak anak saya ? Apa yang terjadi ?

Perawat : Maaf bu saya hanya menegur anak ibu, karena anak ibu sudah melampaui batas,
saya disini bekerja sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatn tidak lebih
dari itu

Mama : Ia saya tau, tapi kenapa suster bentak anak saya ?

Perawat : Anak ibu melakukan tindakan yang seharusnya tidak lakukan, dan tindakan bisa
saya tuntuk ke pengadilan

Mama : Apani sus, kok tutut-menuntut ni, Atan apa yang sudah kamu lakukan ?

Atan : Tidak ada kok ma, aku cuman megang tangan susternya

Perawat : Tindakan yang telah kamu lakukan itu adalah tindakan yang tidak seharusnya
dilkukan. Baik bu saya rasa cukup, saya permisi jika ada yang dibutuhkan silahkan panggil saya
di dapan.

Perawat Meninggal ruangan. Diruangan perawat mengatakan apa yang sudah terjadi kepada
perawat lain dan meminta saran, dan perawat 2 pun memberikan saran kepada perawat 1 untuk
memberikan pengetahuan kepada pasiennya.

Perawat 2 : sebaiknya kamu memberikan pengetahuan ataupun edukasi kepada pasien Atan,
tentang apa yang dilakukannya salah dan hal tersebut dapat menghambat kesembuhanya.
Perawat 1 : terima kasih .. baik saya akan melakukannya.

Keesokan harinya, diruangan Atan

Perawat : maaf pak Atan, hari ini kita memeriksa tekanan darah lagi, apakah sudah benar-benar
stabil atau belum, permisi ya pak

Atan : iya suster cantik silahkan. (sambil memegang tangan suster)

Perawat : maaf pak, disini saya tegaskan sekali lagi, ini untuk kesembuhan bapak, jika bapak
seperti ini terus maka proses penyembuhan akan lambat dan akan memakan waktu yang lama
untuk bapak berada di rumah sakit ini, bukan hanya penyembuhan tapi juga dari biaya yang akan
dikeluarkan oleh keluarga bapak. Saya mohon sekali lagi bapak untuk menghargai saya disini.

Atan : yaelah, itu aja marah, kan saya cuma pegang tangan kamu

Tiba-tiba mama masuk

Mama : ada apa lagi ini suster?

Perawat : maaf ibu, anak ibu sudah melakukan sesuatu yang menyimpang, disini saya sebagai
tenaga kesehatan bertujuan untuk memulihkan keadaan anak ibu agar semakin membaik, tetapi
jika sikap bapak atan yang selalu memegang tangan perawat tanpa hormat seperti ini, maka
proses penyembuhan akan semakin lama dan bapak atan juga akan semakin lama dirumah sakit
ini.

Mama : saya minta maaf untuk perbuatan anak saya sus, saya mohon maaf sekali

Perawat : iya ibu tidak apa-apa, tujuan saya hanya untuk meringankan ibu dan memulihkan
kondisi anak ibu dan saya harap ibu bisa memberi nasehat kepada atan sebagai keluarga
terdekatnya. Saya permisi

Mama : iya suster, saya mohon maaf. Dan terima kasih karena sudah memberi nasehat kepada
anak saya atas perbuatannya.

Setelah perawat pergi, mama pun mengikuti apa yang sudah diberitahu oleh perawat untuk
memberi nasehat serta pengetahuan kepada atan atas perbuatan yang dilakukannya itu adalah
salah, atan pun menyadari apa yang dilakukannya salah dan atas perbuatannya tersebut membuat
susah ibunya dan juga memperlambat penyembuhannya dan atan pun mulai mengubah
perilakunya.

Tiga hari kemudia, perawat 1 dan perawat 2 datang ke ruangan atan untuk melihat
perkembangan kondisi atan

Perawat 1 dan 2 : permisi ibu, dengan tuan atan

Mama dan atan : iya suster

Perawat 2 : bagaimana keadaan atan? Sudah semakin membaik?

Atan : sudah suster, keadaan saya semakin hari semakin baik

Perawat 1 : bagus atan, sekarang kita akan memeriksa tekanan darah kamu dulu ya. Permisi ya

Atan : iya suster silahkan.

Atan pun diperiksa oleh perawat 1, dengan berbicara sopan dan tidak mengulangi perbuatannya.

Perawat 1 : baik sudah selesai atan, tekanan darah kamu normal dan dokter pun sudah
memperbolehkan kamu pulang karena kondisi kamu sudah stabil

Mama : Alhamdulillah suster akhirnya anak saya pulih dan bisa pulang

Atan : iya suster, terima kasih banyak ya. Oh iya suster saya mau minta maaf atas perbuatan
yang pernah saya lakukan, mungkin jika saya tidak melakuakn perbuatan seperti itu mungkin
saya sudah sembuh sejak lama, saya juga minta maaf kepada suster . Dan suster . Karna
dengan tidak sengaja saya sudah melecehkan suster.

Perawat 1 : iya atan, saya harap kamu tidak melakukan perbuatan yang seperti ini lagi.

Mama : iya suster, saya pun berterima kasih kepada suster-suster yang sudah berusaha
memulihkan kondisi anak saya, dan saya selaku ibunya atan juga meminta maaf atas
perbuatannya.
Perawat 2 : iya ibu, sudah kita maafkan dan itu sudah tugas kita. Oh iya ibu karna atan sudah
boleh pulang, ini resep dari dokter, ibu ke apotik bawa resep ini dulu sebelum atan pulang ya bu.
Kami berdoa permisi dulu.

Mama dan atan : iya suster, terima kasih ya suster

Akhirnya atan mengakui perbuatan yang ia lakukan salah dan meminta maaf kepada suster yang
sudah merawatnya, dan atan pun sudah sembuh dan dibolehkan pulang berkat pengetahuan yang
perawat berikan.

Anda mungkin juga menyukai