Anda di halaman 1dari 8

ANALISA KERUGIAN PANAS (HEAT LOSSES) DAN KERUGIAN

TEKANAN (HEAD LOSSES) PADA PIPA TRANSMISI UAP PANAS


BOILER
HEPPI FAMILIANA1,a, ROSYIDA PERMATASARI2,b
1
Jurusan Teknik Mesin FTI Universitas Trisakti, Jakarta
2
Departemen Teknik Mesin FTI Universitas Trisakti, Jakarta
a
hepifamiliana@yahoo.com, bprosyda@yahoo.com

ABSTRAK
Terdapat rugi-rugi berupa kerugian panas (heat losses) dan kerugian tekanan (head losses) pada pipa
transmisi yang mengalirkan uap panas dari boiler. Uap panas yang merupakan sumber utama dalam mengolah
produksi, aliran pada pipa uap panas selalu dipengaruhi udara bebas, sehingga penggunaan insulasi yang tepat
sangatlah diperlukan. Analisa kerugian panas dilakukan dengan menghitung jumlah kehilangan panas pada pipa tanpa
menggunakan insulasi, kemudian dibandingkan dengan yang menggunakan insulasi calsium silicate dan alternatif
insulasi berupa mineral wool pada ketebalan yang sama yaitu 0,03m. Hasil penghematan panas dengan penggunaan
insulasi calsium silicate 110044,99W dan dengan mineral wool sebesar 113499,69W. Sedangkan pada analisa
kerugian tekanan dilakukan dengan menghitung besarnya kerugian mayor dan minor yang terjadi pada pipa transmisi
uap panas, karena penurunan tekanan akan berakibat pada turunnya daya pompa. Dari hasil analisa kerugian tekanan
diketahui besarnya energi yang hilang selama satu hari sebesar 486,17kWh. Dari kedua perhitungan analisa kerugian
panas dan tekanan tersebut dapat diketahui besarnya penghematan biaya yang dikonversikan ke nilai rupiah dengan
pemakaian insulasi pada pipa transmisi berbahan insulasi calsium silicate sebesar Rp 764703086/tahun dan dengan
pemakaian insulasi alternatif mineral wool akan menghemat biaya sebesar Rp.766851011.1/tahun. Sedangkan biaya
yang hilang karena terjadinya kerugian tekanan (head losses) sebesar Rp 140.765.904.3690/tahun.

Kata kunci: efisiensi boiler, kerugian panas (heat losses), kerugian tekanan (head losses), insulasi pipa

1. PENDAHULUAN tingkat efisiensi aliran fluida pada pipa dan juga


Terdapat rugi-rugi berupa kerugian panas (heat berakibat pada tingginya konsumsi energi pada
losses) dan kerugian tekanan (head losses) pada proses produksi. Akibat yang paling mendasar
pipa transmisi yang mengalirkan uap panas dari dengan adanya kerugian tekanan (head losses)
boiler. Uap panas sebagai sumber utama dalam inilah yang dapat menyebabkan peningkatan energi
pengolahan produksi, dimana aliran uap panas yang yang di butuhkan untuk menggerakkan aliran fluida
mengalir melalui pipa transmisi selalu dipengaruhi yang berdampak pada peningkatan penggunaan
oleh udara bebas. Selama ini banyak industri yang listrik pada mesin penggerak fluida seperti pompa.
melindungi pipa tersebut dengan insulasi namun Analisis yang dapat dilakukan untuk mengetahui
mengabaikan perhitungan kehilangan panas yang besarnya kerugian tekanan (head losses) adalah
terjadi dalam aliran pipa uap panas tersebut. dengan menghitung besarnya rugi minor (minor
Sehingga industri tidak mengetahui seberapa losses) dan rugi mayor (major losses) yang terjadi.
banyak panas yang terbuang ke udara selama Dari analisa kerugian panas (heat losses) dan
mengalir pada saluran pipa uap panas dan berakibat kerugian tekanan (head losses) yang dilakukan
pada pemanfaatan uap panas tersebut untuk maka kerugian energi dalam penggunaanya dapat
produksi menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu diperkecil. Tujuan dari penelitian ini adalah
perlu dilakukan analisis perhitungan kerugian menghitung jumlah rugi panas (heat losses) pada
panas (heat losses) yg terjadi pada pipa tanpa pipa transmisi uap panas tanpa insulasi dan dengan
menggunakan insulasi, dibandingkan dengan pipa menggunakan insulasi dan dengan alternatif
yang menggunakan insulasi, alternatif dari insulasi- insulasi, menghitung besarnya penghematan biaya
insulasi yang dapat digunakan dan penentuan dari penggunaan insulasi pada pipa transmisi uap
besarnya tebal kritis insulasi. Sedangkan kerugian panas serta menghitung besarnya penurunan
aliran di dalam sistem pemipaan berupa kerugian tekanan pompa yg berakibat pada berkurangnya
tekanan (head losses) yang dapat menurunkan daya pompa sehingga dapat diketahui besarnya
energi yang hilang akibat kerugian tekanan (head
MULAI
losses). Manfaat penelitian adalah memberikan
gambaran mengenai penggunaan insulasi dan
penentuan tebal kritis insulasi pada sistem pipa
transmisi uap panas sehingga proses produksi dapat Dimensi dan karakteristik AISI

meningkat, mampu menjaga lingkungan kerja pipa 347 (D,T,r)


transmisi dari suhu panas yang diakibatkan oleh
panasnya pipa serta mampu menekan seminimal
mungkin terhadap operasional boiler sehingga
dapat menambah usia pemakaian boiler,
Pipa dg insulasi
memberikan gambaran mengenai kerugian tekanan Pipa tanpa insulasi
(head losses) berupa mayor losses dan minor losses
yang dapat menurunkan daya pompa yang
berakibat pada besarnya penggunaan listrik.
Data-data Re-design
udara pada insulasi:
2. METODE PENELITIAN temperatur
Penentuan jenis
2.1. Studi Literatur film:
Studi literatur dilakukan untuk memperoleh
informasi dan referensi yang relevan untuk menunjang
proses penyusunan tesis. Mencari Koefisien
Mencari Heat losses
2.2. Studi Lapangan dan pengumpulan data ekspansi Thermal ()
Studi lapangan yang dilanjutkan dengan
pengambilan data dan pengumpulan data meliputi :
Mencari koefisien konveksi
1. Data Tekanan air yang masuk (P in) dan tekanan TIDAK
uap panas yang keluar (Pout) dari boiler, t = qk pipa
karakteristik Boiler (h1, h2), Fluida kerja (,Q), = qk ins1=
jenis dan karakteristik bahan bakar (NKB). Mencari Heat losses qk ins2
2. Data jenis pipa transmisi yang di gunakan,
panjang, luas permukaan pipa, jenis dan ketebalan
insulasi, suhu operasional, suhu permukaan Hasil :, Ra, Nu, h,
insulasi dan suhu lingkungan, dimensi pipa t
Hasil : D, r, ,
3. Data karakteristik bahan bakar yang di gunakan t
dan konsumsi bahan bakar untuk steam boiler.
Membandingkan

2.3. Penghitungan dan analisa data


Analisa dan Kesimpulan
Tahapan pertama pada metode perhitungan dan
analisa data adalah dengan melakukan perhitungan
efisiensi boiler (gambar1). Setelah diperoleh nilai
SELESAI
efisiensi energi, maka perhitungan selanjutnya
dilanjutkan dengan menghitung kerugian panas ( Heat
Losses ) seperti terlihat pada diagram alur gambar2,
sedangkan untuk perhitungan kerugian tekanan (Head Gbr1. Diagram Alur Perhitungan Efisiensi Boiler
Losses) berupa kerugian mayor (Major Losses) dan .
kerugian minor (Minor Losses) yang terjadi di pipa
transmisi langkah-langkah perhitungannya seperti
ditunjukkan pada diagram alur di gambar3

Sedangkan untuk perhitungan kerugian tekanan (Head


Losses) berupa kerugian mayor (Major Losses) dan
kerugian minor (Minor Losses) sebagai berikut:
MULAI
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Data Boiler
Air masuk ke boiler dengan tekanan Pin =
Karakteristik Boiler (h1,
h2) 1,75 MPa dan uap keluar dari boiler dengan tekanan
Fluida kerja (,Q), jenis Pout = 1,75 Mpa. Uap digunakan pada proses produksi
dan karakteristik bahan
dan uap sisa masuk ke kondensor. Debit air (Q air)
yang masuk ke boiler 6 m3/jam. Air masuk pompa
Mencari Massa pada suhu 95 C = 368,15 K
Spesifik
3.2. Data Bahan Bakar yang di Gunakan
()
Bahan bakar menggunakan solar dengan karakteristik
sebagai berikut:
Mencari Mencari Efisiensi - Spesifikasi gravity (SG)= 0,92
Energi Bahan Boiler - Debit solar (Qsolar)= 0,45 m3/jam
- Nilai kalor bawah (NKB)= 10000 kkal/kg
- Massa jenis air (air) pada kondisi T = 300,15
Hasil K, P = 1 atm =1000 kg/m3
SELES QB QBB B 3.3. Data Pipa
AI
Tabel1.Data dimensi Pipa dan Suhu
Material Stainless Steel AISI 347
Gbr2. Diagram Alur Perhitungan Heat losses pada k = 16,9067 W/mK
pipa tanpa dan dengan insulasi D d Ts Tf
Pipa boiler-
0,1413m 0,1282m 471,4K 385,775K
header
PipaHeader 0,42799m 0,4064m 471,4K 385,775K
MULAI PipaHeader-
0,1143m 0,10226m 471,4K 385,775K
Produksi
- Diameter luar (D)
- Diameter dalam (d)
- T (suhu lingkungan)= 300,15 K
Major Losses Minor Losses - Ts (suhu permukaan pipa)
- Tf (suhu film)
3.4. Data Insulasi
Tabel2.Data nilai Konduktifitas insulasi
Material Aluminium Calsium Mineral
(ins2) Silikat(ins1) Wool(Alt
Data-data Perpipaan Data-data Perpipaan
ins1)
L, D, g, K, V, g
Ketebalan(m) 0,0003 0,03 0,03
Jari-jari(m) 0,10095 0,10065 0,10065
Konduktivitas
0,00016 0,072 0,049
(W/mK)
Menghitung hm :
Mencari f dari
grafik moody
3.5. Data Head Losses
berdasar : Selain mengalami kehilangan akibat kerugian panas
Nr & /D (heat losses), transportasi uap dari boiler sampai
curing juga mengalami kerugian tekanan (head
Menghitung
losses). Head losses adalah kerugian yang diakibatkan
Menghitung hf oleh gesekan sepanjang pipa (fiction losses/major
: hL :
losses) dan kerugian kecil akibat entrance, exit, elbow,
expansi, kontraksi, valve dan strainer (minor losses).
Semua ini akan mengakibatkan perubahan kerugian
panas (heat losses) yang disimbolkan 1 . Berikut ini
SELESAI Hasil
Nr, f, hf, hm, ht data-data yang digunakan dalam perhitungan Head
Losses minor dan mayor:
1. Pipa Boiler-header
Gbr3. Diagram Alur Perhitungan Head Losses pada - Globe valve = 2 buah, k = 5,95
pipa - Check valve = 1 buah, k = 2,0
- Gate valve = 1 buah, k = 0,1375 = 1,602564103 kg/s
- Ellbow 900 = 6 buah, k = 0,29 Sehingga besarnya energi boiler diperoleh sebagai
- Ellbow 450 = 2 buah, k = 0,1825 berikut :
- Reentran t= 1 buah, k = 0,78 QB = (h2 h1)
- Exit = 1 buah, k = 1 = 1,602564103 kg/s (2796,325 399,632068)
- V = 16,44997974 m/s kJ/kg
- g = 9,815 / 2 = 3840,854059 Kw
2. Pipa Header Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai
- Reentrant = 1 buah, k = 0,78 energi boiler (QB) = 380,854059 Kw.
- V = 16,44997974 m/s 3.6.2. Perhitungan Panas yang Dihasilkan
- G = 9,815 / 2 Bahan Bakar
3. Pipa Header-Produksi Data-data bahan bakar diketahui sebagai berikut:
- Globe valve = 3 buah , k = 5,95 Bahan bakar menggunakan solar dengan karakteristik
- Elbow 900 = 7 buah, k = 0,29 sebagai berikut (lihat lampiran):
- Tee = 3 buah, k = 0,13 - Spesifikasi gravity (SG)= 0,92
- Exit = 2 buah, k = 1 - Debit solar (Qsolar)= 0,45 m3/jam
- V= 25,85412411 m/s - Nilai kalor bawah (NKB)=10000 kkal/kg
- g = 9,815 / 2 - Massa jenis air (air) pada kondisi T=300,15 K, P
Selain data-data tersebut, juga diketahui nilai : = 1 atm =1000 kg/m3
Volume Gas spesifik ( )= 0,1325 3 / Dari data-data dapat dihitung besarnya massa spesifik
:
Viscosity () = 15,54 . 106 /2
= solar x Qsolar
3.6. Hasil Perhitungan
= (air x SG) x Qsolar
3.6.1. Perhitungan Panas Pada Boiler(QB) 1
Data-data Boiler diketahui sebagai berikut: = 1000 kg/m3 x 0,92 x (0,45 m3/jam x jam/s)
3600
Air masuk pompa pada suhu 95 C = 368,15 K kondisi = 0,115 kg/s
cair jenuh didapatkan data yang lain sebagai berikut : Besarnya nilai kalor bawah (NKB) solar :
- Volume spesifik air (va) = 1,04 x 10-3 NKB = 10000 kkal/kg x 4,186 J/kal
3
m /kg = 41860 kJ/kg
- Tekanan air (Pa) = 8,455 x 10-2 Mpa Sehingga Energi yang dihasilkan bahan bakar
- Massa jenis air (air) =961,5384615 kg/m3 persatuan waktu (Qbb) :
- Entalpi spesifik air (ha)=397,9 kJ/kg Qbb = x NKB
Air masuk ke boiler dengan tekanan P1= 1,75 MPa, Qbb = 0,115 kg/s x 41860 J/kg
suhu 368,15 K : Qbb = 4813,9 kJ/s
h1 (enthalpi spesifik pada P1 = 1,75 MPa) = ha + va (P1
P a) 3.6.3. Perhitungan Efisiensi Boiler (B)
h1 = 397,9 kJ/kg + 1,04 x 10-3 m3/kg (1,75 - 8,455 Setelah nilai energi boiler (Qbb) dan Energi yang
x 10-2) x 103 kPa dihasilkan bahan bakar persatuan waktu (Qbb) maka
= 399,632068 kJ/kg dapat diperoleh nilai efisiensi boiler (B) sebagai
Air keluar boiler pada tekanan P2 = 1,75 MPa, kondisi berikut:
uap jenuh, sehingga dari tabel b1 (pada lampiran ) B
didapatkan nilai h2 dan T2 sebagai berikut : B = x 100%
- h2 (enthalpi spesifik pada P2 = 1,75 MPa) = bb
2796,325 kJ/kg 3840,854059 /
B = x 100%
- T2 (suhu pada P2 = 1,75 MPa) = 478,9 K 4813,9 /
B = 79,7867437 %
Kondisi boiler diasumsikan :
- Kondisi steady state ( 1 = 2 )
- Kondisi adiabatis reversibel (q = 0)
- Energi potensial dan energi kinetik diabaikan
(Ep = Ek = 0)
- Pressure drop diabaikan

Sehingga dari data-data di atas dapat diketahui massa


spesifik sebesar:
= air x Qair
= 961,5384615 kg/m3 (6 m3/jam x 1/3600 jam/s)
3.6.4. Perhitungan Koefisien Konveksi Bebas pada Tabel3. Nilai ekspansi thermal, nusselt, Reyleigh
Pipa Tanpa Insulasi (h) dan Koefisien Konveksi
Berikut ini gambar penampang melintang pipa ekspansi Raleigh Nusselt koefisien
transmisi uap panas : Pipa thermal() number number konveksi(
(1/K) (Ra) (Nu) h)
Ts out (W/mK)
Pipa 3,28x10-3 1743229, 33,23 7,692
boiler- 97
header
Tf 3,28x10-3 4844278 91,899 7,0255
PipaHea 10,1
Ts in der
PipaHea 3,28x10-3 9227135, 27,499 7,872
D der- 4
Produksi

3.6.5. Kerugian Panas (Heat Losses)


Gambar 4.Penampang Melintang Pipa Dari data-data diatas dapat dihitung
besarnya kerugian panas (Q total) pada pipa
dari boiler menuju pipa pembagi (pipa
Header) adalah sebagai berikut:
Q total = +
= . . ( ) +
. . . ( 4 4 )L
Dari data-data yang ada maka besarnya nilai
heat losees tanpa menggunakan insulasi
diperoleh seperti pada tabel berikut :

Tabel4. Heat Losses


Heat Losses
Heat Losses dengan Heat Losses
Pipa dengan Insulasi Insulasi Tanpa
Mineral Wool Calsium Insulasi
Silikat
Boiler q= q=
q = 2057.501142
2259.315476 74415,49657
W
Header W W
q= q=
q = 205.18368
Header 223.6467496 8709,2215
W
W W
Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Di dalam pipa terjadi forced convection, sehingga Header
q = 882.9303952
q= q=
- suhu fluida (uap) mendekati suhu permukaan 971.7512434 30374,97683
W
Curing W W
dalam pipa ( Tf Ts in)
- Sifat material dari baja adalah penghantar panas
Boiler q=
yang baik dan tebal dari pipa tidak terlalu besar q= q=
113499,6996
sehingga suhu pada permukaan dalam mendekati 110354.0843W 110044.9861W
Curing m
suhu permukaan luar pipa ( T s in Ts out)
- Dari kedua asumsi di atas, maka : T T s in Ts 3.6.6. Perbandingan Efisiensi Panas
out Dengan menggunakan perhitungan efisiensi panas
maka diperoleh besarnya efisiensi energi seperti pada
Berdasarkan data-data pipa dan udara maka, maka tabel berikut ini:
nilai ekspansi thermal, nusselt,Reyleigh dan
Koefisien Konveksi (h) diperoleh seperti tabel
dibawah ini:
Tabel5. Efisiensi Panas
Tabel8. Mayor dan Minor Losses

Dengan Pipa Hf hm
Dengan
Tanpa Insulasi Insulasi
Pipa
Insulasi (%) Calsium Mineral Wool Boiler
Silicate (%) (%) 107, 5282084 m 247,0637473 m
Header
Boiler
98,0625273 98,1213506 99,1160962
Header Header 0,010076629 m 0,106473694 m
Header 99,7732476 99,7790705 99,7785898
Header
Header 174,8207077 m 758, 3323375 m
99,2091608 99,2344613 99,22321487 Curing
Curing
Boiler
97,0449359 97,1348824 97,1268347 Total 282,3589927 m 1005,502558 m
Curing

Tabel6. Pemakaian Insulasi Calsium Silicate Berdasarkan tabel tersebut dapat dihitung
besarnya kerugian tekan yang terjadi adalah sebagai
berikut :
hL= hf + hm
= 282,3589927 m + 1005,502558 m
Panas yang Biaya yang
Pipa
dihemat (W) dihemat (Rp/th)
= 1287,861551 m
Dengan menggunakan persamaan bernauli maka
Boiler Header 72357.99543 Rp.502816024.4 diperoleh nilai P2 sebagai berikut:
Header 8504.04247 Rp.59094628.05 1 12 2 22
+ + 1 = + + 2 +
Header Curing 29492.04643 Rp.204940358.7 2 2
2 1 12 22
Boiler Curing 110354.0843 Rp.766851011.1 = +[ ] (1 2 )
2
2
Tabel7. Pemakaian Insulasi Mineral Wool

1,5. 106 0,13253 /
=
9,815 / 2
Pipa
Panas yang Biaya yang (16,44997974 /)2 (25,85412411)2
dihemat (W) dihemat (Rp/th) +[ ]
2.9,815 / 2
Boiler Header 72156.18109 Rp. 501413615,7 1287,861551 (3 0,5)
18941,489759,815 / 2
Header 8485.5794 Rp. 58966328,09 2 =
0,1325 3 /
Header Curing 29403.22559 Rp. 204323142
2 = 1403099,788
Boiler Curing 110044.9861 Rp 764703086 Sehingga didapatkan penurunan tekanan :
1 2 = 1500000 1403099,788
= 969000,212
3.6.9 Daya Pompa Yang Hilang Karena
Kerugian Tekanan / Head Losses ( )
Karena adanya kerugian tekanan (head losses),
maka akan terjadi pengurangan tekanan dan juga
pengurangan daya pompa. Daya pompa yang hilang
3.6.7. Perhitungan Head Losses tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Dari Seluruh perhitungan kerugian tekanan =
yang di lakukan, maka dapat dilihat pada tabel berikut =
ini besarnya nilai kerugian tekanan mayor dan minor = 1,602564103/9,815
yang terjadi pada pipa transmisi: / 2 1287,86155
= 20256,98898

Energi yang hilang per jam :


=
= 20256,98898 1 selain adalah Mineral Wool karakeristik bahan yang
= 20256,98898 dimiliki seperti ; memiliki kisaran densitas yang besar
dan tersedia dalam banyak bentuk. Bersifat inert
secara kimia, tidak korosif dan mencapai kekuatan
Energi yang hilang selama satu hari : mekanis selama penanganan selain itu juga
= 20256,98898 24 / dikarenakan Mineral Wool memiliki nilai
= 486,1677356 konduktifitas termal lebih kecil dengan nilai k sebesar
0,049 (W/mK) dibandingkan dengan insulasi Calsim
3.6.10. Perhitungan Biaya yang dikeluarkan silikat yang nilai k sebesar 0,07 (W/mK).
karena Kerugian Tekanan (Head Losses) Dari seluruh perhitungan yang ada, maka
Data-data yang diketahui: penggunaan insulasi yang tepat dapat meminimalisir
- Daya yang hilang ( )= 20256,98898 Watt nilai kehilangan panas. Nilai perhitungan kerugian
- Energi yang dihasilkan solar per liter (Q)= 38511,2 panas yang dibandingkan antara pipa tanpa insulasi,
kJ/liter dengan insulasi Calsium Silicate dan Alternatif
Sehingga dari data-data dapat dihitung : insulasi (Mineral Wolol) menggambarkan pentingnya
Debit solar bahan insulasi tersebut digunakan sebagai pelindung
= Daya yang hilang : Energi yang dihasilkan solar per saluran pipa uap panas dan sangat mempengaruhi
liter seberapa besar uap panas yang dapat diselamatkan
= 20256,98898 W : 38511,2 kJ/liter untuk produksi. Bahan aluminium tidak terlalu
= 5,26002539 . 104 / mempengaruhi hasil nilai perhitungan kerugian panas,
Biaya yang dihemat per hari namun sangat direkomendasikan untuk menjaga
= Debit solar x harga solar ketahanan bahan insulasi yang dipasang. Dari
= 5,26002539 . 104 / x 3600 s/jam x 24 perhitungan kerugian panas pada pipa trasmisi,
jam/hari x Rp 8.486,00/liter diharapkan perusahaan dapat memilih mana diantara
= Rp 385.660,01197/hari kedua insulasi tersebut mana yang paling tepat
digunakan dalam industrinya.
3.7. Pembahasan Sedangkan biaya yang hilang karena
Pada penelitian ini perhitungan awal yang terjadinya kerugian tekanan (head losses) sebesar Rp
dilakukan adalah menghitung nilai Energi Boiler (Qb), 140.765.904.3690/tahun, biaya ini merupakan
Energi yang dihasilkan bahan bakar/Waktu (Qbb) dan pengeluaran tetap karena kerugian tekanan ( head
Efisiensi boiler berdasarkan data-data boiler yang losses ) tidak bisa dihilangkan. Dari perhitungan
diperoleh di tempat penelitian. Data-data boiler adalah kerugian panas (heat losses) dan kerugian tekanan
sebagai berikut : (head losses) yang yang dikonversikan ke nilai rupiah
- Energi Boiler (QB)= 3840,854959 kW diharapkan dapat menghemat semaksimal mungkin
- Energi yang dihasilkan Bahan Bakar/Waktu bahan bakar yang digunakan, jam operasional boiler
(Qbb)= 4813,9 kW dan menjadikan umur pemakaian boiler.
- Efisiensi Boiler (B)= 79,7867437 %
Dari data-data pipa dan temperatur selanjutnya 4. KESIMPULAN
dilakukan perhitungan koefisien konfeksi bebas pada 1. Rugi-rugi yang terjadi pada saat uap panas di
pipa tanpa insulasi di tiap-tiap saluran pipa salurkan dari boiler sampai ke produksi melalui
transmisiari untuk mendapatkan nilai kerugian panas pipa transmisi tidak hanya berupa kerugian panas
yang dihasilkan jika pipa tidak menggunakan insulasi. yang ditimbulkan terutama karena pemakainan
Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan kerugian insulasi, akan tetapi juga terjadi kerugian tekanan
panas pada pipa transmisi dengan menggunakan bahan yang disebabkan karena gesekan yang terjadi
insulasi berupa Calsium silikat dan Aluminium foil. sepanjang pipa (friction losses/major losses)
Dari perbandingan kerugian panas yang dihasikan maupun kerugian akibat entrance, exit, elbow,
antara pipa tanpa insulasi dan dengan insulasi terlihat kontraksi, valve, dan strainer (minnor losses)
besarnya panas yang bisa di hemat dengan pemakaian 2. Perbedaan nilai dari hasil perhitungan kerugian
insulasi. Dari perbandingan data tersebut, maka pada panas (Heat Losses) yang dihasilkan antara
penelitian ini juga dihitung besarnya penghematan insulasi yang terbuat dari Calsium Silicate dan
yang di dapat jika pipa transmisi yang ada Mineral Wool sangat dipengaruhi oleh sifat
menggunakan alternatif insulasi yang memungkinkan karakteristik bahan dan nilai konduktifitas thermal
nilai penghematan panas uap yang terbuang menjadi bahan insulasi tersebut.
lebih kecil sehingga uap panas yang akan 3. Nilai perhitungan kerugian panas yang
dimanfaaatkan untuk produksi lebih maksimal. dibandingkan antara pipa tanpa insulasi, dengan
Alternatif insulasi yang dipilih dalam penelitian ini insulasi Calsium Silicate dan Alternatif insulasi
berupa Mineral Wolol menggambarkan - Holman, JP, Perpindahan Kalor, Edisi Keenam,
pentingnya bahan insulasi tersebut digunakan Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993
sebagai pelindung saluran pipa uap panas dan - Incopera, Frank P and De Witt, David P,
sangat mempengaruhi seberapa besar uap panas Fundamentals of Heat and Mass Transfer, Fourth
yang dapat diselamatkan untuk produksi. Bahan Edition, John Wiley & son, Inc., New York, 1990
aluminium tidak terlalu mempengaruhi hasil nilai - Raswari, Teknologi dan Perancangan Sistem
perhitungan kerugian panas, namun sangat Perpipaan, Edisi 2, Penerbit Universitas Indonesia
direkomendasikan untuk menjaga ketahanan (UI-press), Jakarta, 1986
bahan insulasi yang dipasang. - Reynold, William C and Perkins, Henry C,
Termodinamika Teknik, Edisi 2, Penerbit
5. DAFTAR PUSTAKA Erlangga, Jakarta 1996
- Djokosetyardjo, MJ, Ir., Ketel Uap, cetakan I, PT - Turner, Willian C Malloy, John F, Thermal
Pradnya Paramita, Jakarta, 1987 Insulation Handbook, 2nd Edition, Robert E
- Giles, Ranald V, Fluids Mechanics and Hyraulics, Krienger Publishing Company, Florida, 1981
2nd Edition, McGraw-Hill Book Company, - Frank Kreith, 1997. Prinsip Perpindahan Panas,
Guildford, 1977 edisi 3, Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai