Anda di halaman 1dari 65

1

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS TERHADAP ALUR


PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA
(IPI) MEDAN TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH:

MADINA ANNUR SYAH PUTRI


NIM. 1313466023

AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN


(APIKES) IMELDA MEDAN
T.A 2015/2016
2

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS TERHADAP ALUR


PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA
(IPI) MEDAN TAHUN 2016

HASIL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Ahli Madya

OLEH:

MADINA ANNUR SYAH PUTRI


NIM. 1313466023

AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN


(APIKES) IMELDA MEDAN
T.A 2015/2016

LEMBAR PERSETUJUAN
3

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS TERHADAP ALUR


PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA
MEDAN TAHUN 2016

OLEH :

MADINA ANNUR SYAH PUTRI


NIM : 1313466023

Penelitian Ini Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Sebagai Persyaratan


Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya di Akademi Perekam Medik
Dan Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan

Disetujui :
Dosen Pembimbing

(ERLINDAI SKM, M.Kes)

Diketahui
Direktur Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Imelda Medan

(dr. Suheri P. Gultom. M.Kes)

PERNYATAAN
4

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS TERHADAP ALUR


PELAYANAN RAWAT JALAAN DI RSU. IMELDA PEKERJA
INDONESIA MEDAN TAHUN 2016

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali ada
beberapa kutipan, ringkasan, masing masing disebutkan sumbernya.

Medan, 5 Agustus 2016

MADINA ANNUR SYAH PUTRI


NIM : 1313466023
5

LEMBAR PENGUJIAN

PenelitiandenganJudul :

GAMBARAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS TERHADAP ALUR


PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSU. IMELDA PEKERJA INDONESIA
MEDAN TAHUN 2016

Oleh

MADINA ANNUR SYAH PUTRI


NIM : 1313466023

TelahDiujidanDipertahankan Tim Penguji


PadaTanggal 5 Bulan 8 Tahun 2016

Penguji I :Noradina S.Kep, Ns. M.Biomed ( )

Penguji II : Zulham Andi Ritonga, SKM ( )

Penguji III : Erlindai SKM, M.Kes ( )

DisahkanOleh
DirekturAkademiPerekamMedikdanInformatikaKesehatan Imelda Medan

(dr.SuheriParulianGultom. M.Kes)
6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI
Nama : Madina Annur Syahputri

Tempat/Tgl.Lahir : Medan, 15 juli 1995

Agama : Islam(muslim)

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

Alamat Rumah :Jln. Menteng VII Gg. Kenanga (Perumahan Villa

Kenanga Blok A No 5) Medan

II. IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ayah : Almarhum. Marwansyah

Pekerjaan :-

Nama Ibu : Mas. Suharti

Pekerjaan : Wiraswasta

III. RIWAYAT PENDIDIKAN


Tahun 2001-2007 : SD Negeri 80 Medan

Tahun 2007-2010 : SMP Negeri 12 Medan

Tahun 2010-2013 : SMA Kesatria Medan

Tahun 2013-2016 : APIKES IMELDA MEDAN


7

AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN


IMELDA MEDAN

Nama : MADINA ANNUR SYAH PUTRI


Nim : 1313466023
Judul : Gambaran Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur
Pelayanan Rawat Jalan Di RSU. Imelda Pekerja Indonesia
Medan

ABSTRAK
BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program Jaminan Kesehatan. BPJS Kesehatan ini merupakan badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program kesehatan. Penelitian ini bersifat
deskriptif menggunakan data primer yang dilakukan dengan pengisian lembar
kuesioner oleh responden. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta BPJS
Kesehatan atau keluarga peserta BPJS Kesehatan. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 35 responden. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bsgaimana
tingkat pengetahuan peserta BPJS Kesehatan terhadap alur pelayanan rawat jalan
di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016. Lokasi Penelitian
dilakukan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan. Waktu penelitian dilakukan
dari periode juni - juli Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
responden dengan kategori berumur 21-25 tahun sebanyak 15 orang (42,9 %),
minoritas berumur 31-35 orang (17,1%). Berdasarkan Pendidikan terakhir
mayoritas responden yaitu tamatan SMA sebanyak 16 orang (45,8%).
Minoritasnya yaitu tamatan sd sebanyak 2 orang (5,7%). Berdasarkan pekerjaan
mayoritas responden yang bekerja sebanyak 24 orang (68,6%) dan minoritas
responden yang tidak bekerja sebanyak 11 orang (31,4%). Berdasarkan sumber
informasi mayoritas responden memperoleh informasi dari media cetak sebanyak
14 orang (40%), dan minoritas responden memperoleh informasi dari media
massa sebanyak 10 orang (28,6%). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas
responden dengan kategori baik sebanyak 26 responden (74,2%) dan minoritas
responden dengan kategori kurang baik berjumlah 9 orang (25,8%). Berdasarkan
hasil penelitian, menunjukkan tingkat pengetahuan peserta BPJS terhadap Alur
pelayanan rawat jalan sangat baik.

Kata Kunci :Pengetahuan Peserta BPJS, Alur Pelayanan Rawat Jalan


Daftar Pustaka : 7 Referensi P(2007-2015)
8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiratAllah SWT berkat rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Gambaran Pengetahuan

Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Di RSU. Imelda Pekerja

Indonesia Medan Tahun 2016 .

Terwujudnya penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan

berbagai pihak baik sebagai moril maupun materil.Maka dalam kesempatan ini

mengucapkan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr.H.R.I. Ritonga, M.Sc, selaku ketua yayasan Imelda Medan.

2. dr. Imelda L. Ritonga, S.Kep, M.Pd, Mn, selaku kordinator pendidikan

yayasan Imelda Medan.

3. dr. Suheri P. Gultom , M.Kes, selaku Direktur Akademi Perekam dan

Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.

4. Parmen Silalahi SKM, M.Kes dan Siti M.Kes selaku wali kelas yang telah

membimbing, dan menasehati penulis mulai dari tingkat I hingga tingkat

III sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Noradina S.Kep Ns. M. Biomed selaku Penguji I yang telah memberi

kritik dan saran kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Zulham Andi, SKM selaku Penguji II yang telah memberi kritik dan saran

kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini


9

7. Erlindai SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing sekaligus penguji III

yang selalu memberikan arahan, bimbingan dan nasehat dari awal sampai

terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Staf Dosen APIKES Imelda Medan yang telah membekali penulis dengan

ilmu pengetahuan sampai dengan terselesainya perkuliahan ini.

9. Direktur dan seluruh staf pegawai RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan

khususnya Kepala Instalasi Rekam Medis yang telah banyak membantu

penulis dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

10. Teristimewa Ayah saya Alm. Marwansyah yang selama hidup telah

membesarkan dan memberikan kasih sayang tiada batas, dan Mama saya

tercinta Mas. Suharti yang telah banyak memberi dukungan doa dan kasih

sayang serta tenaga selama perkuliahan sampai dengan terselesainya

Karya Tulis Ilmiah ini.

11. Teristimewa Pakde saya Mas. Sutono dan Bukde Asri Iswahyuni yang

telah banyak memberikan semangat dan motivasi serta material selama

perkuliahan sampai dengan terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

12. Adik-adik saya tersayang yang selalu memberikan perhatian dan hiburan

sebagai penyemangat Penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

13. Dan tak lupa Abang saya Rahmat Nando Amd. Kep yang telah

memberikan doa, semangat serta arahan kepada Penulis dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

14. Teman teman di APIKES stambuk 2016 khususnya kelas III-A dan para

sahabat-sahabatku tersayang yang telah banyak memberi doa dan

semangat selama menjalani perkuliahan hingga selesai.


10

15. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam memberikan

dukungan dan masukan yang namanya tidak dapet di sebutkan satu persatu

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini masih banyak terdapat keterbatasan dan kekurangan, sehingga

peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan karya

Tulis Ilmiah ini agar dapat menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu

Profesional Informasi Kesehatan.

Medan,5 Agustus 2016

Penulis

MADINA ANNUR SYAH PUTRI


11

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGUJIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTARTABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 6


2.1Konsep Rekam Medis ..................................................................... 6
2.1.1 Defenisi Rekam Medis .......................................................... 6
2.1.2Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis ..................................... 8
2.2 Asuransi Kesehatan ........................................................................ 9
2.2.1 Pengertian Asuransi Kesehatan ............................................. 9
2.2.2Rumah Sakit ........................................................................... 12
2.3 Mutu Pelayanan............................................................................................. 12
2.3.1 Pengertian Mutu Pelayanan........................................................................ 12
2.3.2 Pengukuran Mutu Pelayana................................................... 13
2.3.3 Pelayanan Rawat Jalan.......................................................... 14
2.4 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) ................................ 16
2.4.1 Pengertian BPJS .................................................................... 16
2.4.2 Visi dan Misi BPJS Kesehatan ............................................. 16
2.4.3 Fungsi dan Tugas BPJS Kesehatan ....................................... 17
2.4.4 Prinsip BPJS Kesehatan ........................................................ 18
2.4.5 Tujuan BPJS Kesehatan ........................................................ 18
2.4.6 Wewenang BPJS Kesehatan ................................................. 19
2.5 Pendaftaran Peserta ......................................................................... 20
2.5.1 Prosedur Pendaftaran Pasien ................................................. 20
12

2.5.2 Iuran ...................................................................................... 20


2.6 Kerangka Konsep ............................................................................ 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 23


3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 23
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 23
3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................... 23
3.2.2 Tempat Penelitian.................................................................. 23
3.3 Populasi, Tekhnik Sampling dan Sampel..................................................... 23
3.3.1Populasi .................................................................................. 23
3.3.2 Sampel ................................................................................... 24
3.4Variabel dan Defenisi Operasional ............................................................... 24
3.4.1 Variabel Penelitian ............................................................... 24
3.4.2 Definisi Operasional ............................................................ 25
3.5 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ......................................... 27
3.5,1 Instrumen Penelitian ............................................................. 27
3.5.2Pengumpulan Data ................................................................ 28
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .............................................. 29
3.6.1 Teknik Pengolahan ................................................................ 29
3.6.2 Analisis Data ......................................................................... 29

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 31


4.1 Sejarah RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan ............................... 31
4.2 Visi dan Misi RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan ...................... 32
4.2.1 Visi RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan ........................... 32
4.2.2 Misi RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan .......................... 32
4.3 Hasil Penelitian ................................................................................. 32
4.3.1 Karakteristik Penelitian .......................................................... 32
4.3.2 Data Khusus ........................................................................... 34
4.4 Pembahasan ....................................................................................... 35
4.4.1 Gambaran Karakteristik Responden Peserta BPJS Kesehatan
diinstalasi rawat jalan RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
tahun 2016 .............................................................................. 38
4.4.2 Gambaran Pengetahuan Peserta BPJS Kesehatan terhadap alur
pelayanan rawat jalan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
tahun 2016 .............................................................................. 39

4.4.3 Gambaran Tingkat Kehandalan BPJS Kesehatan di instalasi


rawat jalan RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
2016 ........................................................................................ 40
4.4.4 Gambaran Tingkat Daya Tanggap BPJS Kesehatan di instalasi
rawat jalan RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun
13

2016 ......................................................................................... 41
4.4.5 Gambaran Tingkat Empati BPJS Kesehatan di instalasi rawat
jalan RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 ..... 42
4.4.6 Gambaran Pelayanan Bukti Fisik di instalasi rawat jalan RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 ....................... 42
4.4.7 Gambaran Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan di instalasi rawat
jalan RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 ..... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 44


5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44
5.2 Saran............................................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
14

DAFTAR TABEL

TABEL 3.2 Devenisi Operasional ........................................................................ 25

TABEL 4.3.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden meliputi umur,


pendidikan terakhir, pekerjaan dan sumber informasi ............. 33
TABEL 4.3.2Distribusi frekuensi pengetahuan Peserta BPJS terhadap alur
pelayanan rawat jalandi RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan
tahun 2016 ................................................................................... 35
TABEL 4.3.2.1 Distribusi frekuensi tentang kehandalan BPJS Kesehatan di RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016 ............................. 35
TABEL 4.3.2.2 Distribusi frekuensi tentang daya tanggap BPJS Kesehatan di
RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016 .................. 36
TABEL 4.3.2.3 Distribusi frekuensi tentang empati BPJS Kesehatan di RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016 ............................ 36
TABEL 4.3.2.4 Distribusi frekuensi tentang bukti fisik BPJS Kesehatan di RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016 ............................ 37
TABEL 4.3.2.5 Distribusi frekuensi kepuasan pasien BPJS Kesehatan di RSU.
Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016 ............................ 38
15

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Hubungan Pihak-Pihak Dalam Asuransi Kesehatan ................... 11


GAMBAR 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 22
16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Izin Survey Awal dari Akademi Perekam Medik Dan

Informatika Kesehatan

Lampiran II Surat Balasan Survey Awal dari Rumah Sakit Imelda Pekerja

Indonesia Medan

Lampiran III Surat Izin Penelitian dari Akademi Perekam Medik dan Informasi

Kesehatan Imelda Medan

Lampiran IV Surat Balasan Izin Penelitian dari Rumah Sakit Imelda Pekerja

Indonesia Medan

Lampiran V Surat Izin Selesai Melakukan Penelitian dari Rumah Sakit Imelda

Pekerja Indonesia Medan

Lampiran VI Lembar Kuesioner

Lampiran VII Master Tabel

Lampiran VII Lembar Konsul


17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapatkan imbalan, serta perlakuan

yang adil dan layak dalam hubungan kerja.Tenaga kerja bisa saja mengalami

risiko-risiko saat menjalankan pekerjaan, sehingga kelangsungan hidup tenaga

kerja dan anggota keluarganya perlu mendapat perhatian. Di sisi lain, negara

berkewajiban menjamin kehidupan yang layak bagi tenaga kerja beserta anggota

keluarganya. Oleh karena itu, negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi

seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

sesuai dengan martabat kemanusiaan berupa sistem jaminan sosial nasional yang

salah satu tujuannya adalah memberikan perlindungan kepada tenaga kerja. (Visi

Yustisia,2014).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,2010), mendorong seluruh negara

mengembangkan jaminan kesehatan untuk semua penduduknya (Universal Health

Converage). Dengan jaminan kesehatan tersebut semua penduduk dinegara yang

mengembangkan jaminan kesehatan ini termasuk peserta jaminan kesehatan

(WHO, 2010).

Di Indonesia pada tanggal 1 Januari 2014 telah didirikan suatu Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selaras dengan tujuan Organisasi

Kesehatan Dunia dalam mengembangkan jaminan kesehatan untuk semua

penduduk. BPJS Kesehatan ini merupakan badan hukum yang dibentuk untuk

menyelenggarakan program kesehatan (Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1).


18

BPJS Kesehatan harus memahami kebutuhan pelayanan kesehatan

masyarakat yang dilayaninya dalam menentukan cara yang paling efektif

menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu. Zeithaml et al (dalam Rangkuti,

2006) menyatakan bahwa pelayanan yang bermutu berbentuk dari lima dimensi

Service Quality (Serqual) yaitu, Kehandalan, daya tangkap, jaminan empati dan

bukti fisik (Rangkuti,2006).

Pelayanan kesehatan yang bermutu salah satu aspek dalam pelayanan

kesehatan merupakan faktor yang penting dalam mencapai kepuasan pasien yang

timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah

pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya (Pohan,2007)

Berdasarkan data Kantor Operasional BPJS Kesehatan provinsi Sumatera

Utara peserta BPJS Kesehatan yang terdiri dari Peserta PBI dan Non PBI di

provinsi Sumatera Utara yang tercatat hingga Bulan April 2015 berjumlah 92.3

juta jiwa (Agus,2015)

Berdasarkan data Kantor Operasional BPJS Kesehatan kabupaten Musi

Banyuasin peserta BPJS Kesehatan yang terdiri dari peserta PBI dan Non PBI di

kabupaten Musi Banyuasin tercatat hingga bulan April 2016 berjumlah 228.900

jiwa (Data Kantor Operasional BPJS Kesehatan Musi Banyuasin,2016)

Data rekam medis pasien di RSU. Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan

menunjukkan jumlah pasien peserta BPJS Kesehatan yang di rawat jalan terhitung

dari bulan Januari sampai Juni 2016 berjumlah 1.506 jiwa. (Data Rekam Medis

Pasien RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan, 2016)


19

Dengan banyaknya jumlah peserta BPJS Kesehatan secara nasional dan

sebagai suatu sistem yang besar dan baru berlangsung dalam tempo yang relatif

singkat, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap pelayanan BPJS Kesehatan, dimana terdapat permasalahan

dalam pengaplikasiannya. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang teknis

pelayanan sesuai dengan aturan BPJS Kesehatan, sehingga banyak peserta BPJS

Kesehatan yang mengeluh dengan sistem pelayanan alur rawat jalan yang di

tetapkan BPJS Kesehatan.

Setelah penulis melakukan survei awal, RSU. Imelda Pekerja Indonesia

Medan mengalami kendala dalam proses pelaksanaan program BPJS Kesehatan.

Tidak semua pasien yang menggunakan kartu BPJS mengetahui alur pendaftaran

rawat jalan.Sehingga kebanyakan pasien yang berobat dirumah sakit tersebut

kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas RSU.Imelda Pekerja

Indonesia Medan.Oleh karena itu, Penulis Tertarik menyusun Karya Tulis Ilmiah

ini dengan judul Gambaran Pengetahuan Peserta BPJS Kesehatan Terhadap Alur

Pelayanan Rawat Jalan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia (IPI) MedanTahun

2016

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini

adalah : Rendahnya pengetahuan peserta BPJS terhadap alur pelayanan rawat

jalan sehingga peneliti ingin mengetahui, bagaimana gambaran pengetahuan

peserta BPJS terhadap alur pelayanan rawat jalan di RSU. Imelda Pekerja

Indonesia (IPI) Medan Tahun 2016.


20

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan

peserta BPJS terhadap alur pelayanan rawat jalan di RSU. Imelda Pekerja

Indonesia (IPI) Medan Tahun 2016.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi BPJS Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bahan kajian bagi

BPJS kesehatan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan BPJS

Kesehatan.

1.4.2 Bagi RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam hal

pengambilan kebijakan mengenai pelayanan BPJS Kesehatan dalam

memenuhi kebutuhan pasien agar tercipta kepuasan pasien.

1.4.3 Bagi Peserta/Pasien BPJS

Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberi informasi bagi

masyarakat sebagai bahan kajian yang terkait dengan sistem pelayanan

rawat jalan yang ditetapkan oleh BPJS. Masyarakat dapat mengetahui

mutu pelayanan BPJS Kesehatan yang ada di RSU. Imelda Indonesia

Medan.
21

1.4.4 Bagi Petugas

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam memberikan

pelayanan yang baik kepada pasien yang belum mengetahui alur

pelayananan peserta BPJS di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun

2016.

1.4.5 Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengukur sampai sejauh mana pemahaman mahasisswa terhadap teori

yang diberikan dan sebagai bahan evaluasi pendidikan.

1.4.6 Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan

ilmu rekam medis dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku

kuliah.
22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Rekam Medis

2.1.1 Defenisi Rekam Medis

Rekam medis adalah sebagai keterangan baik yang tertulis maupun

terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa,

segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan

pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan rawat

darurat.Kalau diartikan secara dangkal, rekam medis seakan-akan hanya

merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji

lebih dalam rekan medis mempunyai makna yang lebih luas daripada hanya

sekedar cacatan biasa. Karena didalam catatan tersebut sudah tercermin segala

informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam

menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis

lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah sakit

(Depkes RI,1994).

Sejarah perkembangan rekam medis berjalan sejajar dengan

perkembangan ilmu kedokteran sejak 3000-2500SM. Rekam medis telah ada

dalam bentuk yang sangat primitif yang ditulis pada dinding gua/batu , daun-daun

yang telah dikeringkan dan tulang-tulang.Rekam medis merupakan hasil aktivitas

pencatatan pada suatu rumah sakit atau suatu institusi pelayanan kesehatan yang

berupa data.
23

Data tersebut meliputi data sosial maupun data medis pasien rawat jalan dan rawat

inap dan diproses oleh seorang tenaga rekam medis ataupun paramedis sehingga

menjadi informasi yang berguna bagi rumah sakit. Adapun pengertian rekam

medis adalah himpunan fakta-fakta yang berhubungan dengan riwayat hidup dan

kesehatan tentang seorang pasien tersebut yang ditulis oleh profesional dibidang

kesehatan (Huffman,1994).

Menurut Penunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit

Depkes RI Dirjen Yanmed tahun 1991, tujuan terlaksananya rekam medis adalah

untuk menunjang tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan

kesehatan rumah sakit atau institusi kesehatan.

Menurut Huffman (1994) menyatakan bahwa kegunaan rekam medis

adalah sebagai berikut :

1. Manajemen pelayanan pasien

2. Quality Review (tinjauan kualitas)

3. Financial reimbursement (pengurusan klaim asuransi)

4. Legal affairs (perkara hukum)

5. Education (pendidikan)

6. Research (penelitian)

7. Publich health (kesehatan umum)

8. Planning and marketing (perancangan dan pemasaran)


24

2.1.2 Tujuan dan kegunaan Rekam Medis

Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib

administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan.Tanpa

didukung suatu sistem pengolahan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib

administrasi tidak berhasil. (Sharon Gondodiputro,2007)

Kegunaan Rekam Medis antara lain :

1. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai

tenaga medis dan perawat dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2. Aspek Medis

Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada pasien

3. Aspek Hukum

Menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar

keadilan, dalam rangka menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda

bukti untuk menegakkan hukum serta menyediakan bahan tanda bukti

untuk menegakkan keadilan.

4. Aspek Keuangan

Isi rekam medis dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya

pembayaran pelayanan. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan,

maka pembayaran tidak dapat di pertanggungjawabkan.


25

5. Aspek Penelitian

Berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

menyangkut data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek

penelitian.

6. Aspek Pendidikan

Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan,karena isinya

menyangkut data/informasi tentang kronologis dari pelayanan medik yang

diberikan pada pasien.

7. Aspek Dokumentasi

Isi rekam medis menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan

dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana

kesehatan. (Sharon Gondodiputro,2007)

2.2 Asuransi Kesehatan

2.2.1 Pengertian Asuransi Kesehatan

Pengertian asuransi (insurance) banyak macamnya. Beberapa diantaranya

yang terpenting adalah :

1. Asuransi adalah suatu upaya untuk memberikan perlindungan terhadap

kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi

(Breider dan Breadles,1972).

2. Asuransi adalah suatu perjanjian dimanaa si penanggunng dengan

menerima suatu premi mengikatkan dirinya,untuk memberi ganti rugi

kepada sitertanggung yang mungkin diderita karenaterjadinya suatu

peristiwa yang mengandung ketidak-pastian,dan yang akan mengakibatkan


26

kehilangan, kerugian, atau kehilangan suatu keuntungan (Kitab UU

Hukum Dagang,1987).

Bentuk klasik asuransi kesehatan terdiri dari tiga pihak yang saling

berhubungan dan mempengaruhi yaitu :

1. Tertanggung/peserta

Yang dimaksud dengan tertanggung (client) atau peserta adalah mereka

yang terdaftar debagai anggota, membayar iuran (premi)sejumlah dan

dengan mekanisme tertentu dan karena itu ditanggung biaya kesehatannya.

2. Penanggung/badan asuransi

Yang dimaksud dengan penanggung.Badan asuransi (health insurance)

adalah yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola iuran serta

membayar biaya kesehatan yang dibutuhkan peserta.

3. Penyedia Pelayanan

Yang dimaksud dengan penyedia pelayanan (health provider) adalah yang

bertanggung jawab menyediakan pelayanan kesehatan bagi peserta dan

untuk itu mendapatkan imbal jasa dari badan asuransi.

Hubungan ketiga pihak ini secara sederhana dapat di gambar dalam

bagan 2.1
27

BAGAN 2.1

Hubungan pihak-pihak dalam asuransi kesehatan

PESERTA

premi pelayanan

imbal jasa
BADAN
PENYEDIA
ASURANSI

Asuransi kesehatan dapat dibedakan menjadi dua macam yakni :

1. Asuransi Kesehatan Pemerintah

Disebut asuransi kesehatan pemerintah jika pengelolaan dana dilakukan

oleh pemerintah. Dengan ikut sertanya pemerintah dalam pembiayaan

kesehatan akan diperoleh beberapa keuntungan misalnya biaya kesehatan

dapat diawasi, pelayanan kesehatan dapat distandarisasi. Tetapi disamping

itu juga ditemukan beberapa kekurangan yang umumnya bekisar pada

kurang puasnya para peserta yang kesemuanya terkait dengan mutu

pelayanan yang kurang sempurna.

2. Asuransi Kesehatan Swasta

Disebut asuransi kesehatan swasta jika pengelolaan dana dilakukan oleh

suatu badan swasta. Keuntungan dari asuransi kesehatan swasta ialah mutu

pelayanan relatif lebih baik, sedangkan kerugiannya ialah sulit mengawasi

biaya kesehatan yang pada akhirnya dapat memberatkan pemakai

pelayanan jasa kesehatan (Azrul Azwar,2012)


28

2.2.2 Rumah Sakit

Rumah sakit adalah salah suatu organisasi yang melalui tenaga medis

profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang

berkesinambungan, diagnosis serta pengobataan penyakit yang diderita oleh

pasien (American Hospital Association,1974).

Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima

pelayanan, kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa

kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya

diselenggarakan (Wolper dan Pena,1987).

Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat,

pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan (Association of Hospital

Care,1947). (Azrul Azwar, 2012).

2.3 Mutu Pelayanan

2.3.1 Pengertian Mutu Pelayanan

Mutu pelayanan adalah keseluruhan karakteristik barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan konsumen, baik

berupa kebutuhan yang dinyatakan maupun kebutuhan yang tersirat (Efendi dan

Makhfudli,2009).

Setiap individu yang terlihat dalam pelayanan kesehatan, seperti pasien,

masyarakat atau organisasi masyarakat,profesi pelayanan kesehatan, dinas

kesehatan, dan pemerintah daerah, pasti mempunyai pandangan yang berbeda

tentang unsur apa yang penting dalam mutu pelayanan kesehatan.


29

Perbedaan perspektif tersebut antara lain disebabkan oleh terdapatnya perbedaan

dalam latar belakang, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, lingkungan, dan

kepentingan (Pohan,2007)

2.3.2 Pengukuran Mutu Pelayanan

Dimensi Service Quality (Serqual) yaitu dimensi mutu untuk perusahaan

jasa, diperkenalkan oleh Zeithaml dkk (dalam Rangkuti, 2006 ) menyatakan

bahwa pelayanan yang bermutu terbentuk dari dimensi Service Quality (Serqual)

yaitu, pengetahuan pasien terhadap alur pelayanan rawat jalan, kehandalan, daya

tanggap, empati, dan bukti fisik. Dengan memperhatikan dimensi tersebut, maka

pemberi pelayanan kesehatan dapat membentuk pelayanan kesehatan yang

bermutu (Rangkuti,2006). Dimensi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Alur Pelayanan Rawat Jalan adalah proses urutan pelayanan pasien di

rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien berdasarkan ketentuan yang

berlaku. Dalam unsur ini, petugas dituntut untuk memberikan pemahaman

kepada pasien tentang prosedur apa saja yang dilakukan dalam alur

pelayanan rawat jalan.

2. Kehandalan adalah kemampuan untuk melakukan pelayanan sesuai yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Dalam unsur ini,

pemberi jasa dituntut untuk menyediakan jasa yang handal.

Jasa yang diberikan jangan sampai mengalami kegagalan, dengan kata lain

jasa tersebut selalu baik. Para anggota perusahaan juga harus jujur dalam

menyelesaikan masalah sehingga pelanggan tidak merasa ditipu.


30

3. Daya Tanggap adalah kemampuan untuk menolong pelanggan dan

ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik. Unsur yang penting

dalam dimensi daya tanggap ini adalah anggota perusahaan selalu siap

membantu pelanggan. Apapun posisi seseorang dalam perusahaan

hendaknya selalu memperhatikan pelanggan yang menghubungi

perusahaan.

4. Empati adalah rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual

kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan

untuk dihubungi. Dalam hal ini setiap anggota perusahaan hendaknya

dapat mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui teleponatau

bertemu langsung. Anggota ini juga harus memahami pelanggan, artinya

pelanggan terkadang seperti anak kecil yang menginginkan segala sesuatu

atau pelanggan seperti orang tua yang cerewet.

5. Bukti Fisik meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan dan sarana

komunikasi. Bukti fisik merupakan suatu perusahaan dalam menunjukkan

eksitensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana

dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah

bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.


31

2.3.3 Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari

pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat

jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam

bentuk rawat inap (hospitalization) (Feste,1989).

Kedalam pengertian pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang

diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti

rumah sakit atau klinik,tetapi juga yang diselenggarakan di rumah pasien (home

care) serta di rumah perawatan (nursing homes).Dibandingkan dengan pelayanan

rawat inap, pelayanan rawat jalan ini memang tampak berkembang lebih pesat.

Roemer (1981) mencatat bahwa peningkatan angka utilisasi pelayanan

rawat jalan dirumah sakit misalnya, adalah dua sampai tiga kali lebih tinggi dari

peningkatan angka utilisasi pelayanan rawat inap. Hal yang sama juga ditemukan

pada jumlah pelayanannya.

Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab makin berkembangnya

pelayanan dan juga sarana pelayanan berobat jalan ini.Jika disederhanakan, paling

tidak dapat dibedakan atas lima macamyakni :

1. Sarana dan prasaranayang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan

rawat jalan relatif lebih sederhana dan murah, dan karena itu lebih banyak

didirikan

2. Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan biaya kesehatan mendorong

dikembangkannya sebagai sarana pelayanan rawat jalan.


32

3. Tingkat kesadaran kesehatan penduduk yang makin meningkat, yang tidak

lagi membutuhkan pelayanan untuk mengobati penyakit saja, tetapi juga

untuk memelihara atau meningkatkan kesehatan yang umumnya dapat

dilayani oleh sarana pelayanan rawat jalan saja.

4. Kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang dulunya memerlukan

pelayanan rawat inap, tetapi pada saat ini cukup dilayani dengan pelayanan

rawat jalan saja.

5. Utilisasi Rumah Sakit yang makin terbatas, dan karenanya untuk

meningkatkan income, kecuali lebih mengembangkan pelayanan rawat jalan

yang ada di rumah sakit juga terpaksa mendirikan berbagai sarana pelayanan

rawat jalan di luar rumah sakit. (Azrul Azwar,2012)

2.4 BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

2.4.1 Pengertian BPJS

BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk

menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan (Peraturan BPJS Kesehatan

Nomor 1 Tahun 2014 pasal 1).

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011

tentang BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), dalam pasal 1 adalah badan

hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. Undang-

undang ini membentuk 2 BPJS yaituBPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan.


33

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan

kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.Terbentuknya dua

BPJS ini diharapkan akan memperluas jangkauan kepesertaan program jaminan

sosial. (Rismawati,2015)

5.4.2 Visi dan Misi BPJS Kesehatan

Dalam penyelenggaraan BPJS Kesehatan memiliki Visi dan Misi untuk

mencapai mutu pelayanan yang baik kepada seluruh penduduk Indonesia peserta

jaminan kesehatan nasional ini. (Agus, 2015)

2.4.2.1 Visi BPJS Kesehatan

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk indonesia memiliki

jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan

dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.

2.4.2.2 Misi BPJS Kesehatan

1. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif, berlandaskan prinsip-prinsip

tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegawai

untuk mencapai kinerja yang unggul.

2. Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan

yang efektif, efesien dan bermutu kepada peserta melalui komitmen yang

optimal dengan fasilitas kesehatan.

3. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.


34

2.4.3 Fungsi dan Tugas BPJS Kesehatan

1.4.3.1 Fungsi BPJS Kesehatan

Undang-undang republik indonesia nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial dalam pasal 9 ayat 1 disebutkan BPJS Kesehatan

Berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

2.4.3.1 Tugas BPJS Kesehatan

1. Melakukan dan menerima pendaftaran peserta

2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja

3. Menerima bantuan iuran dari pemerintah

4. Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta

5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial

6. Membayarkan manfaat atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai

dengan ketentuan program jaminan sosial

7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan

sosial kepada peserta dan masyarakat. (Rismawati,2015)

2.4.4 Prinsip BPJS Kesehatan

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011

Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam pasal 4 disebutkan terdapat

sembilan prinsip penyelenggaraan BPJS Kesehatan, yaitu:

1. Kegotong-royongan

2. Nirlaba

3. Keterbukaan

4. Kehati-hatian
35

5. Akuntabilitas

6. Portabilitas

7. Kepesertaan bersifat wajib

8. Dana amanat

2.4.5 Tujuan BPJS Kesehatan

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam pasal 3 disebutkan BPJS

Kesehatan bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan

kesehatan yang layak bagisetiap peserta dan anggota keluarganya sebagai

pemenuhan kebutuhan dasar hidup penduduk indonesia (Rismawati,2015).

2.4.6 Wewenang BPJS Kesehatan

BPJS menyelenggarajan program jaminan kesehatan, yang

diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip

ekuitas. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam pasal 11 disebutkan BPJS

Kesehatan mempunyai wewenang yaitu :

1. Menagih pembayaran iuran peserta BPJS kesehatan

2. Menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi jangka panjang dengan

mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan

dana dan hasil yang memadai


36

3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta BPJS

kesehatan dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional.

4. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan yang melayani peserta

BPJS kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang

mengacu pada standart tarif yang ditetapkan oleh pemerintah.

5. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.

6. Mengenakan sanksi administratif kepada peserta BPJS kesehatan atau

pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya pembayaran iuran.

7. Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai

ketidak patuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi

kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan

program jaminan sosial.

2.5 Pendaftaran Peserta

2.5.1 Prosedur Pendaftaran Pasien

Setiap orang termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam)

bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program jaminan sosial, termasuk

didalamnya BPJS Kesehatan (Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

BPJS Pasal 14).

Peserta jaminan kesehatan adalah setiap orang yang telah membayar iuran atau

iurannya dibayar oleh pemerintah.Anggota keluarga pasien berhak menerima

manfaat jaminan kesehatan.


37

Setiap peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga yang lain yang menjadi

tanggungannya dengan penambahan iuran (Undang-undang Nomor 40 Tahun

2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Pasal 20)

2.5.2 Iuran

Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh peserta,

pemberi kerja, dan/atau pemerintah (Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Pasal 1)

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional Meliputi :

1. Pemberi kerja wajib membayar iuran Jaminan Kesehatan.Seluruh peserta

yang menjadi tanggung jawabnya pada setiap bulan, yang dibayarkan

paling lambat tanggal 10 setiap bulan kepada BPJS Kesehatan.

Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari

kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran Jaminan Kesehatan

dikenakan denda administrasi 2% per bulan dari total iuran yang

tertunggak dan dibayar oleh pemberi kerja.

2. Peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja, wajib

membayar Iuran Jaminan Kesehatan pada setiap bulan yang dibayarkan

paling lambat tanggal 10 setiap bulan kepada BPJS Kesehatan.

Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan dapat dilakukan di awal untuk lebih

dari 1 bulan.
38

3. Pilihan iuran sesuai kelas perawatan adalah sebagai berikut :

1. Kelas 1 : Rp.59.500 per orang/per bulan;

2. Kelas 2 : Rp.42.500 per orang/per bulan;

3. Kelas 3 : Rp.25.500 per orang/per bulan.

2.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan bahwa pengetahuan

peserta BPJS Kesehatan (Variabel Independen) dan mempengaruhi kepuasan

Pasien (Variabel Dependen), maka kerangka konsep penelitian ini dapat disusun

sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan peserta BPJS


terhadap :
1. Alur pelayanan rawat jalan Kepuasan Pasien BPJS
2. Kehandalan Kesehatan
3. Daya tanggap
4. Empati
5. Bukti Fisik

Bagan 2.2 Kerangka Konsep


39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan peserta BPJS

terhadap alur pelayanan rawat jalan. Pendekatan analisisnya adalah deskriptif

kualitatif yaitu menggambarkan tentang suatu variabel melalui angka-angka

(Arikunto, 2010)

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan juni - juli 2016.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian di lakukan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia (IPI) Medan

3.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel / Subyek Dan Obyek

3.3.1 Populasi

Populasi adalah unit dimana suatu hasil penelitian akan diterapkan

(digeneralisir) (Dharma,2011). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

pasien peserta BPJS Kesehatan atau keluarga pasien peserta BPJS Kesehatan

rawat jalan di RSU.Imelda Pekerja Indonesia Medan.


40

Pemilihan keluarga pasien sebagai populasi dikarenakan apabila pasien dengan

keadaan yang tidak memungkinkan untuk dijadikan responden.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sekelompok individu yang merupakan bagian dari populasi

terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan

pengamatan/pengukuran pada unit ini (Dharma, 2011).

Sampel pada penelitian ini adalah pasien peserta BPJS Kesehatan rawat jalan di

RSU.Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016 berjumlah 35 orang.Seluruh

populasi dijadikan sampel (total sampling).

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2008), variabel penelitian adalah suatu atribut/sifat/nilai

dari orang. Variabel dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan peserta

BPJS terhadap alur pelayanan rawat jalan sebagai variabel dependen (variabel

terikat) dan Kepuasan pasien BPJS Kesehatan sebagai variabel independent

(Variabel bebas).
41

3.4.2 Defenisi Operasional

Devenisi operasional yang berkaitan dengan variabel penelitian ini

dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2 Defenisi Operasional


No Variabel Devenisi operasional Alat Hasil Ukur Skala

ukur Ukur

1 Variabel Alur Pelayanan Rawat Kuesioner 2 : Ya Ordinal

Independen : Jalanmerupakan 1 : Tidak

a. Alur proses urutan

Pelayanan pelayanan pasien di

Rawat Jalan. rumah sakit sesuai

dengan kebutuhan

pasien berdasarkan

ketentuan yang

berlaku.

b. Kehandalan Kemampuan untuk Kuesioner 2 : Ya Nominal

menunjukkan atau 1 : Tidak

melaksanakan

pelayanan yang

dijanjikan secara tepat

dan dapat di percaya.


42

c. Daya Tanggap Kesediaan untuk Kuesioner 2 : Ya Nominal

membantu pelanggan 1 : Tidak

dan menyediakan jasa

yang tepat dimana

pelanggan yang

menunggu terlalu

lama akan

memberikan respons

yang negatif terhadap

mutu pelayanan.

d. Empati Perhatian atau Kuesioner 2 : Ya Nominal

pemahaman secara 1 : Tidak

pribadi kepada pasien.

e. Bukti Fisik Penampakan fasilitas, Kuesioner 2 : Ya Nominal

peralatan, personel, 1 : Tidak

dan materi

komunikasi secara

fisik.
43

2. Variabel Suatu tingkat Kuesioner 0. Tidak Nominal

Dependen : perasaan pasien yang Puas

Kepuasan timbul sebagai akibat 1. Puas

Pasien BPJS dari kinerja

Kesehatan pelayanan kesehatan

yang diperolehnya

setelah pasien

membandingkannya

dengan apa yang

diharapkannya.

3.5 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Instrumen Penelitian

Pedoman wawancara dengan checklist dan kuisioner.Checklist digunakan

untuk mendapat data tentang isi info yangdiberikan sebelum tindakan, mengetahui

persetujuan, penolakan, danmengetahui kebijakan rumah

sakit.Kuisioneruntukmendapat data tentang pengetahuan peserta BPJS terhadap

alur pelayanan rawat jalan.


44

3.5.2 Pengumpulan Data

Sebelum proses pengumpulan data dilakukan, tahap awal dalam proses ini

adalah melakukan persiapan untuk kelancaran pelaksanaan berupa surat izin

penelitian dan penjajakan ketempat dimana penelitian akan dilakukan.

Selanjutnya peneliti menjelaskan kepada responden bahwa penelitian yang

dilakukan tidak akan berdampak negatif kepada fisik dan mental responden dan

kerahasiaan responden sangat dijaga.

Proses selajutnya adalah peneliti melakukan pengumpulan data.

Ada 3 cara dalam memperoleh data, yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari peserta BPJS

atau keluarga dengan menggunakan kuisioner yang telah disusun dan

mengacu pada variabel yang diteliti.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan atau dokumen di RSU.

Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.

3. Data Tertier, yaitu data yang diperoleh dari jurnal penelitian, makalah

publikasi, hasil survei awal, buku, baik dari internet maupun perpustakaan

yang digunakan untuk mendukung pembahasan.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data


45

3.6.1 Teknik Pengolahan

Dalam penelitian ini variabel data yang terkumpul melalui metode

kuesioner kemudian diolah dengan tahapan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Data (editing), adalah memeriksa daftar pertanyaan pada

lembar kuesioner yang diserahkan oleh para pengumpul data. Selanjutnya

kuesioner dikumpulkan kepada peneliti dan diperiksa kembali untuk

memastikan kelengkapan jawaban

2. Memasukkan Data (entry data), adalah jawaban-jawaban yang sudah

diberikan skor kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung

frekuensi data.

3. Scoring, adalah menentukan skor atau nilai untuk setiap item pernyataan

dan menentukan nilai terendah dan tertinggi. Setelah diberi skor kemudian

dimasukkan ke skala data dengan kategori mutu pelayanan BPJS

Kesehatan dan kepuasan pasien.

1. Penilaian Gambaran Pengetahuan dan Kepuasan Peserta BPJS

a. Nilai6 8 = Baik

b. Nilai 3 5 = Kurang Baik

2. Persentasi unruk menghitung total skor dari setiap pengetahuan

responden dalam persentase yang digunakan rumus :

P = F x 100
N

Keterangan :
46

P = Persentase

F = Jumlah jawaban

N = Jumlah sampel

3.6.2 Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisa data adalah deskriptif yaitu

memaparkan hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengankeadaan sebenarnya

yaitu tentang gambaran pengetahuan peserta BPJS terhadap Alur Pelayanan rawat

jalan di RSU.Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016.


47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

Awal berdirinya rumah sakit ini dimulai dari klinik bersalin yang terletak

di Jln. Bilal No.48 Medan dan didirikan oleh Yayasan Imelda.Pada tahun 1982

seiring bertambahnya pasien bersalin dan berobat umum, memperluas lahan dan

pindah lokasi di Jln. Bilal No 52 Medan serta mendapat izin sementara sebagai

RSU Imelda.

Pada tahun 1997 perpanjangan rumah sakit, berdasarkan keputusan

menteri kesehatan RI No.Ym.02.04.3.5.5504 pada tanggal 15 Desember

1997.Pada tahun 2002 perpanjangan izin penyelenggaraan rumah sakit.Keputusan

menteri kesehatan RI No.Ym 02.04.2.2.864 pada tanggal 04 Maret 2003.

Pada tahun 2009 keluarlah Keputusan Menteri Kesehatan Menteri

Republik Indonesia No. 822/MENKES/SK/IX/2009 tentang penetapan RSU

Imelda Pekerja Indonesia saat ini adalah dari Departemen Kesehatan Republik

Indonesia No.07.06/III/522/08.
48

4.2 Visi dan Misi RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

4.2.1 Visi RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan

Rumah sakit Imelda Pekerja Indonesia sebagai pusat pelayanan dan

pendidikan kesehatan kepada masyarakat pekerja, pengusaha dan umum, serta

menjadikan rumah sakit rujukan regional dan nasional.

4.2.2 Misi RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan

1. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja, pengusaha dan umum demi

tercapainya produktifitas kerja yang tinggi melalui upaya promotif,

preventif, kuratif, dan rehabitatif.

2. Mengembangkan sarana pendidikan kesehatan termasuk bidang kesehatan

kerja (occupational medicine).

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini berdasarkan karakteristik responden mencakup umur,

pendidikan, pekerjaan, sumber informasi. Secara rinci dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 4.3.1

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden

berdasarkan Umur di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

No Karakteristik Skor Persentase (%)


49

1 Umur
21-25 15 42,9
26-30 14 40
31-35 6 17,1
Jumlah 35 100

Berdasarkan tabel 4.3.1 diatas dapat dilihat dari 35 responden mayoritas

responden berumur 21-25 tahun sebanyak 15 orang (42,9%) dan minoritas

responden berumur 31-35 tahun sebanyak 6 orang (17,1%).Berumur 21-25 tahun

yaitu sebanyak 15 responden (42,9%).

Tabel 4.3.2

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden

berdasarkan Pendidikan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

No Karakteristik Skor Persentase (%)

2 Pendidikan
SD 2 5,7
SMP 3 8,5
SMA 16 45,8
Akademi/Perguruan tinggi 14 40
Jumlah 35 100

Berdasarkanpendidikan terakhir mayoritas responden tamat SMA sebanyak 16

responden (45,8%) dan minoritas responden tamat SD sebanyak 2 responden

(5,7%) responden.

Tabel 4.3.3
50

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden

berdasarkan Pekerjaan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

No Karakteristik Skor Persentase (%)

3 Pekerjaan
Bekerja 24 68,6
Tidak Bekerja 11 31,4
Jumlah 35 100

Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden yang bekerja sebanyak 24

responden (68,6%) dan minoritas responden yang tidak bekerja sebanyak 11

responden (31,4%).

Tabel 4.3.4

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Karakteristik Responden

berdasarkan Sumber Informasi di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan

No Karakteristik Skor Persentase (%)

4 Sumber Informasi
Media Cetak 14 40
Media Elektronik 11 31.4
Media Massa
10 28,6
Jumlah
35 100

Berdasarkan sumber informasi mayoritas responden memperoleh

informasi dari media cetak sebanyak 14 responden (40%) dan minoritas

responden memperoleh informasi dari media massa sebanyak 10 responden

(28,6%).

4.3.2 Data khusus


51

Penelitian ini berdasarkan data khusus responden mencakup pengetahuan

peserta BPJS tentang alur pelayanan rawat jalan, kehandalan, daya tanggap,

empati, bukti fisik dan kepuasan pasien BPJS Kesehatan. Secara rinci dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.3.2 :

Distribusi frekuansi responden tentang pengetahuan peserta BPJS terhadap

alur pelayanan rawat jalan di RSU.Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun

2016.

No Alur Pelayanan Rawat Jalan Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 19 54,2

2 Kurang Baik 16 45,8

Total 35 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 35 orang responden berdasarkan tingkat

pengetahuan peserta BPJS terhadap alur pelayanan rawat jalan mayoritas baik

berjumlah 19 responden (54,2%) dan minoritas kurang baik berjumlah 16

responden (45,8%).
52

Tabel 4.3.2.1

Distribusi frekuensi responden tentang kehandalan BPJS Kesehatn di RSU

Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016.

No Kehandalan Frekuensi Persentase(%)

1 Baik 21 60

2 Kurang Baik 14 40

Total 35 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 35 orang responden berdasarkan tingkat

kehandalan BPJS Kesehatan mayoritas baik berjumlah 21 responden (60%) dan

minoritas kurang baik berjumlah 14 responden (40%).

Tabel 4.3.2.2

Distribusi frekuensi responden tentang daya tanggap BPJS Kesehatan di

RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016.

No Daya Tanggap Frekuensi Persentase (%)

1 Baik 23 65,7

2 Kurang Baik 12 34,3

Total 35 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat dari 35 orang responden berdasarkan tingkat daya

tanggap BPJS Kesehatan mayoritas baik berjumlah 23 responden (65,7%) dan

minoritas kurang baik berjumlah 12 responden (34,3%).


53

Tabel 4.3.2.3

Distribusi frekuensi responden tentang rasa empati BPJS Kesehatan di RSU

Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.

No Empati Frekuensi Persentase

1 Baik 21 60

2 Kurang Baik 14 40

Total 35 100%

Dari tabel di atas dilihat dari 35 orang responden berdasarkan tingkat empati BPJS

Kesehatan mayoritas baik berjumlah 21 responden (60%) dan minoritas kurang

baik berjumlah 14 responden (40%).

Tabel 4.3.2.4

Distribusi frekuansi responden tentang bukti fisik di RSU Imelda Pekerja

Indonesia Medan tahun 2016.

No Bukti Fisik Frekuensi Persentase

1 Baik 28 80

2 Kurang Baik 7 20

Total 35 100%

Dari tabel di atas dilihat dari 35 responden berdasarkan tingkat bukti fisik BPJS

Kesehatan mayoritas baik berjumlah 28 responden (80%) dan minoritas kurang

baik berjumlah 7 responden (20%).


54

Tabel 4.3.2.5

Distribusi frekuensi responden tentang kepuasan pasien BPJS Kesehatan di

RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.

No Kepuasan Pasien BPJS Frekuensi Persentase

1 Baik 25 71,4

2 Kurang Baik 10 28,6

Total 35 100

Dari tabel di atas dilihat dari 35 responden berdasarkan kepuasan pasien BPJS

Kesehatan mayoritas baik berjumlah 25 responden (71,4%) dan minoritas kurang

baik berjumlah 10 responden (28,6%).

4.4 Pembahasan

4.4.1 Gambaran Karakteristik Responden Peserta BPJS Kesehatan di

Instalasi Rawat Jalan RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016

Karakteristik responden yang didapatkan saat penelitian dan berkaitan

dengan persepsi pasien pada gambaran pengetahuan peserta BPJS terhadap alur

pelayanan rawat jalan, di antaranya adalah umur, pendidikan, pekerjaan, dan

sumber informasi.

Dari tabel 4.3.1 di atas berdasarkan umur dapat dilihat dari 35 responden,

mayoritas responden berumur 21-25 tahun sebanyak 15 orang (42,9%) dan

minoritas responden berumur 31-35 tahun sebanyak 6 orang (17,1).


55

Dari tabel 4.3.2 diatasberdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat dari 35

responden, mayoritas responden yang berpendidikan tamat SMA sebanyak 16

responden (45,8%) dan minoritas responden yang berpendidikan tamat perguruan

tinggi sebanyak 14 responden (40%).

Dari tabel 4.3.3 diatasberdasarkan pekerjaan dapat dilihat dari 35

responden, mayoritas responden yang bekerja sebanyak 24 responden (48,6%)

dan minoritas responden yang tidak bekerja sebanyak 11 responden (31,4%).

Dari tabel 4.3.4 diatas berdasarkan sumber informasi dapat dilihat dari 35

responden, mayoritas responden yang memperoleh sumber informasi dari media

cetak sebanyak 14 responden (40%) dan minoritas responden yang memperoleh

informasi dari media massa sebanyak 10 responden (2,86).

4.4.2 Gambaran Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan

Rawat Jalan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.

Pada tabel 4.3.2 diatas dapat dilihat dari 35 orang responden, bahwa

gambaran pengetahuan peserta BPJS terhadap alur pelayanan rawat jalan di RSU.

Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016 berdasarkan pengetahuan mayoritas

responden dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 19responden (54,2%),

sedangkan minoritas responden yang menilai alur pelayanan rawat jalan pada

kategori kurang baik yaitu sebanyak 16 responden (48,36%).

Menutut Rangkuti (2006), Alur Pelayanan Rawat Jalan adalah proses

urutan pelayanan pasien di rumah sakit sesuai dengan kebutuhan pasien

berdasarkan ketentuan yang berlaku.


56

Dalam dimensi ini, pemberi jasa dituntut untuk menyediakan jasa yang mudah

dipahami. Jasa yang diberikan jangan sampai mengalami kegagalan, dengan kata

lain jasa tersebut selalu baik.

Menurut asumsi peneliti bahwa ada kaitan antara teori dengan pendapat

pakar,bahwasannya alur pelayanan rawat jalan mayoritas baik, dilihat dari

kuesioner responden yang menilai BPJS Kesehatan memberikan pelayanan rawat

jalan yang memuaskan.

4.4.3 GambaranTingkat Kehandalan BPJS Kesehatan di Instalasi Rawat

Jalan RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.

Pada tabel 4.3.2.1 diatas dapat dilihat dari 35 orang responden, bahwa

gambaran tingkat kehandalan BPJS kesehatan di Instalasi rawat jalan RSU.Imelda

Pekerja Indonesia Medan tahun 2016, berdasarkan pengetahuan mayoritas

responden dengan kategori baik sebanyak 21responden (60%), dan minoritas

responden dengan kategori kurang baik sebanyak 14 responden (40%).

Menurut Rangkuti (2006), Kehandalan merupakan kemampuan untuk

melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan

memuaskan. Dalam dimensi ini, pemberi jasa dituntut untuk menyediakan jasa

yang handal. Jasa yang diberikan jangan sampai mengalami kegagalan, dengan

kata lain jasa tersebut selalu baik.

Menurut asumsi peneliti bahwa ada kaitan antara teori dengan pendapat

pakar, bahwasannya tingkat kehandalan BPJS Kesehatan mayoritas baik, dilihat

dari kuesioner responden yang menilai tingkat kehandalan BPJS Kesehatan yang

baik.
57

4.4.4 Gambaran Tingkat Daya Tanggap BPJS Kesehatan di Instalasi

Rawat Jalan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016

Pada tabel 4.3.2.2 diatas dapat dilihat dari 35 orang responden, bahwa

gambaran tingkat daya tanggap BPJS kesehatan di Instalasi rawat jalan

RSU.Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016, berdasarkan pengetahuan

mayoritas responden dengan kategori baik sebanyak 21 responden (60%), dan

minoritas responden dengan kategori kurang baik sebanyak 14 responden (40%).

Menurut Rangkuti (2006), Daya Tanggap adalah kemampuan untuk

menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.

Unsur yang penting dalam dimensi daya tanggap ini adalah anggota perusahaan

selalu siap membantu pelanggan. Mutu pelayanan ini merupakan penilaian mutu

pelayanan yang paling dinamis.

Menurut asumsi peneliti bahwa ada kaitan antara teori dengan pendapat

pakar, bahwasannya tingkat daya tanggap BPJS Kesehatan mayoritas baik, dilihat

dari kuesioner responden yang menilai tingkat daya tanggap BPJS Kesehatan

yang baik.

4.4.5 Gambaran Tingkat Empati BPJS Kesehatan di Instalasi Rawat jalan

RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.

Pada tabel 4.3.2.3 diatas dapat dilihat dari 35 orang responden, bahwa

gambaran tingkat empati BPJS Kesehatan di Instalasi rawat jalan RSU.Imelda

Pekerja Indonesia Medan tahun 2016, berdasarkan pengetahuan mayoritas

responden dengan kategori baik sebanyak 21 responden (60%), dan minoritas

responden dengan kategori kurang baik sebanyak 14 responden (40%).


58

Menurut Rangkuti (2006), Dimensi ini meliputi rasa peduli untuk

memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan

pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi.

Menurut asumsi peneliti bahwa ada kaitan antara teori dengan pendapat

pakar, bahwasannya tingkat empati BPJS Kesehatan mayoritas baik, dilihat dari

kuesioner responden yang menilai tingkat empati BPJS Kesehatan yang baik.

4.4.6 Gambaran Pelayanan Bukti Fisik di Instalasi Rawat Inap Kelas II

Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Tahun 2015

Pada tabel 4.3.2.4 diatas dapat dilihat dari 35 orang responden, bahwa

gambaran pelayanan bukti fisik di Instalasi rawat jalan RSU.Imelda Pekerja

Indonesia Medan tahun 2016, berdasarkan pengetahuan mayoritas responden

dengan kategori baik sebanyak 28 responden (80%), dan minoritas responden

dengan kategori kurang baik sebanyak 7 responden (20%).

Menurut Rangkuti (2006), Bukti fisik meliputi fasilitas fisik, perlengkapan

karyawan, dan sarana komunikasi.

Menurut asumsi peneliti bahwa ada kaitan antara teori dengan pendapat

pakar, bahwasannya tingkat bukti fisik BPJS Kesehatan mayoritas baik, dilihat

dari kuesioner responden yang menilai tingkat bukti fisik BPJS Kesehatan sudah

memadai dan sebagian responden merasa nyaman ketika menjalani perawatan di

RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2016.


59

4.4.7 Gambaran Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan di Instalasi Rawat jalan

RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan tahun 2016.

Pada tabel 4.3.2.5 diatas dapat dilihat dari 35 orang responden, bahwa

gambaran kepuasan pasien BPJS Kesehatan di Instalasi rawat jalan RSU. Imelda

Pekerja Indonesia Medan tahun 2016, berdasarkan pengetahuan mayoritas

responden dengan kategori baik sebanyak 25 responden (71,5%), dan minoritas

responden dengan kategori kurang baik sebanyak 10 responden (28,5%).

Menurut Rangkuti (2006), Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk

yang dirasakan dan diharapkan.

Menurut asumsi peneliti bahwa ada kaitan antara teori dengan pendapat

pakar, bahwasannya kepuasan BPJS Kesehatan mayoritas baik dilihat dari

kuesioner responden yang menilai kepuasan pasien BPJS Kesehatan baik dan

pasien BPJS merasa puas.


60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran Pengetahuan

Peserta BPJS Kesehatan Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan di RSU. Imelda

Pekerja Indonesia Medan yang dilakukan pada bulan Juni - Juli 2016 dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran distribusi frekuensi karakteristik pasien BPJS Kesehatan di

Instalasi rawat jalan RSU Imelda Pekerja Indonesia Berumur 21-25 tahun

yaitu sebanyak 15 responden (42,9%) dari 35 responden, berpendidikan

Tamat SMA yaitu sebanyak 16 responden (45,8%) dari 35 responden,

memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 24 responden (68,6%) dari 35 responden,

sumber Informasi yang di dapat yaitu dari media cetak sebanyak 14

responden (40%) dari 35 responden.

2. Gambaran Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan

di RSU Imelda Pekerja Indonesia tahun 2016sebagian besar responden

menyatakan respon yang baik dengan pelayanan rawat jalan dan responden

memahami alur rawat jalan di RSU. Imelda Pekerja Indonesia Medan.

3. Ada hubungan antara tingkat kehandalan BPJS Kesehatan dengan

pengetahuan pasien di Instalasi Rawat Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia

tahun 2016.
61

4. Ada hubungan antara tingkat daya tanggap BPJS Kesehatan dengan

pengetahuan pasien di Instalasi Rawat Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia

tahun 2016.

5. Ada hubungan antara tingkat empati BPJS Kesehatan dengan pengetahuan

pasien diInstalasi Rawat Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia tahun 2016.

6. Ada hubungan antara pelayanan bukti fisik dengan pengetahuan pasien di

Instalasi Rawat Jalan di RSU Imelda Pekerja Indonesia tahun 2016.

5.2 Saran

Saran yang bisa penulis sampaikan pada KTI ini adalah :

5.2.1 Bagi Institusi Pendidikan APIKES Imelda Medan

Diharapkan bagi Institusi APIKES Imelda Medan agar memperbanyak

waktu praktik kerja rekam medis bagi mahasiswa baik dalam kunjungan ke

rumah sakit maupun dengan Praktek Kerja Lapangan. Dan meningkatkan

pemahaman dan informasi tentang Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap

Alur Pelayanan Rawat Jalan.

5.2.2 Bagi Reponden

Diharapkan bagi para responden agar lebih aktif dalam mencari informasi

tentang Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan.

5.2.3 Bagi Peneliti

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar mencoba penelitian yang lebih

kompherensif dari sebuah rumah sakit sehingga dapat membantu pihak

lembaga kesehatan memberikan pelayanan yang bermutu bagi pasien.


62

DAFTAR PUSTAKA

Azrul Azwar, (2012). Pengantar Atministrasi Kesehatan. Edisi 3.


Jakarta: Binarupa Aksara.

Agus Diman, (2015).Hubungan Mutu Pelayanan BPJS Kesehatan Dengan


Kepuasan Pasien.Dikutip tanggal13 Juni2016 : 23.56
WIB(www.repository.unhas.ac.id, di akses)

BPJS Kesehatan, (2014).Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014,


BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan, (2015).Jumlah Peserta BPJS Kesehatan PBI dan Non


PBI.Dikutip tanggal 07 Juni2016 : 12.05 WIB (http://www.bpjs-
kesehatan.go.id)

Rismawati, (2015).Pelayanan BPJS Kesehatan Masyarakat.


Dikutip tanggal 31 Mei 2016 : 15.00 WIB(ejournal.an.fisip-unmul.ac.id)

Sharon Gundodiputro, (2007).Rekam Medis Dan Sistem Informasi Kesehatan.


Dikutip tanggal 07 juni 2016 : 11.50 WIB
(Https://akademikciamik.2010.files.wordpress.com)

Visi Yustisia, (2014).Jaminan Sosoal Dari BPJS.Jakarta: Visi Medika.


63

LEMBAR KONSUL

NamaMahasiswa : Madina Annur Syah Putri

NIM : 1113464023

DosenPembimbing : Erlinday SKM, M.Kes

Judul : Gambaran Pengetahuan Peserta BPJS

Terhadap Alur Pelayanan Rawat di RSU.

Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun

2016.

NO HARI/TANGGAL MATERI YANG HASIL PARAF


DIKONSULKAN KONSUL
1. 29Mei2016 Pengajuan Judul KTI Survei awal
2. 03Juni2016 Judul KTI ACC
3. 09Juni2016 Pengajuan BAB I Perbaikan
4. 21Juni2016 BAB I Perbaikan
5. ACC Lanjut BAB
27Juni2016 BAB I
II, III
6. ACC BAB II ,
30Juni2016 BAB II, III
BAB III Perbaikan
7. ACC Lanjut BAB
11Juli2016 BAB III, Kuesioner
IV, V
8. 15Juli2016 BAB IV, V Perbaikan
9. 24Juni2016 BAB IV, V Perbaikan
10. 04Juli2016 ACC BAB I - V ACC

Diketahui
Dosen Pembimbing

( Erlinday SKM, M.Kes )


64

BUKTI REVISI KTI

Saya yang bernama dibawa ini :

Nama : Madina Annur Syah Putri

NIM : 1313466023

Tingkat : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul Gambaran
pengetahuan peserta BPJS terhadap alur pelayanan rawat jalan di RSU IPI Medan
Tahun 2016 adapun perbaikan yaitu sebagai berikut:

No. Materi Revisi Nama Dosen Tanda Tangan


1 Surat Balasan selesai
meneliti
Paraf Pembimbing
Noradina, S.Kep,
Daftar pustaka
Ns,M.Biomed
Tabel karakteristik
dipisahkan dan dibuat tabel
terbuka
2 Perbaiki Defenisi
Operasional Zulham Andi Ritonga,
SKM

3 Diperhatikan cara penulisan


Erlindai, SKM, M.Kes
65

Anda mungkin juga menyukai