Anda di halaman 1dari 6

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


DI SMP NEGERI 2 BATURADEN
KABUPATEN BANYUMAS

Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Waktu : 30 menit
Hari/tanggal : Sabtu, 24 November 2017
Tempat : Aula SMP Negeri 2 Baturaden

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Utama
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) selama 1x30 menit pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat pada siswa-siswi SMP Negeri 2 Baturaden dapat meningkat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 1x30 menit, diharapkan siswa-
siswi dapat:
a. Mengetahui pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
b. Mengetahui tujuan dari perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
c. Mengetahui manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
d. Mengetahui indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah
B. Sasaran
Siswa-siswi sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Baturaden.
C. Garis-garis besar materi
1. Definisi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
2. Tujuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
3. Manfaat Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
4. Indikator Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
D. Pelaksanaan kegiatan
No Waktu Kegiatan
Penyuluh Siswa-siswi
1. 5 menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Perkenalan - Memperhatikan
c. Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan
2. 20 Kegiatan inti penyuluhan:
menit a. Menjelaskan dan - Memperhatikan
menguraikan tentang: dan mencatat
1. Definisi Perilaku Hidup penjelasan
Bersih Sehat (PHBS) penyuluh dengan
2. Tujuan Perilaku Hidup cermat.
Bersih Sehat (PHBS)
3. Manfaat Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS)
4. Indikator Perilaku Hidup
Bersih Sehat (PHBS).
b. Memberikan kesempatan
kepada siswa-siswi yang - Menanyakan hal-
bertanya hal yang belum
c. menjawab pertanyaan siswa-
jelas
siswi yang berkaitan dengan - Memperhatikan
materi yang belum jelas jawaban dari
penyuluh
3. 5 menit Penutup:
a. Menyimpulkan materi - Memperhatikan
yang telah disampaikan kesimpulan dari
materi penyuluhan
yang telah
disampaikan
b. Melakukan evaluasi dari - Menjawab
penyuluhan evaluasi dari
c. Mengakhiri kegiatan penyuluh
penyuluhan - Menjawab salam
E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
F. Media dan alat
a. Slide presentasi
b. Video
c. Leaflet
G. Evaluasi
1. Apakah pengertian Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
2. Apakah tujuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
3. Apakah manfaat Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
4. Apakah indikator Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Lampiran materi
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di Sekolah
A. Definisi
Pengertian PHBS sekolah adalah kebiasaan atau perilaku positif yang
dilakukan oleh setiap siswa, guru, penjaga sekolah, petugas kantin sekolah,
orang tua siswa dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan
sehat di sekolah.

B. Tujuan PHBS
PHBS bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan
kemauan warga sekolah untuk hidup bersih dan sehat. Pola hidup sehat dapat
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik,
mental, spiritual maupun sosial.

C. Manfaat PHBS
Manfaat Pembinaan PHBS di Sekolah yaitu
1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan
ancaman penyakit.
2. Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua.
4. Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

D. Indikator PHBS di Sekolah


Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain:
1. Memelihara Rambut Agar Bersih dan Rapih
Mencuci rambut secara teratur dan menyisirnya sehingga terlihat rapih.
Rambut yang bersih adalah rambut yang tidak kusam, tidak berbau, dan
tidak berkutu. Memeriksa kebersihan dan kerapihan rambut dapat
dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu
sekali.

2. Memakai Pakaian Bersih dan Rapih


Memakai baju yang tidak ada kotorannya, tidak berbau, dan rapih. Pakaian
yang bersih dan rapih diperoleh dengan mencuci baju setelah dipakai dan
dirapikan dengan disetrika. Memeriksa baju yang dipakai dapat dilakukan
oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal seminggu sekali.

3. Memelihara Kuku Agar Selalu Pendek dan Bersih


Memotong kuku sebatas ujung jari tangan secara teratur dan
membersihkannya sehingga tidak hitam/kotor. Memeriksa kuku secra rutin
dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS minimal
seminggu sekali.

4. Memakai Sepatu Bersih dan Rapih


Memakai sepatu yang tidak ada kotoran menempel pada sepatu, rapih
misalnya ditalikan bagi sepatu yang bertali. Sepatu bersih diperoleh bila
sepatu dibersihkan setiap kali sepatu kotor. Memeriksa sepatu yang
dipakai siswa dapat dilakukan oleh dokter kecil/kader kesehatan/guru UKS
minimal seminggu sekali.

5. Berolahraga Teratur dan Terukur


Siswa/Guru/Masyarakat sekolah lainnya melakukan olahraga/aktivitas
fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu selang sehari. Olahraga
teratur dapat memelihara kesehatan fisik dan mental serta meningkatkan
kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.
Olahraga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di ruangan
olahraga khusus (bila tersedia), dan juga di ruangan kerja bagi guru/
karayawan sekolah berupa senam ringan dikala istirahat sejenak dari
kesibukan kerja. Sekolah diharapkan membuat jadwal teratur untuk
berolahraga bersama serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga

6. Tidak Merokok di Sekolah


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak merokok di lingkungan
sekolah. Merokok berbahaya bagi kesehatan perokok dan orang yang
berada di sekitar perokok. Sekolah diharapkan membuat peraturan
dilarang merokok di lingkungan sekolah. Siswa/guru/masyarakat sekolah
bisa saling mengawasi diantara mereka untuk tidak merokok di lingkungan
sekolah dan diharapkan mengembangkan kawasan tanpa rokok/kawasan
bebas asap rokok.

7. Tidak Menggunakan NAPZA


Anak sekolah/guru/masyarkat sekolah tidak menggunakan NAPZA
(Narkotika Psikotropika Zat Adiktif). Penggunaan NAPZA
membahayakan kesehatan fisik maupun psikis pemakainya.

8. Memberantas Jentik Nyamuk


Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan
dengan tidak ditemukan jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan
air, bak mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah
pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-
barang bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada di sekolah.
9. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat
Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan jamban/WC/kakus
leher angsa dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran
sebagai pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil. tidak
mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta
menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan
penyakit seperti: diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya.
Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat
kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah
antara siswa laki-laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan
pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20 untuk perempuan.

10. Menggunakan Air Bersih


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan
menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur terlindung, air
pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air ledeng, dan air
dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa, sumur, mata air
terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran
atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam jumlah yang memenuhi
kebutuhan dan tersedia setiap saat.

11. Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Memakai Sabun


Sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan sebelum makan,
sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil, sesudah beraktivitas, dan
atau setiap kali tangan kotor dengan memakai sabun dan air bersih yang
mengalir. Air bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang
ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain membersihkan
kotoran juga dapat membunuh kuman yang ada di tangan.

12. Membuang Sampah ke Tempat Sampah yang Terpilah


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah membuang sampah ke tempat
sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang terpilah
antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan berbahaya.
Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga mengandung
berbagai kuman penyakit.

13. Mengkonsumsi Jajanan Sehat dari Kantin Sekolah


Anak sekolah/guru/masyarakat sekolah mengkonsumsi jajanan sehat dari
kantin/warung sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah. Sebaiknya
sekolah menyediakan warung sekolah sehat dengan makanan yang
mengandung gizi seimbang dan bervariasi, sehingga membuat tubuh sehat
dan kuat, angka absensi anak sekolah menurun, dan proses belajar berjalan
dengan baik

14. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan Setiap Bulan
Siswa ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan setiap bulan agar
diketahui tingkat pertumbuhannya. Hasil penimbangan dan pengukuran
dibandingkan dengan standar berat badan dan tinggi badan sehingga
diketahui apakah pertumbuhan siswa normal atau tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai