Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH RELAKSASI DZIKIR ASMAUL HUSNA TERHADAP TINGKAT STRESS

PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT


ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG

Naim Mathus Shofroh


0513092

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data
Amerika Serikat penderita
gagal ginjal kronik 200.000
orang menjalani hemodialisa.
Setiap tahun di Hemodialisa Stres
Indonesia pasien gagal ginjal
kronik meningkat dari tahun
2013 sebanyak 76.187 dan
sebanyak 77.187 pada tahun Relaksasi dzikir asmaul husna
2014.
Tujuan Ruang Manfaat
Rumusan Masalah Penelitian Lingkup Penelitian

Tujuan Tujuan Secara Secara


Umum Khusus Teoritis Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gagal Ginjal Kronik

Indikasi : pada klien dalam


keadaan akut yang memerlukan
terapi dialisis jangka pendek /
klien dengan penyakit gagal
ginjal tahap akhir yang
membutuhakan terapi jangka
panjang atau permanen.

Relaksasi Dzikir
GFR <15 Asmaul Husna
ml/menit/1,73m Faktor yang mempengaruhi stres
- Individu (terjadinya masalah
financial, konflik peran,
kesulitan Stres
Hemodialisa dalam pekerjaan.
- Lingkungan
- Serta stres akibat sakit yang
kronis dan ketakutan akan
menghadapi kematian
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL &
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep

Independen Dependen

Tingkat stres sebelum Tingkat Stres


diberikan intervensi
B. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Cara Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur Ukur

1 Relaksasi Dzikir Relaksasi - - -- -


Asmaul Husna merupakan keadaan
rileks dengan
memasukkan unsur
keyakinan yaitu
menggunakan dzikir
asmaul husna Ari
Ginanjar Agustian
99 Asmaul Husna
feat Haddad Alwi
dengan durasi waktu
4 menit
2 Tingkat stress Reaksi tubuh Wawancara Skala DASS Rerata tingkat Rasio
sebelum dan terhadap situasi menggunakan stres.
sesudah dilakukan yang menimbulkan 14 pertanyaan.
relaksasi dzikir distress dan
menciptakan
tuntutan fisik dan
psikis pada
seseorang.
C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan maka hipotesis pada penelitian ini adalah
ada pengaruh relaksasi dzikir asmaul husna terhadap tingkat stress pada pasien yang
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2017.
BAB IV
METEDOLOGI PENELITIAN

Populasi dan Sampel Tempat dan Waktu


Desain Penelitian
Penelitian Penelitian

Jenis penelitian ini Teknik Pengumpulan Data


termasuk penelitian
kuantitatif dengan
desain penelitian pre
eperimental one group
pre test and posttest Data Data
design. Primer Sekunder
Instrumen Pengumpulan Data Lembar penjelasan tentang penelitian

Lembar persetujuan menjadi reponden

Data Demografi

Kuesioner skala DASS 42 yang telah diuji


validitas secara internasional
Tahap Persiapan

Prosedur Pengumpulan Data

Tahap Pelaksanaan

Pengolahan Data (Editing Data)


Pengolahan dan Analisa Data
Pengkodean (Coding)

Pemasukan Data (Entry Data)

Cleaning Data

Mengeluarkan informasi
Analisa Data

Analisa Univariat Analisa Bivariat

1. Lembar Persetujuan Menjadi


Responden (Informed Consent)
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Etika Penelitian
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
4. Keuntungan (Beneficiency)
5. Keadilan (Justice)
6. Kejujuran (Veracity)
BAB V
HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat
Karakteristik Responden
a. Distribusi Frekuensi Rata-Rata Usia dan Frekuensi Berdasarkan
Klasifikasi
Variabel UsiaMean Median Umur Min Umur Max SD
Usia 53 51 29 77 11,118

Rata-rata usia responden 53 tahun dengan usia terendah 29 tahun


dan usia maksimal 77 tahun.

b. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentasi


Laki-Laki 23 71,9
Perempuan 9 28,1
Total 32 100
c. Distribusi Frekuensi Pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentasi


SD 3 9,4
SMP 8 25,0
SMA 15 46,9
D3 1 3,1
S1 5 15,6
Total 32 100

d. Disttribusi Frekuensi Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentasi


Wiraswasta 11 34,4
PNS 5 15,6
Pensiun 4 12,5
IRT 5 15,6
Tidak Bekerja 7 21,9
Total 32 100
f. Distribusi Frekuensi Rata-Rata Lama Menjalani Hemodialisa

Variabel Mean Median Min Max SD 95% CI


Lama HD 31,56 30,00 1 122 26,39 22,05-
41,08

f. Distribusi Nilai Rata-Rata Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah


diberikan Intervensi
Variabel Mean Median Min Max SD 95% CI
Pretest 19,03 19,00 12 28 4,329 17,50-20,56
Posttes 14,19 14,00 10 21 2,416 13,32-15,06

Analisa Bivariat
Sebelum menentukan uji statistik, peneliti melakukan uji normalitas data
menggunakan uji Shapiro Wilk ( > 0,05) dengan ketentuan jumlah sampel
< 50. Setelah mengetahui data berdistribusi normal, maka dilakukan uji
Paired Samples T Test dengan batas nilai kemaknaan p value < 0,05.
Uji Normalitas Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi

Perbedaan Rata-Rata Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah diberikan


intervensi

Variabel N Mean SD SE P value


Pretest 32 19,03 4,239 0,740
Posttest 14,19 2,416 0,247 0,001
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
1.Analisa Univariat
a. Nilai rata-rata tingkat stres sebelum diberikan intervensi
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden berusia
< 53 tahun yaitu sebanyak 18 responden atau sekitar 56,2%. Pada hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden dengan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 23 responden atau sekitar 71,9% dan
sebagian besar responden dengan lulusan SMA sebanyak 15 sekitar
46,9%, serta sebagian besar responden bekerja sebagai wiraswasta 11
orang atau sekitar 34,4%.
Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden, tingkat stres
pada pasien yang menjalani hemodialisa sebelum diberikan relaksasi
dzikir asmaul husna didapatkan nilai rata-rata 19,03 dan dapat diartikan
bahwa perlu adanya intervensi untuk menurunkan tingkat stres pada
pasien yang menjalani hemodialisa.

Hal ini sejalan dengan penelitian Sari (2011), pasien yang menjalani hemodialisa
biasanya mengalami stres dikarenakan mereka takut terhadap penyakit yang
dialaminya, takut akan kehilangan pekerjaan dan takut terjadinya perubahan.
Setelah membandingkan landasan teori dan penelitian terkait,
bahwa sebelum dilakukan relaksasi dzikir asmaul husna nilai rata-rata
tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisa berada pada tingkat stres
ringan, sedang dan berat. Tetapi tidak semua responden memiliki nilai
tingkat stres yang sama. Dikarenakan setiap individu memberikan reaksi
stres yang berbeda terhadap stressor yang sama dengan berbagai perbedaan
tanggapan yang dimilliki masing-masing individu baik dari aspek biologis,
mental, spiritual dan sosialnya. Hal inilah yang menyebabkan setiap
responden mendapatkan nilai tingkat stres yang berbeda antara satu sama
lain.

b. Nilai rata-rata tingkat stres sesudah diberikan intervensi


Berdasarkan hasil penelitian dari 32 responden, tingkat stres pada
pasien yang menjalani hemodialisa sesudah diberikan relaksasi dzikir
asmaul husna didapatkan nilai rata-rata 14,19, maka secara statistik
terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat stres sebelum dan
sesudah intervensi
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Subandi (2009), bacaan dzikir
mampu menenangkan, membangkitkan percaya diri, kekuatan, perasaan aman,
tentram serta perasaan bahagia. Secara medis telah diketahui bahwa orang yang
sudah terbiasa berdzikir dengan mengingat Allah SWT secara otomatis otak akan
merespon terhadap pengeluaran endorphin yang mampu menimbulkan perasaan
bahagia dan nyaman.

Setelah membandingkan dengan penelitian terkait dan landasan teori yang


ada maka peneliti berpendapat bahwa setelah diberikan relaksasi dzikir asmaul husna
nilai rata-rata tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisa pada tingkat stres
ringan tetapi nilai stresnya menurun setelah diberikan relaksasi dzikir asmaul husna.
Karena bacaan dzikir asmaul husna mampu menenangkan, membangkitkan percaya
diri, kekuatan, perasaan aman, tentram serta efektif untuk mengurangi tingkat stres.

Analisa Bivariat
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Uji Paired-Samples
T Test pada tingkat stres antara sebelum dan sesudah diberikan
relaksasi dzikir asmaul husna didapatkan nilai p value = 0,001, maka
secara statistik terdapat pengaruh antara tingkat stres sebelum dan
sesudah intervensi. Sehingga dapat disimpulkan relaksasi dzikir asmaul
husna mempunyai pengaruh yang efektif dalam menurunkan tingkat
stres pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Sedangkan menurut teori Lukman (2012), mengatakan bahwa Asmaul
Husna adalah salah satu bentuk pemanfaatan Al-Quran dalam proses penyembuhan.
Secara fisiologis, mendengarkan Asmaul Husna otak akan bekerja. Ketika otak
memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa nyaman yaitu neuropeptida. Setelah
otak memproduksi zat tersebut, akan diserap didalam tubuh dan akan memberi
umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Fitriatun (2014), bahwa mendengarkan ayat-ayat Al-Quran dapat menurunkan
tingkat stres pada pasien kanker serviks. Karena ayat-ayat Al-Quran yang dibacakan
sesuai dengan kaidah tajwid atau dengan alunan suara yang lembut dapat
memberikan ketenangan dan menimbulkan keadaan rileks.

Setelah membandingkan dengan penelitian terkait dan landasan teori yang


ada maka peneliti berpendapat bahwa adanya pengaruh relaksasi dzikir asmaul husna
terhadap tingkat stress pada pasien yang menjalani hemodialisa. Karena bacaan
dzikir asmaul husna mampu menenangkan, membangkitkan percaya diri, kekuatan,
perasaan aman, tentram serta efektif untuk mengurangi tingkat stres.
B. Keterbatasan Penelitian

Pasien menolak menjadi responden dengan alasan tidak mau diganggu,


1 mengeluh pusing, dan responden ingin istirahat.

Adanya keterbatasan pada faktor lingkungan yang tidak bisa dikontrol


2 seperti suara TV.

Keterbatasan dalam pengambilan sampel yang ditentukan oleh kepala


3 ruangan hemodialisa

Intervensi hanya diberikan satu kali sehingga responden kurang


4 memahami arti Asmaul Husna yang diperdengarkan.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan B. Saran
1. Nilai rata-rata tingkat 1. Bagi Institusi Pendidikan
stres sebelum diberikan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
intervensi adalah 19,03
berada pada tingkat 3. Bagi RS Islam Siti Khadijah
stres ringan. Palembang
2. Nilai rata-rata sesudah
diberikan intervensi
adalah 14,19 pada
tingkat stres ringan.
3. Secara statistik
terdapat perbedaan
yang signifikan antara
sebelum dan sesudah
intervensi dengan nilai
pvalue = 0,000.

Anda mungkin juga menyukai