Anda di halaman 1dari 21

Membuat Image Sistem Operasi dengan

Acronis True Image


April 20, 2015 | Acronis, Hardware, Software, Tools

Install ulang sistem operasi seperti misalnya install ulang sistem operasi Windows adalah
suatu pekerjaan yang sangat menyita waktu. Proses install Windows-nya sendiri sebetulnya
relatif singkat, hanya saja tahapan setelahnya yang selain menyita waktu juga bisa dibilang
membosankan, kenapa? karena kita harus meng-install driver, software atau aplikasi yang
diperlukan, serta tahapan konfigurasi lainnya seperti misalnya mengatur konfigurasi network,
mengatur konfigurasi aplikasi yang spesifik, dan lain sebagainya.

Untuk mempercepat proses install ulang tersebut, dengan pertimbangan bahwa seting dan
konfigurasi Windows serta aplikasi yang kita gunakan relatif tetap, maka kita bisa
menggunakan software Disk Imaging untuk men-deploy sistem operasi ke komputer berikut
segala aplikasi dan seting / konfigurasi yang telah diatur sebelumnya. Secara garis besar cara
kerja software Disk Imaging ini sederhana, yaitu software akan menyimpan / membackup
partisi hardisk kedalam file tertentu yang lazim disebut dengan image (Disk Image / Partition
Image). Dan kemudian jika hendak digunakan, misalnya kita hendak menginstall ulang
sistem operasi, maka kita tinggal melakukan restore dari image yang telah disimpan tersebut.
Cara seperti ini jelas dapat menghemat banyak waktu dibandingkan kita melakukan install
ulang secara manual.

Ada banyak vendor untuk software Disk Imaging ini, diantaranya yang sifatnya berbayar
adalah Norton Ghost, Drive Image, dan Acronis True Image. Ada juga software Disk
Imaging yang sifatnya open source, diantaranya adalah Clonezilla, Redo Backup, serta FOG
Project. Dari sekian banyaknya software Disk Imaging yang ada, salah satunya yang relatif
sering saya gunakan adalah Acronis True Image, alasannya karena imho cara
penggunaannya yang relatif mudah serta adanya fitur Acronis Universal Restore yang
memungkinkan kita untuk me-restore / men-deploy image ke hardware yang berlainan.

Contoh Penggunaan

Berikut ini contoh cara menggunakan software Acronis True Image tersebut.

Step 1: Membuat Acronis Bootable Media

Dalam sistem operasi Windows, Acronis True Image dapat kita jalankan seperti halnya
software / aplikasi Windows lainnya. Namun cara ini tidak disarankan karena proses akan
berjalan lebih cepat dan lebih mudah jika Acronis True Image ini kita jalankan diluar sistem
operasi Windows tersebut, yaitu dengan membuat sebuah bootable media dan kemudian
menjalankan Acronis lewat bootable media tersebut. Kebetulan Acronis memang sudah
menyediakan fasilitas tersebut, kita tinggal menjalankan software Bootable Rescue Media
Builder yang otomatis terinstall saat kita menginstall Acronis True Image di Windows, dan
kemudian memilih media boot-nya, bisa dalam bentuk ISO, CD/DVD, atau FlashDisk.
Cara pembuatan Acronis Bootable Rescue Media ini bisa disimak dalam tulisan saya yang
lain disini: http://arhiez.net/membuat-acronis-bootable-media/.

Step 2: Menyiapkan Komputer Referensi

Siapkan komputer / laptop yang sudah berisikan Windows lengkap dengan aplikasinya yang
sering kita gunakan. Pastikan juga bahwa seting dan konfigurasinya telah sesuai. Kemudian
sangat disarankan agar kita memeriksa dulu Windows dari keberadaan virus / malware.
Karena jika Windows berisikan virus, maka image partisi yang dihasilkan nantinya jelas akan
mengandung virus juga. Komputer yang telah disiapkan segala sesuatunya untuk keperluan
Disk Imaging ini lazim disebut dengan istilah Reference Computer atau komputer yang
dijadikan referensi untuk pembuatan image.

Sebagai contoh, saya membuat Reference Computer yang berisikan Windows 7 dengan
beberapa aplikasi didalamnya dan telah saya atur juga seting / konfigurasinya sesuai
kebutuhan. Komputer ini berisikan 2 hardisk, 1 hardisk dengan 1 partisi berisikan sistem
operasi Windows (Drive C) serta hardisk lainnya dengan 1 partisi juga yang kebetulan masih
kosong (Drive D). Hardisk kedua yang masih kosong ini yang nantinya akan digunakan untuk
menyimpan image yang dibuat oleh Acronis True Image.

Apakah untuk menggunakan Acronis True Image ini harus menggunakan 2 hardisk? jelas
tidak, 1 hardisk pun bisa asalkan pada hardisk tersebut terdapat setidaknya minimal 2 partisi
dengan space yang memadai. Atau jika memang hardisk hanya terdiri dari 1 partisi Windows
saja tanpa adanya partisi lainnya, maka kita dapat menggunakan Hardisk External untuk
menyimpan image yang akan dibuat.

Step 3: Membuat Image Partisi

Pada Reference Computer, restart lalu boot dengan bootable media yang telah kita buat pada
Step 1.
Tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan utama dari Acronis True Image seperti
gambar berikut ini. Pada tampilan ini, klik pada pilihan My Disks dibawah menu Backup.

Berikutnya beri tanda ceklist pada partisi yang akan dibuatkan imagenya. Dalam contoh ini
yaitu partisi C. Dan karena Windows memiliki partisi tambahan untuk menyimpan informasi
boot-nya, maka partisi tersebut harus kita pilih juga, yaitu partisi dengan label System
Reserved sehingga hasilnya ada 2 partisi yang dipilih seperti tampak pada gambar berikut
ini. Berikutnya klik tombol Next.
Pilih Create new backup archive lalu tentukan lokasi penyimpanan image yang akan
dihasilkan. Dalam contoh ini saya memilih lokasi penyimpanan image di folder Deploy pada
drive D. Jika Anda menggunakan Hardisk Eksternal Anda pun dapat langsung memilih
Hardisk Eksternal tersebut sebagai lokasi penyimpanan. Lanjutkan dengan meng-klik tombol
Next.

Berikutnya layar Summary akan menampilkan informasi ringkasan konfigurasi yang telah
kita pilih sebelumnya. Jika sudah benar, klik tombol Proceed.
Proses pembuatan image akan dijalankan. Tunggulah beberapa saat. Waktu rata-rata yang
dibutuhkan umumnya sekitar 10 menit hingga 30 menit namun bisa juga lebih lama,
tergantung dari spesifikasi komputer serta banyaknya aplikasi yang telah terinstall di
Windows.

Setelah selesai, akan muncul notifikasi Backup operation succeeded. Klik tombol OK
untuk menutup kotak dialog tersebut.
Proses pembuatan image selesai! Berikutnya kita dapat memindahkan image yang telah
dibuat tersebut ke penyimpanan lain sebagai backup, misalnya ke Hardisk Eksternal atau ke
NAS agar saat kita hendak melakukan install ulang maka kita tinggal menyiapkan Bootable
Media Acronis serta Hardisk Eksternal / NAS yang telah berisikan image tersebut.

Cara me-restore image dengan Acronis True Image ini bisa disimak dalam tulisan berikutnya
disini:
Deploy / Restore Disk Image dengan Acronis True Image.

Mendayagunakan Network

Jika komputer / laptop yang kita gunakan terhubung dengan LAN / network dan kebetulan
ada Shared Folder ataupun NAS dengan space yang memadai, maka kita bisa menyimpan
image langsung ke Shared Folder / NAS tersebut. Caranya sebagai berikut.

Pastikan kita memiliki Write Access ke Shared Folder / NAS yang akan digunakan.
Kemudian, sebelum memulai proses pembuatan image, pada tampilan utama Acronis True
Image, pilih menu Tools & Utilities > Options.
Jika di lingkungan LAN terdapat DHCP Server, konfigurasi network umumnya telah terisi
karena seting network default Acronis adalah Auto configuration. Namun jika tidak ada
DHCP Server, Anda tinggal menon-aktifkan seting Auto configuration tersebut dan
mengisikan seting network yang sesuai.

Setelah konfigurasi network selesai, pada jendela pemilihan lokasi penyimpanan image, Anda
tinggal memilih Computers Near Me dan pilih Shared Folder yang sesuai atau bisa juga
memilih NAS jika memang ada NAS yang terhubung dengan network Anda.
Setelah memilih Shared Folder ataupun NAS, berikutnya akan ditampilkan kotak dialog
Authentication Settings, isikan User name dan Password yang sesuai dan proses
berikutnya sama saja dengan proses yang telah dibahas sebelumnya.

Kekurangan dari menyimpan image pada media network ini adalah waktu pembuatan image
yang agak lambat dibandingkan dengan menyimpan langsung pada hardisk lokal, namun
kelebihannya adalah kita dapat melakukan proses restore image ke beberapa komputer
sekaligus dari image yang sama.
Catatan

Jika Anda ingin mencoba Acronis True Image ini, Anda dapat mendownload versi
trial-nya di website resmi Acronis. Versi trial ini dapat kita gunakan selama 30 hari.
Proses pembuatan image Windows 7 yang saya tulis disini memakan waktu sekitar 10
menit pada komputer dengan spesifikasi Intel Core i7 3537U (2.00GHz) ; 8 GB
RAM. Sedangkan Reference Computer-nya berisikan Windows 7 Professional (32-
bit) dan Office 2010 serta beberapa software dan tools kecil. Space hardisk yang
terpakai pada Reference Computer sekitar 18 GB sedangkan besar file image yang
dihasilkan oleh Acronis True Image sekitar 8 GB.
Software Disk Imaging sering disamakan dengan software Disk Cloning karena
fungsionalitas kedua genre software tersebut secara garis besar memang hampir sama.
Software-software Disk Imaging lainnya secara garis besar memiliki cara kerja yang
hampir sama, perbedaannya mungkin ada di sisi interface / antarmuka aplikasi,
performance prosesnya, serta fitur-fitur tambahan lainnya.
Disk Imaging tentunya tidak hanya untuk Windows melainkan bisa untuk sistem
operasi yang lain, misalkan saja Linux, hanya saja cara menggunakannya yang
mungkin sedikit berlainan.
Deploy / Restore Disk Image dengan
Acronis True Image
May 15, 2015 | Acronis, Hardware, Software, Tools

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yaitu Membuat Image Sistem
Operasi dengan Acronis True Image. Dari tulisan tersebut, kita sudah memiliki image
yang berisikan sistem operasi Windows lengkap dengan aplikasi dan konfigurasinya.
Berikutnya, jika kita hendak melakukan install ulang ataupun meng-install sistem operasi
Windows ke komputer yang lain maka dengan mudah kita tinggal melakukan proses Deploy /
Restore dari image tersebut ke hardisk.

Ada 2 skenario yang mungkin dihadapi dalam proses Deploy / Restore ini:

Skenario 1: Kita melakukan deploy pada hardisk dimana struktur partisi hardisk ini
sama dengan struktur partisi hardisk pada Reference Computer. Skenario ini mungkin
dihadapi jika Anda melakukan restore pada komputer / laptop yang sama dengan
Reference Computer.
Skenario 2: Kita melakukan deploy pada hardisk baru yang belum berisikan partisi
sama sekali atau pada hardisk lama namun kita hendak melakukan re-partisi pada
hardisk lama tersebut.

PENTING: Proses Deploy / Restore ini membutuhkan ketelitian, karena jika kita tidak teliti,
maka proses ini bisa saja menghilangkan seluruh isi hardisk, oleh karenanya telitilah dan jika
perlu lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan Deploy / Restore image,
kecuali jika sudah berpengalaman dalam menggunakan Acronis True Image ini.

Berikut ini contoh cara melakukan proses Deploy / Restore untuk kedua skenario diatas
dimana image tersimpan pada hardisk eksternal dan sudah terhubung dengan komputer
tujuan.

Skenario 1

Boot komputer dengan Acronis Bootable Media. Setelah muncul tampilan utama Acronis
True Image, klik pada pilihan My Disks dibawah pilihan Recover.
Pada jendela Select a backup from which to recover, pilih file image yang akan di-restore.
Dalam contoh ini saya memilih file image Image-Win7 yang tersimpan di hardisk eksternal.
Lanjutkan dengan meng-klik tombol Next.

Pada jendela Choose recovery method, pilih Recover whole disk and partitions lalu klik
tombol Next.
Pada jendela Select the items to recover, beri tanda ceklist pada partisi yang berisikan
Windows (System), partisi System Reserved, serta MBR and Track 0 seperti tampak pada
gambar berikut ini. Lanjutkan dengan meng-klik tombol Next.

PENTING: Jangan memberi tanda ceklist langsung pada Disk 1 karena pilihan ini akan
menyebabkan Acronis menghapus seluruh hardisk dan secara otomatis melakukan re-partisi!
Jadi kita harus memberi tanda ceklist satu persatu pada partisi yang sesuai. Kecuali jika kita
melakukan restore pada hardisk yang masih baru yang belum berisikan partisi dan data
apapun, atau pada hardisk lama yang memang hendak kita partisi ulang.
Berikutnya kita harus memilih partisi tujuan dan harus sesuai dengan partisi pada Reference
Computer. Sebagai contoh untuk partisi System Reserved (informasi Boot Windows), maka
saya pilih partisi yang memang diperuntukan untuk System Reserved juga seperti tampak
pada gambar-gambar berikut ini.

Demikian halnya dengan partisi yang berisikan sistem operasi Windows (System) seperti
tampak pada gambar-gambar berikut ini.
Pada jendela Select target disk for MBR recovery, pilihlah hardisk yang sesuai untuk
penempatan MBR (Master Boot Record) dan jangan sampai salah pilih. Jika Anda salah
memilih hardisk untuk MBR ini maka bisa menyebabkan komputer target tidak dapat
melakukan proses booting ke dalam Windows. Lanjutkan dengan meng-klik tombol Next.
Berikutnya pada jendela Summary, akan ditampilkan ringkasan informasi pilihan konfigurasi
yang telah kita lakukan. Jika sudah sesuai, klik tombol Proceed untuk memulai proses
Deploy / Restore ini.

Tunggulah beberapa saat hingga proses ini selesai.


Setelah selesai, akan ditampilkan kotak dialog Recover operation succeeded. Klik tombol
OK dan reboot komputer. Jangan lupa untuk melepas Acronis Bootable Media serta hardisk
eksternal yang menyimpan image yang kita gunakan.

Dan hasilnya komputer telah berisikan Windows, aplikasi, serta konfigurasi yang telah teratur
dalam kondisi yang fresh kembali.
Proses Deploy / Restore ini berlangsung hanya 7 menit saja pada komputer yang saya
gunakan. Bandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi Windows,
instalasi aplikasi, serta pengaturan konfigurasi secara manual :)

Skenario 2

Jika kita hendak melakukan Deploy / Restore pada hardisk baru yang belum berisikan partisi
sama sekali atau pada hardisk lama namun kita hendak melakukan re-partisi pada hardisk
lama tersebut, maka pada jendela Select the items to recover, beri tanda ceklist langsung
pada nama Disk-nya seperti tampak pada gambar berikut ini.

Kemudian pilih hardisk target yang sesuai.


Berikutnya akan ditampilkan kotak dialog yang secara garis besar memberikan informasi
bahwa hardisk akan dihapus seluruh isinya dan akan dilakukan proses re-partisi sesuai
dengan susunan partisi pada Reference Computer. Klik tombol OK jika setuju dan proses
berikutnya sama dengan proses pada skenario 1, hanya saja kita tidak perlu mengatur
penempatan partisi lagi karena akan diatur secara otomatis oleh Acronis.

Pengaturan Partisi Secara Manual


Jika diinginkan, Acronis True Image juga menyediakan sarana untuk pengaturan partisi
secara manual sebelum kita melakukan proses Deploy / Restore. Caranya sebagai berikut:

Pada tampilan utama, klik Tools & Utilities > Add New Disk.

Pada jendela Select your hard disk from the list below, pilih hardisk yang sesuai lalu klik
tombol Next.

Klik OK pada kotak dialog Confirmation yang ditampilkan.


Pilih layout yang diinginkan, kita bisa memilih MBR atau GPT. Namun untuk penggunaan
standar layout yang umum digunakan adalah MBR. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

Berikutnya pada jendela Create partitions, buatlah partisi sesuai kebutuhan dan jangan lupa
untuk sesuaikan dengan pengaturan partisi pada Reference Computer. Jika sudah, klik tombol
Next dan hasilnya saat melakukan proses Deploy / Restore maka kita bisa memilih partisi
secara manual.
Catatan

Proses Deploy / Restore ini bisa dilakukan ke beberapa komputer sekaligus.


Syaratnya, image sistem operasi harus tersimpan di media penyimpanan berbasis
network, misalnya berupa Shared Folder biasa ataupun NAS.
Hasil dari proses Deploy / Restore ini adalah komputer target akan memiliki nama
(Computer Name / Host Name) serta pengaturan network yang identik atau sama
persis dengan Reference Computer. Dan jika kita melakukan proses ini langsung ke
beberapa komputer sekaligus maka tiap-tiap komputer target tentunya akan memiliki
nama serta pengaturan yang sama juga hingga hal ini akan menyebabkan konflik
dalam lingkungan network kita.
Agar tiap-tiap komputer target secara otomatis memiliki nama dan pengaturan
network yang berlainan satu sama lain, maka kita dapat menggunakan tools bantuan
yaitu SysPrep. Jika ada waktu agak luang akan saya coba tuliskan juga perihal
SysPrep tersebut di weblog ini Mudah-mudahan :)

Anda mungkin juga menyukai