Disusun Oleh :
Nama : Bilqis Latifah
Prodi : Teknokimia Nuklir
Semester : VI
Kelompok :8
Asisten : Maria Christina P, SST
I. TUJUAN
1. Memahami tentang phytoremediasi dan metode isoterm adsorbsi
2. Mengetahui nilai isoterm adsorbsi pada persamaan Langmuir dan
Freundlich
3. Menentukan konstanta adsorbsi
1. Phytoacumulation (phytoextraction)
Proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari media sehingga
berakumulasi disekitar akar tumbuhan, disebut juga Hyperacumulation.
Akar tanaman menyerap limbah logam dari tanah dan mentranslokasinya
ke bagian tanaman yang berada di atas tanah.
Setiap tanaman memiliki kemampuan yang berbeda untuk
menyerap dan bertahan dalam berbagai limbah logam. Terutama di
tempat-tempat yang tercemar dengan lebih dari satu jenis logam. Ada
spesies tertentu yang disebut hiperakumulator tanaman yang menyerap
jumlah jauh lebih tinggi dari polutan dibandingkan spesies lainnya
kebanyakan. Spesies ini digunakan pada banyak situs karena kemampuan
mereka untuk berkembang di daerah-daerah yang sangat tercemar. Setelah
tanaman tumbuh dan menyerap logam mereka dipanen dan dibuang
dengan aman. Proses ini diulang beberapa kali untuk mengurangi
kontaminasi ke tingkat yang dapat diterima.
Dalam beberapa kasus memungkin untuk benar-benar mendaur
ulang logam melalui proses yang dikenal sebagai phytomining, meskipun
ini biasanya digunakan pada logam mulia. Senyawa logam yang telah
berhasil phytoextracted meliputi seng, tembaga, dan nikel. Logam
kontaminan dalam tanah: diserap oleh akar (penyerapan), pindah ke tunas
(translokasi), dan disimpan (akumulasi).
Tanaman yang mengandung kontaminan logam dapat dipanen atau
dibuang, memungkinkan untuk pemulihan logam.
2. Rhizofiltration
Merupakan proses adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan oleh
akar untuk menempel pada akar. Rhizofiltration mirip dengan
Phytoextraction tapi digunakan untuk membersihkan air tanah
terkontaminasi daripada tanah tercemar. Kontaminan yang baik teradsorbsi
ke permukaan akar atau diserap oleh akar tanaman.
Tanaman yang digunakan untuk rhizoliltration tidak ditanam
langsung di situs tetapi harus terbiasa untuk polutan yang
pertama. Tanaman hidroponik di tanam pada media air, hingga sistem
perakaran tanaman berkembang. Setelah sistem akar yang besar pasokan
air diganti untuk pasokan air tercemar untuk menyesuaikan diri tanaman.
Setelah tanaman menjadi acclimatised kemudian ditanam di daerah
tercemar di mana serapan akar air tercemar dan kontaminannya sama.
Setelah akar menjadi jenuh kemudian tanaman dipanen dan dibuang.
Perlakuan yang sama dilakukan berulangkali pada daerah yang tercemar
sehingga dapat mengurangi polusi. Percobaan untuk proses ini dilakukan
dengan menanan bunga matahari pada kolam mengandung radio aktif
untuk suatu test di Chernobyl, Ukraina.
3. Phytostabilization
Merupakan penempelan zat-zat contaminan tertentu pada akar yang
tidak mungkin terserap kedalam batang tumbuhan. Zat-zat tersebut
menempel erat (stabil ) pada akar sehingga tidak akan terbawa oleh aliran
air dalam media. Untuk mencegah kontaminasi dari penyebaran dan
bergerak di seluruh tanah dan air tanah, zat kontaminan diserap oleh akar
dan akumulasi, diabsorbsi akar, terjadi pada rhizosfer (ini adalah daerah di
sekitar akar yang bekerja seperti laboratorium kimia kecil dengan mikroba
dan bakteri dan organisme mikro yang disekresikan oleh tanaman) ini akan
mengurangi atau bahkan mencegah perpindahan ke tanah atau udara, dan
juga mengurangi bioavailibility dari kontaminan sehingga mencegah
penyebaran melalui rantai makanan. Teknik ini juga dapat digunakan
untuk membangun kembali komunitas tanaman pada daerah yang telah
benar-benar mematikan bagi tanaman karena tingginya tingkat
kontaminasi logam.
Kontaminan organik dalam tanah adalah: diserap oleh akar
tanaman dan dipecah menjadi bagian-bagian mereka dengan "eksudat"
dalam sistem akar tanaman
4. Rhyzodegradetion
Rhyzodegradetion disebut juga enhenced rhezosphere
biodegradation, or plented-assisted bioremidiation degradation, yaitu
penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas microba yang berada
disekitar akar tumbuhan. Misalnya ragi, fungi dan bacteri.
5. Phytodegradation
Phytodegradation (phyto transformation) yaitu proses yang
dilakukan tumbuhan untuk menguraikan zat kontaminan yang mempunyai
rantai molekul yang kompleks menjadi bahan yang tidak berbahaya
dengan dengan susunan molekul yang lebih sederhan yang dapat berguna
bagi pertumbuhan tumbuhan itu sendiri. Proses ini dapat berlangsung pada
daun, batang, akar atau diluar sekitar akar dengan bantuan enzym yang
dikeluarkan oleh tumbuhan itu sendiri. Beberapa tumbuhan mengeluarkan
enzym berupa bahan kimia yang mempercepat proses proses degradasi.
6. Phytovolatization
Phytovolatization yaitu proses menarik dan transpirasi zat
kontaminan oleh tumbuhan dalam bentuk yang telah larutan terurai
sebagai bahan yang tidak berbahaya lagi untuk selanjutnya di uapkan ke
atmosfir. Beberapa tumbuhan dapat menguapkan air 200 sampai dengan
1000 liter perhari untuk setiap batang.
Jenis Tanaman Fitoremediasi
Jenis tanaman yang dapat digunakan untuk media fitoremediasi antara lain:
1. Bunga matahari/ Heliantus anuus : mendegradasi Uranium
2. Populas trichocarpa, P.deltaritas Famili sacnaceae : mendegradasi TCE
(Trichloroethylene)
3. Najar graminae (tumbuhan air) : menyerap Co, Pb,Ni
4. Vetiver grass (Vetiveria zizonaides), akar wangi: mendegradasi Pb, Zn
5. Kangkung air, teratai, eceng gondok : menyerap/mengakumulasi logam
berat pada semua jaringan.
Dengan :
qe : jumlah ion logam yang terserap persatuan berat adsorben, ...mg/g;
Ce : konsentrasi kesetimbangan ion logam dalam larutan, mg/l;
qma : kapasitas monolayer adsorben, mg/g; dan
b : konstanta kesetimbangan
Berdasarkan persamaan tsb diketahui bahwa log (qe) merupakan sumbu Y dan
log (Ce) merupakan sumbu X dari kurva isoterm Freundlich. Kurva isotherm
Freundlich dapat di gambarkan seperti berikut :
Bahan
1. Tanaman enceng gondok ( masih dalam pot beserta air dan tanah)
2. Zat radioaktif I-131
IV. Langkah Kerja
1. Tanaman eceng gondok ditanam dalam pot plastik yang sudah diberi air
sebanyak 600 ml.
2. Tanaman eceng gondok yang telah ditanam masing-masing pot, ditetesi
radioisotop I-131 dengan variasi 1 ml; 1,5 ml; dan 2 ml.
3. Tanaman dibiarkan selama 24 jam, kemudian setelah didiamkan selama 24
jam dilakukan pencacahan menggunakan detektor Geiger muller.
4. Standar dibuat dnegan meneteskan radioisotop I-131 pada kertas saring
sebanyak 50 L, kemudian didiamkan selama 24 jam dan dicacah
menggunakan detektor Geiger muller pada HV 760 selama 100 detik.
Sebelumnya kertas saring telah ditimbang terlebih dahulu.
5. Massa sampel yang dicacah ditimbang menggunakan neraca analitik.
Massa planset yang digunakan juga ditimbang.
V. Data Pengamatan
HV GM = 760 V
Waktu = 100 detik
Jarak = 2 cm (pengukuran di slot 2)
VI. Perhitungan
1. Menghitung Harga qe
Sehingga, qe :
2. Menghitung konsentrasi kesetimbangan NaI-131 dalam larutan
Massa NaI-131 :
konsentrasi
POT 2 cacahan massa NaI terserap qe NaI
cps gram mg mg/g (Ce) mg/l
daun 327 0,5413 33,2266 61,3830 14613,55
batang 181 0,9783 18,3915 18,7994 14643,22
akar 470 0,3292 47,7569 145,0696 14584,49
konsentrasi
POT 3 cacahan massa NaI terserap qe NaI
cps gram mg mg/g (Ce) mg/l
daun 433 0,5383 65,9960 122,6008 21888,01
batang 265 0,6119 40,3902 66,0078 21939,22
akar 541 0,241 82,4569 342,1447 21855,09
3. Grafik Standar Langmuir dan Freundlich
a. Persamaan adsorpsi menurut Langmuir
AKAR BATANG DAUN
POT
1/ce 1/qe 1/ce 1/qe 1/ce 1/qe
4 4
1 1,3691 .10 0,0209 1,3639 .10 0,1495 1,3646 .104 0,0242
2 6,8566 .105 0,0069 6,8291 .105 0,0532 6,84297 .105 0,0163
5 5
3 4,5756 .10 0,0029 4,55805 .10 0,0151 4,56871 .105 0,0082
0,0150
1/qe
0,0100 Series1
Linear (Series1)
0,0050
0,0000
0,0000E+00 5,0000E-05 1,0000E-04 1,5000E-04
1/ce
0,0800
0,0600 Series1
0,0400 Linear (Series1)
0,0200
0,0000
0,0000E+00 5,0000E-05 1,0000E-04 1,5000E-04
1/ce
Grafik hubungan 1/ce vs 1/qe (daun)
0,0300
0,0150
Series1
0,0100
Linear (Series1)
0,0050
0,0000
0,0000E+00 5,0000E-05 1,0000E-04 1,5000E-04
1/ce
[ ]
Maka,
Intersep = a = -0,0064
Slope = b = 199,2
1,5
Series1
1
Linear (Series1)
0,5
0
3,8 4 4,2 4,4
log ce
Grafik hubungan log ce vs log qe
(batang)
2
y = 2,0243x - 7,042
1,5 R = 0,958
log qe
1
Series1
0,5 Linear (Series1)
0
3,8 4 4,2 4,4
log ce
1 Series1
Linear (Series1)
0,5
0
3,8 4 4,2 4,4
log ce
Maka,
Slope = b -0,0345
Intersep = a = 0,4041
VII. Pembahasan
Tujuan praktikum ini adalah memahami phytoremediasi dan metode
Isoterm Adsorbsi, mengetahui nilai Isoterm Adsorbsi pada persamaan
Langmuir dan Freundlich, dan menentukan Konstanta Adsorbsi.
Fitoremediasi yaitu suatu sistim dimana tanaman tertentu yang
bekerjasama dengan micro-organisme dalam media (tanah, koral dan air)
dapat mengubah zat kontaminan (pencemar/pollutan) menjadi kurang atau
tidak berbahaya bahkan menjadi bahan yang berguna secara ekonomi.
Fitoremediasi merupakan salah satu cara untuk mengisolasi zat radioaktif
kompleks yang mencemari perairan maupun tanah dengan menggunakan
tanaman. Tanaman yang digunakan beragam sesuai dengan kebutuhan isolasi
zat. Tanaman biasanya selektif terhadap zat tertentu. Tanaman yang dapat
menyerap suatu zat lebih banyak dari pada tanaman lainnya disebut tumbuhan
hiperakumulator. Telah digunakan hiperakumulator bunga matahari untuk
kasus pencemaran radioaktif di tanah di negara Jepang.
Praktikum fitoremediasi kali ini menggunakan zat kontaminan berupa
larutan NaI-131 dan tanaman yang digunakan untuk menyerap zat kontaminan
tersebut adalah tanaman eceng gondok. Digunakan enceng gondok karena
keberadaanya yang banyak dan tahan terhadap hama. Larutan NaI-131
divariasikan 1 ml, 2 ml dan 3 ml dalam volume air pada pot 500 mL. Untuk
mengetahui zat NaI yang terserap oleh tumbuhan maka dilakukan pencacahan
bagian-bagian tumbuhan. Bagian tumbuhan yang diamati adalah bagian akar,
batang, dan daun. Bagian eceng gondok dicacah setelah 24 jam dari pemberian
zat radioaktif.
Mekanisme antara iodium aktif dengan tanaman merupakan mekanisme
adsorbsi fisik. Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan molekul-molekul cairan
atau gas pada permukaan adsorban, hingga terjadi perubahan konsentrasi pada
cairan atau gas tersebut. Zat yang diserap disebut adsorbat, sedangkan zat
yang menyerap disebut adsorban.
Terdapat dua pendekatan untuk mengetahui konstanta adsorpsi yaitu
dengan persamaan isoterm adsorpsi langmuir dan Freundlich. Pola isotherm
adsorpsi yang sesuai untuk proses penyerapan zat radioaktif NaI-131
dilakukan dengan perhitungan menggunakan persamaan Langmuir dan
Freundlich. Uji persamaan Langmuir dilakukan dengan menggunakan
persamaan
[ ]
Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair, isoterm
adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan
oleh Freundlich. Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai
permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan
yang berbeda-beda.
Dengan KF adalah konstanta kapasitas adsorpsi (mg/g), 1/n adalah
konstanta permukaan heterogen, sedangkan ploting antara qe dengan Ce tidak
ada regresi pada garis yang menentukan nilai 1/n dari 0-1 dan ditutup oleh niai
0 yang menyatakan permukaan adsorben heterogen.
Nilai qmax (persamaan Langmuir) dan nilai kf (persamaan Freundlich)
menunjukkan kapasitas dari adsorbsi NaI 131 oleh tanaman eceng gondok,
makin besar nilai qmax pada persamaan Langmuir Isoterm dan kf pada
persamaan Freundlich Isoterm menunjukkan kapasitas adsorpsi makin besar
pula.
Persamaan isotherm Langmuir dan freundlich ditentukan dengan
menghitung harga qe, Ce, 1/qe, 1/Ce, log qe dan log Ce seperti pada table
perhitungan diatas. Dari table tersebut dilakukan pemetaan grafik dengan
memplotkan harga 1/qe dan 1/Ce untuk mendapatkan persamaan Langmuir
dan memplotkan harga log Ce dan log qe untuk mendapatkan persamaan
freundlich.
Berdasarkan perhitungan, dibuktikan bahwa semakin besar jumlah
kontaminan semakin besar pula massa kontaminan yang teradsorbsi sesuai
teori. Diketahui juga bagian tanaman eceng gondok yang mempunyai daya
adsorbsi paling besar untuk zat kontaminan NaI adalah pada bagian daun,
akar, kemudian batang. Nilai konstanta adsorpsi pada bagian batang tumbuhan
dengan metode Langmuir dan Freundlich sebagai berikut:
Bagian Langmuir Freundlich
Akar -3,213 .105 6,35 .10-6
Batang -3,4 .105 9,08 .10-8
Daun 1,655 .105 0,0082