Disusun Oleh :
Nama : Bilqis Latifah
Prodi : Teknokimia Nuklir
Semester : VI
Prodi : Teknokimia Nuklir
Dosen Pembimbing : Bapak Tasih
I. Tujuan
1. Menyiapkan film yang siap dipakai dalam radiografi (Loading Film).
2. Melakukan proses film yang telah dilakukan penyinaran radiografi
sesuai dengan prosedur standart.
3. Mengukur densitas film serta menentukan lokasi dan jenis cacat dari
radiograp yang telah dihasilkan.
Teknik radiografi dasar atau biasa di singkat tekrad adalah ilmu yang
mempelajari tata cara pemotretan dengan menggunakan sinar-X (sinar
Roentgen) untuk membuat gambar Radiografi (gambar Roentgen) yang
baik, yang dapat di pakai untuk menegakkan Diagnosa.
Focal Spot
Berkas radiasi
Cacat Interna
SFD
Benda Uji
Untuk memperoleh kualitas radiograp yang baik, dua faktor yang perlu
diperhatikan yaitu kontras dan definisi. Indikator yang menunjukkan
sensitivitas radiografi adalah bayangan penetrameter.
3.2. Alat
1. Dosimeter saku
2. Surveymeter
3. Tabung sinar-X dan aksesoriesnya (Panel Kontrol dan Tanda
Lampu Radiasi)
4. Fasilitas ruang gelap
5. Penetrameter
6. Pengering film
7. Densitometer dan Viewer
3. Dipastikan kaset tidak rusak dan screen dalam kondisi bersih dan
baik.
6. Dibuka lakban penutup kaset film, screen dan film dari kaset
dikeluarkan
7. Film dimasukkan dalam larutan developer untuk proses
pengembangan film dengan waktu yang telah ditentukan, sambil
diagitasi ( agitasi naik turun)
11. Pencucian film dilakukan dengan air kran, sambil digosok dengan
jari sehingga film tidak licin (peret).
4.7.Pembacaan Film
1. Disiapkan viewer dan densitometer.
6. Diukur densitas pada base material (diluar las dalam bayangan benda
uji) sebagai densitas material.
V. Data Percobaan
1. Material
Bahan : Besi
Bentuk : Pipa
Sudut penyinaran : 0o
2. Pengukuran parameter
Diameter luar (OD) : 59,7 mm
Diameter dalam (ID) : 53,7 mm
Pergeseran : 126 mm
Lebar Lasan (LL) : 7 mm
kV : 120 kV
Waktu penyinaran : 2 menit
SFD : 560 mm
Jenis penny : penny SET A
3. Sumber
Jenis : X-Ray
Merk : Rigaku
Arus : 5 mA
kV max : 250 kV
kV min : 110 kV
Focal spot :2 mm
4. Film
Jenis : AGFA D7
Screen
- Depan : 0,125 mm (Pb)
- Belakang : 0,125 mm (Pb)
5. Pembacaan film
Densitas material : 3,02
Densitas las : 2,52 ; 2,8 ; 2,62
Densitas penny : 2,69
(3mm 1,2mm) 2
8,4mm
f
SFDmin 1 ODlas
Ugmax
2 2mm
1 62,1mm
0,51mm
406,5mm
= 126 mm
4) SFD ellips
= 574 mm
5) Waktu Penyinaran (Wp)
Grafik Penentuan lama Penyinaran
c. Penentuan IKB
didapatkan :
4) Kelompok Set =A
Setelah Penyinaran
2. Proses pencucian film
t : t : 2t : secukupnya
3. Pembacaan Radiograph
c. Sensitifitas
Diameter kawat terkecil yang tampak = 0,008 in = 0,20 mm
d. Nilai Ug
VII. Pembahasan
Praktikum aplikasi teknologi nuklir radiografi sinar-X ini bertujuan
untuk memahami bagiamana aplikasi sinar-X dalam indutri serta membuat
gambar radiografi lasan besi bentuk pipa yang sensitivitasnya sesuai dengan
standard dan menentukan lokasi dan jenis cacat las menggunakan radiasi
sinar-X.
Radiografi dengan film merupakan cara klasik dalam pembentukan
bayangan/gambar suatu benda uji. Perbedaan penyerapan radiasi yang
melalui benda uji ditentukan tebal dan kerapatan benda uji, yang selanjutnya
dideteksi dan direkan dalam film sebagai perbedaan tingkat kehitaman
(densitas). Film radiografi terdiri atas bahan dasar (base) dan emulsi tempat
terjadinya interaksi radiasi pengion atau cahaya dengan bahan aktif-kristal
perak bromida dan gelatin sebagai lapisan pelindung, supercoating.
Dalam prosesnya teknik radiografi dengan film memiliki beberapa tahapan
proses, yaitu loading film, penentuan waktu dan kV penyinaran, jenis dan
nomor IKB, proses penembakan film, dan pemrosesan film agar menjadi
bayangan yang nyata serta proses pembacaan film.
Sumber radiasi yang digunakan adalah sinar-X RIGAKU di
laboraturium Radiografi STTN. Spesimen yang diuji adalah pipa besi
dengan diameter dalam 53,7 mm dan tebal termasuk reinforcment lasan
adalah 4,2 mm.
Parameter-parameter yang diperlukan untuk peyinaran ditentukan
terlebih dahulu seperti dimensi bahan uji, tegangan kerja, arus kerja, waktu
penyinaran, metode penyinaran, SFD, pergeseran, dan jenis penetrameter.
SFD minimum pada perhitungan adalah 406,5 mm. SFD yang digunakan
adalah 560 mm dan pergeseran sebesar 126 mm. Tegangan kerja
berdasarkan perhitungan adalah 112,8 kV; namun pada praktik digunakan
120 kV, dilakukan pembulatan ke atas mengingat kemampuan skala alat.
Waktu penyinaran berdarkan perhitungan adalah 1,84 menit; waktu yang
digunakan pada praktikum dibulatkan ke atas dan diberi sedikit kelebihan
menjadi 2 menit. Penetrameter yang digunakan adalah penetrameter kawat
set A yang dipasang pada sisi source side.
Teknik penyinaran yang digunakan adalah teknik DWDI (Double Wall
Double Image) karena pipa yang diuji mempunyai diameter luar kurang dari 3,5
inch. Terdapat dua metode penyinaran pada teknik ini yakni ellips dan
superimpose, yang dipilih dalam praktikum ini adalah metode ellips.
Setelah dilakukan penyinaran, film dicuci, kemudian dianalisis variasi
densitas dan cacat las pada benda uji. Proses pencucian film akan berpengaruh
pada kekontrasan radiografi, khususnya di developer. Developer mempunyai
fungsi sebagai accelerator karena mampu menghilangkan lapisan proteksi pada
lapisan film bagian atas dan reducer karena mampu mereduksi AgBr yang
terekpos menjadi Ag dan menghambat supaya Ag yang terbentuk tidak
termakan larutan. Jika terlalu lama dalam developer film yang terekpos akan
berinteraksi dengan yang tidak terekpos sehingga film akan kabur, oleh karena
itu sangat penting dalam menentukan lama waktu pencucian film hasil
radiografi.
VIII. Kesimpulan
1. Parameter penyinaran sinar-X terhadap pipa besi sebagai berikut:
Nilai
No. Parameter Nilai Praktek
perhitungan
Dianeter Luar
1. 59,7 mm -
(OD)
Diameter Dalam
2. 53,7 mm -
(ID)
3. kV 112,8 kV 120 kV
4. mA 5 mA
5. Pergeseran 126 mm 126 mm
6. SFD minimum 406,5 mm 560 mm
7. Waktu Penyinaran 1,84 menit 2 menit
Metode
8. DWDI DWDI
penyinaran
Kawat set A
9. Penetrameter dipasang pada sisi
source side