Anda di halaman 1dari 21

The Organisation for Economic Co-operation and

Development Principle 5 (OECD 5) ; Disclosure and


Transparency
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

DISUSUN OLEH:
Ellysa Putri - 1706090111
Ridha Siti Zahara – 1706009260
Valeria Yuliana Madamuru - 1706009286

PPAK – 30 H (GRUP 4)

UNIVERSITAS INDONESIA
SALEMBA
2017

0
I. PENDAHULUAN

OECD Principle 5 : Disclosure and Transparency (Pengungkapan dan


Transparansi) adalah kerangka tata kelola perusahaan harus memastikanbahwa
pengungkapan yang tepat waktu dan akurat dibuat pada semua hal material mengenai
perusahaan, termasuk situasi keuangan, kinerja, kepemilikan, dan tata kelola
perusahaan. Pengungkapan harus mencakup informasi material tentang :
1. Hasil keuangan and operasi perusahaan
2. Tujuan Perusahaan
3. Kepemilikan saham mayoritas dan hak suara
4. Kebijakan remunerasi bagi anggota dewan dan eksekutif, dan informasi
tentang anggota dewan, termasuk kualifikasi mereka, proses seleksi, direktur
perusahaan lain, dan apakah mereka dianggap independen oleh dewan.
5. Transaksi dengan pihak terkait
6. Faktor risiko mendatamg
7. Isu mengenai karyawan dan stakeholders lainnya.
8. Struktur dan kebijakan tata kelola, khususnya isi kebijakan tata kelola
perusahaan dan proses yang diimplementasikan.
Informasi harus disiapkan dan diungkapkan sesuai dengan standar kualtitas akuntansi
yang tinggi dan pengungkapan keuangan dan non-keuangan. Audit tahunan harus
dilakukan oleh auditor independen, kompeten, dan berkualitas dalam rangka
memberikan jaminan eksternal dan objektif kepada dewan dan pemegang saham
bahwa laporan keuangan cukup mewakili posisi keuangan dan kinerja perusahaan
dalam semua hal yang material. Auditor eksternal harus bertanggung jawab kepada
pemegang saham dan berkewajiban kepada perusahaan untuk melakukan kerja
profesional dalam melakukan audit. Saluran untuk menyebarkan informasi harus
memberikan akses yang adil, tepat waktu, dan akses yang hemat biaya kepada
informasi yang relevan oleh pengguna. Kerangka Corporate Governance harus
dilengkapi dengan pendekatan yang efektif yang membahas dan mempromosikan
penyediaan analisis atau nasihat oleh analis, broker, lembaga pemeringkat dsb. Yang
relevan dengan keputusan oleh investor, bebas dari konflik kepentingan material yang
mungkin meragukan integritas analisis atau nasihat.
Isu Corporate Governance mulai populer sejak krisis 1997, karena salah satu
alasan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia adalah kurangnya penerapan Corporate
Governance. Menurut The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) (2000),
definisi Corporate Governance adalah proses dan struktur yang diterapkan dalam
menjalankan perusahaan dengan tujuan utama untuk meningkatkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders
lainnya.
Isu Corporate Governance timbul karena ada pemisah antara kepemilikan dan
control. Pemisahaan tugas ini bisa menimbulkan konflik kepentingan (agency problem)
di antara pihak-pihak tertentu, misalnya anatara manajemen ,pemegang saham,
kreditor, dsb. Manfaat yang dapat diperoleh dengan implementasi Good Corporate
Governance adalah :
a. Mengurangi biaya agensi (agency costs) dengan mengendalikan konflik
kepentingan antara pemilik (principal) dan manajer (agent)

1
b. Mengurangi biaya modal (cost of capital) dengan memberi sinyal positif bagi
penyedia modal.
c. Meningkatkan reputasi perusahaan
d. Menambah nilai perusahaan yang dihasilkan dari pengurangan biaya modal
(cost of capital), peningkatan kinerja finansial, dan peningkatan persepsi
stakeholders tentang kinerja perusahaan di masa depan.
Good Corporate Governance mutlak diperlukan juka ada potensi konflik
kepentingan di antara pihak tertentu. Hal ini terjadi karena adanya asimetri informasi
yaitu keadaan dimana salah satu pihak memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki pihak
lain. Ada 2 tipe asimetr informasi, yaitu :
1. Adverse Selection : satu pihak atau lebih yang melangsungkan transaksi
usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Contoh :
informasi internal perusahaan kepada investor yag dibatasi oleh manajer.
Cara mengatasinya : diatasi dengan menerapkan prinsip pengungkapan
menyeluruh (full-disclosure principle) yaitu dengan menkonversi informasi
internal menjadi informasi eksternal. Contoh : laporan keuangan untuk
penilaian investor.
2. Moral Hazard : stau pihak atau lebih tidak dapat mengamati tindakan pihak
lain, padahal tindakan tersebut mempengaruhi kepentingan semua pihak
dalam transaksi tersebut. Contoh : memotivasi usaha manajer (terkait dengan
pemisahan tugas).
Cara mengatasinya : laporan keuangan dan laba bersih (net income) bisa
menjadi kontrol yang baik karena bisa menjadi ukuran kenerja manajerial.
Menurut Andrew Sheng (2000), manfaat pengungakapan adalah untuk
memelihara integritas dan untuk berfungsi secara adil dan efisien, pasar perlu informasi
berkualitas, pengungkapan tepat waktu dan akses efisien untuk informasi tersebut.
Sehingga para investor membutuhkan informasi ini untuk membuat keputusan investasi
dan unutk berdagang. Seharusnya tidak hanya dilandaskan regulasi, perusahaan
memiliki keuntungan tersendiri untuk melakukan pegungkapan informasi yaitu :
- Perusahaan mengadakan kontrak dengan berbagai pihak, kontrak ini perlu
informasi untuk mengawasi apakah hak dan kewajiban semua pihak sudah
terpenuhi.
- Tekanan pasar (pasar modal dan tenaga kerja). Manajer yang berkinerja baik
akan dinilai tinggi oleh pasar, apalagi jika manajer dapat meningkatkan nilai
perusahaan.

II. LANDASAN TEORI

Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus memastikan pengungkapan tepat


waktu dan akurat dilakukan terhadap semua hal yang material mengenai perusahaan,
termasuk situasi keuangan, kinerja, kepemilikan, dan tata kelola perusahaan.

A. Pengungkapan harus mencakup, namun tidak terbatas pada, informasi material


mengenai:
1. Hasil keuangan dan operasi perusahaan.

2
2. Tujuan perusahaan.
3. Kepemilikan saham mayoritas dan hak suara.
4. Kebijakan remunerasi untuk anggota dewan direksi dan eksekutif kunci, dan
informasi tentang anggota dewan, termasuk kualifikasi, proses seleksi, jabatan
direktur perusahaan lainnya dan apakah mereka dianggap independen oleh
dewan direksi.
5. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
6. Faktor risiko yang dapat diperkirakan.
7. Isu tentang karyawan dan pemangku kepentingan lainnya.
8. Struktur dan kebijakan tata kelola, khususnya, isi dari setiap kode atau
kebijakan tata kelola perusahaan dan proses pelaksanaannya.

B. Informasi harus disiapkan dan diungkapkan sesuai dengan standar kualitas tinggi
pengungkapan akuntansi dan keuangan dan non-keuangan.

C. Audit tahunan harus dilakukan oleh auditor independen, kompeten dan berkualifikasi
untuk memberikan kepastian eksternal dan obyektif kepada dewan direksi dan
pemegang saham bahwa laporan keuangan cukup mewakili posisi keuangan dan
kinerja perusahaan dalam semua hal yang material.

D. Auditor eksternal harus bertanggung jawab kepada pemegang saham dan berutang
kewajiban kepada perusahaan untuk melakukan perawatan profesional karena dalam
pelaksanaan audit.

E. Saluran untuk menyebarkan informasi harus menyediakan akses yang sama, tepat
waktu dan biaya yang dapat dikompromikan ke informasi yang relevan oleh pengguna.

F. Kerangka kerja tata kelola perusahaan harus dilengkapi dengan pendekatan efektif
yang menangani dan mempromosikan penyediaan analisis atau saran oleh analis,
pialang, lembaga pemeringkat dan lainnya, yang relevan dengan keputusan oleh
investor, bebas dari benturan kepentingan material yang mungkin berkompromi.
integritas analisis atau saran mereka.

III. PEMBAHASAN KASUS

Penerapan praktik terbaik Corporate Governance secara konsisten dan


berkesinambungan merupakan komitmen penuh dari ANTAM dalam pengelolaan
ANTAM dengan menjaga keseimbangan antara kepentingan pemegang saham
maupun kepentingan stakeholders lainnya. Dalam menerapkan Good Corporate
Governance (GCG), ANTAM tidak hanya sekedar memenuhi kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan saja, tetapi bersungguh-sungguh menerapkannya
dalam segala kegiatan operasional ANTAM yang dijalankan dengan senantiasa
memperhatikan prinsip-prinsip GCG yaitu Transparency, Accountability, Responsibility,
Independency dan Fairness.

3
Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan strategi, serta ruang lingkup kegiatan
operasional ANTAM yang terus berkembang dan kebijakan ekspansi usaha di bidang
eksplorasi dan pemrosesan hasil tambang serta produk derivatifnya, ANTAM selalu
berusaha untuk menerapkan GCG secara konsisten agar tujuan komitmen penerapan
GCG yang dibangun dapat tercapai. Adapun tujuan penerapan GCG di ANTAM adalah
sebagai berikut:

 Meningkatkan kinerja ANTAM dengan proses pengambilan keputusan yang lebih


baik dan berhati-hati (prudent) dengan selalu memperhatikan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengendalikan risiko
yang timbul, serta menghindari benturan kepentingan.
 Meningkatkan profesionalisme dan pengembangan sumber daya manusia
ANTAM dengan melakukan penilaian kinerja yang lebih obyektif, transparan dan
wajar, serta membangun struktur organisasi yang efisien dengan fungsi, sistem
dan pertanggungjawaban yang jelas.
 Mengoptimalkan potensi dan nilai tambah sumber daya alam secara ekonomis
dengan pengelolaan risiko yang lebih efektif.
 Memastikan bahwa pengelolaan keuangan dilakukan secara prudent dan
terkendali, dan menyusun laporan keuangan ANTAM secara akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan suatu sistem pengendalian internal yang handal
dan manajemen risiko yang sehat.
 Meningkatkan kepercayaan investor, kreditur dan pemegang saham dengan
selalu melakukan pengkinian data/informasi yang materiil dan relevan secara
transparan, akurat, berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Memperhatikan kepentingan stakeholders ANTAM dengan memperjelas hak dan
kewajiban masing-masing pihak, serta melaksanakan hubungan usaha yang
sehat dan bertanggung jawab.
 Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dan ikut berperan aktif melestarikan
lingkungan, khususnya di sekitar kegiatan operasi ANTAM.

Audit Eksternal

Dalam memastikan integritas penyajian Laporan Keuangan kepada Pemegang Saham


ANTAM menggunakan jasa auditor eksternal. Pemilihan auditor eksternal merupakan
tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit yang didalamnya
mengatur tentang proses seleksi dan penunjukkan auditor eksternal, serta ketentuan
yang harus dipatuhi terkait legalitas, kompetensi dan independensi akuntan publik yang
berlaku di Indonesia dan Australia.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2016 yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2017 pemegang saham ANTAM
menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis &
Rekan, member firm dari PricewaterhouseCoopers International Limited untuk
melaksanakan audit umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian ANTAM untuk
Tahun Buku 2017 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Program Bina
Lingkungan untuk Tahun Buku 2017. Pemegang saham juga setuju untuk melimpahkan
kewenangan kepada Dewan Komisaris ANTAM untuk menetapkan besaran imbalan

4
jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik
tersebut, termasuk menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP yang ditunjuk tersebut
karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan atau melanjutkan tugasnya karena
sebab apapun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal atau tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran jasa audit.
Penunjukan ini merupakan periode kelima dari KAP Tanudireja, Wibisana, Rintis
& Rekan serta penunjukan kedua dari partner audit. Penunjukan KAP tersebut, telah
memenuhi ketentuan tentang pergantian Kantor Akuntan Publik dan Partner Audit yang
terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 423 tahun 2002 pasal 59
yang menyatakan bahwa Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu
entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut
dan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2015 dimana dalam pasal 11 ayat (1)
disebutkan bahwa seorang Kantor Akuntan Publik dibatas paling lama 5 (lima) tahun
buku berturut-turut.

Komite Audit

Dewan Komisaris ANTAM membentuk Komite Audit sebagaimana ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agar Komite Audit dapat berperan
secara efisien dan efektif, maka disusun Pedoman Kerja (Charter) Komite Audit yang
dimutakhirkan dan disahkan terakhir oleh seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 29
Juli 2016 serta telah dipublikasikan di situs ANTAM (www.antam.com). Charter tersebut
mencakup struktur keanggotaan, keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk
persyaratan kompetensi dan independensi, tugas, tanggung-jawab dan wewenang.
Komite Audit bertugas dan bertanggungjawab memberikan pendapat profesional
dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas
lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Secara keseluruhan lingkup
pekerjaan Komite Audit tercantum dalam charter Komite Audit, antara lain Penelaahan
atas Informasi Keuangan, Seleksi, Penunjukan dan Pengawasan Pekerjaan Auditor
Independen, Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Fungsi Internal Audit, Pengawasan
Efektivitas Pengendalian Intern, Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundangan,
Pelaporan Risiko dan Pelaksanaan Manajemen Risiko, Melakukan Self Assesment
Pelaksanaan Tugas Komite Audit, dan Pelaksanaan Tugas Khusus.
Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 9/DK/SK/V/2017 tanggal
16 Mei 2017 tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT ANTAM (Persero) Tbk,
maka susunan keanggotaan Komite Audit ANTAM adalah sebagai berikut:

5
Komite Manajemen Risiko

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Komite Manajemen Risiko


berpedoman kepada Pedoman Kerja (Charter) Komite Manajemen Risiko. Charter
tersebut disesuaikan secara periodik dan terakhir kali dimuktahirkan dan disahkan oleh
seluruh Dewan Komisaris pada tanggal 29 Juli 2016. Pemutakhiran tersebut dilakukan
untuk menyesuaikan dengan tuntutan lingkungan bisnis Perusahaan sehingga Komite
Manajemen Risiko dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien,
efektif, transparan, independen serta dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Charter tersebut antara lain mencakup
struktur keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan
independensi, tugas dan tanggung jawab serta rapat komite.
Komite Manajemen Risiko bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu
Dewan Komisaris dalam memberikan pendapat profesional dan independen guna

6
memastikan diterapkannya Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk
Management/ERM) secara baik dan integratif oleh Direksi. Pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Komite Manajemen Risiko mencakup pengkajian, pemantauan dan
pemberian rekomendasi atas identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi risiko oleh unit-
unit kerja terkait dan efektivitas manajemen risiko yang dilakukan Divisi Manajemen
Risiko.
Komite Manajemen Risiko berwenang untuk mengakses secara penuh, bebas
dan tidak terbatas terhadap setiap kebijakan Perusahaan yang berkaitan dengan
pengelolaan risiko di Perusahaan. Dalam melaksanakan kewenangannya Komite
Manajemen Risiko bekerja sama dengan Sekretariat Dewan Komisaris, Komite-Komite
di lingkungan Dewan Komisaris, tim terkait di level manajemen, Internal Audit dan unit-
unit operasional Perusahaan yang berkaitan dengan tugasnya.

7
Komite Good Corporate Governance - Nominasi dan Remunerasi

Anggota Komite Good Corporate Governance (GCG), Nominasi dan Remunerasi


(NR) atau disingkat Komite GCR-NR ditunjuk melalui Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. 10/DK/SK/V/2017 tanggal 16 Mei 2017. Komite ini bertugas dan
bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan pendapat
profesional dan independen kepada Dewan
Komisaris dengan tujuan untuk memastikan terlaksananya prinsip-prinsip GCG
dan standar etika perusahaan, memastikan terkelolanya aspek sosial dan lingkungan
Perseroan, serta terselenggaranya proses nominasi dan remunerasi dalam pengelolaan
Human Capital Perseroan secara efektif dan benar.
Agar Komite GCG-NR dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
secara efisien, efektif, transparan, kompeten, dan independen sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, disusunlah Charter Komite GCG-NR yang
pembaharuannya terakhir disahkan tanggal 29 Juli 2016. Di dalamnya tercakup struktur
keanggotaan, persyaratan keanggotaan termasuk persyaratan kompetensi dan
indepedensi, tugas, tanggung jawab dan wewenang, serta rapat komite.
Tugas dan tanggung jawab Komite GCG-NR secara rinci adalah melakukan
kajian kepatuhan Perusahaan dan kesesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan
peraturan perundangan yang berlaku, memastikan prinsip-prinsip GCG dan aspek etika
telah diterapkan secara konsisten, memonitor pelaksanaan dan tindak lanjut hasil
penilaian yang dilakukan oleh penilai independen, memantau dan ikut serta dalam
pelaksanaan sosialisasi GCG di jajaran perusahaan, mengevaluasi dan mengkaji
keberadaan Komite Penunjang dan kualifikasi anggotanya, menangani pelaporan
pelanggaran (whistleblowing), menelaah rencana dan laporan pelaksanaan atas
pengelolaan sosial, pengelolaan lingkungan dan pascatambang, memantau kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan, sosial dan
lingkungan hidup, serta melakukan evaluasi kebijakan dan identifikasi dampaknya.
Untuk pengelolaan Human Capital, Komite GCG-NR melakukan pengawasan sistem
dan proses penetapan Nominasi serta penyusunan dan pemberian Remunerasi Direksi
maupun Dewan Komisaris.

8
9
SELF ASSESSMENT
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk
DISCLOSURE AND TRANSPARENCY

Criteria Yes or Implementation Evidence


No or
N/A
Criteria
A. Disclosure should include,
but not be limited to,
material information on:
1. The financial and YES Financial and operating Annual Report
operating results of highlights were disclosed 2016
the company in Annual Report. Financial
Information
523-675
Disclosure
related to
operations
segments
641-642

2. Company objectives YES ANTAM's objectives are Antam’s web


centered on increasing
shareholder value
Then it was interpreted
and visualized in Vision
and Mission
3. Major share YES Shares & Bonds Annual Report
ownership and voting Highlights contents: 2016 page 30;
rights  Shareholder Structure, 179
 Share Prices, Volumes
& Trading Values
 Shares Chronology

4. Remuneration policy YES Remunerations of the Annual Report


for members of the Board of Commissioners 2016 page
board and key and the Board of 390
executives, and Directors
information about
board members,
including their
qualifications, the
selection process,
other company
directorships and

10
whether they are
regarded as
independent by the
board
5. Related party YES Afiliation Relationship : Annual Report
transactions  Affiliation Between 2016 page
Members of the Board 391
of Commissioners, the
Board of Directors
and/or Majority
Shareholders
 Management of
Conflict of Interest and Annual Report
Relations with Related 2016 page
Parties 392
 Disclosure of related
parties transactions.
The disclosures
includes: Annual Report
o Name of related 2016 page
parties, and the 634-639
nature and
relationship with
related parties;
o Transaction values
and its percentage
to total income and
expense; and
o Total balance and
its percentage to
total assets or
liabilities.

6. Foreseeable risk YES Duties and Annual Report


factors responsibilities of risk 2016 page
management division: 444
 Supervising and
coordinating of Risk &
Control Self
Assessment (RCSA)
process
 Performing Loss Event
Management (LEM)
process
 Managing Key Risk

11
Indicator (KRI) as an
early warning to
anticipate the risk that
may affect the
achievement of the
strategic objectives of
the Company
 Conducting special
assessment for the
special assessment for
initiatives or new
project accordance
with management
request to support
decision making as
well as the initiative of
the Risk Management
Division to provide
insight to the relevant
internal stakeholders
to provide added value
 Providing
recommendation or
input for the strategic
risk factor and long-
term operational and
short-term in the
preparation of
Company’s
management policy
7. Issues regarding YES  The Company designs Five
employees and other the mechanisms of Components
stakeholders recruitment and of COSO
sustainable employee Internal
development to Control-Based
support the and PER-
implementation of 01/MBU/2011
activities in the work in ANTAM
unit
 The Company sets the
policies referred to
Human Capital
Five
 Implementation of
Components
Employee Mutual
of COSO
Agreement
Internal
 Business Ethics Control-Based

12
(concerning behavior and PER-
standards set forth by 01/MBU/2011
the Company in in ANTAM
interacting and dealing
with Stakeholders)
Annual Report
 Work Ethics 2016 page
(Concerning behavior 465 GCG
standards of Insan CONTENTS
ANTAM in performing OF THE
works or interaction) CODE OF
 Sosialisasi program CONDUCT
CSR secara Annual Report
berkelanjutan dan 2016 page
menjaga hubungan 465 GCG
baik dengan CONTENTS
stakeholders kunci OF THE
 Policy of fulfillment of CODE OF
creditors rights : CONDUCT
ANTAM provides the
material and relevant Annual Report
information that can 2016 page
be easily accessed 448 GCG
and understood by the
stakeholders,
including the creditors
 Participation of Annual Report
Stakeholders 2016 page
 In 2016, the Company 459 GCG:
has conducted direct POLICY OF
socialization to the FULFILLMEN
stakeholders through T OF
the Company’s CREDITORS
internal portal and RIGHTS
website. The
socialization aims is to
provide an Annual Report
understanding of a 2016 page
violation reporting 470 GCG
system of ANTAM SOCIALIZATI
which is managed ON
independently.
 The Whistleblowing
System is a system Annual Report
that can be used as a 2016 page
media for reporting 467 GCG

13
the information Whistleblowin
regarding the g system
indication of a
violation that is
occurring in a
Company (fraud,
discrimination or other
deviation), and as well
as empowering the
fairness principle in
the Company’s
relationship with
Stakeholders.
8. Governance YES  All regulations, Annnual
structures and decisions or policies report 2016
policies, in particular, issued by ANTAM page 320
the content of any should refer to and ANTAM
corporate governance clearly state the Governance
code or policy and the underlying CGP Structure
process by which it is aspects that are being
implemented used as its standards
and guidelines. CGP
used in 2016 is the
CGP that was signed
by the Board of
Commissioners (BOC)
and the Board of
Directors (BOD) on
January 27, 2016,
which was the
updated version of
CGP 2013. Annual Report
 Policy Structure in 2016 page
ANTAM consists of 3 321 GCG:
(three) levels: Policy
o Code of Conduct Structure in
(CoC) ANTAM
o Management
Policy (MP)
a. Standard
Operating
Procedure
(SOP)
b. Work
Instruction (WI)
o Charter (BOD,

14
BOC, Committee
& Internal Audit)
B. Information should be The Annual Report 2016 Annual Report
prepared and disclosed in ANTAM contains: 2016
accordance with high  General
quality standards of YES  Key Financial
accounting and financial Highlights
and non-financial  Board of
disclosure Commissioners and
Board of Directors’
Report
 Company Profile
 Management
Discussion and
Analysis on the
Company
Performance
 Good Corporate
Governance
 Financial Information

C. An annual audit should be  External Auditor Annual Report


conducted by an Tanudiredja, 2016 page
independent, competent Wibisana, Rintis & 439
and qualified, auditor in Rekan member of
order to provide an Pricewaterhouse
external and objective Coopers International
assurance to the board YES Limited Global
and shareholders that the Network
financial statements fairly Annual Report
represent the financial  The Board of 2016 page
position and performance Commissioners is 492 GCG
of the company in all assisted by the Board principle:
material respects. of Directors in: Safeguard
o The appointment integrity in
process of external corporate
auditor candidates reporting
in accordance with &
the provisions of Corpotate
goods and services Governance
procurement; Policy
o The appointment of ANTAM page
independent 35
assessors of GCG
implementation
assessment.

15
 The board of a listed
entity should disclose
the fact and the
processes it employs
that independently
verify and safeguard
the integrity of its
corporate reporting,
including the
processes for the
appointment and
dismissal of the
external auditor and
the rotation of the
audit engagement
partner. If it does not
have an audit
committee

D. External auditors should Appointment process of Annual Report


be accountable to the public accountant 2016 page
shareholders and owe a YES 440
duty to the company to
exercise due professional
care in the conduct of the
audit
E. Channels for Disclosing material and Annual Report
disseminating information relevant data/information 2016 page
should provide for equal, YES in a transparent, 450 GCG:
timely and costefficient accurate, reliable and Information &
access to relevant timely manner Communicatio
information by users  Organizational n Technology
Structure of ICT Governance
Division
 ICT Governance
Structure
 Management System
Based on Information
Technology
 Performance
Evaluation of ICT
Division
o Implementation of
IT Service
Management

16
System
o ICT Asset
Management
o Review of Open
Source Solutions
o ICT Customer
Satisfaction
Measurement
o Upgrade work
device (Laptop/PC),
seat management
o Updates on ICT
Policy
o Audit ISO 27001 (IT
Security System)
o Fiber Optic Network
of Southeast
Sulawesi Nickel
Mining Business
Unit and North
Maluku Nickel
Mining Business
Unit
o Development of
Corporate
Applications

 Realization of Key
Performance Indicator
(KPI) achievement of
Information &
Communication
Technology Division
of 2016 as follows:
o Greater Information
Availability &
Integrity;
o Service Level
Agreement;
o Secured and
Appropriate
Applications and
Infrastructures;
o Good ICT Annual Report
Governance; and 2016 page
o ICT Customer 462 GCG:

17
Perception. Access to
Information
 ANTAM has various and Data of
facilities that serve as the Company
a channel for
information disclosure,
that includes the
followings:
o GMOS (RUPS)
o Website
o Email
o Other
Communication
Media
o Antamedia
o Social Media
F. The corporate governance ANTAM appointed Annual Report
framework should be Standard and Poor’s 2016 page
complemented by an International Llc as rating 213
effective approach that agency
addresses and promotes YES
the provision of analysis
or advice by analysts,
brokers, rating agencies
and others, that is
relevant to decisions by
investors, free from
material conflicts of
interest that might
compromise the integrity
of their analysis or advice

18
IV. PENUTUP
Berdasarkan isi dari OECD prinsip nomer 5 berisi tentang Disclosure and
Transparency (Pengungkapan dan Transparansi) adalah kerangka tata kelola
perusahaan harus memastikanbahwa pengungkapan yang tepat waktu dan akurat
dibuat pada semua hal material mengenai perusahaan, termasuk situasi keuangan,
kinerja, kepemilikan, dan tata kelola perusahaan. Dimana untuk kasus ANTAM, semua
aspek pengungkapan dan transparancy perusahaan sudah terpenuhi semua dari
segala aspek.
Hal ini dilihat dan diungkapkan dalam annual report yang diterbitakan ANTAM
untuk publik, yang dibahas dalam pembahasan kasus di bab sebelumnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.antam.com/index.php?option=com_content&task=view&id=540&Itemi
d=246

 https://www.scribd.com/doc/244964598/CG-oecd-5

 https://www.oecd.org/corporate/ca/corporategovernanceprinciples/31557724.pdf

 Rezaee, Zabihollah (2009) Corporate Governance and Ethics, John Wiley.

20

Anda mungkin juga menyukai