Disusun Oleh:
Kelompok 6
Bob Aldi 1706089721
Muthia Khairani 1706998510
Kelas : 2P/17-1S
Pengajar/Jadwal : Dwi Hartanti S.E., M.Sc. / Rabu 18.30
Bisnis Furnitur Beauville selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan penjualan dan
profit. Pada model-model yang populer, penawaran harga yang ditawarkan oleh Beauville
kalah dari pesaing yakni lebih mahal $25 per unit atau $12,500 per order namun pada model-
model yang lebih rumit, Beauville unggul $60 per unit dari pesaing terdekat. Gisela Berling
selaku Pemimpin Departemen Keuangan melakukan evaluasi prosedur biaya pada ke 3 pabrik
tersebut. Biaya produksi Pabrik Penggergajian menggunakan physical units method dan actual
costing system. Namun Gisela menggunakan metode sales-value-at-split-off untuk mengetahui
efeknya. Kedua pabrik lainnya menggunakan normal costing system yaitu Pabrik Kain
menggunakan process costing dan Pabrik Furnitur menggunakan job order costing. Kedua
pabrik tersebut menghitung overhead berdasarkan direct labor hours. Berdasarkan
pengamatan, Gisela menyimpulkan prosedur biaya pada pabrik kain memuaskan dimana
diungkapkan 90 persen variasi pada biaya overhead dapat dijelaskan dengan menggunakan
direct labor hours. Adapun yang menjadi perhatiannya adalah material yang terbuang pada
pabrik. Mungkin sistem biaya standar dapat berguna untuk meningkatkan efisiensi biaya secara
keseluruhan pada pabrik. Sebagai bagian dari laporannya, Gisela memutuskan untuk
memasukkan penjelasan prosedur biaya pabrik kain, paling tidak untuk satu jenis kain. Ia juga
memutuskan untuk mengembangkan sebuah biaya standar untuk jenis kain yang dipilih.
Pada pabrik furnitur ditemukan keragaman produk yang dapat menimbulkan distorsi
dalam biaya produk. Menurut analisa statistik hanya 40 persen keragaman dalam biaya
overhead yang dapat dijelaskan dengan menggunakan direct labor hours. Ia memutuskan
bahwa dibutuhkan analisa tambahan agar metode biaya produksi yang sesuai dapat
direkomendasikan. Akhirnya, ia juga ingin menelaah kemungkinan untuk merubah pabrik
penggergajian dan pabrik kain menjadi pusat laba dan merubah kebijakan transfer biaya yang
sudah ada.
Setelah beberapa kali melakukan diskusi dengan pengelola Pabrik Furnitur, Gisela
memutuskan untuk menggunakan machine hours untuk menghitung overhead pada
Departemen Pemotongan serta menggunakan direct labor hours Departemen Perakitan. Untuk
mengakses efek dari berbagai penugasan prosedur yang berbeda, Gisela memutuskan untuk
menelaah dua pekerjaan prospektif. Pekerjaan pertama yaitu pekerjaan A500 dapat
menghasilkan 500 sofa dengan menggunakan jenis model yang sering dipesan serta kain FB70.
Pekerjaan kedua yaitu pekerjaan B75 yang memproduksi 75 recliner yang didesain spesifik.
Question No. 7:
Assume that the standard hours allowed for the actual total output of the fabric plant are
115,000. Calculate the following variances:
Answer: