Anda di halaman 1dari 3

A.

FAKTOR BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA


1. Faktor Fisik
a. Suara Bising
Bising adalah bunyi yang tidak disukai, mengganggu dan menjengkelakan
maupun merusak pendengaran dan terkadang hal ini sangat individual (Eyaanoer,
1997)
Menurut Permenakertrans No. 13 tahun 2011 untuk kebisingan dengan intensitas
85dB., maka pekerja terpajan selama 8 jam sehari, kebisingan dengan intensitas 88 dB maka
pekerja dapat terpajan selama 4 jam sehari dengan demikian setiap kenaikan 3 dB maka waktu
pemajanannya berkurang setengahnya. Telingan manusia hanya mampu mendengar frekuensi
antara 16-20.000 Hz.
1) Jenis-jenis kebisingan :
a. Kebisingan kontinyu dengan frekuensi yang luas (steady state, wide
band noise). Misalnya suara kipas angin, dapur pijar dll.
b. Kebisingan kontinyu dengan spektrum kebisingan sempit (steadt
state, narrow band noise). Misalnya gergaji sekuler, katup gas, dll.
c. Kebisingan terputus-putus (intermitten). Misalnya: lalu lintas
pesawat terbang.
d. Kebisingan impulsif/impact (impulsive noise), misalnya: pukulan,
tembakan bedil atau meriam dan ledakan.
e. Kebisingan impulsif berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan.
2) Akibat paparan kebisingan.
Terpapar kebisingan terdiri dari 85dB selama 8 jam dan 40 jam seminggu
maka menimbulkan penurunan atau kehilangan fungsi pendengaran yang
dapat terjadi secara sementara atau permanen.
3) Pengukuran kebisingan
Pengukuran kebisingan dilakukan dengan menggunakan alat sound level
meter. Alat ini mengukur kebisingan antara 30-130dB dan frekuensi dari
20-20.000Hz.
BAB III
HASIL PENGAMATAN

I. Faktor Fisik

1.1 Bising

Pada pengamatan, terdapat bising yang ditimbulkan oleh system pengolahan


limbah pabrik yang terdapat di samping pabrik dan masih termasuk dalam lokasi
sekitar tempat parkir di pabrik. Serta letaknya cukup dekat dengan ruangan
administrative di lantai dasar sehingga kebisingan jelas terdengar oleh para pekerja.
Secara umum keadaan bising di lokasi pabrik PT. Martina Berto kami anggap tidak
dievaluasi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dan
dapat mengakibatkan gangguan pendengaran.

No Permasalahan Dasar hukum Saran

1. Bunyi bising pada Permenakertrans Mengisolasi ruang pengolahan


mesin pengolahan No. 13 tahun limbah
limbah 2011
Pembagian shift kerja pada pekerja
pengolah limbah yang terpapar
bunyi bising

Penggunaan ear plug atau ear muff

Dilakukan pemeriksaan sound level


secara berkala

Pemeriksaan audiometric secara


berkala bagi pekerja yang terpapar

Anda mungkin juga menyukai