PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organisme hidup juga menyelidiki semua interaksi antara obat dan tubuh
penyakit.
adalah sistem saraf. Setiap orang memiliki sistem saraf karena sistem
minum, olahraga, tidur, yang mengatur itu semua adalah sistem saraf.
Sistem saraf pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Kali ini kita mempelajari sistem saraf
1
2
otonom atau diartikan sistem saraf tidak sadar yang dimana mengatur
kegiatan pada saat kita istirahat. Praktikum kali ini, kita akan melihat
B. Maksud Percobaan
farmakodinamik dari obat yang bekerja pada sistem saraf otonom pada
C. Tujuan Percobaan
D. Prinsip Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
dalam tiga cara utama yaitu input sensorik, aktivitas integratif dan output
sistem saraf pusat (SSP), dan sistem saraf perifer, yang terdiri dari sel-sel
saraf selain otak dan medulla spinalis. Sistem saraf perifer, selanjutnya
akan dibagi menjadi divisi eferen, neuron yang membawa sinyal dari otak
dan medulla spinalis menuju jaringan perifer, dan divisi aferen, neuron
dapat dikatakan bahwa kedua susunan ini bekerja antagonistis: bila satu
oleh hemicholinium.
membran.
lemak.
e. Jika suatu potensial aksi dicetuskan oleh kerja kanal natrium yang
dengan membran sel dan melepaskan isi vesikel pada celah sinaps.
melepas asetikolin.
d. Suatu potensial aksi yang sampai ke taut saraf memicu pemasukan ion
dalam sinaps.
dalam celah sinaps, atau ditarik ulang oleh sistem uptake yang
ketika ada potensi aksi lai, atau norepinefrin tetap berada dalam ruang
berlainan
sama sekali.
sel kelenjar dengan bertambahnya antara lain sekresi liur dan keringat.
menurunnya peristaltis
8
1. Agonis kolinergik
a) Bekerja langsung
dan isoflurofat.
2. Antagonis kolinergik
a) Obat antimuskarinik
b) Penyekat ganglionik
c) Penyekat neuromuskular
vekuronium.
3. Agonis adrenergik
a) Bekerja langsung
terbutalin.
c) Bekarja ganda
dan metaraminol.
4. Antagonis adrenergik
a) Penyekat-
b) Penyekat-
menimbulkan miosis secara cepat dan kontraksi otot siliaris. Salah satu
pemacu sekresi kelenjar paling poteon pada kelenjar keringat, air mata
dan saliva. Obat ini merangsang keringat dan salvias berlebihan. Obat ini
karena cairan bola mata dapat keluar dengan lancer (Harvey dan
Champe, 2013).
tidak saja, lokasi muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf otonom, tetapi
keringat dan air mata juga dipengaruhi (Harvey dan Champe, 2013).
a. Uraian Bahan
Kontraindikasi : -
Produksi : Ethica
tinnitus.
katekol-o-metiltransferase.
asam mandelat.
glikosida
Diekskresi di ginjal
4. Bisoprolol
Indikasi :
farmakologi, 2008).
Efek samping:
farmakologi, 2008).
Kontra indikasi :
Dosis :
Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
15
Family : Muridae
Genus : Mus
Karakteristik
stress.
stress.
anestesi.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu labu ukur
B. Prosedur kerja
yang sehat dan berat badan yang sesuai. Mencit ditimbang agar
tanda.
c. Pembuatan Bahan
1. Cendocarpine
2. Cendotropine
3. Epinefrin
4. Bisoprolol
18
5 mL larutan Na CMC.
19
BAB IV
A. Hasil
a. Kelompok 1 ( cendotropine )
Keterangan :
b. Kelompok 2 ( cendocarpine )
d. Kelompok 4( epinefrin )
e. Kelompok 5 ( bisoprorol )
B. Pembahasan
otot perut, jantung, pembuluh darah dan sebagainya. Sistem saraf otonom
ludah , keringat, dan air mata bertambah, dieresis. Sedangkan untuk obat
agonis kolinergik.
Pada percobaan kali ini, hewan coba yang diujikan adalah mencit
mencit karena mencit memiliki model organ tubuh yang sama dengan
23
cendocarpine
Merupakan salah satu pemacu sekresi kelenjar paling poten pada kelenjar
keringat, air mata, saliva. Obat ini digunakan untuk terapeutik pada
berlebihan.
hasil praktikum, pada menit 15, mencit yang telah diberikan obat
diamati pada menit 30 dimana mencit mengalami miosis atau pupil mata
putih, dan mengalami bradikardia atau kontraksi jantung menurun. Hal ini
pada mencit setelah diinduksi obat tidak sesuai dengan literatur. Hal ini
dan saliva dari mencit atau dapat terjadi kesalahan pada prosedur
pengerjaannya.
26
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Perhitungan dosis :
a. Cendokarpin
Penyelesaian:
10 mg
- Dosis umum manusia = 60 kg/BB = 0,166 mg/kg BB
KM A
- Dosis Umum Mencit = Dosis Umum manusia x KM B
37
= 0,166 mg/kgBB x 3
= 2,047 mg/kgBB
2,047 mg
- Dosis max mencit = x 30 gr
1000 gr
= 0,061 mg
VYD
- Larutan stok = Vp max mencit x dosis max
5 mL
= 1 mL x 0,061 mg
= 0,3 mg / 1 mL
- Pengenceran
x = 0,75 mg/5 mL
29
M1V1 = M2V2
2 mg x V1 = 0,3 mg x 5 mL
V1 = 0,75 mg/5 mL
b. Cendotropin
Penyelesaian:
5 mg
- Dosis umum manusia = 60 kg/BB = 0,083 mg/kg BB
KM A
- Dosis Umum Mencit = Dosis Umum manusia x KM B
37
= 0,083 mg/kgBB x 3
= 1,023 mg/kgBB
1,023 mg
- Dosis max mencit = x 30 gr
1000 gr
=0,03 mg
VYD
- Larutan stok = Vp max mencit x dosis max
5 mL
= 1 mL x 0,03 mg
= 0,15 mg / 1 mL
- Pengenceran
x = 0,75 mg/5 mL
M1V1 = M2V2
2 mg x V1 = 0,3 mg x 5 mL
V1 = 0,75 mg/5 mL
c. Epinefrin
Penyelesaian:
1 mg
- Dosis umum manusia = 60 kg/BB = 0,16 mg/kg BB
KM A
- Dosis Umum Mencit = Dosis Umum manusia x KM B
37
= 0,16 mg/kgBB x 3
= 0,197 mg/kgBB
0,197 mg
- Dosis max mencit = x 30 gr
1000 gr
=0,005 mg
VYD
- Larutan stok = Vp max mencit x dosis max
5 mL
= 1 mL x 0,005 mg
= 0,025 mg / 5 mL
- Pengenceran
x = 0,625 mg/5 mL
M1V1 = M2V2
0,2 mg x V1 = 0,025 mg x 5 mL
V1 = 0,625 mg/5 mL
d. Bisoprol
Penyelesaian:
5 mg
- Dosis umum manusia = 60 kg/BB = 0,083 mg/kg BB
KM A
- Dosis Umum Mencit = Dosis Umum manusia x KM B
37
= 00,083 mg/kgBB x 3
= 1,023 mg/kgBB
1,023 mg
- Dosis max mencit = x 30 gr
1000 gr
=0,03 mg
VYD
- Larutan stok = Vp max mencit x dosis max
5 mL
= 1 mL x 0,03 mg
= 0,15 mg / 5 mL
0,03 mL
- Berat yang ditimbang = x 206,92 mg = 1,241 mg
5 mL
32
Skema Kerja :
Gambar :