Anda di halaman 1dari 8

A.

Definisi Cat

Industri cat adalah salah satu industri tertua di dunia. Sekitar 20.000 tahun lalu,
manusia yang hidup di gua-gua menggunakan cat untuk kegiatan komunikasi, dekorasi
dan proteksi. Mereka menggunakan metrial-material yang tersedia di alam seperti arang
(karbon), darah, susu, dan sadapan dari tanaman-tanaman yang memiliki warna yang
menarik. Yang mengejutkan, cat-cat ini mempunyai keawetan yang baik, seperti yang
ditunjukkan pada lukisan gua di Altamira Spanyol, Lascaux Spanyol, cat batu orang
Aborigin di Arnhem Land Australia, dan lukisan-lukisan prasejarah lainnya yang
ditemukan.
Orang-orang Mesir kuno mengembangkan cat menjadi lebih kaya warna, mereka
menemukan cat warna biru, merah, dan hitam dengan mengambilnya dari akar tanaman
tertentu. Kemudian orang-orang Mesir itu menemukan kasein sebagai perekatnya.
Seiring dengan waktu, manusia mulai menemukan minyak tanaman dan resin dari fosil
untuk mengganti darah dan susu sebagai perekat cat. Saat ini walaupun telah ditemukan
perekat/resin yang semakin baik dengan berkembangnya teknologi kimia, resin-resin
natural hingga kini masih banyak dipakai.

Salah satu cara meningkatkan nilai tambah suatu bahan adalah dengan melapisi
permukaan bahan tersebut dengan bahan lain yang lebih lebih tinggi nilainya.
Pengetahuan tentang pelapisan permukaan bahan, secara umum dikenal sebagai surface
coating knowledge. Bagian ini meliputi: metal coating (electro coating, galvanizing),
plastic coating, paper coating, powder coating dan tentang cat itu sendiri. Jadi cat
merupakan bagian kecil dari sebuah ilmu yang jauh lebih besar, yaitu ilmu tentang
surface coating.

Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan
dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi
(protective) bahan tersebut. Setelah dikenakan pada permukaan dan mengering, cat akan
membentuk lapisan tipis yang melekat kuat dan padat pada permukaan tersebut.
Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping),
dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping) atau dengan cara yang
lain.

Cat adalah istilah umum yang digunakan untuk keluarga produk yang digunakan
untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek ataupermukaan dengan
melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis
objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (olehpelukis untuk
membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka
jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).

B. Teknik Pengecatan

Pengecatan dengan sistim Kuas Sapu

Besanya pegangan pada kuas sapu tergantung pada besarnya kuas yang anda pilih.
Besarnya pegangan sudah disesuaikan oleh pabrik, semakin besar luasan kuas sapu
maka semakin besar pegangan kuas. Saat kita baru membeli kuas baru selayaknya kita
tidak langsung menggunakan begitu saja , untuk mendapatkan hasil yang sempurna kita
harus memeriksa bulu sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan supaya bulu sikat
tidak terlalu kasar dan juga tidak terlalu halus. Perhatikan ujung kerataan barisan bulu
sikat. Untuk memastikan hasil yang paling baik, anda bisa menggunakan cara
memotong bulu sikat , dimana dengan menggunakan gunting anda bisa memotong ujung
yang tidak rata.

Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari salah
satu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan untuk memegang
gagang kuas seperti yang anda akan memegang raket tenis. Teknik ini paling baik ketika
anda akan mengecat permukaan datar.

Sebelum anda melakuan pengecatan sebenarnya, sebelumnya anda perlu melakukan


percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisi campuran yang dibutuhkan , dan
disamping itu anda akan bisa memastikan berapa lapisan anda butuhkan untuk
mendapatkan hasil yang sempurna. Saat anda membeli cat biasanya anda mendapatkan
petunjuk komposisi campuran, atapi anda perlu melakukan percobaan pada beberapa
luasan tertentu untuk memastikan kebutuhan campuran yang paling baik

Kemudian dengan cat kosong anda mengetest ke dinding untuk menyapukan kuas cat .
Lakukan hal ini dalam beberapa kuasan untuk dapat mendapatkan gerakan yang paling
enak untuk anda. Kemudian mulai pekerjaan dengan merendam terlebuh dahulu kuas
anda. Perendaman dilakukan hanya sebatas lapisan seng pada kuas pada ember kecil,
tidak perlu merendam sampai gagang kuas atau misalnya membasahinya pada air di
wastafel. Hal ini dialakukan untuk membuka dan membiarkan bulu sikat dengan mudah
untuk menyerap cat. Setelah beberapa menit kemudian hentakkan kuas anda supaya air
dibulu sikat terjatuh hingga air tidak tertampung lagi di bulu kuas. Anda bisa
merasakannya dengan memegangnya ke telapak tangan anda hingga kelembaban kuas
sudah seimbang (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering). Kuas yang terlalu basah
juga akan membuat cat terlalu cair sehingga hasil pengecatan tidak terlalu baik.

Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baik adalah
mengatur penekanan kuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember tempat cat. Anda
harus bisa mengatur sampai kuas menyerap cat . Saat anda menarik kuas dari tempat
cat, jangn langsung diangkat dan disapukan ke dinding, biarkan beberapa saat sampai
cat berlebih menetes , dan untuk memastikan tidak ada lagi tetesan , anda bisa
melakukan mengesekkan kuas secara perlahan dengan menarik sikat di tepi bagian
dalam dari bibir tempat cat untuk menghapus cat berlebihan.

Selanjutnya adalah meyapukan kuas yang sudah berisi cat ke dinding, lakukan
penyapuan kuas dengan menekan kuas secara perlahan dan menariknya sesuai arah yang
diinginkan misalnya arah horizontal atau arah vertikal. Lakukan pengecatan dalam satu
lapisan terlebih dahulu sampai ruangan tercat penuh. Lakukan pengecatan dari tempat
paling tinggi terlebih dahulu kemudian tempat terendah. Kemudian setelah agak kering
anda bisa memperhatikan hasil pengectan, dimana akan akan kelihatan apakah cat terlalu
tipis atau sudah menutupi dinding.Jika hasil cat kurang baik anda bisa mengecat kembali
lapisan kedua atau seterusnya dengan cara yang sama sampai anda mendapatkan hasil
pengectan yang diinginkan..

Pengecatan Sistim Kuas Rol

Pengecatan dengan menggunakan kuas rol tidak terlalu sulit dibandingkan dengan
menggunakan kuas sapu dan juga pengecatan dengan menggunakan kuas rol akan lebih
cepat dibandingkan dengan menggunakan kuas sapu.Seperti dengan kuas sapu, terlebih
dahulu kita harus memastikan permukaan rol benar benar rata dan tidak mempunyai serat
yang terlalu kasar. Jika jenis rol sudah bagus selanjutnya hal yang dilakukan adalah
membasahi kuas rol dengan air
Sama seperti pengecatan dengan menggunakan kuas, terlebih dahulu anda melakukan
percobaan komposisi kekentalan dari campuran cat untuk memastikan berapa lapisan
anda akan melakukan pengectan. Lakukan terlebih dahulu percobaan pada area tertentu.
Setelah anda mendapatkan komposisi kekentalan cat , selanjutnya adalah pencelupan
roller ke tempat (ember cat) . Tempatkan roler ke tengah-tengah ember cat yang sudah
terisi, kemudian angkat roler dan gulung menuruni sampai lereng ember, kemudian
berhenti beberapa waktu .Lakukan hal ini dua atau tiga kali untuk memastikan
cat terserap oleh kuas roler. Lalu, celupkan roller ke dalam sumur sekali lagi, dan
gulung sampai ke lereng sampai kuas jenuh. Untuk memastikan kuas sudah jenuh anda
bisa mengulung kuas dari lereng dan jika cat tidak menetes lagi dipermukaan ember
berarti kondisi kuas sudah jenuh dan siap untuk dicatkan ke dinding.

Lakukan pengangkatan kuas secara perlahan dari ember cat, untuk menghindari tetesan,
lakukan penyapuan kedingding dengan mendorong kuas menjauh dari tubuh anda.

Metode yang paling efektif pengecatan dengan rol adalah untuk pengecatan 1-2 meter
persegi daerah pada suatu waktu. Pengectan dengan kuas rol dilakukan dengan pola
zigzag tanpa mengangkat roller dari dinding, seolah-olah kita menulis huruf M besar, W,
atau mundur N. Kemudian, masih tanpa mengangkat dari dinding , selanjutnya adalah
mengisi ruang kosongan dari huruf yang dibuat dengan pola zigzag . Setelah satu daerah
selesai kemudian dengan mengangkat rol dengan perlahan selanjutnya pindah ke daerah
lain dengan memastikan cat masih ada di kuas rol, jika tidak lakukan pengisian cat
kembali dengan metoda yang sama lalu anda melakukan pengecatan ke daerah
berikutnya sampai seluruh dinding selesai anda cat.

Setelah pengecatan lapisan pertama sudah selesai dan kering anda bisa
memperhatikan apakah hasil pengectan sudah maksimal, jika belum lakukan pengecatan
lapisan kedua. Sebelumnya lakukan pengetestan pada suatu luasan tertentu untuk
mendapatkan komposisi kekentalan yang dibutuhkan. Lakukan pengecatan dan tunggu
sampai kering. Jika hasil pengecatan anda rasa sudah maksimal anda bisa melanjutkan
pengecatan k eseluruh ruangan hingga selesai.

C. Cat Air (Water Based )

Cat air atau populer juga dengan sebutan aquarel adalah medium lukisan yang
menggunakan pigmen dengan pelarut air dengan sifat transparan. Meskipun medium
permukaannya bisa bervariasi, biasanya yang digunakan adalah kertas. Selain itu bisa
pula papyrus, kulit, kain, kayu, atau kanvas.

Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Gouache adalah medium
pengencer air yang tidak transparan tetapi bersifat menutup.

Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat
impresif, tergantung teknik yang digunakan.

Teknik Pengecatan

D. Cat Minyak (Solvent Based )


Seni lukis cat minyak adalah proses melukis dengan menggunakan pigmen yang terikat
dengan media minyak pengering. Minyak pengering yang biasa digunakan seperti
minyak biji rami, minyak kenari dan minyak poppyseed.
Seorang seniman mungkin saja menggunakan minyak yang berbeda-beda dalam sebuah
lukisan, tergantung efek yang diinginkannya. Secara umum teknik seni lukis cat minyak
dibagi menjadi menjadi tiga, antara lain :

1. Teknik Basah

Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan
menggunakan linseed oil atau minyak cat. Setelah cat diencerkan dalam kekentalan
tertentu, barulah di poleskan di atas permukaan kanvas.

Kuas yang biasa digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang.

Kelebihan :
Membutuhkan cat minyak yang relatif sedikit
Cat minyak yang menempel di palet masih bisa digunakan
Lukisan terlihat bersih dan proses memblok warga cenderung lebih cepat

2. Teknik Kering

Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan
linseed oil atau minyak cat.
Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan kering serta tidak
berminyak. Untuk teknik ini disarankan menggunakan cat yang baru keluar dari dalam
tube.
Teknik kering cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta keruangan,
seperti naturalism, realism dan surelism.

Kelebihan:
Lebih mudah menghapus warna dengan menumpuk warna lain
Lebih mudah mengontrol detil lukisan
Lebih mudah membentuk objek, kesan ruang dan volume
Cat akan lebih cepat kering

3. Teknik Campuran

Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik basah dan teknik kering. Dengan teknik
campuran kita bisa saling menutupi kekurangan dari teknik basah dan teknik kering.

Teknik ini diawali dengan menggunakan teknik kering terlebih dahulu baru kemudian
disusul teknik basah, dengan cara memblok warna sambil menambahkan intensitas
minyak cat secara perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan.
TUGAS PRODUKTIF

Nama : Mutya Mandala Facha

NIS : 2017.2348

Kelas : X DPIB ( Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan )

Anda mungkin juga menyukai