\\\\\\\\\\\\\\\\\\\
Sehingga pada Perlakuan Aset pada PT Sampoerna Agro Tbk diperlakukan secara
berbeda dengan perusahaan manufaktur lainnya yaitu disebut dengan perlakuan aet
biologis, karena perusahaan PT Sampoerna Agro merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan dimana aset yang digunakan merupakan Makhluk Hidup (tanaman).
Terdapat beberapa aset yang harus dikelompokkan dalam beberapa kelompok agar
mempermudah dalam memberikan penjelasan yang jelas menganai varasi dalam aset
biologisnya dan juga dapat mempermudah dalam menentukan nilai wajar dari aset
biologis tersebut. Akan tetapi, tidak hanya itu pengelompokan dalam aset biologis
tersebut bukan hanya berdasarkan variasi tanamannya saja akan tetapi perlu juga
diperhatikan seperti uur, dan produksinya.
Perlakuan Akuntansi atas liabilitas pada PT Sampoerna Agro Tbk dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Liabilitas Jangka Pendek
a. Utang bank jangka pendek
PT Sampoerna Agro mampu membayar total sebesar Rp 475.924.771 terhadap
keempat bank, yaitu PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, PT
Bank DBS Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Indonesia.
b. Utang usaha pihak ketiga
Perlakuan utang usaha pihak ketiga pada perusahaan perkebunan ini dibagi
menjadi dua yaitu pertama utang usaha pada petani (sebagai pihak ketiga yang
merupakan uang atas pembelian tandan buah segar dari petani plasma dan
mitra. Yang kedua yaitu utang usaha pada pemasok dan kontraktor yaitu
merupakan utang atas pembelian bahan perawatan, seperti pupuk dan lain
sebagainya.
c. Uang muka penjualan
Perlakuan pada uang muka penjualan yaitu jika uang muka penjualan dari
hasil penjualan minyak sawit mentah, inti sawit dan kecambah.
d. Beban akrual
Perlakuan dari beban akrual ini yaitu terdiri dari beban bunga, beban jasa.
e. Liabilitas imbalan kinerja jangka pendek
Yaitu berupa gaji yang masih harus dibayar yang harus dibayar tidak lebih
dari satu tahun.
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas pajak tangguhan
Liabilitas pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas
konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dar perbedaan jumlah
tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Jumlah tercatat atas
liabilitas pajak tangguhan pada akhir periode selalu di teliti kembali dikarenakan
terjadnya laba fiscal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian
atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut.
Jika diperhatikan pada laporan posisi keuangan pada PT Sampoerna Agro dapat di
analisa bahwa terkait dengan perhitungan rasio keuangan dalam kemampuan perusahaan
membayar utang, yaitu melalui Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas. Pada rasio
likuiditas ini menganalisis mengenai kemampua perusahaan dalam membayar utang
jangka pendek perusahaan, salah satu dari rasio likuiditas tersebut yaitu Rasio Lancar.