Pertemuan ke-12
Tax management:
Strategi yang dijalankan oleh Wajib Pajak dalam
menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar dan
beban pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin
untuk mencapai laba dan likuiditas yang optimal.
Functions:
Planning, Organizing, Leading, Controlling/Monitoring,
plus Coordinating, Measuring Results.
Objectives:
Menerapkan peraturan perpajakan dengan benar (to
comply), dan
Mencapai laba dan likuiditas yang optimal.
Basic…
Full Compliance
Objective:
1. Kepatuhan
Manajemen
Pajak
2. Optimasi Laba & Likuiditas,
Constraints:
1. Tax laws and regulations
2. Cost to comply
Minimizing Tax
Basic…: Horizon Waktu Putusan: Final
Tax Court/
Supreme Court
Tax Dispute
Tax Audit Tax
Office Settlement
Avoidance
Tax Tax
Planning Implementation
Tax Controlling
Basic…: Strategi Mengoptimalkan Beban Pajak
6
1. Tax rulings
Pasal 2 UU No.28/2007
(2) Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan UU
PPN, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha
Kena Pajak.
(4) Dirjen Pajak menerbitkan NPWP dan/atau mengukuhkan PKP secara
jabatan apabila WP atau PKP tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2).
(4a) Kewajiban perpajakan bagi WP yang diterbitkan NPWP dan/atau
yang dikukuhkan sebagai PKP secara jabatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dimulai sejak saat WP memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan, paling lama 5 (lima) tahun sebelum diterbitkannya NPWP
dan/atau dikukuhkannya sebagai PKP.
Pendaftaran: Siapa Pengusaha?
Pengusaha adalah:
Orang pribadi atau badan yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya:
menghasilkan barang,
mengimpor barang,
mengekspor barang,
Sanksi Administratif:
PKP yang tidak melaksanakan kewajiban untuk
3.Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan
potongan harga,
4.PPN yang dipungut,
Pajak.
(Pasal 13 ayat (2) UU No.42/2009)
Faktur Pajak: Saat Pembuatan
FP dibuat:
a. Saat penyerahan BKP dan/atau JKP
juta.
2 Juli 2008, pekerjaan selesai 50%, diterima pembayaran II sebesar Rp 700
juta
2 September 2008, pekerjaan selesai 80%, diterima pembayaran III sebesar
Rp 300 juta,
2 November 2008, pekerjaan selesai 100%, bangunan diserahkan,
Ciri-ciri FP cacat:
1. Diisi dengan data yang tidak benar,
sebagai PKP.
Faktur Pajak: FP Cacat
Catatan:
PPN Masukan yang Faktur Pajaknya cacat: tidak dapat
dikreditkan.
FP cacat harus dimintakan penggantinya dari PKP penerbit FP.
Pasal 39A
Setiap orang yang dengan sengaja:
a. menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti
pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti
setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya;
atau
b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai PKP
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti
pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak
6 (enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan
pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak.
Tempat PPN Terutang
Yang memberitahukan:
PKP yang memiliki lebih dari satu tempat untuk melakukan
penyerahan BKP dan atau JKP.
Paling lambat 3 bulan sebelum dimulainya pemusatan.
Syarat-syarat:
1. Tempat kegiatan penyerahan BKP dan atau JKP yang dipusatkan
tidak melakukan kegiatan penjualan atau pembelian;
2. Fungsi tempat kegiatan penyerahan BKP dan atau JKP hanya
menyimpan dan menyerahkan persediaan dan menyerahkannya
kepada pembeli atas perintah tempat pemusatan PPN; dan
3. Tempat kegiatan penyerahan BKP dan atau JKP yang dipusatkan
tidak membuat Faktur Pajak maupun Faktur Penjualan.
Pemusatan Tempat Terutang PPN: Kasus
PT Andalan adalah perusahaan manufaktur yang memiliki sebuah kantor pusat di
Jakarta untuk menangani kegiatan ekspor produksi dan impor bahan baku. PT
Andalan memiliki sebuah pabrik di Malang yang mengolah bahan baku impor dan
lokal dan menghasilkan barang jadi untuk diekspor. Berikut ini adalah transaksi yang
terjadi dalam tahun 2005:
PT Solusi Unggul bergerak di bidang perdagangan barang elektronik dengan transaksi pada
bulan Januari 2009 sebagai berikut:
2 Januari 2009:
Menjual 100 unit TV kepada Toko Maju, kredit dengan harga Rp 2,5 juta/unit dan 100 unit TV
kepada Toko Abadi, tunai dengan harga Rp 2,3 juta/unit.
8 Januari 2009:
Menyerahkan 5 unit TV kepada Departemen Keuangan dengan harga Rp 3 juta/unit. Faktur
Pajak dan tagihan diserahkan kepada Bendaharawan tanggal 11 Januari 2007. Pembayaran
diterima pada tanggal 20 Februari 2007.
11 Januari 2009:
Menerima pembayaran dari Bendarahan Departemen Kesehatan atas penjualan TV pada
tanggal 12 Desember 2008 sebesar Rp200 juta.
14 Januari 2009:
Menyumbang 10 pesawat TV untuk RSCM, harga pokok @ Rp 1,8 juta/unit (belum termasuk
PPN)
18 Januari 2007:
Ekspor 500 unit TV ke Zambia dengan nilai US$150.000. (Kurs Menteri Keuangan per 1 US$=
Rp9.050, Kurs tengah BI untuk pencatatan: Rp9.000).
SELESAI