PENDAHULUAN
1.1 JUDUL
Analisis Kafein Total Dalam Cuplikan Urin
1.2 TUJUAN
1. Memperkenalkan langkah-langkah analisis obat dan atau metabolitnya
dalam cuplikan urin.
2. Melakukan analisis kafein dalam urin.
3. Memahami proses ADME (Adsorpsi, Distribusi, Metabolisme,
Eliminasi) kafein.
4. Mengetahui nilai parameter farmakokinetik kafein.
BAB II
METODE KERJA
Untuk menjaga aliran urin, subjek harus meminum 200ml air, setelah
30 menit yang digunakan sebagai blanko, dicatat
Kafein diminum dengan 200ml air dan waktu mulai dicatat (waktu
awal)
Tabel 1. ASORBANSI
PERHITUNGAN
Persamaan linear :
y = 0,047 x + 0,0075
R2 = 0,962
Perhitungan nilai Cu (Mg/ml) = cu = x =
0,0845+0,0075
Cu Blanko = = 1,669 /
0,047
(0,33550,0845)+0,0075
Cu Sampel1 = = 13,604 /
0,047
(0,5480,0845)+0,0075
Cu Sampel2 = = 13,281 /
0,047
(0,37750,0845)+0,0075
Cu Sampel3 = = 12,254
0,047
(0,37750,0845)+0,0075
Cu Sampel4 = = 11,456 /
0,047
(0,22850,0845)+0,0075
Cu Sampel5 = = 10,980 /
0,047
(0,20,0845)+0,0075
Cu Sampel6 = = 9,193 /
0,047
3.2 PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mengenai analisis kafein dalam cuplikan
urin yang mana bertujuan untuk mengetahui nilai parameter
farmakokinetik. Dimana, kafein pada probandus nilai parameter
farmakokinetik berkaitan dengan nilai waktu paruh.
Harus diketahui bahwa kafein itu sendiri merupakan suatu obat
perangsang sistem saraf pusat pada manusia dan dapat mengusir rasa
ngantuk secara sementara. Kafein merupakan obat psikoaktif yang paling
banyak dikonsumsi.
Untuk menentukan suatu nilai parameter farmakokinetik kafein
diperlukan nilai asorbansi urin probandus yang didapatkan dengan
menggunakan alat spektrofotometer. Pada praktikum ini menggunakan
sentrifugasi (substansi) dimana bertujuan untuk memisahkan supernata
dan pelet. Dimana supernata ini, yang memiliki bobot terendah yang
berada dilapisan atas dan warnanya lebih jernih. Sementara pelet ini
(substansi) yang memilii bobot tinggi sehingga berada dilapisan bawah.
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh nilai absorbansinya secara
berurutan yaitu 0,0845 A ; 0,3355 A ; 0,548 A ; 0,3775 A ; 0,2285 A ; 0,2
A ; 0,151 A ; dan nilai didapatkan nilai cu yaitu 3,39 ; 5,5; 10,02; 6,39;
3,22; 2,61; 1,57. Sementara dari hasil perhitungan menyatakan bahwa t1/2
pada Metode Are dan Metode kecepatan ekskresi renal sesuai berdasarkan
literatur. Dimana, literatur t1/2 dari kafein yaitu 0,1-0,9 jam dari masing-
masing metode mendapatkan t1/2 0,56 jam dan t1/2 0,44 jam.
Dari hasil grafik yang diperoleh dinyatkan bahwa grafik pada
Metode Are dan Metode kecepatan ekskresi renal masing-masing
mendapatkan grafik liniar tidak lebih dan tidak kurang. Namun, mendekati
pada literatur 0,9995.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Analisis kafein dalam cuplikan urin pada Metode kecepatan ekskresi
Renal diperoleh t1/2 = 0,56 jam dan Metode Are diperoleh t1/2 0,44
jam.Dengan masing-masing metode menghasilkan grafik yang linear.
DAFTAR PUSTAKA