Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM - 7

MAGIC WRITING (TULISAN AJAIB) LARUTAN ASAM BASA DAN


INDIKATOR ASAM BASA, TERINTEGRASI MODEL DISCOVERY
LEARNING (DL)

A. Kompetensi Dasar

3.10 Memahami konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan
pengionannya dalam larutan
4.10 Menentukan trayek perubahan pH beberapa indikator yang diekstrak dari
bahan alam

B. Indikator
1. Menjelaskan Pengertian Larutan Asam dan Basa (C2)
2. Menjelaskan Pengertian dari Indikator Asam Basa (C2)
3. Melakukan percobaan mengenai pembuatan indikator asam basa alami (C)
4. Mengamati perubahan warna indikator dalam larutan sabun.(C)
5. Membuktikan bahan alam kol merah dan ekstrak kunyit dapat digunakan
sebagai indikator asam basa. (A4)

C. Tujuan
1. Siswa Dapat Menjelaskan Pengertian Larutan Asam dan Basa (C2)
2. Siswa Dapat Menjelaskan Pengertian dari Indikator Asam Basa (C2)
3. Siswa Dapat Melakukan percobaan mengenai pembuatan indikator asam basa
alami (C)
4. Siswa Dapat Mengamati perubahan warna indikator dalam larutan sabun.(C)
5. Siswa Dapat Membuktikan bahan alam kol merah dan ekstrak kunyit dapat
digunakan sebagai indikator asam basa. (A4)
D. Landasan Teori

1) Asam dan Basa

Konsep keasaman dan kebasaan dalam kimia sangat beragam asam dan
basa didefinisikan berulang kali dengan berbagai cara. Salah satu definisi yang
mungkin paling tua sangatlah sempit karena hanya meliputi air sebagai pelarut.
Menurut definisi tersebut asam dan basa adalah masing-masing sumber H+ dan
OH-. Definisi yang lebih luas tetapi masih mendekati definisi lama, ialah
definisi Bronsted-Lowry yang dapat diterapkan kepada semua pelarut berproton
(Cotton & Wilkinson, 2007).
Pengertian asam basa menurut definisi Bronsted-lowry, yaitu :
a. Asam adalah pemberi proton atau donor proton.
b. Basa adalah penerima proton. (S. H. Pine, J. B. Dkk, 1988)

Jadi dalam air, setiap zat yang meninggikan konsentrasi proton terhidrasi (H3O+)
yang disebabkan oleh otodisosiasi air adalah asam, dan setiap zat yang menurunkan
konsentrasi tersebut adalah basa, karena itu ion tersebut bergabung dengan proton
mengurangi konsentrasi H3O+. Namun zat lain seperti sulfide, oksida atau anion
asam lemah dan juga basa (Cotton & Wilkinson, 2007)

Definisi lewis
a. Asam adalah penerimaan elektron.
b. Basa adalah pemberian elektron atau donor elektron7.

Definisi ini mencakup definisi Bronsted-Lowry sebagai kasus khusus karena proton
dapat dianggap sebagai akseptor pasangan elektron, dan basa apakah berupa OH-,
NH2-, HSO4- dan sebagainya sebagai donor pasangan elekstron, misalnya : H+ + :OH-
= H:OH. (Cotton & Wilkinson, 2007)

2) Indikator Asam Basa


Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa organik yang berubah
warna dengan berubahnya pH. Senyawa ini paling sering dijumpai sebagai
indikator titik akhir titras. Kertas uji, seperti kertas lakmus, dibasahi dengan satu
senyawa ini atau lebih. Indikator berubah warna karena sistem kromofornya
diubah oleh reaksi asam-basa. Dalam larutan asam, jingga metal terdapat
sebagai hidrida resonansi dari suatu struktur azo terprotonkan; hibrida resonansi
ini berwarna merah. Nitrogen azo tidak bersifat kuat, dan gugus azo
terprotonkan melepaskan ion hidrgen pada pH sekitar 4,4. Kehilangan proton ini
mengubah struktur elektronik senyawa itu, yang mengakibatkan perubahan
warna, dari merah kekuning (Ralp J. Fessenden, Joan S. Fessenden, 1986)
Indikator yang dapat menunjukan sifat atau derajat keasaman/kebebasan
suatu senyawa. Contoh: lakmus, universal, fenolftalein, metal merah, metal
jingga. Indikator yang dapat menunjukan titik akhir reaksi pada reaksi asam
basa; biasanya dipilih indikator yang memilki perubahan warnanya tepat pH
titik akhir reaksi. Contoh: brom timol hijau, fenolftalein, metil merah, dan metal
jingga (Mulyono, 2006).

3) Indikator Alami
Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam,
basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis
ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu,
dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya
dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna
ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan
berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah
menjadi biru kehitaman.

4) Zat Warna

Zat warna ialah senyawa organik bewarna yang digunakan untuk


memberikan memberiss warna ke suatu objek atau suatu kain (bahan).Warna
memainkan peranan penting dalam masyarakat sejak manusia pertama kali
mengetahui bagaimana mewarna pakaian dan benda-benda lain. Warna
merupakan hasil dari suatu perangkat kompleks (dari) respons faali maupun
psikologis terhadap panjang gelombang cahaya antara 400-750 nm, yang jatuh
pada selaput jala (retina) mata. Jika semua panjang gelombang cahayatampak
mengenai selaput jala, akan diterima (dirasakan) warna putih; jika tidak satupun
yang mengenai selaput jala, akan dirasakan warna hitam atau kegelapan ((Ralp
J. Fessenden, Joan S. Fessenden, 1986).

5) Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut


sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Tujuan
ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada
bahan alam (Rasmiweti & Roza Linda. 2006).
Prinsip ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar
dan senyawa non polar dalam pelarut non polar (Pudjaatmaka. 1984) . Adapun
faktor yang mempengaruhi kecepatan/efisiensi ekstraksi adalah luas permukaan
singgung zat pelarut dengan bahan yang diekstraks, suhu ekstraksi dan sifat zat
pelarut maupun bahan (Day dan underwood, 1986).
Pelarut yang baik untuk ekstraksi adalah pelarut yang mempunyai daya
melarutkan yang tinggi terhadap zat yang diekstraksi. Daya melarutkan yang
tinggi ini berhubungan dengan kepolaran pelarut dan kepolaran senyawa yang
diekstraksi. Terdapat kecendrungan kuat bagi senyawa polar larut dalam pelarut
polar dan senyawa non polar dalam pelarut non polar (Pudjaatmaka. 1984).

E. Alat dan Bahan


Alat

Tabel 1. Alat-alat yang digunakan dalam percobaan

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Kuas - 1 buah
2 Kertas putih A4 2 lembar
3 Botol Penyemprot - 1 buah

Bahan

Tabel 2. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan

No Nama dan rumus kimia Kadar Jumlah


bahan
1 Air Suling (H2O) - 500 mL
2 Kol Ungu - 1 buah
3 Kunyit - 1 buah
3 Air Sabun - 100 mL
F. Prosedur Kerja

Lakukan percobaan sesuai prosedur di bawah ini untuk mendapatkan data yang
relevan untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan setelah itu catat data pada
lembar pengamatan , Buat kelompok percobaan praktikum, setiap kelompok berisi 2-
3 orang :
1. Pelajari mengenai pengertian larutan asam dan larutan basa melalui buku
praktikum.
2. Pelajari mengenai pengertian indikator asam basa melalui buku praktikum.
3. Buat ekstrak kunyit dan ekstrak kol merah dengan memasukkan kunyit ke
dalam gelas kimia yang berisi air suling , hal yang sama dilakukan pada kol
merah.
4. Tulis pada 2 lembar kertas putih berturut-turut dengan ekstrak kol merah,
dan ekstrak kunyit. Amati perubahan yang terjadi.
5. Kedalam botol penyemprot masukkan air sabun
6. Semprot kedua lembar kertas dengan air sabun
7. Amati tulisan yang tampak dan perubahan warna yang terjadi.
8. Melalui diskusi kelompok analisis dan kumpulkan data percobaan pada
table pengamatan
9. Buktikan bahwa bahan alam kol merah dan ekstrak kunyit dapat digunakan
sebagai indikator asam basa berdasarkan hasil dari percobaan.

G. Tabel Hasil Pengamatan


7.1 Tabel pengamatan perubahan warna pada kertas
No Indikator pada Sebelum disemprot Air Sesudah disemprot Air
kertas Sabun Sabun
1 Ekstrak Kunyit

2 Ekstrak Kol Merah


H. Lembar Diskusi
8.1 Tabel hasil diskusi mengenai praktikum
Berdasarkan data hasil pengamatan dan teori yang telah dipelajari melalui
diskusi kelompok analisis:

No HAL YANG AKAN DI HASIL DISKUSI


DISKUSIKAN
1 Diskusikan mengenai pengertian
dari asam dan basa serta
indikator yang digunakan untuk
mendeteksinya berdasarkan hasil
praktikum !

2 Melalui praktikum di atas,


diskusikan perubahan warna
yang terjadi pada kertas dan apa
penyebab perubahan warna yang
terjadi !

3 Diskusikan bahan bahan alam


apa saja yang dapat dijadikan
sebagai indikator asam basa !

I. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang di lakukan dan hasil pengamatan yang telah


dianalisis, tuliskan kesimpulan sesuai dengan tujuan percobaan :

1.

..

2.


3.

..

4.

..

5.

..

Daftar Pustaka

Cotton dan Wilkinson. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: IU.

Day dan underwood. 1986. Analisis Kimia Analitik. Jakarta: Erlangga.

Mulyono HAM. 2006, Kamus Kimia. Bumi aksara, Jakarta.

Pudjaatmaka. 1984. Kimia Untuk Kuantitatif edisi keenam, jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Ralp J. Fessenden, Joan S. Fessenden. 1986. Kimia Organik edisi ketiga jilid 2
.Jakarta : erlangga.

Rasmiweti dan Roza Linda. 2006. BukuAjar Kimia Analitik. Pekanbaru: Pusat
Pengembangan Pendidikan Universitas Riau.

S. H. Pine, J. B. dkk. 1988. KimiaOrganikterbitanke 4.ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai