1. SUBYEKTIF
IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn KA
Umur : 45 tahun
Alamat : Pelutan, Gebang, Purworejo
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 175 cm
Status perkawinan : Menikah
Tanggal pemeriksaan : 12 nopember 2014
ANAMNESA
1) Keluhan utama : Pasien mengeluh bicara pelo
2) Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluh bicara pelo sejak 3 minggu yang lalu saat pasien duduk di
rumah sambil nonton tv, tiba-tiba bicara menjadi pelo, dan anggota gerak kanan
terasa lemah tidak seperti semula, saat itu disangkal adanya nyeri kepala,
penurunan kesadaran, pandangan dobel, muntah, kejang dan kesemutan. Pasien
juga menyangkal adanya demam, berdebar-debar, sesak napas, nyeri dada, dan
riwayat trauma kepala sebelumnya. Karena ada keluhan bicara pelo dan keluhan
tangan dan kaki kanan tidak sekuat sebelumnya saat digerakkan, maka istri
pasien memanggil mantri yang tinggal di dekat rumah, lalu pasien disarankan
oleh mantri tersebut berobat ke rumah sakit RSUD Purworejo namun pasien
menolak akhirnya pasien hanya diberi obat antihipertensi dan vitamin . Setelah
3 minggu pasien merasa tidak ada perubahan, bicara masih pelo tangan dan
kaki juga tidak sekuat semula sehingga pasien merasa kesulitan melakukan
aktifitas sehari-harinya. Selama sakit stroke ini pasien mengaku sudah tidak
bekerja lagi dan jarang ke luar rumah karena malu takut diejek bicaranya pelo,
namun setelah keluarga datang untuk menjenguk, pasien merasa terhibur dan
semangat untuk berobat, dan oleh keluarga pasien disarankan untuk berobat
rutin ke puskesmas saja karena pasien memiliki kartu jamkesmas.
5) Familly tree
6) Anamnesa system :
Sistem cerebrospinal : bicara pelo, perot, kelemahan anggota
gerak kanan
Sistem cardiovaskuler : tidak ada keluhan
Sistem respirasi : tidak ada keluhan
Sistem gastrointestinal : tidak ada keluhan
Sistem muskuloskeletal : tidak ada keluhan
Sistem integumentum : tidak ada keluhan
Sistem urogenital : tidak ada keluhan
APGAR SCORE
KOMPONEN SCORE
Adaptation 2 Keluarga bisa menerima keadaan pasien saat ini dan
membantu ekonomi keluarga pasien
Partnership 2 Keluarga saling berdiskusi jika ada permasalahan
didalam anggota keluarga tersebut.
Growth 2 Pasien dan istri sangat berharap anaknya bebas dari gizi
buruk sehingga rajin memriksakan anaknya ke
posyandu dan ke puskesmas.
Affection 1 Karena istri sering kerepotan mengurus anak2nya maka
sering lupa memperhatikan suami yang sedang sakit
Resolve 2 Kelurga mempunyai waktu untuk bersama di rumah
9
FAMILY SCREEN
Resources Pathology
SOCIAL Hubungan dengan istri dan anak Malu ke luar rumah karena
anak baik. bicara pelo.
Hubungan dengan saudara-saudaranya
baik
Setelah sakit pasien jarang keluar
rumah, namun Tetangga sering
menjenguk ke rumah pasien
CULTURAL Tinggal di daerah pedesaan, dengan
adat jawa, dimana adat gotong royong
dijunjung tinggi, sehingga keluarga
pasien banyak dibantu oleh tetangga
serta perangkat desa.
ECONOMIC Setelah stroke suami tidak bekerja, Tidak punya penghasilan tetap
istri juga tidak bekerja karena setiap harinya
mengurus anak-anaknya yang masih
kecil, ekonomi keluarga selama ini di
topang oleh saudara dan tetangga,
penghasilan harian dan bulanan tidak
ada
2. OBYEKTIF
Pemeriksaan umum :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Vital Sign :
Tekanan darah : 180/100 mmHg
Nadi : 72x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36C
Status Nutrisi :
Pemeriksaan fisik :
Dada
Pulmo : I : simetris
P: fremitus normal
P: Sonor
A: Vesikuler, Suara Tambahan (-)
Cor : I: Ictus Cordis tak tampak
P: Ictus cordis di SIC 5-6 linea mediana S
P: Batas jantung tak melebar
A: S1 dan S2 reguler, bising (-)
Abdomen : supel, hepar lien tak teraba
Status Mental
Kewaspadaan : Normal
Observasi Perilaku
I. Perubahan Perilaku : tidak ada
II. Status Mental :
- Tingkah laku : Normoaktif
- Alur pembicaraan : Normal
- Perubahan mood dan emosi : Normal
- Isi pikiran : Normal
- Kemampuan intelektual : Cukup
Sensorium :
Status Neurolog
Kesadaran : Compos Mentis
Sikap Tubuh : Normal
Kepala : Mecochepal
Saraf Cranialis
Kanan Kiri
N1 Daya penghidu Normal Normal
N 11 Daya penglihatan >3/60 >3/60
Penglihatan warna Nomal Normal
N 111 Ptosis (-) (-)
Ukuran pupil 3mm 3mm
Gerakan mata Normal Normal
Reflek cahaya + +
N 1V Gerakan ke lateral bawah Normal Normal
NV Menggigit Normal Normal
Membuka mulut Normal Normal
Sensibilitas muka Normal Normal
Trismus - -
N VI Gerakan mata ke lateral Normal Normal
N V11 Kedipan mata + +
Lipatan nasolabial Mendatar Normal
Sudut mulut Lebih rendah Normal
Mengerutkan dahi Normal Normal
Menutup mata + +
Meringis Menurun Normal
Mengembangkan pipi Menurun Normal
N V111 Mendengar suara berbisik + +
Mendengar detik arloji + +
N 1X Reflek muntah + +
Sengau - -
Tersedak - -
NX Denyut nadi 72X/menit 72X/menit
Bersuara Normal Normal
Menelan Normal Normal
N X1 Memalingkan kepala Normal Normal
Sukap bahu Normal Normal
Mengangkat bahu Normal Normal
Trofi otot bahu Eutrofi Eutrofi
N X11 Sikap lidah Deviasi ke arah kiri
Artikulasi Disartria
Tremor lidah - -
Trofi otot lidah Eutrofi Eutrofi
Menjulurkan lidah Deviasi ke arah kanan
Pemeriksaan penunjang :
Hasil pemeriksaan laboratorium :
Trigliserida : 105
Kolesterol : 165
GDS : 108 mg/dl
3. ASSESSMENT :
o Diagnosa Klinik : Hemiparese dextra, parese nervus VII dan XII dextra
UMN, et causa suspect post stroke non haemoragic
o Diagnosis tambahan : Hipertensi
4. PROGNOSIS :
Disease : ad bonam
Dissability : ad bonam
5. PLAN
o Short term Plan :
1) Pharmacotherapy :
- Captopril 25 mg 2kali1
- Acetosal 100 mg 1X1
- Neurotropik 1X1
2) Non Pharmacotherapy
Edukasi :
- Memberikan edukasi kepada pasien untuk kontrol tensi
secara teratur, merubah diet serta modifikasi gaya hidup.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga supaya diet
dengan perbanyak sayuran serta buah, diet rendah garam
(msg) dan diit rendah lemak
- Memberikan konseling kepada pasien, untuk berhenti
merokok.
- Memberikan edukasi dan bimbingan serta motivasi pada
pasien untuk terus semangat berlatih secara teratur dan
jangan mudah bosan.
- Memberikan edukasi kepada keluarga supaya memberikan
motivasi dan dukungan kepada pasien dalam exercise therapy
dan membantu pasien melakukan exercise therapy serta
memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga, jika
latihan dilakukan dengan teratur dan terus menerus maka
pasien bisa pulih seperti sediakala dan bisa kembali bekerja.
Exercise Program :
- Melatih otot supaya berfungsi dengan baik, dengan
menggerakkan semua sendi pada lengan dan tungkai secara
perlahan, memberikan gerakan pada jari-jari tangan untuk
meremas, serta gerakan pada pergelangan tangan, melakukan
gerakan pada peregangan pada jari-jari kaki (pasien diminta
berjalan dengan kaki menapak)
- Melakukan latihan ADL (Activities of Daily Living), seperti
mengancing baju dan celana sendiri, makan dan minum
sendiri, menyisir rambut, mandi sendiri dll
- Latihan bicara dengan latihan didepan cermin untuk gerakan
lidah, bibir dan mengucapkan artikulasi kata-kata, serta
mengulang-ulang pembicaraan bila suara yang diucapkan
tidak jelas.
6. Elaboration
Principle of family medicine (EURACT, 2005)
Principle of Family Medicine Yang saya lakukan untuk melaksanakan prinsip tersebut
(EURACT-2005)
Question :
1. Pada pasien pasca stroke, kapan kita sebagai dokter layanan primer merujuk ke Dokter
Spesialis Syaraf dan fisioterapis?
2. Pada layanan primer yang tidak mempunyai fisoterapis, exercise apa saja yang bisa
dilakukan oleh dokter umum ?
3. Bagaimana dengan intensitas dan durasi pada exercise therapy yang dilakukan pasien
dirumah?
4. Sampe kapan kita memberikan terapi anti agregasi platelet ( asetosal, aspirin, cpg dll)
pada pasien pasca stroke?
5. Terapi denagn Neuroprotektor apakah memberikan manfaat pada pasien pasca stroke?