Pewawancara : Dengan kakak siapa ya kak Responden 1 : Kak maya Pewawancara : O' kak Maya, baik kak saya piter kak ingin melakukan wawancara Responden 1 : Iya dek Pewawancara : Apakah kakak bersedia di wawancara kak Responden 1 : Iya bersedia Pewawancara : Di mana kak kakak bisanya? Responden 1 : Di sini adek mau nanya apa dek Pewawancara : Mau tanya tentang pasien fase terminal kak Responden 1 : Kalau menurut adek apa pasien fase terminal itu Pewawancara : Pasien yang kritis kak Responden 1 : Iya, jadi kalau menurut kakak itu ya pada pasien fase terminal itu dia itu punya gangguan tanda-tandanya saat meninggal pertama itu pupil mata melebal, tidak mampu untuk bergerak, kehilangan reflek, nadi cepat dan dangkal, pernapasan seperti suara mengorok, tekanan darah sangat rendah, mata dapat tertutup atau terbuka Pewawancara : O ya terimakasih ya kak atas waktunya Responden 1 : Iya sama-sama Pewawancara : Assalamualaikum wr..wb Responden 1 : Waalaikum salam Pewawancara : Assalamualaikum Responden 2 : Waalaikumsalam Pewawancara : Maaf, dengan kakak siapa ya kak? Responden 2 : Kak Mia Pewawancara : Oh, kak Mia,baiklah kakak, perkenalkan nama saya Piter kak, ingin melakukan wawancara, apakah kakak bersedia di wawancara kak? Responden 2 : Iya bersedia Pewawancara : Dimana kak, bisanya kakak di wawancara kak? Responden 2 : Iya disini bae Pewawancara : Berapa lama kak bisanya di wawancara? Responden 2 : Iyaaa, jangan lama lama lah Pewawancara : Oh ya, aa.. oke baiklah kakak, kita mulai saja wawancaranya. Responden 2 : Hm (menisyaratkan kata setuju) Pewawancara : Bisakah kakak ceritakan, masalah apa saja yang dihadapi pasien pada fase terminal kak? Responden 2 : Oh, fase terminal, nah fase terminal itu sama aja fase akan menjelang kematian, e.. tanda tandanya itu pupil mata melebar, tidak mampu bergerak, kehilangan refleks, nadi cepat dan kecil, pernapasan seee..perti ngorok, seen.. tekanan darahnya sangat rendah, nah matanya tu dapat tertutup atau agak terbuka kayak yah.. kayak setengah tidur setengah nggak kayak gitu nah. Pewawancara : Oh ya kak, oh ya terima kasih ya kakak atas waktunya dan telah menceritakan tentang pengalamannya Responden 2 : Iya Pewawancara : Wassalamualaikum Wr. Wb Responden 2 : Waalaikumsalam Pewawancara : Assalamualaikum Responden 3 : Waalaikumsalam Pewawancara : Maaf dengan kk siapa? Responden 3 : Eee Dengan kk nurfitria Pewawancara : Oo fitria ya kak, baiklah kk saya Piter Wahyu apakah kk bersedia diwawancarai? Responden 3 : Tapi jangan lama lama dek ya soalnya ini waktu nya terbatas. Pewawancara : Iya kak iya kak berapa kira kira kak? Responden 3 : Eee kurang lebih 15 menit atau jangan lebih dari 15 menit ya Pewawancara : Ok terimakasih ya kak, ok baiklah kita mulai saja ya kak wawancaranya? Bisakah kk ceritakan masalah apa saja yang dihadapi pasien pada fase terminal? Responden 3 : Oooo ini dek ya, karena kk banyak pasien jadi kk menjelaskan hanya pokok pokok yang penting saja, biasanya pasien dengan terminal itu eee.. suhu badan itu naik secara tiba tiba, ee... denyut jantung lebih cepat, eee kemudian suhu tubuh dingin diikuti frekuensi denyut nadi menurun, kemudian pasien itu merasa biasanya resah, gelisah serta keringat yang bercucuran kemudian ee.. tangannya itu eee.. munculnya kebiru biruan sekujur tubuh dan mendingin dari ujung kaki ke seluruh tubuh, bukan hanya itu dek mulutnya juga eeee.. mengeluarkan kata kata jika orang lainnya berdzikir, eee... biasanya pasien itu karena dia merasakan sudah tidak enak badan, jadi dia itu kadang berdzikir mengucapkan lafadz allahuakbar seperti itu, kemudian eee.. seluruh kulit tubuh tampak kebiru biruan agak abu abu atau pucat, dan tekanan darah menurun, otot rahang terlihat mengendur dan wajah tampak kepasrahan, mungkin itu saja ya dek, kayaknya kakak banyak kerjaan, banyak pasien Cuma itu yang kaka bantu. Pewawancara : Terima kasih atas waktunya, Wassalamualaikum Wr. Wb Responden 3 : Waalaikumsalam Wr. Wb Pewawancara : Assalamualaikum Responden 4 : Waalaikumsalam Pewawancara : Maaf dengan kk siapa ya? Responden 4 : Kk Pitri Pewawancara : Oo Kak Pitri, baik kk saya Piter Wahyu ingin melakukan wawancara, apakah kk bersedia? Responden 4 : Boleh, tentang apa ya? Pewawancara : Tentang pasien terminal Responden 4 : Ooo boleh boleh Pewawancara : Dimana kak bisanya? Responden 4 : Disini bisa sih Pewawancara : Disini ya kak berapa lama bisanya? Responden 4 : Dak lama kan? Bentar Pewawancara : Ok baiklah kita mulai saja ya kak wawancara nya? Responden 4 : Iya boleh boleh Pewawancara : Bisakah kk ceritakan masalah apa saja yang dihadapi pasien pada fase terminal? Responden 4 : Sebelumnya adek tahu gak pasien terminal itu apa? Pewawancara : Pasien yang kritis kak Responden 4 : Nah pinter, jadi e pasien terminal itu adalah pasien yang lagi menghadapi sakaratul maut atau mendekati kematian jadi biasanya yang ee ditemukan diruangan pasien yang sering dikategorikan pasien terminal itu biasanya ciri ciri nya itu selurug ujung kaki nya dingin, kayak ujung kaki... ujung kaki, ujung tangan itu dingin semua nah kemudian bagian bagian tertentu seperti ujung kaki juga ujung kuku biasa nya pucat bahkan pada kondisi beberapa pasien yang mengalami penyakit tertentu kebiruan kemudian ada lagi yang sering mencolok pasien terminal itu biasanya nafasnya sudah tidak teratur lagi nah bisa kita lihat biasanya pernafasannya sudah berlangsung dari mulut tidak lagi berasal dari yang biasa kita temukan nah kemudian setelah itu ee adanya nadi yang melemah nah ee ketika dilihat nadi sudah melemah tekanan darah turun itu bisa ee menyebabkan kelanjutan dari kematian pasien sehingga terjadilah fase terminal itu. Pewawancara : Ooo iya kak, terimakasih ya kak atas waktunya Responden 4 : Iya sama sama Pewawancara : Wassalamualaikum wr wb Responden 4 : Iya waalaikumsalam Pewawancara : P: assalamualaikum .. Responden 5 : R: waalaikumsalam wr.wb Pewawancara : Mohon maaf dengan kakak siapa ya kak? Responden 5 : Kakak randi.. Pewawancara : Oh, kak randi. Baik kak saya piter kak, ingin melakukan wawancara Responden 5 : Eemmmeh.. Pewawancara : Apakah kakak bersedia diwawancara kak? Responden 5 : Ooh wawancara , tentang apo dek? Pewawancara : Tentang pasien terminal kak, pasien terminal Responden 5 : Pasien terminal, ooh Pewawancara : Dimana kak? Responden 5 : Ooh, disini jadi.. Pewawancara : Disini lah kak yo, berapo lamakak kita? Responden 5 : Ooh, jangan lamo-lamo banyak pasien inii.. Pewawancara : Ooh, iya ya ya makasih kak yah. Ok Baik lah, ahh kita mulai saja ya kak wawancaranya Responden 5 : emmh. Pewawancara : Bisakah kakak ceritakan masalah apa saja yang dihadapi pasien pada fase terminal kak? Responden 5 : Hmmmcchh, biasonyo pasien terminal tu dek eh, mukonyo emmh berdilatasi, reflek menghilang, frekuensi nadinyo meningkat, pernapasannyo menurun, dak acak bergerak lagi terus tekanan darahnyo menurun, sulit menelan, biasonyo dio tu ngorok, ngorokk ngorokcak itu naa rokk rokk Pewawancara : Ohh, ngorok kak yo Responden 5 : Iyo, turgornyo semangkin lemah dan sulit berbicara naa biasonyo cak itu lah dek kalo pasien terminal tu. Pewawancara : Ooh, ya terimakasih ya kak atas waktunya kak ya Responden 5 : Iya yaaa Pewawancara : Wassalamualaikum wr.wb Responden 5 : Waalaikumsalam wr.wb Pewawancara : Assalamualaikum wr.wb Responden 6 : Waalaikumsalam wr.wb Pewawancara : Dengan kakak siapa ya kak ? Responden 6 : Iya, kakak resti Pewawancara : Oh kak resti, baik lah kak (terdengar suara keluarga pasien memanggil perawat, dan perawat ingin menghadiri rapat segera, lalu perawat resti meminta waktu sebentar dan segera menyelesaikan tanya jawab dari adik piter) Responden 6 : Jangan lama-lama ya dek, kakak ada rapat Pewawancara : Iya kak, baik lah langsung saja ya kak Responden 6 : Iya dek Pewawancara : Bisakah kakak jelaskan masalah apa saja yang dihadapi pasien pada fase terminal ? Responden 6 : Nah adik tau dak pasien terminal tu seperti apa ? Pewawancara : Pasien kritis kak Responden 6 : Oh pasien kritis, iya dek kakak jelaskan sedikit saja ya tentang pasien terminal soalnya kakak mau rapat Pewawancara : Oh iya iya kak Responden 6 : Begini ya dek, pasien terminal itu penginderaan dan gerakan pasien itu hilang berangsur-angsur mulai dari anggota gerak, selanjutnya kaki, tangan, ujung-ujung jari tangan dan kulit nya tampak biru-biru (terdengar perawat sedang berbicara kepada adik yang sedang magang disana) nadi mulai tidak teratur, lemah, pucat, terdengar suara mendengkur, disertai dengan nafas nya melemah, (terdengar perawat ingin segera menghadiri rapat) selanjutnya tekanan darah menurun, peredaran darah terhenti dan rasa nyeri sering menghilang, kesadaran setiap individu itu bervariasi dan ingatan juga ikut menurut, nah seperti itu lah dek kira-kira Pewawancara : Iya terima kasih atas waktu nya kak Responden 6 : Iya sama-sama dek Pewawancara : Wassalamualaikum wr.wb Responden 6 : Waalaikumsalam wr.wb Pewawancara : Assalamualaikum kak Responden 7 : Walaikum salam ngpo dek,( ada apa dek)? Pewawancara : Maaf dengan kakak siapa ya kak? Responden 7 : Kakak Rini ? Pewawancara : Oh kakak rini perkenalkan nama saya piter kak, mau melakukan wawancara Responden 7 : Wawancara apo dek (wawancara apa dek) Pewawancara : Tentang pasien terminal kak? Responden 7 : Oh pasien terminal, adek tau tidak pasien terminal itu apa? Pewawancara : Pasien yang lagi kritis kak. Responden 7 : Iya betul dek Pewawancara : Bagaimana apa kakak bersedia? Responden 7 : Iya bersedia dek Pewawancara : Dimana kakak bersedia diwawancarai? Responden 7 : Disini juga boleh Pewawancara : Berapa lama kakak bersedia diwawancarai? Responden 7 : Sebiso adek tulah ( sebisa adek). Pewawancara : Oke baiklah kita mulai saja ya kak wawancaranya Responden 7 : IyA dek oke Pewawancara : Bisakah kakak ceritakan masalah apa saja yang dihadapi pasien terminal? Responden 7 : Kalau menurut kakak dek ye pasien terminal itu yaitu cirri- cirinya pupilnya sudah berdilatasi, reflek mata menghilang, frekuensi nadi menurun, pernafasan menurun, tidak bergerak lagi, suara mengorok, tekanan darah menurun ya begitulah dek. Pewawancara : Oh iya kak terimasih ya kak atas waktunya Responden 7 : Iya dek sama-sama Pewawancara : Assalamualiakum Responden 8 : Waalikumsalam (cak mano ini, dari perawat lain ) Pewawancara : dengan kk siapa? Responden 8 : Kak riski, ngpo dek? Pewawancara : oo kak riski, perkenalkan kak nama saya Piter wahyu ingin melakukan wawancara apakah kakak bersedia? Responden 8 : oo bersedia Pewawancara : Diman kak? Kk bisanya? Responden 8 : di.. ruangan kito dpp Pewawancara : disana ya kak? Responden 8 : iya Pewawancara : aa berapa lama kak kita bisa wawancara? Responden 8 : iya sampe selesai Pewawancara : Oke baiklah kita mulai saja ya kak wawancara nya? Responden 8 : bisakah kk ceritakan masalah apa saja yang dihadapi pasien Pewawancara : pada fase terminal. Responden 8 : oo pasien terminal dek yo? Menurut kk dek yo pasien kalo Pewawancara : pasien terminal itu pasien yang bertempur dengan penyakit Responden 8 : biasanya pasien nya itu mengorok sudah mengorok sulit menelan geraknya itu sudah menurun biasanya juga pandangan matanya kabur ee tubuh semakin lemah dan biasanya sulit berbicara. Pewawancara : oo iya terimakasih kak, atas waktunya Assalamualaikum wr. Wb Responden 8 : Waalaikumsalam Pewawancara : Assalamualaikum pak, Responden 9 : waalaikumsalam Pewawancara : maaf dengan bapak siapa ya Responden 9 : dengan bapak sandika Pewawancara : oh dengan bapak sandika , saya piter wahyu ingin melakukan wawancara ? apakah bapak bersedia Responden 9 : eeee.... bersedia dek, sebelumnya tentang apa ya dek ? pasien terminal kak.. Pewawancara : ohh pasien menjelangg eee sakratul maut ya dek... Responden 9 : dimana pak bisanya Pewawancara : eee disini boleh dek Responden 9 : eee berapa lama kak bisa bersedia untuk melakukan wawancara Pewawancara : kalau bisa sampai eee selesai dek Responden 9 : oke kita mulai saja ya kak wawancaranya, bisakah kakak Pewawancara : ceritakan masalah apa saja yang dihadapi pasien pada pase terminal Responden 9 : eeee baiklah sebelumnya, ee kakak jelasi terlebih dahulu ya , sebenarnya fase terminal ini atau fase menjelang sakratul maut bagi pasien itu sangatlah penting tetapi sering kali di abaikan kan oleh perawat - perawat yang notabennya ee.... belum sepenuhnya ee... merawat pasien itu dengan baik eee... tugas seorang perawat itu ialah memenuhi kebutuhan biologis eee..., psikologis, sosial sosiologis dan spritual eee... kadang kali masalah spritual ini disepelekan oleh perawat-perawat yang lain eeee , saat pasien menghadapi keadaan kritis atau menjenglang menjelang sakratul maut, tidak ada satu pun perawat yang ingin ingat kebutuhan spritual pasieen, eee... padalah mereka sendiri yakin bahwa keperawat perawat itu telah memenuhi aspek yang merupakan keketapan dari yang diatas atau bagian badan kesehatan dunia, eee...fase terminal ini pasien yang dirawat dalam harus meninggal dalam keadaan khusnul khotimah atau suatu akhir kehidupan yang sangat selamat,,,, mengg..pentingnya upaya pemenuhankebutuhan bagi pasien fase terminal eeee.. disamping meningkatkan semangat hidup klien yang sudah didiagnosa harapan sembuhnya tipis juga mempersiapkan diri pasien untuk mengalami menghadapi alam kekalnya nanti meee.... pada fase akhir tersebut sangat menentukan baik tidaknya kematian seseorang dalam menuju kehidupan alam kekal dan perawat sendiri kelak akan diminta pertanggung jawabannya oleh allah swt...eee yang saya tau ya konsepnya seperti itu eee hal ini harus dipertanggung jawabkan karena eee...ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan spritual pasien di Rumah Sakit itu sangat lah mutlak diperlukan. Tenaga kesehatan hendaknya atau tenaga perawat atau tenaga medis yang lain ee... hendaknya menyakini bahwa sesuai ajaran yangg dianut pasien itu menjelang fase akhirnya Pewawancara : oh ya terima kasih kak atas waktunya assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Responden 9 : eee waalaikumsalam warahmatullahhiwabarokatu,sama-sama dek