Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INSTRUMEN

PERCOBAAN II

PENENTUAN NILAI C-ORGANIK SAMPEL AIR LIMBAH

MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

OLEH:

NAMA : DERIATMAN

NIM : F1C1 15 011

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN : ABDUL AZIS MARSUKI PUTRA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya air selain merupakan sumber daya alam juga merupakan

komponen ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan

akan air cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu. Ketersedian air

sungai cenderumh menurun karena penurunan kualitas dan kuantitas yang tersedia

juga karena kualitas yang ada menjadi tidak dapat dimanfaatkan karena adanya

pencemaran.

Pertumbuhan industri dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan. Dampak

dari industrialisasi adalah terjadinya pencemaran yang dihasilkan dari proses

produksi. Proses produksi ini akan menghasilkan produk dan hasil samping yang

tidak diinginkan berupa limbah. Limbah-limbah yang dihasilakan dapat berupa

limbah cair, padat maupun gas. Limbah-limbah yang dihasilakan ini dapat

membahayakan kesehatan manusia karena dapat membawa suatu penyakit,

merugikan secara ekonomi karena dapat menimbulkan kerusukan pada benda atau

bagunanan maupun tanam-tanaman., dapat merusak atau membunuh kehidupan

dalam air seperti ikan dan sebagainya, serta menimbulkan bau yang busuk dan

pemandagan yang kurang sedap.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan praktikum yang berjudul

penentuan nilai C-Organik terhadap sampel air limbah dengan menggunakan

metode spektrofotometri UV-Vis.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana cara menentukan

nilai C-Organik dalam sampel air limbah menggunakan metode spektrofotometri

UV-Vis?

C. Tujuan

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui cara menentukan nilai

C-Organik dalam sampel air limbah menggunakan metode spektrofotometri UV-

Vis.

D. Manfaat

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui cara menentukan nilai

C-Organik dalam sampel air limbah menggunakan metode spektrofotometri

UV-Vis.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomi.

Limbah yang mengandung bahan polutan yang memiliki sifat racun dan

berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan dalam

jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan

sumber daya. Bila ditinjau secara kimiawi, bahan bahan ini terdiri dari bahan

kimia organik dan anorganik. Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan oleh

limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang (Muthawali, 2012).

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001, air

limbah merupakan sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.

Limbah cair atau air buangan (waste water) merupakan suatu cairan buangan yang

berasal dari rumah tangga, perdagangan, perkantoran, industri maupun tempat-

tempat umum lainnya yang biasanya mengandung bahan atau zat yang

membahayakan bagi kesehatan atau kehidupan manusia dan mennganggu

kelestarian lingkungan hidup (Sari dkk., 2015).

Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan

spektrofotometer. Sektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer

dan fotometer. Spektofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur

energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau

diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer

menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu, dan


fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang

diabsorpsi (Neldawati dkk., 2013).

Limbah cairan banyak ditemukan yakni air lindi. Air lindi merupakan air

yang terbentuk dalam timbunan sampah yang melarutkan banyak sekali senyawa

yang ada sehingga memiliki kandungan pencemar khususnya zat organik yang

sangat tinggi. Lindi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air, baik air

tanah maupun permukaan sehingga perlu ditangani dengan baik (Hadiwidodo

dkk., 2012).

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kadar suatu zat

yakni metode spektrofotometri UV-Vis. Metode spektrofotometri dapat digunakan

untuk penetapan kadar campuran dengan spektrum yang tumpang tindih tanpa

adanya pemisahan terlebih dahulu. Karena perangkat lunaknya mudah digunakan

untuk instrumentasi analisis dan mikrokomputer, spektrofotometri banyak

digunakan di berbagai bidang analisis kimia terutama farmasi (Karinda dkk.,

2013).

Absorbansi adalah perbandingan intensitas sinar yang diserap dengan

intensitas sinar datang. Nilai absorbansi ini akan bergantung pada kadar zat yang

terkandung di dalamnya, semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam suatu

sampel maka semakin banyak molekul yang akan menyerap cahaya pada panjang

gelombang tertentu sehingga nilai absorbansi semakin besar atau dengan kata lain

nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi zat yang terkandung

didalam suatu sampel (Neldawati dkk., 2013).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Mengenai Penentuan Nilai C-Organik Sampel Air Limbah

Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis, dilaksankan pada hari Senin 23

Oktober 2017, pukul 13.00-17.00 WITA bertempat di Laboratorium Kimia

Analitik, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan mengenai ini adalah tabung reaksi,
labu takar 50 mL dan 25 mL, rak tabung, pipet volume, filler, spektofotometer
UV-VIS dan pipet tetes.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah K2Cr2O7 1 N, H2SO4


pekat, larutan induk C-organik, sampel air limbah, dan akuades.
C. Prosedur Kerja
1. Prparasi dan Pengukuran Larutan Standar

Air Limbah

100 ppm 150 ppm 550 ppm 1500 ppm 3000 ppm

- dipipet masing-masing sebanyak 2,5


mL
- dimasukan kedalam tabung rekasi
- ditambahkan masing-masing 1,5 mL
K2Cr2O7 1 N
- ditambahkan 3,5 masing-masing mL
H2SO4 pekat
- dikocok dan diamati perubahan
warnanya
- diukur absorbansnya dengan
spektrometer UV-Vis dengan panjan
gelombang maksimum 651 nm

Absorbans
2. Pembuatan dan Pengukuran Larutan Blanko

Akuades
- dipipet sebanyak 2,5 mL
- dimasukan kedalam tabung rekasi
- ditambahkan 1,5 mL K2Cr2O7 1 N
- ditambahkan 3,5 mL H2SO4 pekat
- dikocok
- diukur pada panjang gelombang 651
nm
Absorbansi
DAFTAR PUSTAKA

Hadiwidodo, M., Wiharyanto, O., Alloysius, R. P., Bernadette, N. P. dan


Ismaryanto, G., 2012, Pengolahan Air Lindi Dengan Proses Kombinasi
Biofilter Anaerob-Aerob dan Wetland, Jurnal Teknik Lingkungan, 5 (1).

Karinda, S., Supriyanto, dan Idham, J., 2013, Perbandingan Penetapan Kadar
Ketoprofenn Tablet Secara Alkalimetri Dengan Spektrofotometri-Uv,
Jurnal Eduhealth, 3 (2).

Muthawali., 2012, Pengelolahan Limbah di Desa Surakarta, Jurnal Lingkungan,


3(2).

Neldawati, Ratnawulan dan Gusnedi, 2013, Analisis Nilai Absorbansi dalam


Penentuan Kadar Flavonoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat,
Pillar Of Physics, 2(1).

Sari, N. V., Sunarto, dan Wiryanto, 2015, Analisis Komparasi Kualitas Air
Limbah Domestik Berdasarkan Parameter Biologi, Fisika dan Kimia di
IPAL Semanggi dan IPAL Mojosongo Surakarta, Jurnal Ekosains,7 (2).

Anda mungkin juga menyukai