Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TRANSPORTASI AIR SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENGATASI


KEMACETAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Zulkarnaen
D011171025

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak sumberdaya maupun


masalah. Begitupula dengan keberadaan sungai yang ada pada wilayah-wilayah di
Indonesia yang terkadang dapat menjadi masalah tetapi dapat pula menguntungkan
bagi wilayah tersebut. Pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang
dapat dikatakan mampu mengembangkan sebuah wilayah sesuai dengan potensi
wilayahnya untuk kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan rakyat. Setiap wilayah
bersifat khas karena memiliki potensi wilayah yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
diperlukan kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kondisi wilayahnya.

Saat ini, kemacetan merupakan permasalahan besar yang dihadapi di Indonesia,


termasuk di kota Makassar. Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang tidak
terkendali, menyebabkan masalah tersebut belum dapat diatasi. Selain faktor
tersebut, kemacetan juga disebabkan karena infrastruktur jalan yang kurang
memadai dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum masih
sangat minim. Sudah banyak solusi yang dicanangkan oleh pemerintah kota
Makassar namun belum bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Salah satu program pemerintah kota Makassar saat ini yakni dengan
diadakannya pembersihan limbah di sungai. Hal ini dapat dijadikan langkah awal
untuk membuat ide/gagasan awal dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan.
Berdasarkan faktor yang telah dijelaskan, maka penulis memberikan sebuah solusi
dengan mengoptimalkan sungai di kota makassar sebagai sarana transportasi
sekunder yang dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di kota makassar.

Dengan program ini, diharapkan agar nantinya kemacetan yang menjadi


masalah besar di kota Makassar dapat diatasi. Selain menjadi solusi kemacetan,
program ini dapat dijadikan sebagai objek wisata di kota makassar.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
a. Apakah tranportasi sungai/kanal dapat mengurangi kemacetan yang ada di
kota Makassar ?
b. Bagaimanakah cara pengoprasian tranportasi sungai yang efektif yang dapat
dilakukan di kota Makassar ?

1.3.TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan PKM ini sbagai berikut:
a. Mengetahui keektifan transportasi sungai/kanal untuk mengurangi
kemacetan di kota makassar
b. Menjelaskan cara pengoperasian tranportasi sungai yang sesuai dengan
kondisi kota makassar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kemacetan di kota makassar


Pada umumnya transportasi berarti proses mengangkut atau membawa
sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain (Kamaludin, 1983). Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi besarnya bangkitan akan transportasi misalnya pendapatan,
pemilikan kendaraan, struktur rumah tangga, nilai lahan, jarak terhadap pusat
kegiatan, kepadatan permukiman dan aksesibilitas (Hidayati, 2010). Bangkitan
kemudian menimbulkan proses perjalanan dimana ada dua jenis perjalanan menurut
Hidayati, yaitu perjalanan berbasis rumah dan perjalanan berbasis bukan rumah.
Perjalanan berbasis rumah merupakan perjalanan dimana rumah merupakan titik
asal atau merupakan titik tujuan, ataupun merupakan titik asal dan juga titik tujuan
dari suatu perjalanan.

Salah satu masalah tranportasi yang dihadapi masa kini ialah transportasi.
pertambahan penduduk, proses urbanisasi yang tidak terkontrol, penggunaan
kendaraan umum yang sangat minim, dan sarana transportasi yang tidak mewadahi
menjadikan kemacetan semakin tidak dapat diatasi khususnya di kota metropolitan
termasuk di kota Makassar.

Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, salah satu kota besar di
Indonesia menghadapi masalah transportasi. Membaiknya tingkat ekonomi
mempercepat bertambahnya kendaraan pribadi. Kondisi ini tidak diimbangi
perkembangan infrastruktur jalan sehingga dikhawatirkan jalan-jalan di Makassar
macet. Di Provinsi Sulsel, jumlah kendaraan meningkat 18 persen per tahun.
Sementara di Kota Metropolitan Makassar jumlah kendaraan roda 2 meningkat 13-
14 persen per tahun dan roda 4 meningkat 8-10 persen per tahun. Sementara
pertumbuhan jalan hanya 0,001 persen per tahun /Jumlah kendaraan baik roda dua
maupun roda empat mencapai 2,4 juta (1,1 juta roda 2 dan 1,3 juta mobil) lebih
tinggi dari jumlah penduduknya sebanyak 1,7 juta jiwa.
Berikut merupakan gambaran kemacetan yang terjadi di beberapa jalan di kota
Makassar (Warna Merah Melambangkan Kemacetan):

Gambar 1.Kondisi Lalulintas di Jl.Pengayoman


Sumber : Google Maps(Oktober,2017)

Gambar 2.Kondisi Kemacetan di jalan toddopuli


Sumber: Google Maps (Oktober,2017)
2.2. Tranportasi sungai
Keberadaan transportasi sungai yang masih dipertahankan hingga sekarang
tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Terlebih dahulu, analisis dilakukan
dengan mengidentifikasi karakteristik pengguna, pola perjalanan, kualitas
pelayanan dan persepsi masyarakat. Dari identifikasi karakteristik pengguna, pola
perjalanan, kualitas pelayanan dan persepsi masyarakat dilakukan analisis regresi
dengan menggunakan SPSS. Uji regresi bertujuan mengetahui faktor-faktor
pengaruh dari variabel dependen. Hasil uji regresi berganda seringkali tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk mengantisipasi hal ini, dipilihlah cara yang lebih
baik untuk membangun model yang benar benar dapat menggambarkan data dan
pada akhirnya dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Cara
pemilihan model yang terbaik adalah dengan mempertimbangkan koefisien
determinasi (R2), standar error of variance (s2), adjusted R 2, statistic PRESS
(Predicted residual sum of square), Cp Mallows, AIC (Akaike Information
Criterion) dan BIC (Bayes Information Criterion) (Zulaela, 2010). Model yang baik
menurut hasil analisis regresi dengan pemilihan model adalah model yang dibangun
dengan variabel dependen intensitas dan variabel

independen berupa tujuan perjalanan, waktu perjalanan, harga, efektifitas waktu


dan kenyamanan. Artinya penggunaan transportasi sungai yang masih eksis dipakai
masyarakat saat ini dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

2.3. Perencanaan Transportasi sungai untuk kota makassar


Kota Makassar memiliki banyak aliran kanal/sungai yang panjang dan bersifat
aksebilitas(mudah dijangkau) sungai jenneberang merupkan salah satu sungai yang
memeiliki derah aliran yang luas dan panjang.hal ini dapat dimanfaatkan oleh
pemerintah sebagai sarana transportasi baru yang ada di makassar

Salah satu program pemerintah kota Makassar saat ini yakni dengan
diadakannya pembersihan limbah di sungai. Hal ini dapat dijadikan langkah awal
untuk membuat ide/gagasan awal dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan.
Berdasarkan faktor yang telah dijelaskan, maka penulis memberikan sebuah solusi
dengan mengoptimalkan sungai di kota makassar sebagai sarana transportasi
sekunder yang dapat mengurangi kemacetan yang terjadi di kota makassar.

Waterfront city merupakan salah satu Konsep yang dapat digunakan oleh
pemerintah makassar dalam menata kotanya Salah satu konsep waterfront city yang
sekarang mulai banyak berkembang dan dimanfaatkan beberapa kota besar, juga
dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan daerah dan
keberlanjutan kota. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan keberadaan
sungai sebagai sarana transportasi baik transportasi tradisional, transportasi wisata
ataupun transportasi pengangkutan hasil sumberdaya alam.

Tujuan perjalanan yang Dapat dilakukan masyarakat dengan menggunakan


transportasi sungai adalah Transportasi di beberapa Kawasan Antara Lain :

a. kawasan Makassar Town Square (MTos)


b. Mesjid Raya- Jl.Tol
c. Abdesir-Tello
d. Kawasan Toddopuli
e. Kawasan Antang-Moncongloe
f. Dll
Waktu perjalanan yang sering dilakukan dengan menggunakan
transportasi sungai ini adalah di siang hari,di pagi, siang dan sore hari, dan
di pagi. Sarana yang dapat digunakan dalam transportasi Sungai ini ialah
perahu kecil yang biasanya digunakan oleh para nelayan di kota makassar
juga sebagai penghasilan tambahan untuk para nelayan.Harga/ongkos
perjalanan yang harus dikeluarkan seseorang untuk melakukan sekali
penyeberangan menggunakan transportasi sungai ini juga tidak terlalu
mahal yaitu hanya Rp 2.000-Rp.5.000 dengan tidak harus mengeluarkan
energi dan usaha lebih jika dibandingkan dengan menggunakan kendaraan
pribadi. Efektifitas waktu dan kenyamanan juga menjadi faktor penting bagi
masyarakat yang hanya melakukan perjalanannya ke kawasan pusat
perkotaan.
BAB 3.
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Pengambilan data


Proses pengambilan data yakni dengan metode survey lapangan.Peniliti
terjung lansung kelapangan melihat kondisi aksebilitas jalur sungai di kota
makassar dan kondi sungai tersebut.Proses pengambilan data yang kedua dengan
menggunakan jurnal yang tersedia baik dalam bentuk Hardcopy Maupun Softcopy.

3.2. Variabel Yang diamati

3.2.1. Jalur Sungai

Berdasarkan referensi yang didapat makassar memiliki banyak


sungai dan anak sungai yang mampu dijadikan sebagai sarana transportasi
karena aksebilitas sungai yang berada dimakassar dapat mengabungkan
satu kawasan ke pusat kota atau kawasan yang lainnya.

3.2.2. Kondisi Sungai

Beberapa tahun ini Pemerintah Kota Makassar Memiliki Program


pembersihan Sungai Yang ada Di kota Makassar,kegiatan ini semakin
Mendukung Terselenggaranya waterfont city bagi kota makassar

3.2.3. Desain alat Transportasi Yang akan digunakan

Perahu katinting yang merupakan perahu kecil khas sulawsei selatan


dapay dijadikan sebagai alat transportasi utama bagi tranportasi sungai
yang ada di kawasan kota makassar
BAB 4
Rancangan Biaya Dan Waktu

4.1. Anggaran Biaya


Rekapitulasi anggaran biaya pada penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 1

Tabel 1. Rekapitulasi Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang 3.000.000
2. Bahan habis pakai 4.420.000
3. Perjalanan 2.640.000
4. Lain-lain 1.950.000
Jumlah 12.010.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tahapan dan jadwal kegiatan yang akan dilakukan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Bulan ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5

1. Tahap Persiapan Alat


dan Bahan
2. Pemersihan kanal Dan
sungai
3. Pengujian efektifitas
Transportasi Sungai di
kota makassar
4. Pembuatan Laporan
BAB 5

Daftar Pustaka

Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), DirektoratJendral Bina Marga,
DepartemenPekerjaan Umum RI, Jakarta.

Anonim, 2000, Highway Capacity Manual (HCM), TransportationResearch Boards, USA.

Fidel Miro MStr., 2005, Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, jilid 1 Ed.3. Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai