Anda di halaman 1dari 9

July 8

KREDENSIAL 2015
PROFESI
Kredensial adalah proses pembentukan kualifikasi profesional yang PEREKAM
berlisensi, yang diberikan kepada anggota atau organisasi, dengan MEDIS
menilai latar belakang dan legitimasi (www.wordpress.com, 2009)
INFORMASI
KESEHATAN
KATA PENGANTAR

Tenaga Perekam Medis yang akan bekerja di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita harus melalui proses penilaian kompetensi dan kewenangan klinis (credentialing dan
privileging) sebelum bekerja, dan selama bekerja dijaga kualitasnya melalui proses penjagaan mutu.
Dalam era globalisasi ini kualitas pelayanan Rekam Medis Informasi Kesehatan (RMIK) dituntut untuk
bermutu setara dengan pelayanan di luar negeri, maka kualitas Perekam Medis _nyapun dituntut
untuk bermutu dan bisa diukur kompetensinya.

Proses penilaian kompetensi dan kewenangan klinis dengan mengacu pada buku pedoman
ini untuk proses penilaian klinis tiap Perekam Medis di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita diharapkan menjadi semakin baik dan terukur, sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

A. Definisi kredensial

Credentialing berasal dari bahasa Inggris yang artinya mandat dalam bahasa Indonesia
(kamus bahasa Indonesia). Credentialing biasa juga disebut kredensial (dalam bahasa Indonesia).
Kredensial adalah proses pembentukan kualifikasi profesional yang berlisensi, yang diberikan kepada
anggota atau organisasi, dengan menilai latar belakang dan legitimasi (www.wordpress.com, 2009).
Kredensial adalah pengesahan kualifikasi, kompetensi, atau otoritas yang diberikan kepada
individu atau organisasi oleh pihak ketiga yang relevan diakui secara de jure atau de facto yang
mempunyai otoritas atau dianggap kompetensi untuk melakukannya (www.wikipedia.com, 2009).
Sedangkan menurut Priharjo (1995), kredensial merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi Perekam Medis Informasi Kesehatan. Proses kredensial merupakan
salah satu cara profesi Perekam Medis mempertahankan standar profesi dan akuntabilitas persiapan
pendidikan anggotanya.
Berdasarkan penjelasan diatas kelompok menarik kesimpulan bahwa kredensial adalah
proses pengakuan profesi yang diberikan kepada individu atau organisasi dengan mempunyai
otoritas atau dianggap kompeten dalam melakukan suatu tindakan atau kebijakan.

B. Tujuan Kredensial

Menurut Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Kesehatan (2005) tujuan dari


kredensial adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan RMIK
2. Melindungi masyarakat atas tindakan RMIK yang dilakukan
3. Menetapkan standar pelayanan RMIK
4. Menilai boleh tidaknya praktik
5. Menilai kesalahan dan kelalaian
6. Melindungi masyarakat dan RMIK
7. Menentukan dan mempertahankan kompetensi RMIK
8. Membatasi pemberian kewenangan untuk melaksanakan praktik RMIK hanya bagi yang
kompeten
9. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang
diperlukan.

Page 2 of 9
C. KRITERIA YANG DIPERTIMBANGKAN UNTUK PENJABARAN KEWENANGAN KLINIS DALAM
PROFESI PEREKAM MEDIS

Kewenangan klinis (credentalling dan previleging) tenaga Perekam Medis di Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJDPDHK), menyesuaikan pada Kewenangan Klinis
Perhimpunan Dokters Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 377/Menkes/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, untuk mendapat jenjang penilaian
kredensial tenaga Perekam Medis sebagai berikut:

1. Pendidikan
1.1. Lulus dari sekolah rekam medis yang diakui dan terakreditasi, atau dari sekolah rekam
medis luar negeri yang dikenal dan diakui oleh PORMIKI, dan sudah diregistrasi oleh MTKP
yang diketahui MTKI.
1.2. Lulus penjenjangan yang diselenggarakan oleh PORMIKI untuk memenuhi ketentuan
Perpres nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
1.3. Memiliki ijazah dari Institusi Pendidikan Perekam Medis yang diakui dan sertifikat
kompetensi dari MTKI
1.4. Mengikuti program re-sertifikasi kompetensi atau uji kompetensi PORMIKI.
1.5. Melaksanakan sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit dari unsur
utama dan sebanyak-banyaknya 20% angka kredit yang berasal dari unsur penunjang
sebagaimana yang tersebut dalam lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 135/Kep/M.Pan/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan
Angka Kreditnya.
1.6. Menunjukkan kompetensi dalam memberikan pelayanan rekam medis sesuai Keputusan
Menteri Kesehatan nomor 377/MenKes/SK/III/2007 tentang standar profesi rekam medis.

2. Lisensi
2.1. Memiliki STR dari MTKP setempat dengan waktu dan tempat praktek yang masih berlaku.
2.2. Tidak sedang menjalani sanksi akibat pelanggaran disiplin profesi.

3. Peningkatan Kinerja/Kemampuan
3.1. Menjadi anggota PORMIKI
3.2. Berperan serta secara aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh PORMIKI untuk
meningkatkan kemampuan profesi memberi pelayanan rekam medis, misalnya pelatihan
secara berkala yang diselenggarakan PORMIKI, acara seminar dan Kongres dalam maupun
luar Negeri, dll.

4. Kualifikasi Personal
4.1. Persetujuan tertulis mematuhi kode etik profesi rekam medis dan memahami peraturan
perundangan terkait pelayanan rekam medis.
4.2. Pernyataan perilaku etika terkait kode etik rekam medis, terlampir.
4.3. Keanggotaan dalam perhimpunan tingkat lokal, cabang atau nasional yang mengharuskan
anggota mematuhi kode etik rekam medis.
4.4. Surat keterangan sehat jasmani dan mental termasuk tidak terlibat ketergantungan obat
terlarang dan alkohol, yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan rekam medis dan
merusak citra diri profesi itu sendiri.

Page 3 of 9
5. Ruang Lingkup Pelayanan Rekam Medis
5.1. Mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan
sekunder.
5.2. Menyajikan dan mendesiminasikan informasi, menata sumber informasi bagi kepentingan
riset, perencanaan, monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan.
5.3. Membuat standar dan pedoman manajemen informasi kesehatan meliputi aspek legal
dengan unsur keamanan (safety), kerahasiaan (confidential), sekuritas, privasi serta
integritas data.
5.4. Manajemen operasional unit kerja dibagi berdasarkan kemampuan sarana pelayanan
kesehatan dalam menjalankan manajemen informasi kesehatannya.

6. Kompetensi Perekam Medis


6.1. Klasifikasi dan kodifikasi penyakit, masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
tindakan medis. Deskripsi kompetensi: Perekam Medis mampu menetapkan kode penyakit
dan tindakan dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10)
tentang penyakit dan tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan.

6.2. Aspek Hukum dan Etika Profesi. Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu melakukan
tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang bermutu tinggi
dengan memperhatikan perundangan dan etika profesi yang berlaku.

6.3. Manajemen Rekam Medis Informasi kesehatan. Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis
mampu mengelola rekam medis informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan medis, administrasi dan kebutuhan informasi kesehatan sebagai bahan
pengambilan keputusan di bidang kesehatan.

6.4. Menjaga Mutu Rekam Medis. Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai mutu rekam medis.

6.5. Statistik kesehatan. Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu menggunakan statistik
kesehatan untuk menghasilkan informasi dan perkiraan (forcasting) yang bermutu sebagai
dasar perencanaan dan pengambilan keputusan di bidang pelayanan kesehatan.

6.6. Manajemen Unit Kerja Informasi kesehatan/Rekam Medis. Deskripsi Kompetensi: Perekam
Medis mampu mengelola unit kerja yang berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penataan dan pengontrolan unit kerja manajemen informasi kesehatan
(MIK)/rekam medis (RM) di institusi pelayanan kesehatan.

6.7. Kemitraan Profesi. Deskripsi Kompetensi: Perekam Medis mampu berkolaborasi inter dan
intra profesi yang terkait dalam pelayanan kesehatan.

7. Kredensial Rekam Medis


Kredensial rekam medis menggunakan nomeklatur tingkatan dari KKNI lewat Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2012 bahwa Jenjang 1-3 dikelompokkan dalam jabatan operator, jenjang
4-6 dalam jabatan teknisi atau analis, serta jenjang 7-9 jabatan ahli.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 135 tahun 2002 dan Keputusan
Menteri Kesehatan nomor 377 tahun 2007 tentang Standar Profesi mempunyai butir-butir kegiatan
sebagai berikut:
7.1. Operator bidang rekam medis dan informasi kesehatan
Page 4 of 9
7.1.1. Menyiapkan rekam medis rawat jalan serta minta rekam medis rawat jalan ke
petugas rekam medis bagian penyimpanan.
7.1.2. Mengisi buku register pendaftaran pasien rawat jalan
7.1.3. Mensortir rekam medis rawat jalan
7.1.4. Menyimpan rekam medis rawat jalan.
7.1.5. Menyimpan rekam medis rawat jalan in-aktif yang bernilai guna dengan media
tertentu.
7.1.6. Menseleksi rekam medis yang akan disusutkan
7.1.7. Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait
7.1.8. Menyusun (assembling) rekam medis dengan baik dan benar berdasarkan SOP
yang ada.
7.1.9. Mencatat rekam medis yang dipinjam/dikeluarkan
7.1.10. Memvalidasi rekam medis yang telah kembali sesuai bon peminjaman

7.2. Butir kegiatan teknisi bidang rekam medis dan informasi kesehatan
7.2.1. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data social pasien rawat
jalan dan rawat inap;
7.2.2. Melakukan konfirmasi saat penerimaan pasien masuk rawat inap;
7.2.3. Membuat dan memutahirkan kartu indeks utama pasien (KIUP) rawat jalan
7.2.4. Memvalidasi kebenaran daa kelengkapan pengisian identitas pribadi data sosial
paisen rawat jalan serta membuat kartu pasien.
7.2.5. Membuat atau melakukan informed consent masuk rawat inap di TPP pasien rawat
inap
7.2.6. Membuat, menyimpan dan memutakhirkan kartu kendali (KK)
7.2.7. Membuat dan memutakhirkan indeks utama pasien (IUP) pasien rawat jalan/inap;
7.2.8. Membuat daftar pertelaan arsip rekam medis yang akan disusutkan
7.2.9. Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar penyimpanan RM aman,
rahasia, tidak diakses oleh orang yang tidak berkepentingan.
7.2.10. Membuat indeks penyakit/tindakan medis/doker baik rawat jalan maupun rawat
inap
7.2.11. Melakukan analisis kuantitatif/kualitatif kelengkapan isi rekam medis rawat
jalan/inap
7.2.12. Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan.
7.2.13. Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan
morbiditas dan mortalitas pasien rawat jalan;
7.2.14. Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat jalan
7.2.15. Menentukan nomor kode diagnosis pasien sesuai petunjuk dan peraturan pada
pedoman buku ICD yang berlaku (ICD-10 Vol 2).
7.2.16. Mengumpulkan kode diagnosis pasien untuk memenuhi sistim pengelolaan,
penyimpanan data pelaporan untuk kebutuhan analisis sebab tunggal penyakit
yang dikembangkan.
7.2.17. Menyiapkan informasi pasien untuk diserahkan kepada pihak yang berhak.
7.2.18. Melaksanakan kebijakan dan prosedur akses dalam pelepasan informasi.
7.2.19. Melaksanakan kebijakan dan prosedur terkait dengan peraturan dokumentasi.
7.2.20. Meregistrasi atas semua kunjungan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan
(registrasi pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap).

Page 5 of 9
7.2.21. Memberikan nomor rekam medis secara berurutan dan sistematis berdasarkan
sistim yang digunakan (penomoran seri, unit, seri unit).
7.2.22. Menulis nama-pasien dengan baik dan benar sesuai dengan sistem yang
digunakan.
7.2.23. Membuat indeks pasien (kartu atau media lainnya).
7.2.24. Menyimpan/menjajarkan rekam medis berdasarkan sistem yang digunakan
(Straight Numerical, Middle Digit dan Terminal Digit Filing System).
7.2.25. Mengambil kembali (retrieval) dengan cepat rekam medis yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan asuhan pasien dan berbagai kebutuhan lainnya.
7.2.26. Melakukan penyusutan (retensi) rekam medis berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
7.2.27. Melaksanakan program kegiatan menjaga mutu atau quality assurance (QA) rekam
medis.
7.2.28. Melakukan kegiatan yang merupakan prioritas sasaran mutu pelayanan MIK/rekam
medis.
7.2.29. Mengumpulkan data untuk manajemen mutu, manajemen penggunaan,
manajemen resiko dan penelitian lain yang berhubungan dengan asuhan pasien.
7.2.30. Mengumpulkan dan menganalisa data untuk (kebutuhan khusus) proyek riset
klinis.
7.2.31. Melaksanakan dokumentasi unit kerja MIK/RM.
7.2.32. Mengoperasikan komputer guna penyelenggaraan sistem MIK/RM.
7.2.33. Melaksanakan komunikasi efektif dengan semua tingkatan.
7.2.34. Mengikuti berbagai kegiatan sosialisasi antar profesi kesehatan, non kesehatan dan
antar organisasi yang berkaitan dengan profesi.
7.2.35. Memberikan informasi database MIK dengan efisien dan efektif.
7.2.36. Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax, dll).
7.2.37. Memproses permintaan surat keterangan medis, baik untuk pengadilan maupun
non pengadilan
7.2.38. Memproses pembuatan resume/abstraksi rekam medis
7.2.39. Menyimpan rekam medis in-aktif yang masih bernilai guna dengan media tertentu
dan menjaga kerahasiaannya.
7.2.40. Menyusun jadwal retensi arsip dan melaksanakan pemusnahan rekam medis in-
aktif yang tidak bernilai guna.
7.2.41. Mendisain formulir rekam medis
7.2.42. Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
7.2.43. Mendisain formulir untuk tahap pengumpulan data kesehatan.
7.2.44. Memperbaiki bentuk formulir untuk pengolahan data kegiatan pelayanan medis
dan panduan pengisiannya;
7.2.45. Menilai rancangan JRA dan rekam medis yang akan disusutkan.
7.2.46. Membuat BAP pemusnahan rekam medis.

7.3. Analis bidang rekam medis dan informasi kesehatan


7.4.1. Mengklasifikasikan data kode diagnosis yang akurat bagi kepentingan informasi
morbiditas dan sistem pelaporan morbiditas yang diharuskan.
7.4.2. Mengelola indeks penyakit dan tindakan guna kepentingan laporan medis dan
statistik serta permintaan informasi pasien secara cepat dan terperinci.

Page 6 of 9
7.4.3. Menyajikan informasi morbiditas dengan akurat dan tepat waktu bagi kepentingan
monitoring KLB epidemiologi dan lainnya.
7.4.4. Mengidentifikasi resiko tinggi dalam kerahasiaan informasi kesehatan.
7.4.5. Mengevaluasi faktor resiko dalam pendokumentasian dan kerahasiaan informasi
kesehatan.
7.4.6. Mengkoordinasikan kegiatan komite keamanan informasi kesehatan.
7.4.7. Membuat pedoman training, peraturan dan prosedur yang terkait dengan
informasi pelayanan pasien.
7.4.8. Menganalisis rekam medis secara kuantitatif dengan tepat meliputi: kebenaran
identifikasi, adanya laporan-laporan yang penting, autentikasi, pendokumentasian
yang baik.
7.4.9. Menganalisis rekam medis secara kualitatif guna konsistensi isi dan mutu rekam
medis.
7.4.10. Memeriksa ulang atau quality review (QR) MIK/rekam medis.
7.4.11. Membuat analisis untuk mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
(SWOT) MIK/rekam medis.
7.4.12. Membuat prioritas kegiatan yang merupakan sasaran mutu pelayanan MIK/rekam
medis.
7.4.13. Menilai sistem komputerisasi pelayanan MIK/Rekam Medis.
7.4.14. Mengusulkan solusi masalah sistem komputerisasi pelayanan MIK/Rekam Medis.
7.4.15. Menyiapkan laporan untuk badan akreditasi, lisensi dan sertifikasi dalam
memenuhi standar akreditasi dan kebijakan yang terkait dengan Perekam Medis.
7.4.16. Memonitor kesesuaian kebijakan dan prosedur agar tetap relevan dengan
manajemen data klinis.
7.4.17. Mengolah data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan.
7.4.18. Mengelola data untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana
pelayanan kesehatan.
7.4.19. Melakukan analisis statistik rumah sakit dengan menggunakan aplikasi komputer.
7.4.20. Mendemonstrasikan atau presetnasi data dan laporan ke berbagai pihak.
7.4.21. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan informasi kesehatan dengan
menggunakan aplikasi komputer.
7.4.22. Memberi kontribusi penggunaan fungsi data klinis, administrasi dan data eksternal.
7.4.23. Menerapkan rencana manajemen kualitas data (menjaga konsistensi data).
7.4.24. Memonitoring pelaksanaan kebijakan dan prosedur manajemen sumber data
organisasi.
7.4.25. Mengelola kualitas data di fasilitas pelayanan kesehatan.
7.4.26. Melaksanakan rencana strategis, goal dan objektif untuk area tanggung jawabnya.
7.4.27. Membuat data perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana unit kerja MIK/RM
untuk memenuhi kebutuhan kerja.
7.4.28. Menggunakan anggaran/budget.
7.4.29. Menerapkan program orientasi dan latihan staf bagi yang terkait dalam sistem data
pelayanan kesehatan.
7.4.30. Mengimplementasi kebijakan dan prosedur tentang sistem MIK/RM yang sesuai
hukum, sertifikasi, akrditasi, dan kebutuhan setempat.
7.4.31. Mengevaluasi kebijakan dan prosedur tentang sistem MIK/RM yang sesuai hukum,
sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat.
7.4.32. Membuat analisa jabatan dan uraian tugas Perekam Medis.

Page 7 of 9
7.4.33. Membuat kebijakan dan prosedur antara unit kerja tentang arus informasi
setempat.
7.4.34. Menyajikan informasi hasil kerja penyelenggaraan MIK/RM guna evaluasi kinerja
unitnya.
7.4.35. Memonitor keadaan staf, produktifitas dan arus kerja untuk tujuan pengawasan.
7.4.36. Menyiapkan profil rumah sakit.
7.4.37. Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi pelanggan baik internal & ekternal.
7.4.38. Melaksanakan negosiasi dan advokasi tentang pelayanan MIK/rekam medis.
7.4.39. Memberikan konsultasi dalam pengelolaan informasi kesehatan sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya.
7.4.40. Menjalin kerjasama dengan Bagian Sistem Informasi RS dalam pengembangan
teknologi baru.
7.4.41. Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax, dll).
7.4.42. Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam medis rawat jalan/inap dan
menjaga kerahasiaannya.
7.4.43. Memberikan kontribusi pemikiran dan koreksi pada proses pengumpulan data
untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan.
7.4.44. Memberikan kontribusi pada proses pengumpulan data penyakit tertentu untuk
laporan morbiditas/mortalitas baik rawat jalan maupun inap.
7.4.45. Memvalidasi surat keterangan medis, baik untuk pengadilan maupun non
pengadilan telah memenuhi syarat dan prosedur yang ditentukan.

7.4. Ahli bidang rekam medis dan informasi kesehatan


7.5.1. Menjamin validitas data untuk registrasi penyakit.
7.5.2. Memfasilitasi pelepasan informasi kesehatan kepada pasien maupun pihak ketiga.
7.5.3. Memelihara kerahasiaan informasi pasien.
7.5.4. Merancang kualitas data klinis dalam proses menjaga mutu MIK/rekam medis.
7.5.5. Memprediksi kebutuhan informasi dan teknik dalam sistem pelayanan kesehatan
di masa yang akan datang.
7.5.6. Menyusun anggaran/budget.
7.5.7. Menyusun kebijakan dan prosedur tentang sistem MIK/RM yang sesuai hukum,
sertifikasi, akrditasi, dan kebutuhan setempat.
7.5.8. Memecahkan masalah pengembangan, solusi, pembuatan keputusan dan rencana
strategi unti kerja MIK/RM.
7.5.9. Memonitor keadaan staf, produktifitas dan arus kerja untuk tujuan pengawasan.
7.5.10. Memberi konsultasi pendidikan dan latihan bagi pengguna layanan informasi.
7.5.11. Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax, dll).
7.5.12. Mengajar/melatih dalam bidang rekam medis.

7.5. Spesialis manajemen informasi kesehatan dan informasi kesehatan


7.5.1. Mengembangkan dan mengimplementasikan petunjuk standar koding dan
pendokumentasian.
7.5.2. Menjaga keamanan alur permintaan informasi kesehatan pasien.
7.5.3. Mengembangkan kebijakan dan prosedur tentang MIK/RM yang sesuai hukum,
sertifikasi, akreditasi, dan kebutuhan setempat.
7.5.4. Mengembangkan sistem MIK/RM sebagai bagian dari perencanaan sistem
informasi dalam sistem pelayanan kesehatan.
7.5.5. Meningkatkan pelayanan prima saryankes sesuai harapan pasien.
Page 8 of 9
7.5.6. Melaksanakan komunikasi dengan teknologi mutakhir (internet, e-mail, fax, dll).
7.5.7. Membuat karya tulis ilmiah di bidang rekam medis informasi kesehatan.
7.5.8. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang rekam medis
informasi kesehatan.
7.5.9. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang rekam medis informasi
kesehatan.

Bagian........ Komite / Sub-Komite Kredensial

Disetujui Disetujui dengan Catatan Tidak Disetujui

Tanggal:

Catatan:

Ketua Komite........... Ketua Sub-Komite Kredensial

(.................................) (................................. )

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai