Anda di halaman 1dari 1

1

BAB I
PENDAHULUAN

Pneumonia merupakan infeksi pada parenkim paru. Pneumonia dapat disebabkan


berbagai spesies bakteri, mikoplasma, klamidia, riketsia, virus, fungi dan parasit.
Pneumonia bukan penyakit tunggal melainkan sekelompok infeksi spesifik yang masing-
masing dengan epidemiologi, patogenesis, gambaran klinis dan perjalanan klinis yang
berlainan. Identifikasi mikroorganisme yang menjadi penyebabnya sangat penting karena
sifat infeksi tersebut yang serius dan pasien umumnya memerlukan terapi antimikroba
yang harus segera diberikan sebelum kepastian mikroorganisme penyebabnya ditentukan
melalui hasil pemeriksaan laboratorium. Etiologi mikroba yang spesifik masih
membingungkan pada sekitar sepertiga pasien, misalnya jika tidak terdapat sputum untuk
pemeriksaan, hasil kultur darahnya steril dan tidak terdapat cairan pleura. Pilihan awal
terapi antimikroba seringkali dilakukan secara empiris berdasarkan keadaan ketika infeksi
tersebut didapat, gambaran klinis, corak abnormalitas pada hasil foto toraks, hasil
pewarnaan sputum atau cairan tubuh yang terinfeksi lainnya dan pengetahuan mengenai
pola kerentanan pasien terhadap berbagai preparat antimikroba. Setelah mikroorganisme
penyebabnya diketahui, terapi antimikroba yang khusus dapat dipilih.1
Di Amerika dengan cara invasif pun penyebab pneumonia hanya ditemukan 50%.
Penyebab pneumonia sulit ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari untuk
mendapatkan hasilnya, sedangkan pneumonia dapat menyebabkan kematian bila tidak
segera diobati, maka pada pengobatan awal pneumonia diberikan antibiotika secara
empiris. 1
Diagnosis pneumonia harus didasarkan kepada pengertian pathogenesis penyakit
hingga diagnosis yang dibuat mencakup bentuk manifestasi, beratnya proses penyakit dan
etiologi pneumonia. Cara ini akan mengarahkan dengan baik kepada terapi empiris dan
pemilihan antibiotik yang paling sesuai terhadap mikroorganisme penyebabnya.2

Anda mungkin juga menyukai