A. Latar Belakang
Berdasarkan data
Amerika Serikat penderita
gagal ginjal kronik 200.000
orang menjalani hemodialisa.
Setiap tahun di Hemodialisa Stres
Indonesia pasien gagal ginjal
kronik meningkat dari tahun
2013 sebanyak 76.187 dan
sebanyak 77.187 pada tahun Relaksasi dzikir asmaul husna
2014.
Tujuan Ruang Manfaat
Rumusan Masalah Penelitian Lingkup Penelitian
Relaksasi Dzikir
GFR <15 Asmaul Husna
ml/menit/1,73m Faktor yang mempengaruhi stres
- Individu (terjadinya masalah
financial, konflik peran,
kesulitan Stres
Hemodialisa dalam pekerjaan.
- Lingkungan
- Serta stres akibat sakit yang
kronis dan ketakutan akan
menghadapi kematian
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL &
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Independen Dependen
Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan maka hipotesis pada penelitian ini adalah
ada pengaruh relaksasi dzikir asmaul husna terhadap tingkat stress pada pasien yang
menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2017.
BAB IV
METEDOLOGI PENELITIAN
Data Demografi
Tahap Pelaksanaan
Cleaning Data
Mengeluarkan informasi
Analisa Data
Analisa Bivariat
Sebelum menentukan uji statistik, peneliti melakukan uji normalitas data
menggunakan uji Shapiro Wilk ( > 0,05) dengan ketentuan jumlah sampel
< 50. Setelah mengetahui data berdistribusi normal, maka dilakukan uji
Paired Samples T Test dengan batas nilai kemaknaan p value < 0,05.
Uji Normalitas Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi
Hal ini sejalan dengan penelitian Sari (2011), pasien yang menjalani hemodialisa
biasanya mengalami stres dikarenakan mereka takut terhadap penyakit yang
dialaminya, takut akan kehilangan pekerjaan dan takut terjadinya perubahan.
Setelah membandingkan landasan teori dan penelitian terkait,
bahwa sebelum dilakukan relaksasi dzikir asmaul husna nilai rata-rata
tingkat stres pasien yang menjalani hemodialisa berada pada tingkat stres
ringan, sedang dan berat. Tetapi tidak semua responden memiliki nilai
tingkat stres yang sama. Dikarenakan setiap individu memberikan reaksi
stres yang berbeda terhadap stressor yang sama dengan berbagai perbedaan
tanggapan yang dimilliki masing-masing individu baik dari aspek biologis,
mental, spiritual dan sosialnya. Hal inilah yang menyebabkan setiap
responden mendapatkan nilai tingkat stres yang berbeda antara satu sama
lain.
Analisa Bivariat
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan Uji Paired-Samples
T Test pada tingkat stres antara sebelum dan sesudah diberikan
relaksasi dzikir asmaul husna didapatkan nilai p value = 0,001, maka
secara statistik terdapat pengaruh antara tingkat stres sebelum dan
sesudah intervensi. Sehingga dapat disimpulkan relaksasi dzikir asmaul
husna mempunyai pengaruh yang efektif dalam menurunkan tingkat
stres pada pasien yang menjalani hemodialisa.
Sedangkan menurut teori Lukman (2012), mengatakan bahwa Asmaul
Husna adalah salah satu bentuk pemanfaatan Al-Quran dalam proses penyembuhan.
Secara fisiologis, mendengarkan Asmaul Husna otak akan bekerja. Ketika otak
memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa nyaman yaitu neuropeptida. Setelah
otak memproduksi zat tersebut, akan diserap didalam tubuh dan akan memberi
umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Fitriatun (2014), bahwa mendengarkan ayat-ayat Al-Quran dapat menurunkan
tingkat stres pada pasien kanker serviks. Karena ayat-ayat Al-Quran yang dibacakan
sesuai dengan kaidah tajwid atau dengan alunan suara yang lembut dapat
memberikan ketenangan dan menimbulkan keadaan rileks.
A. Simpulan B. Saran
1. Nilai rata-rata tingkat 1. Bagi Institusi Pendidikan
stres sebelum diberikan 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
intervensi adalah 19,03
berada pada tingkat 3. Bagi RS Islam Siti Khadijah
stres ringan. Palembang
2. Nilai rata-rata sesudah
diberikan intervensi
adalah 14,19 pada
tingkat stres ringan.
3. Secara statistik
terdapat perbedaan
yang signifikan antara
sebelum dan sesudah
intervensi dengan nilai
pvalue = 0,000.