indonesia
Sabtu, 09 April 2016
proposal KP Pertambangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pembangunan berwawasan lingkungan menjadi suatau kebutuhan penting bagi setiap bangsa
dan negara yang menginginkan kelestarian sumber daya alam. Oleh karena itu, sumber daya
alam perlu dijaga dan diperhatikan untuk kelangsungan hidup manusia kini, maupun untuk
generasi yang akan datang.
Manusia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan lingkungan (ekosistem). Dengan
semakin bertambahnya jumlah populasi manusia, kebutuhan hidupnya pun meningkat, akibat
terjadinya peningkatan permintaan akan lahan seperti disektor pertanian maupun pertambangan.
Sejalan dengan hal tersebut dan semakin hebatnya teknologi untuk memodifikasi alam, maka
manusia yang merupakan faktor yang paling penting dan dominan dalam merestorasi ekosistem
rusak.
Kegiatan pembangunan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga
menyebabkan penurunan mutu lingkungan, berupa kerusakan ekosistem yang selanjudnya
mengancam dan membahayakan kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Kegiatan seperti
pembukaan hutan, penambangan, pembukaan lahan pertanian dan pemukiman, bertanggung
jawab terhadap kerusakan ekosistem yang terjadi. Akibat yang ditimbulkan antara lain kondisi
fisik, kimia dan biologis tanah menjadi buruk, seperti contohnya lapisan tanah tidak berprofil,
terjadi bulk density(pemadatan), kekurangan unsur hara yang penting, PH rendah, pencemaran
oleh logam-logam berat pada lahan bekas tambang, serta penurunan populasi mokroba tanah.
Untuk itu diperlukan adanya suatu kegiatan sebagai upaya pelestarian lingkungan agar tidak
terjadi kerusakan lebih lanjud. Upaya tersebut bisa di tempuh dengan cara merehabilitasi
ekosistem yang rusak. Dengan rehabilitasi tersebut diharapkan akan mampu memperbaiki
ekosistem yang rusak sehingga dapat pulih, mendekati atau bahkan lebih baik dari kondisi
semula.
Kegiatan reklamasi tidak harus menunggu sampai seluruh kegiatan penambangan berakhir,
terutama pada lahan penambangan yang luas. Reklamasi sebaiknya di lakukan secepat mungkin
pada lahan bekas penambangan yang telah selesai dieksploitasi, walaupun kegiatan
penambangan tersebut secara keseluruhan belum selesai karena masih terdapat deposit bahan
tambang yang belum ditambang. Sasaran akhir dari reklamasi adalah untuk memperbaiki lahan
bekas tambang agar kondisinya aman, stabil dan tidak mudah tererosi sehingga dapat
dimanfaatkan kembali.
Berdasarkan uraian diatas maka kami mengambil judul kerja praktek STUDI TEKNIS
REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dimaksud adalah :
a. Bagaimana proses persiapan reklamasi lahan pasca tambang yang dilakukan oleh PT. Vale
Indonesia Tbk.
b. Bagaimana tahapan reklamasi lahan pasca tambang yang dilakukan perusahaan guna
mengembalikan fungsi lahan pasca penambangan.
c. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan tahapan reklamasi sesuai dengan tatacara reklamasi
yang baik dan benar.
Pada kesempatan ini pelaksanaa kerja praktrek hanya membatasi masalah studinya pada
tahap proses Revegetasi.
Tujuan Studi
1.4.
Adapun tujuan kerja praktek yang ingin dicapai adalah :
a. Untuk mengetahui luas wilyah dan lokasi yang akan direklamasi.
b. Untuk mengetahui proses rekamasi.
c. Untuk mengetahui strategi pengendalian erosi dan sedimentasi
1.5.Manfaat Studi
Adapun manfaat studi yang akan di lakukan saat ini yaitu :
1. Sebagai pertimbangan pengetahuan lebih bagi kami mengenai reklamasi pasca tambang
khususnya tahapan revegetasi.
2. Sebagai bahan informasi yang sangat penting bagi masyarakat, bahwa dunia pertambangan
bukanlah faktor yang merusak lingkungan, contohnya seperti lokasi yang perna dilakukan proses
penambangan akan dilakukan proses reklamasi agar masyarakat dapat memanfaatkan lokasi
tersebut untuk lahan pertanian, perkebunan dan lain-lain.
3. Sebagai bahan masukan kepada perusahaan, agar bisa merumuskan langkah-langkah
pengembangan agar lahan pasca tambang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar, agar bisa
menghasilkan nilai ekonomis kembali bagi masyarakat.
4. Sebagai bahan perbandingan antara studi yang selanjudnya.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAAN
2.1. Metodologi Studi
Data studi ini dilakukan dengan cara klasifikasi dengan pengamatan sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Studi ini dilakukan dengan cara penelusuran daftar pustaka, meliputi :
- Pengumpulan peta-peta (topografi dan administrasi),
- Penggunaan lahan,
- Kemiringan lereng,
- Ketinggian,
- Iklim,
- Data curah hujan.
b. Studi/Praktek Lapangan
Studi lapangan ini dilakukan dengan pengumpulan data lapangan meliputi:
- Tindakan konservasi tanah,
- Panjang lereng,
- Vegetasi.
c. Pembahasan hasil
Pemahasan hasil dilakukan dengan pengolahan data yang di peroleh dilapangan terlebih
dahulu, kemudian menganalisis data tersebut dan membuat laporan hasil kerja praktek.
Studi Literatur
Peta KP PT. VALE
INDONESIA Tbk.
Peta Reklamasi
Praktek Lapangan
Pembahasan Hasil
Pengolahan Data
Analisis Data
Pembuatan Laporan
BULAN I BULAN II
NO KEGIATAN MINGGU KE MINGGU KE
1 II III IV I II III VI
Studi
1
pustaka
Observasi
2
lapangan
Pengolahan
3
data
Penyusunan
4
laporan
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Reklamasi
Reklamasi adalah usaha memperbaiki (memulihkan kembali) lahan yang rusak agar bisa menjadi
daerah bermanfaat dan berdaya guna sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi
secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mengacu pada penataan lingkungan hidup yang
berkelanjutan agar menjadi seperti keadaan semula, (Tojib Alfiah, Forum RHLBT).
Reklamasi menurut Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2008,
pasal 1 butir 2 adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai
peruntukkannya.
Reklamasi berdasarkan Undang - Undang Minerba No 4 Tahun 2009 pasal 1 ayat 26, Reklamasi
adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan,
dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya.
3.4.2. Pemetaan
Rencana operasi penambangan yang sudah memperhatikan upaya reklamasi atau
sebaliknya dengan sendirinya akan saling mendukung dalam pelaksanaan kedua kegiatan tersebut,
rencana (tahapan pelaksanaan) reklamasi ditetapkan sesuai dengan kondisi setempat dan rencana
kemajuan penambangan, rencana tahap reklamasi tersebut dilengkapi dengan peta skala 1 : 1000 atau
skala lainnya yang disetujui, disertai gambar-gambar teknis bangunan reklamasi, selanjutnya peta
tersebut dilengkapi dengan peta indeks dengan skala memadai.
Di dalam peta tersebut digambarkan situasi penambangan dan lingkungan, misalnya kemajuan
penambangan, timbunan tanah penutup, timbunan terak (slag), penyimpanan sementara tanah pucuk,
kolam pengendap, kolam persediaan air, pemukiman, sungai jembatan, jalan, revegetasi, dan
sebagainya serta mencantumkan tanggal situasi/ pembuatannya.
Adapun pola desain reklamasi yang direncanakan adalah sebagai mana gambar berikut :
Gambar 3.4 : Contoh desain reklamasi
3.5. Pelaksanaan Reklamasi
Kegiatan pelaksanaan reklamasi harus segera dimulai sesuai dengan rencana
tahunan pengelolaan lingkungan yang telah disetuju
dan harus sudah selesai pada waktu yang telah ditetapkan, dalam melaksanakan kegiatan
reklamasi perusahaan pertambangan bertanggung jawab sampai kondisi/zona akhir yang telah
disepakati tercapai.
Setiap lokasi penambangan mempunyai kondisi tertentu yang mempengaruhi
pelaksanaan reklamasi, pelaksanaan reklamasi umumnya merupakan gabungan dari pekerjaan teknik
sipil dan teknik vegetasi, pekerjaan teknik sipil meliputi : pembuatan teras, saluran pembuangan akhir
(SPA), bangunan pengendali lereng, check dam, dan lain-lain
yang disesuaikan dengan kondisi setempat. pekerjaan teknik vegetasi meliputi : pola tanam,
sistem penanaman (monokultur, multiple croping), jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat,
tanaman penutup dan lain-lain. pelaksanaan reklamasi lahan meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan bentuk
tambang (landscaping), pengaturan/penempatan bahan tambang kadar rendah yang belum
dimanfaatkan.
b. Pengendalian erosi dan sedimentasi.
c. Pengelolaan tanah pucuk (top soil).
d. Revegatasi (penanaman kembali) dan pemanfaatan lahan bekas
tambang untuk tujuan lainnya.
V=AxT
Untuk menghitung volume material digunakan persamaan sebagai berikut :
..................... (1)
Dimana :
V : Volume (
A : Luas Lahan Terbongkar
T : Tebal Top Soil (m)
Sedang untuk menentukan jumlah pohon yang akan ditanam dapat menggunakan perhitungan sebagai
berikut :
JP =
......................... (2)
Dimana :
JP : Jumlah pohon
A : luas lahan terbongkar (m)
JT : Jarak Tanam (m/pohon)
Sumber : ( Ir. Awang Suwandhi., M.Sc/Diklat perencanaan tambang terbuka Unisba 30 Agustus 07
September 2004 )
Mengingat sifat lahannya dan kegiatannya yang memerlukan penjelasan
rinci, maka kegiatan pelaksanaan reklamasi di atas, dalam BAB III ini juga dijelaskan mengenai
pelaksanaan reklamasi khusus, reklamasi pada infrastruktur dan reklamasi lahan bekas tambang.
3.8. Revegetasi
Revegetasi meurut keputusan menteri kehutanan dan perkebunan No. 146 tahun 1999 adalah
usaha atau kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas tambang.
Revegetasi dilakukan melalui tahapan kegiatan penyusunan rancangan teknis tanaman,
persediaan lapangan, pengadaan bibit/persemaian, pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan
tanamanan.
1. Penyusunan rancangan teknis tanaman
Penyusunan rancangan teknis tanaman adalah rencana detail kegiatan revegetasi yang menggambarkan
kondisi detail kegiatan revegetasi Yang mengambarkan kondisi lokasi, jenis tanaman yang ditanam,
uraian jenis pekerjaan, kebutuhan bahan dan alat, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan biaya dan tata
waktu pelaksanaan kegiatan
2. Persiapan lapangan
Pada umumnya persiapan lapangan meliputi pekerjaan pembersihan lahan tanah dan kegiatan
perbaikan tanah. Kegiatan tersebut sangat penting agar keberhasilan tanamanan tanaman dapat
tercapai.
3. Pengadaan bibit atau persemaian
Bibit yang dibutuhkan untuk revegetasi dapat memenuhi melalui pembelian bibit siap tanam atau melalui
pengadaan bibit.
4. Pelaksanaan penanaman
Tahap pelaksanaan penanaman meliputi pengaturan arah larikan tanaman, pemasangan ajir, distribusi
bibit, pembuatan lubang tanaman dan penanaman.
5. Pemeliharaan
Tingkat keberhasilan dari suatu metode penanaman akan berkurang bila tidak dilakukannya
pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan tanaman dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tanaman
sedemikian rupa shingga dapat diwujudkan keadaan optimal bagi pertumbuhan tanaman
BAB IV
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun sebagai salah satu kerangka acuan dalam proses
pertimbangan bagi pihak PT. VALE INDONESIA Tbk atas kebijakan terhadap rencana kami
melakuakn kegiatan KERJA PRAKTEK.
Atas perhatian dan kerja sama bapak/ibu kami ucapkan terima kasih
Muhammad Zainal
Muh Zainal
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2016 (5)
o April (5)
proposal TA rancangan teknis penambangan
perencanaan tambang enal usn
perencanaan tambang
laporan kerja praktek mahasiswa pertambangan
proposal KP Pertambangan
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.