Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA TIM TB

RS AULIA

I. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global
bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk
pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi.
Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih
terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal
akibat TB di seluruh dunia (WHO, 2009). Selain itu, pengendalian TB mendapat
tantangan baru seperti ko-infeksi TB/HIV, TB yang resisten obat dan tantangan
lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin tinggi.
Sejalan dengan rancangan arah Dokumen Strategi Nasional Pengendalian TB
di Indonesia 2011-2014 maka tim penyusun rencana strategi Rumah Sakit
AULIA menyusun sebuah dokumen program kerja. Dalam penyususnan
program kerja tentang pelayanan Tubercolosis ini, Rumah sakit AULIA
mengadobsi strateginya berdasarkan Strategi Nasional program pengendalian
Tubercolosis yang memiliki visi-visi menuju masyarakat bebas Tubercolosis,
sehat, mandiri dan berkeadilan.

II. LATAR BELAKANG


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan
sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh
masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
sebagaimana yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 16.
Pembangunan bidang kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam
komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millenium Development Goals
(MDGs). Dalam MDGs terdapat tujuan yang terkait langsung dengan bidang
kesehatan yaitu target 4 (menurunkan angka kematian anak), target 5
(meningkatkan kesehatan ibu) dan target 6 (memerangi HIV dan AIDS, TB dan
Malaria serta penyakit lainnya), serta 2 target lainnya yang tidak terkait
langsung yaitu target 1 (menanggulangi kemiskinan dan kelaparan) dan target 3
1
PROGRAM KERJA TB
(mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan). Kementerian
Kesehatan telah menyusun strategi untuk pencapaian target-target tersebut.
Penanggulangan Tubercolosis (TB) di Indonesia sudah berlangsung sejak
zaman penjajahan Belanda namun terbatas pada kelompok tertentu saja yang
ditandai dengan berdirinya fasilitas diagnostik dan sanatorium di kota-kota
besar. Dengan dukungan dari pemerintah Belanda, diagnosis TB dilakukan
dengan pemeriksaan rotagen, diikuti dengan penanganan TB melalui
hospitalisasi.
Terkait dengan program MDGs ke 6 yaitu (memerangi HIV dan AIDS, TB dan
Malaria serta penyakit lainnya) maka pemerintah menetapkan kebijakan
penatalaksanaan pelayanan Tubercolosis secara strategi DOTS
Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan Tubercolosis Rumah Sakit
AULIA membentuk Tim TB. Dalam proses pelayanan yang diberikan Rumah
sakit AULIA masih dalam tahap awal dalam pelyanan TB. Oleh karena itu ada
beberapa pelayanan Tubercolosis yang diharuskan mendapatkan rujukan ke
Fasilitas pelayanan kesehatan lain.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Perencanaan Rumah Sakit merupakan satu upaya dalam menetapkan fasilitas
rumah sakit, peralatan, tenaga dan sumber dana yang diperlukan untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan tersebut tentu dapat dituangkan dalam suatu perencanaan
strategic Rumah Sakit yang akan dijadikan pedoman dalam berlangsungnya
pelayanan Tubercolosis di Rumah Sakit AULIA dalam jangka panjang. Seperti
sebuah perjalanan perencanaan strategik ini merupakan langkah awal kami
dalam mencapai visi kami yang menurut kami adalah akan tampak lima tahun
lagi.
Disamping itu perencanaan strategik ini agar diketahui oleh pihak pihak
tertentu seperti penyandang dana, top managemen dan karyawan. Secara
imajiner akan memperbaiki kualitas rumah sakit kami yang secara langsung
akan dinikmati oleh pasien dalam mendapatkan pelayanan Tubercolosis yang
bermutu tinggi.
TUJUAN
1) Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan pada pasien Tubercolosis
2
PROGRAM KERJA TB
2) Tujuan Khusus
a. Memperbaiki kinerja SDM Rumah sakit AULIA
b. Untuk menambah ilmu pengetahuan tentang pelayanan Tubercolosis di
Rumah Sakit
c. Memutakhirkan keahlian tenaga medis seiring dengan kemajuan
teknologi
d. Sebagai alat kontrol pelaksanaan mutu pelayanan di Rumah Sakit
AULIA

IV. RUANG LINGKUP


1. Upaya pelayanan Tubercolosis di Rumah Sakit Aulia
a. Penatalaksanaan pelayanan Tubercolosis dengan cara merujuk pasien
Suspektubercolosis ke unit pelayanan kesehatan lain yang memiliki poli
TB DOTS
b. Untuk pelayanan pasien tubercolosis, Rumah sakit Aulia bekerjasama
DenganRumah Sakit Umum Kecamatan Jagakarsa.
2. Tempat pelayanan :
Rencana pembangunan poli TB RS Aulia di periode mendatang
3. Kompetensi
Mempersiapkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam melayani
pengendalian tubercolosis di RS Aulia

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Nama Kegiatan
Nama kegiatan adalah Persiapan Program Pelayanan Tubercolosis RS
Aulia
b. Tema Kegiatan
Tema dari kegiatan ini adalah RS Aulia menuju pelayanan Tubercolosis
secara DOTS
c. Misi Kegiatan
Menyelenggarakan pelayanan tubercolosis yang bermutu melalui
standarisasi RS Aulia, dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan
penularan penyakit Tubercolosis di Indonesia

3
PROGRAM KERJA TB
d. Tujuan Kegiatan
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam
mepersiapkan pelayanan TB di RS Aulia
2. Terbentuknya Tim TB Rumah Sakit yang berkompeten
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim TB sesuai standar
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara manajemen rumah sakit dan
manajemen program Tim TB

e. Bentuk Kegiatan
Ada beberapa bentuk kegiatan yang akan dilakukan Tim TB RS AULIA
(terlampir dalam "Program Kerja Tim TB"), antara lain :
1. Program Penyuluhan :
Etika batuk yang benar dalam bentuk leaflet/brosur dan banner
2. Pelatihan TB :
Intern RS, kerjasama dengan Diklat RS AULIA
3. Seminar/ Workshop TB : Ekstern RS

f. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


1. Program Sosialisasi : Etika batuk yang benar
Cara Sosialisasi : Dalam bentuk menampilkan banner di
lingkungan RS dan leaflet/brosur tentang etika batuk yang benar di
lingkungan RS
2. Pelatihan TB :
Intern RS, kerjasama dengan Diklat RS Aulia
Waktu pelaksanaan : Fleksibel dan tentatif
Tempat pelaksanaan : Rumah Sakit RS Aulia
3. Seminar/ Workshop TB : Ekstern RS
Waktu pelaksanaan : Fleksibel dan tentatif
Tempat pelaksanaan : Ekstern Rumah Sakit RS Aulia

4
PROGRAM KERJA TB
VI SASARAN DAN TARGET

SASARAN TARGET
Program penyuluhan TB 100 %
Pelatihan TB 100 %
Seminar/Workshop/Simposium 100 %

a. Sumber Dana Kegaiatan


Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan berasal dari :
1. Kontribusi manajemen RS Aulia
2. Sponsorship
3. Lain-lain

b. Anggaran Kegiatan
Berikut ini adalah perkiraan anggaran kegiatan setiap ada pertemuan /
pelatihan / seminar/ Simposium tentang TB.

1. Pelaksanaan kegiatan : Intern RS Aulia (perkali pertemuan)


No. Kebutuhan Harga (Rp) Jumlah Total

1 Aqua Gelas Rp 40.000, - 2 Dus Rp 80.000, -

2 Snack Rp 10.000, - 30 Orang Rp 300.000, -

3 Permen Rp 10.000, - 2 Bungkus Rp 20.000, -

4 Makan Siang Rp 20.000, - 30 Orang Rp 600.000, -

5 Honor Narasumber Rp.250.000,- 1 Orang Rp250.000,-

6 Honor moderator Rp. 100.000,- 1 Orang Rp 100.000,-

7 Sertifikat Rp. 20.000,- 30 Orang Rp 600.000,-

Total Rp 1.410.000, -

5
PROGRAM KERJA TB
2. Pelaksanaan kegiatan : Ekstern RS (Jabodetabek)
No Kebutuhan Harga (Rp) Jumlah Total

1 Biaya Pelatihan/Seminar/ Rp 2.000.000 5 orang Rp 10.000.000,


Workshop/ Simposium -

Total Rp 10.000.000,

3. Pelaksanaan Kegiatan : Menyediakan Leaflet/brosur dan banner Etika batuk


untuk pencegahan penularan TB

No. Kebutuhan Harga (Rp) Jumlah Total

1 Leaflet/brosur Rp.10.000 50 Rp.50.000

2 Banner Rp.70.000 1 Rp.70.000

Total Rp.120.000,-

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi apakah terlaksana sesuai jadwal atau
tidak. Jika program tidak terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
maka dilakukan evaluasi penyebab ketidaksesuaian pelaksanaan serta menentukan
rencana tidak lanjut untuk pelaksanaan program atau kegiatan pada periode
berikutnya.
Program yang tidak terlaksana sesuai jadwal dan analisa penyebabnya serta tindak
lanjut yang akan dilakukan dilaporkan kepada yang bertanggung jawab dalam
pelaksanaan program.
Pelaksanaan kegiatan / program dan ketidaksesuaian pelaksanaan tersebut
kemudian dilaporkan oleh Ketua Tim TB secara periodik setiap 6 (enam) Bulan
sekali.

6
PROGRAM KERJA TB
IX. PENUTUP
Program Kerja Pelayanan Tubercolosis di Rumah Sakit AULIA ini disusun untuk
menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian upaya Pelayanan
Tubercolosis dalam kurun waktu 1 tahun kedepan
Dengan demikian, Unit Utama dan Unit Kerja di lingkup Rumah Sakit AULIA
mempunyai target kinerja yang telah ditetapkan dan akan dievaluasi pada
pertengahan tahun sesuai ketentuan yang berlaku. Jika di kemudian hari diperlukan
adanya perubahan pada Program kerja Tubercolosis di Rumah Sakit AULIA tahun
2016, maka akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 10 Desember 2015

Mengetahui, Menyetujui

Ketua Tim TB Direktur RS Aulia

(Dr. Bachtiar) (Dr. Gatot Soeryo K. PFK.MM)

7
PROGRAM KERJA TB

Anda mungkin juga menyukai